18 Sep Mazmur 23:2
Bacaan: Mazmur 23:1-6
“Ia membaringkan aku di padang yang
berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;”
(Mzm 23:2 ITB)
“Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau”
Tuhan yang membaringkan kita, Tuhan yang membimbing kita
bukan kita. Hidup kita bergantung penuh oleh Tuhan bukan kemampuan pribadi. Tuhan
menghendaki domba dombanya menikmati kebaikannya dan tidak ada hubungannya
dengan segala kelakuan atau perbuatan baik kita. Sering kali kita tidak bisa
berbaring dengan tenang sebab dari pikiran kita yang terus berjalan.
Untuk menemukan air di padang gurun bukan suatu hal yang
mudah, sama seperti hidup kita, tapi kita harus tetap tenang karena Tuhan yang
akan menjaga kita. Waktu domba dimasukan ke kandang, domba mungkin masih
santai, makan dengan tenang dan yang lain lainya, selagi gembala pergi mencari
air yang tenang, rumput yang hijau untuk keesokan harinya. Jadi sang gembala tidak
pernah membawa domba dombanya ke tempat yang mereka tidak tau apakah itu baik atau
tidak.
Apapun yang engkau alami, kesulitan masalah apapun, tidak ada yang Yesus tidak
tau dan Dia bahkan sudah terlebih dahulu mengalaminya. Tapi kita perlu bekerja
sama dengan Tuhan, sebab kita tidak akan bisa mengalami suatu trobosan tanpa
melakukan peran kita dari Tuhan.
“Akulah pintu;
barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan
menemukan padang rumput.” (Yohanes 10:9 ITB). Bukan kehendak Tuhan untuk
kita masuk tapi hanya berhenti di tengah tengah pintu saja tapi Tuhan mau kita
masuk melalui Dia dan keluar ke dunia, dan bukan kita bergereja saja setelah
mendapatkan keselamatan.
Dari satu kemuliaan ke kemuliaan kita akan melewati lembah lembah dan Tuhan
akan menjadi sumber hikmat kita disaat kita melakukan kehendaknya dengan tekun.
Gembala yang baik akan terlebih dahulu mengalami kesulitan sebelum domba
dombanya, dia tidak memerintah dari belakang tapi membimbing dari depan.
“Engkau memahkotai
tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun
menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai; padang-padang rumput
berpakaikan kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya
bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.”(Mazmur 65:11-13 ITB)
“Ia
membimbing aku ke air yang tenang”
Membimbing adalah untuk berjalan didepan, menjadi teladan
dan meyakinkan orang untuk mengikutinya dengan baik.
“Seperti seorang
gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan
tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan
hati-hati.” (Yesaya 40:11 ITB)
Kita punya Tuhan yang ajaib, Dia mengerti, jangan pernah kita menyerah. Tuhan
akan menjadi lebih akrab dengan kita dimasa masa kita membutuhkan Dia. Kita
sering seperti domba, dengan gampang tidak tenang karena pikirian yang bercabang
dan menjadi gelisah.
Hal yang yang membuat ketidak tenagan:
1. Ketakutan akan masa depan,
keluarga, bisnis, dll. Karena ada roh budak, dimana hidup terbatas dengan apa
yang kita terima. Tuhan tidak pernah kasih yang pas pasan, dan kita tidak perlu
khawatir dengan masa depan kita. “Sebab
Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7 ITB)
2. Ketengangan. Domba adalah
binatang yang mudah stress. “Berusahalah
hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan
tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” (Ibrani 12:14 ITB). Kita tidak pernah
bersaing dengan siapapun. Kita mungkin dalam suatu perlombaan tapi bukan dengan
orang lain. Kita sering menyalahkan orang lain atas hal hal buruk yang terjadi.
Kita perlu mengetahui jati diri kita yang jelas dimana kita adalah domba dari
Gembala yang hebat.
3. Gesekan. Kita
mungkin sering mengalami Amsal 27:17 yang berkata “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.”. Kita tidak
akan luput dari gesekan orang tapi kita bisa memilih untuk meresponi dengan
benar.
4. Lalat dan serangga. Hidung domba sering dihinggapi lalat
dan serangga lainya karena sejuk, lembab. Menjadi tempat bertelur dan
bersarangnya parasit, jamur dan bahkan bakteri yang bisa menyebakan hidung
domba terinfeksi dan bisa menyebakan sakit dan juga kematian. Untuk mencegah
nya maka gembala akan mengurapi hidung domba dengan minyak zaitun, sehingga
pada waktu lalat dan serangga mau hinggap mereka terpeleset dan tidak bisa
bersarang disitu. Urapan kuasa Roh Kudus juga berfungsi sama dalam hidup
domba-dombanya Tuhan Yesus. Kuasa Urapan akan mengusir fitnah, kebencian,
gossip, kata-kata negative yang dilontarkan orang pada kita (baca YESAYA 61:1-3
dan LUKAS 4:18-19).
5. Rasa lapar dan haus akan sangat mudah membuat domba-domba
menjadi gelisah dan stress. Tubuh domba sama dengan tubuh manusia yaitu terdiri
dari 70% zat cair dan 30 % zat padat, maka kebutuhan makan dan minum
merupakanan hal yang utama bagi domba. Sama halnya dengan manusia, kebutuhan
makanan dan minuman menjadi sangat dominan dan factor penentu kesejahteraan
hidup. Gembala Agung kita sudah berjanji bahwa kita akan dibaringkan dipadang
rumput hijau dan dipimpin ke air yang tenang.
Cara cara gembala mendapatkan air yang tenang di padang gurun:
1. Gembala mendapatkan air lewat embun. Pagi pagi sebelum matahari terbit,
domba domba akan dibawa ke tempat dimana rumput rumputnya terdapat butiran
butiran air yang menyegarkan.
2. Dari mata air, oasis. Sangat jarang, dipuncak gunung yang tinggi, di goa.
3. Aliran air yang tenang.
Kalau engkau mempunyai Gembala yang Hebat, sekering apapun
tempat itu, karena keberadaan Tuhan dan engkau, tempat itu akan menjadi subur
dan kita akan berhasil karena Dia yang menuntun kehidupan kita.
Sorry, the comment form is closed at this time.