Kehidupan yang rendah hati

Definisi Alkitab tentang orang yang rendah hati berbeda dengan apa yang ada di pikiran kita. 

Alkitab mendefinisikan orang yang rendah hati bukanlah orang yang merendahkan dirinya sendiri. 

“Oh, aku bukan siapa-siapa. 

Aku tidak bisa apa-apa. Aku hanya seekor belalang di antara para raksasa.” 

Itu bukanlah orang yang rendah hati, tetapi itu adalah seorang yang rendah diri dan tidak punya citra diri yang baik dan benar. 

“Orang yang rendah hati adalah orang yang tidak terlalu memikirkan dirinya sendiri. 

Ia tidak memandang dirinya sendiri dengan rendah dan juga tidak memandang kepada dirinya terlalu sering”. 

1 PETRUS 5:5-6:

  1. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
  2. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Untuk menerima kasih karunia, kita harus rendah hati. 

Tetapi apakah yang dimaksud dengan rendah hati? 

Orang yang rendah hati sebenarnya adalah orang yang memancarkan rasa percaya diri. Orang yang rendah hati adalah orang yang berani dan teguh dalam menjalani kehidupan nya. 

Pada waktu kita mau menerima kasih karunia Allah, maka Dia akan menuntun kita pada ketaatan kepada kehendak Allah.

YAKOBUS 4:6-7:

  1. Tetapi anugerah yang diberikan-Nya kepadakita, lebih besar daripada itu. Karena itu, Ia katakan, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” 
  2. Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari hadapanmu!

Ketika kita berpikir tentang orang yang rendah hati, kita sering kali berpikir tentang orang yang pemalu yang tidak blak-blakan dan tidak mengekspresikan kepercayaan diri. Tetapi bukan itu yang dimaksud oleh Yakobus. 

Yakobus mengatakan bahwa orang yang rendah hati menundukkan dirinya kepada Allah dan melawan iblis. 

 

Kerendahan hati bukanlah kurangnya rasa percayadiri. 

Kerendahan hati bukanlah memandang diri sendiri rendah; kerendahan hati bukan berarti tidak pernah memikirkan diri sendiri, tetapi Itu berarti berkurangnya fokus pada diri sendiri. 

Dengan kata lain, kerendahanhati adalah tidak melihat diri sendiri terus menerus karena di dalam hati anda sangat yakin akan nilai anda di hadapan Tuhan dan sangat tahu dengan pasti bahwa Tuhan yang mengurus dan menentukan keadaan hidup anda.

 

Orang yang rendah hati berkata, 

“Aku tahu aku tidak layak menerima kasih karunia Allah. Aku tahu aku tidak cukup baik. Aku tahu aku seorang pendosa. Tetapi aku tidak akan melihat diriku sendiri. Aku akan melihat kepada Allah dan apa yang Dia katakan tentang aku. Aku akan menaruh nilai diriku bukan pada apa yang aku pikirkan tentang aku, tetapi pada apa yang Tuhan pikirkan tentang aku. Aku tahu bahwa Tuhan menjaga aku dan aku dapat mempercayai  Dia.” 

Itulah mengapa orang yang rendah hati menundukkan dirinya kepada Allah dan melawan iblis. 

“Orang yang rendah hati tahu bahwa Tuhan yang sudah memberikan kasih karunia adalah Tuhan yang sama yang juga memberikan perintah untuk ditaati”. 

 

YAKOBUS 4:10:

Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. 

Bentuk perlawanan tertinggi terhadap iblis adalah tunduk pada kehendak Allah. Ketika kita tunduk kepada Allah, kita melawan iblis. 

Dan inilah janji Allah. Ketika kita melawan iblis, ia akan lari dari kita. 

Dengan kata lain, Yakobus berkata kepada kita, 

“Daripada melawan satu sama lain, lawanlah iblis. Lawanlah kebohongannya bahwa anda harus memiliki apa yang anda inginkan. Percayalah kepada kasih karunia Allah untuk memberikan apa yang anda inginkan. Tunduklah pada kehendak Allah, maka iblis akan lari dari padamu.”

 

No body born humble. 

Baby born are selfish little creatures. 

I. RENDAH HATI BISA DIPELAJARI DAN DILATIH

Tetapi bagaimana caranya kita dapat merendahkan diri kita? 

Hanya ada satu cara. 

Kita harus melihat bagaimana Tuhan pemilik alam semesta menyelamatkan kita. 

Kerendahan hati bukanlah sesuatu yang dapat kita hasilkan sendiri. Kerendahan hati adalah hasil dari melihat betapa berdosanya kita, dan betapa murah hatinya Allah. 

YAKOBUS 2:17:

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Semua hal-hal yang baik datang nya dari Tuhan, bukan dari usaha dan kehebatan kita. Pada waktu kita menyadari kebenaran ini maka kita bisa dengan mudah mengakui bahwa apapun yang kita punya adalah titipan dari Tuhan untuk kebaikan kita dan memuliakan Tuhan.

A. KESOMBONGAN ADALAH MUSUH RENDAH HATI

There are so much pride in ministries, we need to die thousands times dead

Kesombongan dan rendah hati tidak mungkin bisa duduk bersama, harus ada salah satu yang dipilih. Kalau ada kesombongan, rendah hati akan hilang, dan begitu juga sebaliknya

AMSAL SALOMO 16:18:

Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.

B. CONTOH KEHIDUPAN YANG RENDAH HATI

Yesus adalah seorang pribadi yang paling rendah hati yang pernah hidup didalam dunia ini

Lihatlah kehidupan Yesus dengan sangat serius dan jangan terlalu serius untuk memperhatikan kehidupan pribadi kita sendiri 

MATIUS 11:29:

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Semakin kita melihat salib Kristus, semakin kita direndahkan oleh kesadaran betapa berdosa nya kita sehingga dibutuhkan kematian Anak Allah untuk mengampuni kita. Tetapi pada saat yang sama, semakin kita melihat salib Kristus, semakin kita tahu betapa kita dikasihi sehingga Allah rela mati di kayu salib untuk kita. Inilah yang menghasilkan kerendahan hati. Semakin kita berfokus pada apa yang telah Kristus lakukan diatas kayu salib yang kasar, semakin kita bisa melupakan diri kita sendiri.

II. MENUMBUHKAN KEHIDUPAN YANG RENDAH HATI

A. SEMUA KITA MEMILIKI KESOMBONGAN 

Apa itu kesombongan? Kesombongan adalah melihat diri sendiri dan memikirkan diri sendiri secara terus menerus. 

Banyak kali kita merasa lebih baik pada waktu kita melihat penderitaan atau kesulitan hidup orang lain lebih buruk dari kehidupan kita. 

Ini adalah bentuk kesombongan yang terselubung,

1 KORINTUS 3:21-23:

  1. Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu:
  2. baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya.
  3. tapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.

B. MULAILAH BELAJAR RENDAH HATI.

Kita sangat perlu untuk belajar dan terus melakukan tindakan yang rendah hati walaupun sangat sulit dan menyakitkan 

MATIUS 11:28-30:

  1. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
  2. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
  3. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

Menurut ayat diatas Kerendahan hati adalah melupakan diri sendiri meskipun sedang berbeban sangat berat, Bahkan tidak melihat kepada keadaan diri kita sendiri, melainkan melihat kepada rencana Tuhan dan berkata, 

“Aku tidak peduli. Aku tahu Tuhan yang akan mengurus hal ini.” 

Kerendahan hati bukanlah kurangnya rasa percaya diri, melainkan kepercayaan dan penyerarahan yang luar biasa kepada Tuhan. 

“Dengan kata lain, orang yang rendah hati adalah orang yang tidak melihat diri mereka sendiri, tetapi melihat kepada Tuhan. Itulah tipe orang yang menerima kasih karunia dari Allah”.

C. MULAILAH MELAYANI

LUKAS 22:27:

Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.

MATIUS 20:26-28:

  1. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
  2. dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
  3. sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Pelayanan yang murni bisa dilahirkan dari sikap dan tindakan yang rendah hati.

Dalam sebuah pelayanan yang baik, kita harus selalu bisa menerima pendapat orang lain dan belajar dari mereka yang sudah berpengalaman dalam bidang nya.

D. BERGAUL DENGAN ORANG-ORANG BIASA

ROMA 12:6-8:

  1. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
  2. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
  3. jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

Kehidupan Kristen bukanlah kehidupan yang bebas dari konflik. Tetapi kita harus tahu dengan siapa kita berkonflik. 

Kita tidak berkonflik dengan saudara-saudari kita di dalam Kristus; kita berkonflik dengan iblis. Yakobus mengatakan bahwa kita harus melawan iblis. 

Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk tidak mempercayai kebohongannya. 

Iblis membohongi kita dengan mengatakan bahwa kita harus memiliki apa yang kita inginkan untuk menjadi bahagia. 

Jika kita tidak memilikinya, maka kita tidak akan bahagia. 

Jadi kita berjuang melawan satu sama lain untuk memenuhi keinginan egois kita. Itulah akar dari setiap konflik. Tetapi orang yang menundukkan diri kepada Allah akan mengatakan, 

Aku tahu bahwa Tuhan sangat tahu apa yang terbaik untuk aku dan Dia tidak akan menahan sesuatu yang baik dari aku. Jadi, aku akan meminta kepada-Nya dan mempercayai-Nya. Jika itu baik bagi aku, Dia akan memberikannya kepadaku. Dan apa pun yang tidak baik bagiku, tidak akan diberikan-Nya kepadaku.” 

E. JANGAN MENANDANG KEHIDUPAN PRIBADI TERLALU SERIUS, DAN MULAI LAH PERHATIKAN KEHIDUPAN ORANG LAIN DAN MENOLONG MEREKA

MIKAH 6:8:

“Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

F. BELAJAR DARI ANAK-ANAK

Mempelajari kehidupan anak-anak bisa membuat kita jadi rendah hati dan jangan sampai menjadi kekanak-kanakan.

BE A CHILD LIKENESS, BUT NOT CHILDISH!

MATIUS 18:2-5:

  1. Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
  2. lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
  3. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
  4. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”

G. JANGAN KEHILANGAN SUDUT PANDANG ROHANI

Remember this:

Jesus is the most humble human being that ever living on earth 

FILIPI 2:5-8:

  1. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
  2. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
  3. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
  4. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Tuhan Yesus yang begitu mulia, besar, hebat, kuat dan sempurna ingin selalu hidup dekat bersama dengan kita 

YOHANES 14:1-4:

  1. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
  2. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
  3. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
  4. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.”

It’s require a strength, self discipline, and sacrifice to be humble.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.