09 Nov Running the race with endurance
Pergumulan Terberat
“Sebab bukan apa yang aku kehendaki yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki yaitu yang jahat, yang aku perbuat” Roma 7:19.
Setiap orang percaya menghadapi pergumulan, pencobaan, godaan dan pertempuran di dunia.
- Paulus mengungkapkan pergumulan terbesar dari semuanya itu yaitu pergumulan dengan diri kita sendiri.
- Setiap hari kita bergumul dengan daging kita yang berlawanan dengan roh kita.
Paulus adalah seorang rasul, yang penuh dengan Roh Kudus, namun ia mengakui bahwa pergumulan terberat dalam hidup seseorang adalah peperangan batin atau melawan diri sendiri.
- Ia ingin melakukan apa yang benar tetapi mendapati dirinya tertarik pada apa yang salah.
- Ini menunjukkan bahwa rasul yang penuh Roh Kudus dan murid Kristus yang paling setia’pun tidak luput dari pergumulan batin.
Daging menarik kita kepada dosa tetapi Roh memanggil kita kepada kekudusan.
Pergumulan terbesar bukanlah di luar diri kita, melainkan di dalam diri kita.
“Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut tetapi daging lemah” Matius 26:41.
Pertanyaan dalam hati setiap orang adalah “siapa yang memerintah hidup saya — daging atau Roh?”
Ketika kita mencoba memenangkan pertempuran ini dengan kekuatan kita sendiri, kita gagal. Namun ketika kita berserah kepada Roh Kudus, Dia memampukan kita untuk menang.
Seruan Paulus, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Roma 7:24.
Pertanyaan ini dijawab di ayat berikutnya, “Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa” Roma 7:25.
Kemenangan kita atas keinginan daging bukanlah dengan berusaha lebih keras — melainkan dengan percaya lebih dalam kepada kuasa Tuhan yang memampukan kita.
Pergumulan terbesar hanya dapat dimenangkan melalui penyerahan diri.
Kita tidak dipanggil untuk melawan dosa dengan kekuatan kita, melainkan untuk hidup dalam Roh.
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging” Galatia 5:16.
- Ketika kita tinggal di dalam Kristus, melalui doa, firman Tuhan dan kuasa-Nya menjadi kekuatan kita.
- Kemenangan dimulai saat kita berhenti berkata, “aku bisa melakukannya” dan mulai berkata, “Kristus di dalamku, dapat melakukannya.”
Lebih baik berkata, “aku lemah Tuhan, kuasaMu yang menguatkanku”, daripada “aku janji Tuhan, aku tidak akan berdosa lagi”.
Ketika kita berjanji, tanpa kita sadari kita menggunakan kekuatan kita sendiri.
Pergumulan terbesar bukanlah keadaan kita, orang lain atau iblis, melainkan manusia lama kita yang menentang jalan Tuhan.
Setiap pergumulan adalah kesempatan untuk bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin bergantung kepada-Nya.
- Pergumulan kita bukan berarti kegagalan, itu berarti kita masih berjuang, masih percaya dan masih sedang diubahkan.
- Ingat, Roh yang ada di dalam kita lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia (1 Yohanes 4:4).
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan karena setelah ia tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada mereka yang mengasihi-Nya” Yakobus 1:12.
Ketekunan dalam ujian tidak hanya menghasilkan kedewasaan dalam diri kita tetapi juga membawa hadiah kekal, mahkota kehidupan.
Yakobus berbicara tentang mahkota yang diletakkan di kepala seorang atlet pada akhir perlombaan yang dimenangkannya.
Seseorang yang berlari dalam perlombaan yang sulit dan sampai garis akhir sebagai pemenang, kemudian diberikan mahkota sebagai hadiah.
Mahkota kehidupan dijanjikan bagi mereka yang bertahan dalam ujian kehidupan dan tetap mengasihi Tuhan.
- Bagi semua yang mengasihi Tuhan, kita dapat bersukacita dalam ujian karena kita tahu apa yang akan datang di akhir perlombaan.
- Kita dapat bersukacita dalam ujian karena kita tahu Tuhan menggunakan ujian untuk mendewasakan kita.
1 “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”
Ibrani 12:1-2.
Ibrani 12:1-2 mengatakan bahwa Yesus tetap tekun, kuat dalam ujian terbesar.
- Beban keadilan kekal Allah atas dosa kita, diberikan kepada Yesus.
- Semua hukuman yang seharusnya kita terima atas semua dosa yang telah kita perbuat, dicurahkan kepada Yesus.
- Yesus menghadapi ujian terbesar dan DIA tetap teguh; DIA bertahan.
- Yesus memiliki otoritas dan hak untuk meninggalkan salib tetapi DIA tidak melakukannya; DIA menanggung salib sampai akhir.
Mengapa?
- Untuk sukacita yang ada di hadapan’Nya; sukacita menempatkan mahkota kehidupan di atas kepala kita.
- Satu-satunya cara bagi kita untuk menerima mahkota kehidupan di atas kepala kita adalah Allah mengampuni dan menyambut kita.
- Dan satu-satunya cara Allah mengampuni dan menyambut kita adalah Yesus tetap kuat dan teguh di kayu salib.
- Dan itu adalah satu-satunya cara kita dapat tetap kuat dan teguh dalam pencobaan kita.
“My country did not send me 5,000 miles to start the race; they sent me 5,000 miles to finish the race” John Stephen Akhwari.
Akhwari adalah pelari maraton dari Tanzania yang berlaga di 1968 Summer Olympics di Mexico City.
Ia sempat jatuh dan cedera (lutut terkilir, bahu cedera), namun tetap menyelesaikan lomba tsb, meskipun ia mencapai garis finish paling akhir sebagai simbol tekad dan integritas.
Sorry, the comment form is closed at this time.