01 Oct Pelajar yang terlantar – Oct 15
By Lynda Hartati
Beberapa tahun yang lalu, saya dan suami sedang melihat toko furniture dekat dengan Taylors College. Lalu, ada seorang pelajar pria berdiri dengan dua kopernya yang diletakkan di dalam trolley supermarket. Dengan muka memelas, dia mendekati kami dan bertanya apakah kami tahu tempat kos yang sedang kosong untuk dia tinggal. Dia bercerita bahwa dia baru saja keluar dari tempat kosnya karena dia tidak cocok dan berkelahi dengan ibu kosnya. Pikiran kami langsung negatif dengan pria itu setelah mendengar ceritanya. Kami tidak tahu siapa dia, asalnya, dan siapa tahu ada maksud jahat dari pria ini.
Di tengah kebingungan kami, suami saya sempat memberi beberapa ide untuk sementara tinggal di backpackers atau motel terdekat. Kami juga berpikir untuk mengantarnya ke motel terdekat. Kami juga berharap agar Tuhan membuka jalan untuk pelajar pria ini. Singkat cerita di tengah perbincangan kami dengan dia, ada mobil yang berhenti di depan college itu dan turunlah seorang ibu yang membawa selebaran kertas. Dia bertanya dengan kami apakah college-nya masih buka karena dia membawa iklan kamar untuk disewakan. Dia berkata bahwa beberapa minggu lagi akan ada kamar kosong. Hati kami langsung melonjak ketika mendengar hal itu. Pria itu langsung bertanya kepada ibu ini apakah ada kamar kosong saat itu juga, lalu sang ibu berkata, sementara bisa di ruang tamu, memakai sekat. Pria itupun dengan wajah gembira ikut dengan ibu itu.
Suami dan saya sangat berterima kasih kepada Tuhan karena pertolonganNya tepat pada waktuNya. Mungkin saja pria itu belum mengenal Tuhan, namun Tuhan tetap baik bagi dia. Memang cerita ini sederhana, namun ketika suami dan saya sedang menghadapi pencobaan, kami selalu mengingat kejadian ini dan percaya bahwa Tuhan yang mempunyai kuasa, dan kita aman di dalam TanganNya.
Sorry, the comment form is closed at this time.