23 Oct Jadilah Cahaya
Bacaan: Yesaya 60:1-7
Sebelum adanya kegerakan Roh Kudus yang dahsyat, sebelum kedatangan Tuhan Yesus, jangan sampai kita merasa kecil hati sebab Mata Tuhan akan mengawasi kita dari awal sampai akhir dan saat ini adalah saatnya dimana kita perlu bangkit dan bercahaya.
“Bercahaya” / “Radiant” / “Nahar” adalah bagaikan aliran sungai yang mengalir bersama sama, berkilau atau selalu berceria.
Tuhan adalah Tuhan yang mulia (1 Tim 1:11), kita adalah ciptaanya yang mulia. Ketika kita bersinar, kekayaan itu akan datang dari bangsa bangsa dan bahkan bukan dari kalangan orang percaya tapi dari orang orang yang tidak percaya akan Tuhan.
Salah satu tanda untuk orang yang gagal adalah ia selalu tertunduk dan justru disaat ketika kita tertunduk, seperti harimau yang hanya menyerang manusia dari belakang, kita akan mudah diserang oleh iblis. Tentu kita akan menghadapi suatu masa kegagalan, tapi biar kita mendapatkan kembali sukacita kita sebab, suka cita akan Tuhan akan menjadi kekuatan kita untuk bangkit kembali.
Kita tidak akan bisa bersinar disaat kita takut dan tidak bisa bersuka cita, Maria yang menghadapai segala macam resiko ketika ia akan mengandung Tuhan Yesus, tapi Maria tetap bisa beruka cita karena ia mempunyai sikap hati yang berserah sepenuhnya kepada Tuhan. (Lukas 1:38) Dan kita pun akhirnya ketahui bahwa dari ketaatan Maria dan Yusuf, mereka mendapatkan berkat yang melimpah dari “seberang laut”. Sukacita itu adalah bendera untuk menunjukan bahwa Tuhan tinggal dikita.
“Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. “ (Mazmur 34:5)
Kerajaan Tuhan bukan hanya makan dan minum tapi suatu suka cita yang dari pada Roh Kudus. Wajah kita akan menunjukan apa yang ada di hati kita. Percayalah bahwa semua perintah Tuhan akan disertai oleh kenikmatan. (Yeremia 31:12-14)
Biar kita kembali belajar seperti anak anak yang mudah di ajar dan selalu mendapatkan sukacita akan Ayah di Surga.
Sorry, the comment form is closed at this time.