11 Nov Menjadi tempat kediaman Tuhan 18
“Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. ” (Keluaran 3:6)
Tuhan memperkenalkan diriNya ke Musa sebagai Tuhan leluhurnya dan setiap Firman Tuhan pasti ada maksudbya. Tuhan adalah Tuhan yang bergenerasi, yang berkelanjutan ke keturunan kita. Kalau kita membuat perjanjian dengan Tuhan belum tentu kita nikmati semuanya pada saat ini. Tuhan kita adalah Tuhan bagi orang yang hidup (Matius 22:31-32).
Disaat kita menjadi manusia baru, roh kita memperoleh hak baru untuk menerima keselmatan dan pembenaran, dimana seharusnya kita menghadapi suatu konsekuensi akibat dari dosa kita (Roma 3:23). Keselamatan dan pembenaran bisa terjadi disaat yang sama, fisik kita bisa mati tapir oh kita kekal disaat kita bertobat. Semua dari pada kita tidak akan bisa menikmati semua janji Tuhan dalam hidup kita ini tapi janji Than akan berlanjut dalam keturunan kita.
Selama roh kita mengalami pembenaran, jiwa kita pun harus sama sama bertumbuh, penyucian akan terus berjalan, dan kita tetap masih bisa jatuh, masa lalu kita telah diampuni tapi kedepan akan tetap ada proses. Kita bisa saja bertobat untuk bertahun tahun tapi kalau roh dan jiwa kita tidak bertumbuh kita tidak akan bisa menjadi dewasa dalam Tuhan. Pertumbuhan roh kita perlu dikasih makan melalui jiwa dan penyucian itu adalah dikhususkan dan dipisahkan hanya untuk Tuhan.
“Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.” (Lukas 9:23-24)
Kekuatan kita untuk menyangkal diri ada disaat kita baca Firman Tuhan. Tuhan Yesus tidak membuat agama tapi membangun hubungan. Sekarang kite mempunyai pilihan untuk bertindak dimana dulu mungkin kita bertindak sesuka hati kita. Jangan sampai kita mundur, tetap dalam pertandingan, mungkin kita akan diasah oleh orang yang dekat dengan kita tapi tetap memandang kedepan dan tujuan. Apa yang kita ijinkan terjadi kepada jiwa kita akan mempengaruhi roh kita.
Setelah kita dibenarkan dan diselamatkan lalu kita disucikan, menyangkal diri pikul salib, yang terakhir kita akan mengalami dan meraih tubuh kemuliaan dimana kita telah bebas dari dosa. Disaat kita mengalami proses dan merasa sakit, jangan kita bawa untuk ditunjukan kepada orang lain dan mencari simpati tapi biar kita bawa semuanya ke kaki Tuhan dan disaat kita bertemu orang, kita akan keluar dengan sukacita dalam Tuhan dan biar orang melihat kita bisa kuat dalam Tuhan, dan melayani Tuhan dengan sukacita.
Kebenaran hanya ada didalam Tuhan, biar kita bersuka akan Tuhan dan kita akan makan dari pohon kehidupan. Jangan berhenti disaat kita berdosa atau berbuat salah, terus jalan dalam kemenangan. Pohon kehidupan bukan untuk hidup kekal sebab pada saat itu Adam pun sudah hidup dalam kekekalan, hanyalah dia jatuh dalam dosa dan tidak lagi hidup kekal. Pohon kehidupan adalah seperti yang dikatakan di Amsal 13:12, “Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.”
Biar kita semakin kurang dan Tuhan semakin bertambah dalam hidup kita dan orang tidak melihat kita tapi melihat Tuhan. Ini tidak akan terjadai kalau Firman dan Roh Kudus tidak tinggal dalam hidup kita. Kita perlu rela kehilangan jati diri kita dan hanya melihat Tuhan Yesus yang akan memenuhi hidup kita.
Jika kita tinggal didalam Dia dan FirmanNya tinggal didalam kita, kita bisa minta apa saja dan Tuhan akan member, ini adalah perjanjian yang Tuhan tetapkan serta persyaratannya. Tuhan terlebih rindu untuk memberkati kita dan hal hal kecil Tuhan akan perhatikan, yang kita perlu adalah selalu bersuka akan Tuhan dan tinggal didalamNya.
Sorry, the comment form is closed at this time.