01 Nov Treasuring Your Children – Nov 14
By Grace Susatyo
Coba bayangkan, pada saat di rumah, si ibu sedang sibuk memasak, si bungsu berkata “Mami, Mami” dan menarik tangan ibunya untuk datang ke kamarnya bermain. Saat yang bersamaan, anak yang sulung berkata, “Watch me, Mommy” dimana dia sedang menari mengikuti nada lagu. Dia ingin membagi kegembiraannya bersama bundanya. Jika Anda sebagai ibu itu, alangkah bahagianya hidup ini karena anak Anda menginginkan kehadiran ibunya.
Namun dalam kenyataannya, sebagai seorang ibu yang juga bekerja full time, saya merasa seperti karet yang ditarik ke sana kemari. Lelah setelah bekerja seharian, apalagi di rumah masih sibuk urusan rumah tangga ditambah harus menuruti kemauan anak-anak saya yang meminta perhatian saya. Saya harus akui, kebanyakan saya gagal dalam hal ini. Apalagi kalau mereka meminta waktu, pada saat yang kurang tepat bagi saya, saya justru menganggap mereka sebagai interupsi. Belum lagi di tambah respon saya yang kadang bercampur emosi, “Sekarang, apa lagi?” Sudah sana nonton tv atau main ipad dulu! Tanpa sadar perilaku saya sudah menyakiti mereka, dan saya memakai fasilitas lain untuk menggantikan peranan saya sebagai orang tua. Alangkah bodohnya saya!
Setelah membaca buku “Treasuring Christ: when your hands are full”, saya disadarkan bahwa kapanpun anak memerlukan orang tuanya, itu sama seperti saat kita memerlukan Tuhan. Tuhan tidak pernah berkata tidak kepada kita. Dia juga tidak pernah menganggap kita menginterupsiNya. Justru Dia itu adalah Tuhan yang peduli. Dia ada bersama kita pada saat bayi kita menangis di tengah malam, ketika kita sibuk mempersiapkan makan malam bagi keluarga, pada saat kita membantu anak mengerjakan homework. Dia sangat mengerti betapa lelahnya kita.
Buku ini juga mengingatkan bahwa setiap waktu yang kita berikan kepada anak atau keluarga kita itu sama halnya dengan penyembahan kita kepada Tuhan. Sejak itu saya selalu berusaha menghabiskan waktu bersama putri saya. Tanpa kita sadari anak-anak akan tumbuh dewasa dan saya menghimbau setiap orang tua untuk berperan aktif dalam hidup anak-anaknya. Cobalah ciptakan kegiatan dimana Anda berinteraksi dengan anak; misalnya memasak bersama, meminta anak untuk mensortir baju cucian berdasarkan warna, membaca buku cerita. Ciptakanlah suasana indah dimana anak bisa mengenang kebersamaan mereka dengan orang tuanya. Satu hal yang terpenting yang tak boleh dilupakan oleh orang tua adalah untuk berdoa bagi anak-anak setiap hari, supaya mereka bukan hanya mencapai destiny-nya tapi merekapun hidup takut akan Tuhan. Sungguh, inilah kebahagiaan yang sejati bagi kita sebagai orang tua!
Sorry, the comment form is closed at this time.