Allah meninggikan orang yang rendah hati

Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” Matius 23:12.

 

  • Sifat rendah hati melakukan kebaikan tanpa mengharap perhatian atau pujian dari orang lain.
  • Kerendahan hati sejati tidak menyatakan diri sebagai pribadi yang rendah hati dan hanya Tuhan yang berhak menilai.
  • Hakikat kerendahan hati terletak pada sikap tidak menonjolkan diri demi mendapatkan pujian, melainkan mengungkapkan kebaikan semata-mata untuk tujuan kasih.

3 “dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri tetapi kepentingan orang lain juga.”

Filipi 2:3-4.

 

Kerendahan hati adalah karakter Yesus, sang Raja yang telah merendahkan diri-Nya untuk berada bersama manusia ciptaan-Nya.

  • Kerendahan hati adalah sikap batin yang mengakui keterbatasan di hadapan Tuhan dan sesama tanpa keinginan untuk menonjolkan diri atau mencari pujian.
  • Sikap ini mengalir dari kesadararan bahwa segala sesuatu yang kita miliki, baik bakat, kemampuan maupun pencapaian adalah anugerah dari Tuhan.
  • Kerendahan hati tidak sama dengan rendah diri. Kerendahan hati memiliki keyakinan identitasnya di dalam Tuhan; yang tidak membuat kita sombong tetapi mendorong kita untuk mengutamakan pelayanan dan kasih kepada orang lain.

“Tetapi kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: ”Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihani orang yang rendah hati” Yakobus 4:6.

 

  • Orang yang rendah hati tidak mencari pengakuan, melainkan melakukan kebaikan dengan tulus hati.
  • Kerendahan hati juga berarti membuka diri untuk menerima kritik, belajar dari kesalahan dan mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.

 

  1. Kerendahan Hati Mengungkapkan Ketergantungan pada Tuhan

Orang yang rendah hati menyadari bahwa segala sesuatu (baik kekuatan, talenta maupun keberhasilan), merupakan pemberian Tuhan. Mereka tidak sombong atau mengandalkan diri sendiri melainkan sepenuhnya percaya pada anugerah dan kuasa-Nya.

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” Amsal 3:5.

 

  1. Kerendahan Hati Membuka Pintu bagi Kasih Karunia Tuhan

Tuhan menolak kesombongan karena sikap itu menghalangi manusia menerima kasih karunia-Nya. Sebaliknya orang yang rendah hati membuka hati mereka untuk menerima berkat dan pimpinan Tuhan karena mereka bersedia dibentuk dan diajar oleh-Nya.

Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihani orang yang rendah hati” Yakobus 4:6b.

 

  1. Kerendahan Hati Memuliakan Tuhan, Bukan Diri Sendiri

Orang yang rendah hati tidak mengejar kemuliaan pribadi, melainkan mengembalikan segala pujian dan penghormatan kepada Tuhan. Dengan demikian, mereka menjadi alat yang efektif dalam menjalankan rencana Tuhan dan membawa kemuliaan bagi nama-Nya.

Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan” 1 Korintus 1:31b.

 

  1. Kerendahan Hati Meneladani Karakter Kristus

Yesus adalah contoh tertinggi kerendahan hati. DIA rela meninggalkan kemuliaan-Nya di Surga untuk menjadi hamba dan bahkan menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib demi keselamatan umat manusia.

8 “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib.

9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama” Filipi 2:8-9.

 

  1. Kerendahan Hati Melahirkan Pelayanan Yang Tulus

Sikap rendah hati mendorong seseorang melayani dengan motivasi kasih, bukan ambisi pribadi. Mereka lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada keinginan pribadi, sebagaimana Yesus ajarkan.

“… Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu” Matius 20:26.

 

“Ia menurunkan penguasa-penguasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah” Lukas 1:52 FAYH

  • Kita semua adalah orang yang sombong.
  • Kita memberontak dan berdosa terhadap Tuhan.
  • Dan seringkali Tuhan mengizinkan kita mengalami rasa sakit dan penderitaan untuk merendahkan hati kita.

 

Kabar baik (Injil) adalah pesan yang sangat rendah hati; Injil memberi tahu bahwa

  • Tidak ada dalam diri kita yang bisa mendapatkan penerimaan Tuhan.
  • Tidak ada dalam diri kita yang dapat kita banggakan di hadapan Tuhan untuk membuat kita layak menerima kasih karunia-Nya.

 

Ketika kita mengaku dosa kita dan bertobat, kita tidak perlu mengangkat diri kita sendiri,

Tuhan yang melakukannya; Tuhan yang akan meninggikan dan kita tidak perlu khawatir membuktikan diri kita benar. Yang harus kita lakukan adalah mengakui di mana kita jatuh dan percaya kepada Tuhan. Kita merendahkan hati di hadapan Tuhan yang tahu yang terbaik dan Tuhan akan meninggikan kita yang rendah hati.

Hubungan Kristus sebagai Pusat Kehidupan

  • Penggenapan Allah meninggikan orang yang rendah hati ditemukan di dalam Yesus.
  • Yesus tidak menganggap kesetaraan-Nya dengan BAPA sebagai sesuatu yang harus dipertahankan tetapi DIA merendahkan diri-Nya dan datang kepada kita dalam rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan
  • Yang Abadi menjadi fana, yang tidak terkalahkan menjadi bisa dibunuh.
  • DIA melakukan itu untuk membeli kita di kayu salib. Karena itu, BAPA sangat meninggikan Yesus.

 

Di kayu salib, Yesus mengatakan kepada kita secara bersamaan bahwa

  • kita jauh lebih buruk daripada yang kita pikirkan dan
  • kita jauh lebih dikasihi daripada yang kita berani harapkan.

 

Satu-satunya respon terhadap apa yang telah Yesus lakukan adalah merendahkan hati kita; ketika kita melakukan itu, kasih karunia Tuhan mengangkat kita ke status baru kita sebagai anak-anak Allah.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.