Hidup didalam kasih

Dari dahulu kala dan sampai sekarang orang berbicara, menulis buku, membuat puisi, mengarang lagu dan membuat film tentang cinta.

Banyak gedung bersejarah yang sangat indah, antik dan mahal dibangunkan untuk menjadi bukti cinta seseorang kepada yang dicintainya.

Meskipun begitu indah dan sangat didambakan, kisah cinta manusia itu sangat menuntut dan sangat membutuhkan kepuasan tersendiri yang egois. 

YOHANES 3:16:

 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Kasih dalam ayat diatas adalah KASIH ALLAH atau KASIH AGAPE.

Ada beberapa jenis kasih yang bisa kita kenal: 

  1. KASIH ALLAH = AGAPE
  2. KASIH KELUARGA = FILEO
  3. KASIH SESAMA = STORGE
  4. KASIH PRIA/WANITA = EROS

I. MENGASIHI ADALAH PERINTAH TUHAN.

YOHANES 13:34-35:

  1. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
  2. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.

Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus mengasihi orang sesuai dengan kasih yang sudah kita terima dari Dia.

Dengan kasih yang demikian maka kita akan dikenal sebagai murid nya Tuhan Yesus. 

Dunia akan mengetahui kita adalah anak Tuhan bukanlah dengan berapa hebat pengetahuan kita tentang Tuhan; bukankah dengan berapa banyak kotbah yang sudah kita kotbah kan, bukanlah dengan seberapa banyak mujizat yang kita sudah terima dari Tuhan, tetapi dengan seberapa banyak pengorbanan kita dalam mengasih orang-orang disekitar hidup kita.

YOHANES 15:12:

Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

Yohanes juga mengingatkan bahwa adalah tidak mungkin kita bisa mengasihi dan membenci orang dalam waktu yang bersamaan.

Kita yang sudah mengalami Kasih Tuhan Yesus, tidak mungkin bisa membenci saudara saudari kita didalam Tuhan. Seharusnya cuma ada satu saja yaitu mencintai atau membenci. 

“PADA WAKTU KITA SUDAH PUNYA KASIH TUHAN, MAKA KITA BISA MELAKUKAN KASIH, KARENA KASIH BUKAN HANYA SUATU DORONGAN IMPULSIF SAJA TETAPI JUGA SUATU KEPUTUSAN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN YANG NYATA”

YOHANES 15:17:

Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

Sesungguhnya hanya dengan mengasihi saudara dan saudari kita, barulah kita bisa membuktikan bahwa kita punya hubungan yang baik dengan Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes menegaskan bahwa kasih yang seperti ini bukan hanya ada bagi Yesus, tetapi kuda ada tersedia bagi kita semua yang percaya kepada Yesus.

Pada waktu kita menyadari dan mengalami betapa besarnya kasih Tuhan Yesus pada kita, maka itu akan terpancar kepada cara kita mengasihi orang-orang disekitar kita. 

1 YOHANES 3:23-24:

  1. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
  2. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

Di dalam Kitab Wahyu, Tuhan MEMERINTAHKAN gereja di Efesus untuk kembali kepada kasih yang mula-mula.

WAHYU 2:4-5:

  1. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. – Revelation 2:4
  2. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. 

II. MENUMBUHKAN KASIH

Kita bisa menumbuhkan Kasih setelah kita menerimanya dari Tuhan Yesus dan Kehidupan KASIH ini adalah sangat vital untuk kita bisa hidup berkenan kepada Nya 

1 KORINTUS 13:13:

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. 

Setelah sampai pada ayat terakhir dari fatsal 13, Paulus melanjutkan tulisannya dalam:

1 KORINTUS 14:1:

Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. 

Paulus meminta kita untuk mengejar KASIH karena Kasih adalah perwujudan nyata dari sebuah kehidupan iman yang benar.

Iman yang benar berkata bahwa kita di terima oleh Tuhan hanya karena kasih dan anugerah Tuhan semata-mata, dan bukan karena apa pun yang sudah kita lakukan dan korban kan. 

Kalau kita masih berpikir bahwa kita bisa mendapatkan Kasih dan perhatian Tuhan karena perbuatan kita, maka kita sudah jatuh dalam jebakan dosa kesombongan dan keegoisan daripada menerima Kasih Tuhan.

III. TANTANGAN UNTUK MENGASIHI

Sebelum bertobat kita tidak punya kasih yang benar, sehingga kita tidak bisa berbuat kasih kepada orang disekitar kita, karena kita tidak akan pernah bisa memberikan sesuatu yang kita tidak pernah punya.

KITA BISA MELATIH UNTUK MENGASIHI DENGAN:

A. MEREFLEKSIKAN KASIH ALLAH YANG ADA PADA KITA

1 YOHANES 3:16:

Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. 

“KARENA YESUS BEGITU MENGASIHI KITA, MAKA YESUS DENGAN SUKA RELA MENYERAHKAN HIDUP NYA BAGI KITA”!

1 YOHANES 4:11-12:

  1. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
  2. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 

Karena kita sudah menerima kasih Allah maka kita sekarang bisa memberikan kasih Allah yang kita punya kepada orang-orang disekitar kita.

ROMA 5:8:

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. 

Pada dasarnya kita selalu ingin menjadi penerima kasih daripada menjadi orang yang memberi kasih 

B. MENGEJAR KASIH YANG MURNI

Jenis cinta yang dibicarakan dan dilakukan oleh dunia adalah sebuah jenis cinta yang sangat berbeda dengan apa yang Tuhan miliki dan yang Dia berikan kepada anak-anaknya yang sangat Dia kasihi.

Kasih Allah adalah oksigen yang murni untuk kehidupan kekristenan kita.

Kasih Allah adalah buah Roh.

Kasih adalah pusat dari semua kehidupan Allah.

Kasih adalah sebuah pribadi Allah dalam rupa manusia Yesus.

Kasih Allah adalah fondasi untuk kita hidup dilingkupi oleh kuasa Nya yang ajaib. 

Karena begitu besar Kasih Allah akan dunia ini….

YOHANES 13:34-35:

  1. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
  2. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” 

Banyak orang berkata dia jatuh cinta, tetapi yang sesungguhnya terjadi adalah kita sedang menerima KASIH SAYANG TUHAN yang dicurahkan kepada kita, sehingga Kasih itu meluap keluar dari bejana hidup kita dan bisa kita bagikan kepada orang-orang disekitar kita.

“KASIH YANG BENAR ADALAH SEBUAH KEPUTUSAN UNTUK MELAKUKAN PERINTAH TUHAN YAITU MEMBAGIKAN KASIH YANG SUDAH KITA TERIMA DARI TUHAN DAN TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH OLEH KEADAAN DAN LINGKUNGAN YANG BERUBAH”

C. BERDOALAH UNTUK MEMILIKI KASIH YANG BESAR DAN BENAR. 

“PADA WAKTU KITA BERDOA UNTUK ORANG-ORANG, MAKA KUASA TUHAN AKAN MEMBERIKAN RASA KASIH UNTUK ORANG-ORANG YANG KITA DOAKAN” 

1 KORINTUS 13:1-3:

  1. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
  2. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
  3. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

“KASIH BUKANLAH SEKEDAR PERASAAN! TETAPI KASIH ADALAH SEBUAH TINDAKAN AKTIF YANG KITA PUTUSKAN YANG BERDASARKAN PERINTAH TUHAN YANG MELEBIHI PERASAAN, BARULAH PERASAAN AKAN MUNCUL KEMUDIAN”

D. JANGAN TAKUT UNTUK MENGHADAPI RESIKO UNTUK TERLUKA

Dalam praktik mengasihi sesama akan membuat kita menjadi rawan untuk terluka 

1 KORINTUS 13: 4-8:

  1. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
  2. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
  3. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
  4. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
  5. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

E. PRATEK KASIH SETIAP HARI

Kita bukan hanya bicara soal kasih dan juga bukan mengasihi dalam hati secara tersembunyi tanpa melakukan tindakan kasih yang nyata. 

Kasih yang tersembunyi bukanlah kasih yang benar tapi hanya teori belaka 

AMSAL SALOMO 27:5:

Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.

Nikmatilah kasih sayang Tuhan, lalu izinkan kasih sayang ini untuk mengalir kepada orang lain sehingga kita bisa jadi DISTRIBUTOR KASIH SAYANG TUHAN 

1 KORINTUS 16:13-14:

  1. Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!
  2. Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!

Christ-connection: 

The ultimate example of love is Jesus himself. Jesus loves his brothers and sisters (us) so much that he lays down his life for them. The cross puts everyone on equal ground. Everyone is a sinner in the eyes of God. And everyone who puts their faith in Jesus is equally children of God. Understanding this, enables us to live selflessly for the sake of others. We no longer think we are better than others, but we are willing to let go of our rights to love others. 

Our relationship with one another is not rooted in demands but in giving. 

Just like Jesus gave his life for us, we give our lives for each other. 

We do not need other people to meet our demands for us to love them. We love them because we have been loved by God’s perfect love in Jesus Christ.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.