25 Oct Kuatkan dan teguhkan hatimu
Yosua 1:6 “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka”.
Ketika membaca Yosua pasal pertama, kita akan mendapatkan peringatan Tuhan kepada Yosua – “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” sampai empat kali.
Pengulangan ini menyatakan bahwa Tuhan benar-benar mau Yosua mengerti dan sadar bahwa Tuhan beserta dengannya ketika dia memimpin bangsa Israel untuk maju, merebut dan menduduki Kanaan.
Di tahun 1952, Florence Chadwick (seorang perenang wanita asal Amerika) mencoba berenang di perairan laut yang dingin antara pulau Catalina dan pantai California. Dia berenang melalui cuaca berkabut di laut yang dingin selama lima belas jam, ototnya mulai kram, tekadnya melemah. Dia memohon untuk dibawa keluar dari air tetapi ibunya yang naik perahu di sampingnya, mendesaknya untuk tidak menyerah. Dia terus mencoba tetapi kelelahan dan akhirnya berhenti berenang. Ketika Florence diangkat keluar dari air dan naik ke perahu, mereka mendayung beberapa menit lagi, kabut mulai pudar dan akhirnya dia bisa melihat bahwa pantai itu hanya berjarak beberapa ratus meter saja. Florence mengatakan bahwa yang dia bisa lihat hanyalah kabut, dia berkata “jika dia bisa melihat pantainya, dia pasti tidak akan menyerah”.
Perhatikan tujuan yang menanti anda, tetap fokus. Jangan tertipu oleh kabut kehidupan, hasil akhir mungkin hanya berjarak beberapa saat saja.
Itu sebabnya Tuhan katakan kepada Yosua jangan menyerah, sedikit lagi sudah sampai. Teruslah kuat dan teguh.
Yosua 1:7 “Hanya kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.”
Tuhan mengingatkan Yosua untuk bertindak hati-hati dan jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri supaya dia beruntung, ke mana pun dia pergi.
Jika kita mau sampai ke tujuan dimana Tuhan telah tetapkan,
- terus belajar melakukan ketaatan.
- bertindak hati-hati sesuai firman Tuhan dan
- janganlah menyimpang.
Segera kembali ke jalan yang benar setelah sadar ada di jalan yang salah, jangan tunda berlama-lama untuk tetap ada di jalan yang salah. Jangan tunda ketaatan, semakin lama ditunda, semakin lama kembali ke jalan yang benar yang membawa kita ke tujuan dimana Tuhan sudah tetapkan (tanah perjanjian kita).
Ada janji Tuhan untuk Yosua:
Yosua 1:5 “Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.“
Perhatikan > Yosua sudah dijamin kemenangan oleh Tuhan, sebelum dia bergerak maju menghadapi banyak rintangan.
Janji ini juga untuk kita semua bahwa penyertaan Tuhan selalu ada bersama kita dan apapun yang ada di depan kita, tidak berkuasa atas hidup kita karena kita sudah memiliki kuasa kebangkitan Kristus. Sesuai dengan janji ini, kita juga sudah menang karena Yesuspun telah mengalahkan dunia bagi kita.
Tuhan mengingatkan Yosua dan kita semua untuk hidup dalam ketaatan dan tidak menyimpang ke kanan atau kiri. Tetap fokus pada kemenangan yang sudah diberikan.
Jika tidak yang rugi kita sendiri, kita yang mengambil keputusan apakah akan segera kembali ke jalan yang benar supaya lebih cepat tiba di garis kemenangan yang sudah diberikan atau masih mau bertahan di jalan yang salah dan akhirnya menunda kesempatan untuk menikmati kemenangan yang Tuhan sudah berikan.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu sebab engkau akan memimpin hidupmu masuk ke dalam tanah perjanjian dan perjalananmu akan beruntung karena engkau akhirnya menikmati kemenangan yang Tuhan sudah siapkan.
Yosua 1:8 “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini tetapi renungkanlah itu siang dan malam supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung”.
Yosua diberikan tanggung jawab memimpin bangsa Israel masuk ke tanah perjanjian dan dijamin menang oleh karena Tuhan beserta dengan dia. Hanya saja dalam perjalanan kesana, terjadi rintangan, proses dan kesulitan, oleh sebab itu Tuhan berkali-kali mengatakan “kuatkan dan teguhkanlah hatimu”.
Untuk menjadi kuat dan teguh, ayat ini mengajarkan untuk “memperkatakan kitab Taurat (Firman Tuhan) dalam kehidupan kita setiap hari”.
Seringkali kita tidak sadar yang keluar dari mulut kita adalah keluhan, kemarahan, kekecewaan bahkan asumsi yang tidak benar.
Belajarlah memperkatakan Firman Tuhan walaupun kita sedang menghadapi kondisi yang tidak baik.
Yosua diperintahkan Tuhan untuk melakukan ini dan mengajarkan kepada bangsa Israel untuk menjaga mulut mereka ketika berhadapan dengan kesulitan dan bahaya.
Ketika Tuhan memerintahkan mereka untuk mengelilingi kota Yerikho selama tujuh hari, di hari yang ketujuh dengan spesifik Yosua berpesan kepada bangsa Israel.
Yosua 6:10 “Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah kata pun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! — maka kamu harus bersorak.”
Perhatikan setelah enam hari mengelilingi kota itu ada kemungkinan mereka
- putus harapan,
- kelelahan fisik juga mental,
- bosan bahkan ketidakpercayaan di dalam bangsa Israel.
Sebuah tindakan “penyerangan” terhadap kubu musuh yang sangat aneh, hanya berputar-putar saja berhari-hari.
Mungkin saat ini kita sedang merasakan hal itu, seperti sedang berjalan berputar tanpa mengerti “kapan akan menerima jawaban Tuhan”.
Mungkin juga bangsa Yerikho mengolok-olok karena mereka terlihat bodoh hanya berjalan berkeliling berhari-hari. Itu sebabnya pada hari terakhir Yosua memastikan jangan ada satupun dari mereka yang bersorak atau memperdengarkan suara mereka karena ini potensi besar bagi bangsa Israel untuk bersungut-sungut.
Proses yang Tuhan ijinkan terjadi sering tidak masuk di akal manusia.
Jika mereka mengeluh, bisa saja Tuhan menyuruh mereka mengulangi prosesi itu.
Seringkali kita di proses dan kelihatan di mata kita sepertinya tidak ada harapan.
Tuhan bisa saja
- merubuhkan tembok Yerikho dengan mengelilinginya hanya sekali saja.
- menyembuhkan anda dalam sekejap,
- membayar hutang anda dalam sehari,
- memulihkan rumah tangga anda besok atau
- memberikan keinginan anda sore nanti.
Tuhan memproses kita untuk mengubah karakter kita.
- Dia mau kita tidak mengeluarkan kata-kata negatif.
- Dia mau kita menutup mulut dan hanya berkata positif,
- Dia mau kita mengucap syukur walaupun ada tembok besar di depan kita.
Terus memperkatakan firman Tuhan.
- Jika anda sakit, perkatakan oleh bilurNya saya sudah sembuh,
- oleh kuasa kebangkitanNya pernikahan saya sudah dipulihkan,
- oleh karena Yesus, maka saya tidak stres lagi.
Jangan hanya sesekali saja, perkatakan firman setiap hari.
Roma 10:17 “Jadi, iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Iman kita akan terstimulasi ketika telinga kita terus mendengar mulut kita memperkatakan firman kebenaran.
Untuk menjadi kuat dan teguh adalah merenungkan firman siang dan malam.
Ini bukan berarti membaca firman sepanjang hari tetapi setelah membaca direnungkan dan dipraktekkan dalam semua aspek kehidupan.
Kata ‘merenungkan’ dalam bahasa Ibrani adalah Hagah yang artinya bukan sekedar dibaca tapi juga dibayangkan dan menangis sambil mengucapkan firman Tuhan.
Kata ‘malam’ bukan sekedar bicara “waktu” tetapi dalam bahasa Ibrani adalah layil lêyl layelâh yang artinya dalam kesulitan atau kesedihan.
Kita harus melibatkan Firman Kebenaran menguasai kehidupan kita bukan hanya waktu senang saja tetapi dalam setiap kondisi kehidupan bahkan dalam kesedihan perkatakan janji-janji Tuhan walau sambil menangis.
Ingat kemenangan sudah ada di pihak kita,
- Yesus selalu menyertai kita,
- terus perkatakan Firman dan
- renungkan itu siang dan malam,
- libatkan kebenaran Firman dalam semua aspek kehidupan dan
- masuk ke level dimana kita bukan sekedar menguasai Firman tetapi sampai Firman Tuhan menguasai kehidupan kita.
Yosua 1:9 “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.”
Dalam Alkitab bahasa English “do not be afraid, do not be discouraged – jangan takut, jangan putus asa”.
Ini adalah lawannya kata “kuat dan teguh” yang Tuhan perintahkan kepada Yosua.
Kalimat “kuatkan dan teguhkanlah hatimu” adalah perintah bukan ajakan atau didoakan mudah-mudahan bisa melakukannya.
Ini perintah dari Tuhan sebelum Yosua dan bangsa Israel masuk ke dalam tanah perjanjian.
Tuhan perintahkan ini karena memang dari awal sudah ada janji Tuhan bahwa mereka pasti menang. Apa jaminannya?
Janji Tuhan bahwa Dia sendiri yang akan menyertai mereka.
Tuhan Sang Pencipta, Maha Kuasa, Maha Tahu bahkan Tuhan yang sudah ada di masa depan kita, menyiapkan segala sesuatu indah bagi kita, itulah Tuhan yang memerintahkan Yosua dan bangsa Israel untuk tidak boleh takut.
Tuhan sudah memberikan peringatan ini karena Dia tahu bahwa mereka akan menghadapi banyak rintangan dan cara Tuhan memimpin mereka terlihat “aneh”. Tuhan tidak membawa mereka ke tanah perjanjian melewati jalan pintas yang tidak ada rintangan. Tuhan membawa mereka berhadapan dengan kesulitan, kesukaran, hal-hal yang kelihatannya tidak mungkin dan itulah sebabnya Tuhan katakan dan perintahkan sampai berulang-ulang untuk kuat dan teguh.
Bayangkan ketika mereka tiba di sungai Yordan yang arusnya deras, mereka harus mencelupkan kaki terlebih dulu supaya air sungai terbelah dan mereka bisa lewat, ini sebuah tindakan iman (Yosua 3)
Mereka disuruh mengelilingi tembok Yerikho, sebuah proses yang “tidak masuk di nalar manusia” tapi itulah yang Tuhan lakukan (Yosua 6)
Kita juga diperhadapkan dengan badai dan cara penyertaan Tuhan seringkali tidak masuk di akal karena Dia mau setelah kita semua melewati badai dan sampai ke tujuan dengan selamat, semua kemuliaan bukan berdasarkan kekuatan kita, semuanya karena DIA.
Mungkin Tuhan tidak menghalau badai di depan anda, DIA akan membawa anda justru melewati badai itu dengan perintahNya “kuatkan dan teguhkanlah hatimu”, itu harusnya menjadi sebuah penghiburan bagi kita semua karena tahu bahwa Tuhan akan menyertai kita sampai ke seberang dengan selamat.
Mungkin anda sedang berhadapan dengan ketakutan, kekuatiran bahkan keputusasaan … hadapi bersama Tuhan Yesus – Imanuel!!
Sorry, the comment form is closed at this time.