16 Dec SEED – Benih
Berbicara tentang benih, maka ada beberapa arti selain tentang benih itu sendiri. Benih bisa diartikan sebagai: benih Firman Tuhan (seperti dalam Lukas 8, dibawah ini); talenta; hikmat & pengetahuan; waktu; sesuatu yang berharga yang kita miliki dan benih juga bisa berarti keuangan.
Marilah kita ikuti pembacaan Firman Tuhan dibawah ini mengapa benih Firman yang ditaburkan ada yang bertumbuh tetapi ada juga yang tidak bertumbuh. Ternyata kondisi tanah tempat benih tersebut ditabur, sangat menentukan benih tsb tumbuh atau tidak.
Lukas 8:5-8.
5 “Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Lukas 8:11-15.
11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
Dalam kitab Hagai, diceritakan bahwa ada orang yang menabur banyak tetapi mereka menuai sedikit, kita juga bisa belajar apa penyebabnya. Setelah kita tau penyebabnya, kita bertobat dan belajar taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan (ayat 8); maka janji Tuhan bagi kita semuanya “Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!”
Haggai 1:5-9.
5 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
6 Kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian tetapi badanmu tidak sampai panas dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
9 Kamu mengharapkan banyak tetapi hasilnya sedikit dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
Haggai 2:20 “apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!”
2 Korintus 9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
> He who supplies seed to the sower and bread for food will supply and multiply your seed for sowing and increase the harvest of your righteousness.
Paulus menjelaskan bahwa Tuhanlah yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan, dengan kata lain Tuhan menyediakan dan mencukupi segala kebutuhan kita. Dan pada waktu benih tersebut kita tabur, maka Tuhan akan melipatgandakan benih tersebut, bahkan tuaian buah-buah kebenaran kitapun meningkat.
1 Raja-raja 17:8-16.
8 Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
9 “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.”
10 Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu katanya “Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi supaya aku minum.”
11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti.”
12 Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN Allahmu yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.”
13 Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.”
15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Kisah ini sungguh luar biasa dan sesungguhnya Tuhan mau menyelamatkan janda miskin ini dan anaknya dari kematian karena kelaparan, dengan mengirimkan nabi Elia. Ketika Elia minta agar tepung yang hanya segenggam dan minyak yang sedikit (merupakan benih yang sangat sedikit yang dimiliki oleh janda ini), diberikan atau ditabur, maka Tuhan membuat mujizat dengan melipatgandakan benih yang sangat sedikit tsb sehingga benih (tepung dan minyak yang sangat sedikit), tidak pernah habis mengalir sampai masa kelaparan selesai. “He who supplies seed to the sower and bread for food will supply and multiply your seed for sowing and increase the harvest of your righteousness”.
2 Korintus 9:9-10.
9 Seperti ada tertulis: “Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaranNya tetap untuk selamanya.”
10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Galatia 2:10 hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.
2 Korintus 8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Yakobus 1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita ialah
– mengunjungi yatim piatu dan
– janda-janda dalam kesusahan mereka dan
– menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
“Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya”
Sorry, the comment form is closed at this time.