02 Aug Restoration of revelation – faithfulness
Kita akan meneruskan perumpamaan minggu lalu yaitu perumpamaan talenta dan mina (restoration dari talenta dan mina) dan minggu ini kita akan membahas ending yang nantinya akan berhubungan dengan gereja. Ada 2 perumpamaan yang kita bahas yaitu yang pertama tentang bangsawan yang memberikan pegawainya masing-masing satu mina dan dari 10 hanya 3 orang setia bekerja di tuan rumahnya. Dari 3 orang ini hanya dua yang berhasil memberi hasil tetapi yang satu orang lagi tidak menghasilkan apapun. Kita sudah bahas yang menghasilkan sekarang kita akan bahas yang tidak menghasilkan. Di perumpamaan talenta pun ada 3 hamba yang dipanggil tuannya dan diberi lima,dua, dan satu talenta menurut bagiannya. Hamba yang punya lima dan dua talenta masing-masing menggandakan talentanya menjadi dua kali lipat sementara hamba yang mempunyai satu talenta mengubur talentanya.
Di perumpamaan Mina, hamba yang memperoleh 10 mina diberikan kuasa atas 10 kota dan begitu pula yang memperoleh 5 mina berkuasa atas 5 kota. Di perumpamaan talenta disebutkan “masuklah ke dalam kebahagiaan Tuanmu dan memerintahlah atas aset aset tuannya.” Sekarang kita akan lihat ending dari cerita ini. Tetapi kita buka bersama terlebih dahulu Lukas 19:26-27.
Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.
Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku.”
Yang membungkus dan menyimpan mina di sapu tangannya apakah hamba ini jujur? Ya, hamba ini jujur. Darimana kita tahu bahwa dia jujur? Dia mengembalikkan seluruh yang diberikan padanya yaitu satu mina seutuhnya tanpa kurang. Dia pun setia kepada tuannya ketika tuannya lama tidak kembali dari perjalanan jauhnya. Walaupun dia jujur dan setia tetapi dia tidak menghasilkan apa apa. Ketika rajanya kembali dan membuat perhitungan dengan hamba hambanya dan hamba ini berkata kepada tuannya bahwa tuan ini adalah tuan yang jahat dan bengis karena dia menuntut hasil dari tempat dimana engkau tidak menabur.
Apakah hamba yang tidak menghasilkan apa-apa dan tujuh orang yang melarikan diri dari rumah tuan ini termasuk dalam seteru daripada raja ini? Jadi endingnya Tuhan adalah Tuhan yang memberi kepada kita tetapi meminta pertanggung jawaban atas apa yang diberikan kepada kita. Banyak anak Tuhan yang seperti tujuh orang ini ketika mereka memperoleh berkat daripada Tuhan mereka menjadi lupa kepada Tuhan dan meninggalkan Tuhan. Dan ada satu tipe lagi seperti hamba yang memperoleh satu mina ini; dia setia dan hadir di gereja tapi tidak melakukan apapun. Saya yakin hamba ini termasuk dalam kategori orang-orang di ayat 27 sebab raja berkata bahwa dia ini adalah hamba yang jahat.
Adakah daripada kita yang ketika lahir langsung mempunyai sertifikat tanah satu hektar atau segenggam berlian? Kita semua diciptakan sama oleh Tuhan yaitu mempunyai kemampuan untuk mengolah sesuatu berguna di bumi dan di dalam bentuk benih. Tetapi di perumpamaan talenta, dia tidak menggolangkan talentanya karena dia mempunyai pikiran dan hati nurani bahwa tuannya itu jahat. Pertanyaan saya apakah tuannya tersebut demikian? Jika tidak darimanakah ide ini muncul? Jawabannya dari hatinya. Saudara dengar baik jika anda mendengar perkataan buruk dari orang lain yang itu tidak baik, fitnah, caci maki; itu berarti merefleksikan kepribadian orang yang mengatakan perkataan tersebut. Di perumpamaan talenta ini, tuannya sungguh baik memberikan uang kepada hamba hambanya (menabur) tetapi mengapa tuannya ini dibilang jahat? Karena hati hamba ini jahat. Saya menyimpulkan bahwa hati hamba ini menjadi jahat karena salah satunya adalah iri hati. Dia iri kepada hamba hamba yang diberi lebih banyak. Karena perasaan iri hati ada di dalam hati seseorang, itu melumpuhkan segala system syarafnya dan membuat dia selalu mengeluh dan merasa tidak bisa melakukan apa- apa. Tetapi pada kenyataannya, seberapa kecil pun Tuhan memberi anda dan menggolangkan nya, Tuhan akan suka itu. Tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain. Tetapi yang lebih mengherankan adalah mengapa dia tidak pergi biarpun dia punya pikiran jahat dan terlebih mengembalikkan secara utuh. Lihat ke dalam dirimu. Apakah anda sudah menggolangkan apa yang Tuhan berikan kepada anda? Jangan berkata bahwa anda tidak punya apa-apa sebab Tuhan pasti sudah menamamkan sesuatu dalam diri anda. Alkitab berkata bahwa semua diberi tanpa terkecuali berapapun jumlahnya. Jika anda belum menggolangakan nya, masih ada waktu. Restorasi dari apa yang Tuhan berikan dalam hidup kita.
Jika kita sudah diberi sesuatu oleh Tuhan pastilah kita sudah menjadi hamba Tuhan tetapi kita tidak menggolangkan apa yang Tuhan berikan kita sama saja dengan hamba yang jahat ini hasilnya hati kita penuh dengan kepahitan berprasangaka buruk dan tidak melakukan apa pun di rumah Tuhan. Dan sekarang kita lihat apa yang Tuhan bilang tentang golongan ini. Ada dua kategori yaitu jahat dan malas. Dia menuduh tuannya ini a hard man (skleros ; kejam) dan menuai hasil dimana dia tidak menaruh benih. Kesimpulannya jika anda menjadi hamba Tuhan dan menabur, tidak menjamin respon orang akan positif terhadap anda jadi jangan pernah pusing dengan tuduhan orang orang disekitar anda karena ada saja yang hatinya tidak baik di sekitar saudara.
Di dalam terjemahan Bahasa Inggrisnya, di ayat 25 bahwa hamba ini afraid kepada tuannya dan ia menguburnya. Contohnya jika anda sedang nyetir mobil dan tiba-tiba ada polisi dan anda takut itu artinya anda punya salah. Tetapi jika anda tahu bahwa anda tidak melakukan kesalahan apapun apakah anda akan stress atau takut? Jadi kehadiran polisi (raja) bukan untuk membuat anda takut justru sebaliknya untuk sebuah protection dan perlindungan. Jika kita takut itu berarti ada yang salah di dalam diri kita bukan external factor lah yang menentukan. Tuhan mau kita tidak afraid seperti maling kepada polisi tetapi Tuhan mau kita fear Him . Dalam pembendaharaan Indonesia memang tidak beda, tetapi dalam Bahasa Inggirs fear artinya adalah respect and honor.
Orang ini memang jujur dan setia tetapi dia tidak menghasilkan apa-apa sehingga tuannya berkata bahwa dia adalah hamba yang jahat. Di dalam kamus, jahat artinya adalah wicked (ponéros; hurtful). Hamba yang jahat berbuat jahat karena ada luka dalam hidupnya mungkin saja dari pengalaman masa lalu sehingga membuat dia menyalahkan tuannya yang begitu baik. Arti lainnya adalah pressed (stressed) and harassed yang berarti ada permasalahan yang menekan kita dalam hidup kita membuat kita depressed sehingga kewajaran dalam kehidupan rohani tidak nampak. Kata harassed disini berarti being bullied or abused. Tidak peduli berapa banyak kita berdoa tetapi pikiran kita selalu negative menunjukkan kita sedang dibully oleh keadaan keadaan masa lalu yang tidak terselesaikan.
Orang yang malas (slothful; oknéros ; grievous) biasanya hidupnya penuh dengan duka cita. Amsal berkata orang yang malas seperti pintu di engselnya yang bergerak tetapi tidak pergi kemana-mana. Orang yang malas pasti ujung-ujung nya membuat hidup orang lain susah dengan dirinya membebani hidup orang lain. Secara tidak langsung orang yang menunda-nunda pekerjaan pun bisa dikategorikan dalam kategori ini dimana seharusnya mereka melakukan sesuatu sekarang.
Amsal 24 berkata musim dingin seperti sekarang ini si pemalas tidak membajak karena dingin tetapi waktu musim menuai si pemalas ingin menuai dan apabila dia tidak menuai dia marah marah dan iri kepada orang lain. Roma 12:11 pun berkata janganlah kerajinanmu kendor dan biarlah roh-mu menyala nyala dan layanilah Tuhan. Saudara lihat disini bahwa Tuhan sudah investasi tetapi Tuhan juga meminta pertanggungjawaban tidak hanya setia di rumahNya.
Apakah saudara ingat dengan cerita anak bungsu yang terhilang yang pergi menghabiskan harta ayahnya di negeri lain tetapi apakah anak sulung yang setia di rumah ayahnya juga hilang? Ya, mungkin lebih tepatnya menghilangkan diri sama dengan hamba yang malas. Tragisnya anak pertama ini adalah dia ada di dalam rumah bapanya menikmati semua keadaan bapanya tetapi ketika anak bungsu pulang dan ayahnya menyembelih lembu anak sulung ini menangis dan iri kepada adiknya sampai ia menyalahkan ayahnya. Apakah ini salah ayahnya? Tentu saja tidak karena anak sulung ini tidak pernah mengambil apa-apa biarpun ayahnya sudah berkata bahwa miliknya adalah milik anak ini juga. Sama seperti hamba yang malas, ada di rumah tetapi tidak pernah menikmati kasih tuannya yang sebernarnya.
Alkitab berkata bukan saya bahwa jika anda diberi fasilitas,karunia, atau talenta dan anda tidak menggolangkannya tetapi diam saja anda akan disamakan dengan orang yang tidak percaya karena ada akar pahit yang jahat sekali menuduh tuannya itu jahat. Jikalau saja dia tidak menuduh tuannya ini jahat pasti dia akan sukses karena kesuksesan juga Tuhan yang berikan. Waktu anda menggolangkan karunia atau talenta, Tuhan yang akan menjamin bahwa semuanya akan beres bukan tanpa resiko tetapi Tuhan akan membuat kita berhasil.
Contoh perumpamaan lain tentang hamba yang jahat ada di Matius 18:23-35 (orang kaya yang mempunyai banyak hamba). Disini 10,000 talenta sama dengan upah 167,000 tahun kerja yang tidak akan mungkin dilunasi oleh hamba ini selama lebih dari 100 keturunan. Tetapi ketika dia dimasukkan ke pengadilan, dia di ampuni oleh rajanya dan dibebaskan dari semua hutang-hutangnya. Tetapi ketika temannya hamba yang lain berhutang 100 dinar (upah 100 hari kerja) kepadanya dia mencekik temannya itu dan menolak untuk mengampuni temannya ini dan menjebloskan dia ke dalam penjara dan disiksa. Disini berbicara tentang pengampunan dimana kita seperti hamba yang punya hutang 100 ribu talenta yang ga mungkin kita bayar kepada Raja dan oleh karena itu Dia membebaskan kita dari semua hutang itu dengan mengirim anakNya untuk menebus hutangnya itu. Tetapi kita yang mungkin disakiti oleh orang lain baik orang tua, teman , pasangan, atau mungkin gembala anda tetapi kita tidak bisa mengampuni. Kita lupa bahwa kita mempunyai hutang yang tidak akan mungkin pernah kita tidak bisa bayar. Semua pernah mengalami sakit hati dan itu tidak apa-apa tetapi memelihara sakit hati itu adalah dosa. Kita tahu persis kita sudah diampuni dari hutang yang sangat jauh lebih besar dari kita memberi pengampunan kepada orang. Seringkali timbul argument bahwa kita harus mengampuni tetapi kita tidak bisa mengampuni salah satu caranya adalah dengan tidak bertahan di dalam ketidakbisaanmu tapi larilah ke kaki Tuhan dan berdoa. Jika engkau ingin menjadi hamba yang baik engkau harus belajar mengampuni. Jika engkau tidak bisa mengampuni engkau harus ingat bahwa kita sudah di ampuni lebih banyak daripada kita memberi pengampunan. Kalau anda mau menjadi hamba yang setia,baik,dan bijaksana kita pasti akan digosok ketika kita ingin menggolangkan talenta dari Tuhan.
Ketika anda mau do business atau pelayanan sekalipun tidak ada jaminan bahwa orang lain tidak akan menipu, menyakiti, menyabotase, kehidupan anda dan jangan bereaksi seperti hamba yang jahat tetapi justru lewat ini kita akan menjadi dewasa dalam Tuhan karena tanda orang yang diberkati bukan hanya banyak menerima tetapi juga banyak memberi. Saudara jangan kaget kalau ternyata ada tambahan dari pengampunan Tuhan bahwa jika kita tidak mengampuni orang yang menyakiti kita; pengampunan Tuhan bisa di cancel. Kalau anda hidup dalam sakit hati, kepahitan, luka dan anda di dalam gereja jangan heran jika hidup anda tanpa sukacita dan anda akan larut dalam perasaan takut takut dan takut which is a counter-faith. Terakhir, pengampunan bukan berguna untuk orang yang anda ampuni tetapi berguna untuk anda. Tuhan akan datang kembali dan mengadili dan ketika dia datang jangan heran jika banyak anak Tuhan yang kelihatannya rajin dan setia tetapi hidupnya di siksa (penyakit, bisinis tidak maju, rumah tangga hancur) dan Tuhan ijinkan ini karena tidak ada pengampunan.
Next kita lihat di Matius 21: 40-43 tentang tuan tanah kaya yang punya kebun anggur dan ready untuk di peras. Pada waktu Tuhan mengangkat kita menjadi sesuatu Dia sudah punya paket apapun yang kita butuhkan dia sudah siapkan dalam diri kita sama dengan perumpamaan ini. Untuk membuat wine, kebun anggurnya sudah dipohoni, dipagari, dan ada tempat pemerasan winenya jadi sudah ready untuk dirawat dan menghasilkan. Setiap janji Tuhan dalam diri kita Tuhan sudah beri dalam rupa benih tetapi di dalam benih tersebut sudah ada potensi dan kemampuan untuk menjadi apa yang Dia mau dan sekarang hanya mau tidaknya kita berjalan untuk mengolahnya. Inilah paket dari Tuhan ketika Tuhan memberikan hambanya menjadi penggarap penggarap ladang miliknya. Bapak gembala dalam pesan dosa akhir jamannya sudah menyinggung tentang greed dan disini penggarap-penggarap ini sudah diberikan fasilitas lengkap tetapi share dari pemiliknya juga diambil untuk dirinya sendiri. Bukan hanya tidak dibayar, tetapi semua hamba-hambanya dibunuh habis oleh penggarap ini. Tuan ini masih sabar dan mengirim anaknya tetapi penggarap-penggarap membunuh anak ini supaya mereka juga yang dapat kebun anggur itu bukan ahli waris dari tuan kebun anggur.
Yesus berkata berikan kepada kaisar apa yang kaisar punya dan berikan kepada Tuhan apa yang Tuhan punya (perpuluhan,buah sulung,diakonia). Dalam periode tertentu Tuhan mengirim hambanya untuk meminta sharenya karena semua yang kita miliki itu berasal dari Tuhan. Kita sadar betul kita hanya pengelola dan bukan pemilik tetapi mengapa sering kali kita lupa untuk memberi Tuhan apa yang dia punya? Jangan memberi apapun yang belum menjadi milik kita karena orang yang greedy selalu ingin memberi apa yang dia tidak punya. Contohnya, ketika anda mempunyai proyek yang besar dan berkata bahwa akan memberi perpuluhan dari proyek ini adalah kurang tepat. Mengapa tidak memberi dari apa yang anda punya? Masalahnya, sama seperti membayar pajak kepada pemerintah, anda juga bersalah di mata Tuhan jika tidak membayar apa yang menjadi bagianNya. Saya juga bukan hanya berbicara tentang uang tetapi saya juga berbicara mengenai karunia yang Tuhan berikan kepada anda dan apa yang anda bisa lakukan dengan talenta itu kepada pekerjaan Tuhan. Saya tidak bermaksud untuk menyarankan saudara berbondong-bondong menjadi pengkhotbah di gereja tetapi latih lah karuniamu untuk pekerjaan Tuhan.
Tidak semua dipanggil menjadi pengkhotbah atau pengajar. Jika karuniaMu itu di bidang hukum jadilah anak Tuhan di bidang hukum atau jika karuniaMu di bidang akting jadilah anak Tuhan yang kudus di layar kaca; ketika anda mengancungkan Grammy Award ke udara dan berkata “Ini semua dari Tuhan” apa tidak seluruh dunia bertepuk tangan . Jangan membatasi karuniaMu sehingga akhirnya dunia di bidangmu dikuasai oleh orang orang dunia. Anak- anak Tuhan dibatasi untuk hanya ahli dalam satu bidang yaitu agama yang berakhir dalam perpecahan doktrin karena kita hanya menggumuli satu bidang. Betapa malangnya kita ketika kita ditolong Tuhan saat masih miskin dan tidak punya apa-apa tetapi sudah kaya kita menjadi sombong dan lupa akan pertolongan Tuhan.
Terakhir Matius 24:48-51 berkata bahwa hamba yang jahat adalah hamba yang menikmati hasil dari ladang tuannya untuk kepentingan pribadi. Saya sudah bilang kita boleh mengambil bagian dari hasil untuk kepentingan pribadi tetapi bukan memiliki. Tentu saja untuk menggolangkannya anda perlu operational cost dan kebutuhan pribadi dan it’s okay tapi ingat itu bukan milikmu. Mengapa seakan-akan kita malu kalau mengakui apa yang kita punya itu milik Tuhan tetapi ketika kita berdoa meminta berkat kita menangis sujud di kaki Tuhan. Hamba yang jahat adalah hamba yang hanya berfoya-foya untuk dirinya. Kita boleh pakai untuk menikmati kepentingan pribadi tetapi ingat that these are not yours. Lihat sekelilingmu mana yang membutuhkan dan bagikan. Bukan karena engkau besar dan hebat karena kita tidak akan bawa kekayaan dan nama besar ke liang kubur tetapi kita memberi karena hati yang mengasihi. Kita hanya pengelola aset-aset Tuhan tidak salah jika kita menikmati bagiannya tetapi Tuhan juga menuntut bagianNya untuk menolong hambaNya melalui hambaNya sendiri. Kalau anda ingin menjadi hamba yang setia, berikan lah makan kepada hamba-hamba yang lain di rumah Tuhan. Makanan disini juga dimaksud motivasi untuk sesama teman pelayananmu atau mungkin domba-dombaNya yang Ia berikan padamu. Berikanlah motivasi kepada yang mengalami musim kering dan setia lah sampai tuanmu datang. When? Ada dua scenario yaitu second coming atau ketika Tuhan menjemputmu. Dan Tuhan akan menunjuk kita menjadi pengawas seluruh aset miliknya ketika dia menemukan bahwa kau setia seperti cerita Yusuf yang diberikan cincin materai Firaun sendiri padahal Firaun bisa membuat cincin yang baru kepada Yusuf tetapi tidak demikian. Ketika Yusuf membuat satu decision yang besar dan memateraikannya, lambang Firaun dan bukan Yusuf yang ada disana sehingga Firaun sendiri pun tidak bisa membatalkannya. Inilah juga yang dikatakan Firman dalam Matius 16:19. Kita terkadang terlalu menggampangkan bahwa ini berlaku untuk semua anak Tuhan. No. Melainkan ini berlaku untuk anak anak Tuhan yang sudah Tuhan berikan cincin kepercayaan untuk mengawas semua yang menjadi milikNya.
Hamba-hamba Tuhan ini lah yang dipercaya Tuhan ketika musim kekeringan datang melanda, Roh Kudus akan berkata carilah hambaKu ini. This is the restoration starting from yourself yang akan dibawa menjadi hamba hamba Tuhan yang setia; yang akan memulihkan kehidupan gereja.
Sorry, the comment form is closed at this time.