11 Jun Menjadi Orang Yang Dipuji Tuhan
Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah didalam Tuhan. Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan. 2Kor10:17-18. Alkitab berkata, orang yang suka memuji-muji dirinya sendiri….pasti ia seorang yang tidak tahan uji. Kita sejak kecil sudah sekolah, lalu mendapat gelar…jadi sarjana dan mendapatkan kerja yang baik…berhasil! Tetapi jika kita memuji diri kita sendiri, maka pada waktu ujian / proses datang…kita tidak akan tahan uji. Kita lihat satu contoh dari Alkitab, yaitu Ayub. Ayub adalah seorang yang sangat berhasil, dia begitu pandai mengatur bisnisnya, tetapi pada waktu ujian itu datang (iblis menjamah hidupnya) maka hampir-hampir Ayub tidak tahan uji. Sadarkah saudara, bahwa kita, posisi manusia berada dalam keadaan berperang sejak jaman Adam dan hawa? “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Walaupun ada permusuhan tetapi….kita akan meremukkan kepala si ular itu! Praise the Lord! Walaupun begitu banyak tantangan tetapi kita akan mengalahkannya!
Janganlah kita menjadi orang yang memuji diri sendiri tetapi biarlah Tuhan yang memuji kita! Dipuji apanya…? Dipuji iman kita, kesetiaan dan hidup kita! Pada waktu Ayub dalam keadaan yang sangat susah dan hampir-hampir ia meninggalkan imannya kepada Allah, ia berkata: “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.” Perhatikan baik-baik saudara yang terkasih, janganlah engkau mengikuti Tuhan karena “kata orang” tetapi engkau sendiri harus melihat, mengalami sendiri bersama Tuhan! Ayub telah melihat Allah dengan matanya sendiri, sehingga ia sadar akan ucapannya dan mencabutnya. Orang yang mengalami Tuhannya secara pribadi, ia tidak akan mudah digoyahkan imannya.
Saudara yang terkasih, pengetahuan itu baik tetapi pengetahuan itu juga terbatas. Tahukah saudara, bahwa otak kita terdiri dari dua bagian, yaitu otak bagian kiri (biasa dipakai untuk berpikir) dan otak bagian kanan (biasa dipakai untuk membayangkan/berimajinasi). Firman Tuhan harus diterima dengan otak kanan ini! Otak yang bagian kiri ini tidak tahan uji tetapi yang kanan ini tahan uji. Kita harus menerima “God’s mind”! Pikiran Allah harus dimiliki setiap anak-anak Tuhan yang mau berhasil perjalanan hidup imannya! Tanpa “pikiran Tuhan” ini sebetulnya kita bodoh! Daud berkata, “Aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku didekat-Mu. Tetapi aku tetap didekat-Mu, Engkau memegang tangan kananku.” Maz 73:22-23. Daud seorang yang bergaul erat dengan Allah, menyadari bahwa tanpa Allah menaruh pikiran, hikmat-Nya kepadanya….ia menjadi bodoh bahkan ia menganggap dirinya dungu seperti hewan! Saudara perhatikan kebenaran ini: jika engkau belajar dari Roh Allah, maka engkau akan berkembang tanpa batas!
Jangan puas menjadi orang yang baik didalam memuji Allah tetapi jadilah orang yang dipuji oleh Allah! Sebagai contohnya: Yesus memuji iman dari seorang perwira di Kapernaum: “Setelah mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun diantara orang Israel.” Mat 8:10. Yang kedua: Allah memuji iman dan ketaatan Nuh: “Karena iman maka Nuh dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya…” Ibr 11:7. Coba saudara bayangkan sebentar….Nuh disuruh Tuhan untuk membangun bahtera besar diatas gunung, dimana waktu itu belum pernah hujan turun ….tanpa iman maka tidak mungkin Nuh mau melakukannya. Saudara yang terkasih, Firman Tuhan (Alkitab) ini merupakan catatan sejarah, tetapi jika engkau percaya, beriman…maka “history” ini akan menjadi “life story” yang kemudian akan menjadi “love story” kita dengan Tuhan.
“Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya didalam batinmu, sehingga oleh? imanmu Kristus diam didalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar didalam kasih.” Ef 3:16-17. Ketahuilah bahwa yang ada dialam kita (Roh Kudus) itu kaya, mulia dan kuat!!! Roh Kudus yang akan menguatkan kita! Heleluyah…..!
Saudara, kita harus menerima injil itu bukan saja dengan iman, tetapi juga dengan pengharapan dan kasih. “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.” Mat 25:21. Contoh lainnya adalah Maria. Ia telah mengurapi Yesus tiga kali, yaitu dengan air matanya, minyak mur dan terakhir dengan minyak narwastu. Oleh karena iman, pengharapan dan kasihnya kepada Yesus maka Yesus memuji dia: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya dimana saja injil diberitakan diseluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.” Mat 26:13.
Saudara yang terkasih, jika Tuhan sudah memujimu…..maka tidak ada lagi “jalan buntu” didalam hidupmu, karena Dia sendiri yang akan membuka jalan buat engkau! Janganlah kita bangga dengan keberhasilan, talenta ataupun karunia yang ada pada kita, tetapi biarlah kita bermegah karena Tuhan memuji imanmu, pengharapanmu (kesetiaan) dan kasihmu kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati!
No Comments