02 May Bahasa Kasih
“Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.” Kejadian 2:21
Di taman Eden sebelum Tuhan memberikan Hawa kepada Adam, tidak ditemukan yang sepadan dengan Adam. Namun hal tersebut tidak membuat Adam mengeluh. Dan Tuhan sendirilah yang berinisiatif untuk memberikan seorang yang sepadan kepada Adam. Tuhan memberikan Hawa kepada Adam sebab Tuhan mengetahui apa yang Adam butuhkan.
Apakah pada saat ini kita sedang merasa kekurangan sesuatu? Ketahuilah bahwa Tuhan peduli akan kita!
Hubungan Adam dan Hawa adalah hubungan horizontal yang pertama yang pernah ada. Mulai adanya komunikasi dan bahasa kasih secara horizontal di dalam komunitas yang Tuhan ciptakan.
Komunitas adalah rencana dan ciptaan Tuhan. Semua itu diciptakan baik adanya. Namun Adam gagal dan merusak komunitas itu; maka rusaklah pula bahasa kasih yang ada.
Sebelum komunitas itu rusak, kelemahan manusia tidaklah kelihatan. Manusia telanjang namun tidak merasa malu (Kejadian 2:25) sebab Tuhan menutupi manusia dengan kemuliaan-Nya.
Hari ini, melalui Adam yang kedua, yaitu Yesus Kristus telah tersedia bagi kita kemuliaan-Nya untuk menutupi segala kelemahan kita.
Di taman Eden Tuhan juga menciptakan apa yang dikenal dengan seks. Tuhanlah sumber dari hubungan seksual. Hubungan seksual adalah salah satu dari bahasa kasih yang Tuhan ciptakan. Dia berikan itu kepada pasangan suami istri, laki-laki dan perempuan. Dan hanya untuk pasangan suami istri saja.
Bagi kita yang belum masuk dalam pernikahan, Dia juga memampukan kita untuk tidak masuk dalam hubungan seks. Dia berikan Roh Kudus untuk memampukan setiap kita untuk melawan godaan seks. (Matius 5:28; 1 Korintus 7:1,9)
Siapa yang menguasai pikiran kita, dialah yang menguasai kehidupan kita. Godaan seks dimulai dari pikiran kita. Pikiran kita adalah target iblis. Iblis akan mencoba untuk menaruh semua benih-benih di dalam pikiran kita supaya kita jatuh ke dalam dosa dan jauh dari Tuhan.
Supaya kita dapat menang dari cobaan seks, kita harus lari dari godaan tersebut, seperti halnya Yusuf yang lari dari istri Potifar. (Kejadian 39:12)
Hubungan seks tidak menghilangkan kesepian. Sewaktu Adam masih sendirian (alone), dia tidak kesepian (lonely). Kita boleh sendirian, tetapi tidak kesepian. Begitu juga sebaliknya.
Bagi kita yang sudah menikah, biarlah kita boleh setia kepada pasangan kita, dan lari dari segala cobaan yang mencoba merusak hubungan suami istri.
Cara untuk menjaga hubungan yang baik adalah komunikasi. Bahasa yang kita keluarkan sangatlah berpengaruh atas keharmonisan komunitas di mana kita berada. Biarlah kita senantiasa berkomunikasi dengan bahasa kasih.
Tentu saja kita tahu bahwa kehidupan berumah-tangga itu tidaklah gampang. Proses antara dua pribadi dari latar belakang yang berbeda untuk menjadi satu itu tidaklah gampang. Perlu ada Tuhan di dalamnya supaya berhasil.
Berikut adalah 5 tips untuk berumah-tangga yang baik: 1. Ibu Jari – Jadilah suami/istri yang terbaik 2. Jari Telunjuk – Biarlah ada kesatuan antara suami/istri 3. Jari Tengah – Perlu adanya roh yang berkemenangan (Overcoming spirit) di dalam keluarga 4. Jari Manis – Biarlah suami/istri saling menutupi kelemahan 5. Jari Kelingking – Memiliki roh yang mau belajar (Teachable spirit)
No Comments