08 Jul Menjadi tempat kediaman Tuhan 7
Salah satu proses yang Yusuf alami dalam process penyucian adalah untuk menjadi seseorang yang tidak mementingkan diri sendiri dan menjadi orang yang mementingkan Tuhan dalam segala perkara. Sering kali kita menganggap bahwa tanda dimana Tuhan menyertai kita adalah disaat kita mengalami hal hal yang baik dan indah, tapi ada sisi lain yang kita dapat lihat dalam Kejadian 37:5-11, dimana penyertaan Tuhan tetap ada bersama Yusuf, ketika ia mau dibunuh lalu akhirnya dijual dan menjadi budak dan bahkan dipenjara.
Seorang anak Tuhan harus punya mimpi, visi dan tujuan dalam kehidupannya, dan ketika kita mempunyai semua itu, kita bisa saja dibenci orang. Sering kali proses yang kita alami yang negative, kita mungkin tidak mengerti tapi Tuhan tetap menyertai kita. Tidak ada orang yang iri akan seorang yang lain yang kondisinya lebih buruk. Dan sering kali orang yang menjahati kita adalah orang yang terdekat, seperti yang diperlakukan saudara saudara Yusuf kepada Yusuf. Tapi tidak akan sekalipun dimana iblis atau siapapun yang dapat menghancurkan mimpi saudara yang dari Tuhan.
Ketika Yusuf mau dibunuh, ada tangan Tuhan yang merenda yang akhirnya dia tidak jadi dibunuh dan akhirnya dijual, mungkin disaat itu Yusuf bisa saja berkata bahwa matipun lebih baik karena dijual menjadi seorang budak disaat itu adalah kematian secara perlahan lahan rasanya. Tapi Yusuf tetap pegang mimpinya dan Tuhan sedang memperbesar kapasitas kita secara pikiran dan hati kita supaya kita tetap berjalan dalam pengurapan. Orang dunia selalu menuntut hasil tapi hasil bukanlah kebenaran. Tapi hasil yang saudara raih adalah hanya kenyataan dan bukan kebenaran, tapi hasi yang disertai kebenaran adalah disaat Yusuf menjadi berkat bagi seluruh dunia. Yusuf selalu pegang mimpi itu dalam segala proses yang dia alami. Dan jangan kita pernah melewati kenaikan kita sekalipun terlihat sangat kecil, ketika Yusuf dipenjara, pada saat itu tidak ada penjara bagi budak, dan bisa saja Yusuf langsung dihukum mati, tapi Yusuf ditempatkan di penjara tahanan raja- raja.
“Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali lipat!” (Zak 9:12)
Sekalipun kita dipenjara karena mimpi yang dari pada Tuhan, penjara kita adalah penjara yang penuh dengan harapan, kita mungkin kehilangan kebebasan kita tapi tidak hilang harapan. Kita perlu rasakan hadirat Tuhan dalam kehidupan kita karena disaat kita kecanduan oleh hadirat Tuhan, tidak ada apa pun yang bisa mengantikannya dan bahkan merelakan segalanya. Disaat kita mengalami hal hal yang tidak enak, bohong kalau kita berkata bahwa kasih Tuhan akan membuat kita tidak sakit, kita akan tetap merasa sakit itu tapi tidak menjadi pahit, menangislah, berteriaklah tapi jangan menjadi benci dan kepahitan. (Kej 42:24, Kej 43:30, Kej 45:2). Yusuf sakit, menagis dan berteriak sampai semua isi istana firaon mendengar tangisanya. Tapi karena kasih dan anugerah Tuhan yang begitu besar maka Yusuf bisa mengampuni dan melupakan kejahatan orang-orangdisekitarnya, maka lahirlah anak Yusuf yang pertama Manase yang berarti Tuhan telah membuat aku lupa akan penderitaan dan keadaan keluarga ku dimasa lalu. Maka Tuhan memberkati
Yusus dengan anak ke dua Efraim yang berate Tuhan telah membuat aku berbuah lebat dalam masa kesulitanku. Tuhan yang sudah memberkati Yusuf akan membuat berkat yang sama bagi kita kalau kita juga mau diproses sama seperti Yusuf. Kehadiran Tuhan dalam hidup kita bukan Cuma bisa dilihat dan dirasakan pada saat kita dalam kelimpahan saja, tapi didalam lembah-lembah kekelaman pun Tuhan sangat hadir bersama kita dan tidak pernah meninggalkan kita. IMMANUEL.
Sorry, the comment form is closed at this time.