01 Sep Sukacita Ganti Kelelahan – Sept 14
By Lynda Hartati
Setelah 19 bulan si kecil mulai memasuki dunia saya, kehidupan saya mulai berubah. Kehidupan yang sebelumnya dikendalikan oleh kesenangan sendiri ataupun dengan suami, kini lebih dikendalikan oleh kepentingan si kecil.
Dulu dengan mudah saya dan suami dapat meluangkan waktu berpergian bersama teman-teman saat malam sabtu atau minggu. Kini kami lebih banyak memilih untuk diam di rumah dari pada berpergian. Jika berpergian pun kami memilih tempat-tempat dimana si kecil dapat bermain.
Kami meluangkan waktu lebih banyak untuk si kecil dari pada untuk kami sendiri. Terutama saat si kecil baru lahir, dunia terasa terbalik, wajah kusam, mata berkantong, dan badan pegal linu. Setelah satu tahun, ketika si kecil dapat berjalan, kami sibuk menjaganya agar tidak terjatuh. Kami sangat lelah. Tetapi kelelahan kami tidak sebanding dengan kesenangan saat si kecil mulai dapat memanggil “Daddy” atau “Mama”, ketika dia mulai dapat berhitung satu sampai lima dengan kosa kata yang belum jelas dan mendengar celotehnya yang asal berbunyi.
Demikianlah saya diingatkan tentang hubungan kita dengan Tuhan. Waktu yang kita luangkan dengan anak sama dengan kerinduan Tuhan untuk meluangkan waktu bersama dengan kita. Tuhan tidak akan lelah mendengar keluh kita saat kita sedang digoncang. TanganNya selalu terulur untuk menolong kita dan menuntun ke jalan yang benar saat kita buntu. Tuhan senang saat kita memanggil namaNya dan bersandar penuh kepadaNya.
Sama hubungannya dengan kita sebagai jemaat di gereja Tuhan. Saat kita mengerti bahwa kita adalah Tubuh Kristus, maka kita pun rindu untuk meluangkan waktu dengan melayani di gereja Tuhan. Bahkan bukan hanya di seputar gereja, namun tangan kita akan terus terulur bagi mereka yang memerlukan. Pengorbanan waktu bukan lagi menjadi beban namun menjadi kesukaan.
Sorry, the comment form is closed at this time.