01 Feb The Ways of a Lady – Feb 12
by Deborah Sherlly Yusuf
Hai para wanita muda, ijinkan saya berbicara dari hati ke hati kepada anda semua. Sebagai sesama wanita, saya rindu wanita muda generasi ini memiliki sikap yang benar dalam menanggapi sikap para pria yang menaruh hati kepada anda.
Waduh, dia nembak! Ternyata bener juga selama ini dia lagi pe-de-ka-te!
Wanita cenderung punya sixth sense yang lebih kuat dari pria. Jadi biasanya dalam soal ‘percintaan’ wanita lebih peka. Terlepas dari tanda-tanda yang obvious (sms/bbm/whatsapp/“kamu udah makan belom?”/foto-foto anda di FB tiba-tiba penuh dengan jempol si dia), ada hal-hal lainnya yang tidak terlalu frontal yang memberikan hint sepertinya pria ini jatuh cinta kepada anda. Atau jika anda terlalu naïve untuk menyadarinya, pasti ada wanita-wanita lain di sekitar anda seperti sahabat, Mama, dan Ibu Gembala kita yang akan berkata “eh, kayanya dia naksir kamu deh”. Kalau sudah ada warning signs, segera tentukan sikap.
Langkah pertama, ambil jarak.
Loh, kok ambil jarak? Kalau gw juga suka sama dia gimana?
Tetap ambil jarak. Sadar atau tidak mungkin hubungan kalian berdua sudah terlalu dekat sehingga akal sehat tidak lagi berjalan dengan semestinya. Anda mungkin sudah terbuai dengan semua perhatiannya, semua kata-kata manisnya sehingga anda merasa nyaman. Kalau sudah seperti ini biasanya gampang sekali terciptanya HTS (hubungan tanpa status) dan juga TTM (teman tapi mesra). Dengan mengambil jarak, anda bisa berdoa dan bertanya kepada Tuhan, orang tua rohani dan jasmani tentang si pria.
Langkah kedua, jaga sikap.
Ada pepatah yang berkata “actions speak louder than words”. Selagi anda berdoa dan belum punya jawaban yang pasti, bersikaplah dengan luar biasa hati-hati terhadap si pria. Hentikan komunikasi yang tidak perlu. Hindari berduaan dengan dia. Dan yang tidak kalah pentingnya, jagalah sikap anda ketika ada di ruangan yang sama. Sekali lagi saya tekankan, jaga jarak. Hindari duduk bersampingan, hindari situasi yang bisa mengakibatkan sentuhan tubuh. Anda mungkin berpikir ini unnecessary, tapi ketika sedang jatuh cinta, duduk bersebelahan dengan jarak sejengkal saja lebih dari cukup untuk membuat jantung berdetak dengan cepat. Jika anda memang sungguh-sungguh sedang berdoa dan bertanya kepada Tuhan, maka anda juga harus mengusahakan dengan sungguh-sungguh untuk tidak membuat si pria berpikir anda membalas cintanya.
Nanti kalo si cowo malah menjauh dan jadi lose interest gimana?
Gampang, kalau selama anda menjaga jarak dan menjaga sikap si pria jadi menjauh dari anda, berarti dia tidak serius dengan anda. Saya tidak pernah bosan membaca puisi yang ditulis oleh Elisabeth Elliot yang dikutip oleh Joshua Harris di bukunya “I Kissed Dating Goodbye”. Puisi yang berjudul “A Woman’s Question” ini mengingatkan setiap wanita untuk tidak mengobral cinta dan menantang setiap pria untuk siap membayar harga yang mahal untuk memperoleh cinta anda. Di mata Tuhan sang Pencipta, kita sangat berharga. Kita biji mataNya, kita kesayanganNya. Karena itu jangan pernah sekalipun anda menilai diri anda rendah.
“Oleh karena Engkau berharga dimataKu dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu”
Yesaya 43:4
Sorry, the comment form is closed at this time.