18 May Storm rider
Sering kita diajarkan kalau sudah hidup benar di dalam Tuhan , kita tidak mungkin mengalami masalah / persoalan / badai kehidupan, itu salah, dan hari ini kita akan membahas 3 macam ‘badai’ dalam kehidupan.
1 . Badai datang karena berdosa
Storm ( Badai / persoalan ) ini adalah terjadi karena kita keluar dari rencana Tuhan, maka kasih Tuhan akan mengirimkan badai/permasalahan untuk menyadarkan kita bahwa kita salah. Kita telah melawan otoritas dengan orang tua, gembala dalam hidup kita, termasuk pemerintahan, maka Tuhan mengirimkan badai.
Jonah 1: 4- 6
The Storm at Sea
4 But the Lord sent out a great wind on the sea, and there was a mighty tempest on the sea, so that the ship was about to be broken up.5 Then the mariners were afraid; and every man cried out to his god, and threw the cargo that was in the ship into the sea, to lighten the load. But Jonah had gone down into the lowest parts of the ship, had lain down, and was fast asleep. 6 So the captain came to him, and said to him, “What do you mean, sleeper? Arise, call on your God; perhaps your God will consider us, so that we may not perish.”
Yunus 1 : 4-6
4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: “Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.”
Tuhan mengirimkan angin badai yang menggelora karena Yunus pergi ke Tarsik, bukan ke Nineveh, dia tidak mentaati perintah Tuhan. Yunus adalah nabi yang terkenal di Israel, sedangkan Nineveh itu itu luar negeri dari Israel. Selama Yesus berpelayanan , Dia belum pernah ke luar negeri melakukan pelayanan seperti Yunus. Yunus pergi ke luar negeri karena di suruh Tuhan.
Yunus lari dari pada perintah and hadirat Tuhan dan ke Tarsik bukan ke Nineveh, karena Takut. Tuhan membuat badai / angin ribut sedangkan Yunus yang di dalam kapal itu , turun ke dalam ruang kapal paling bawah dan tertidur nyenyak.Tanda bahwa kita sudah keluar dari hadirat Tuhan , waktu sekitar kita dalam keadaan kekacauan/ persoalan banyak , tapi sikap kita itu ‘ Memangnya saya pikirin?”. Cuek habis. Sama juga , waktu Yesus dan murid-muridnya di kapal , badai datang, Murid-muridnya panik, dan Yesus juga tertidur nyenyak , dua hal yang sama dalam ketiduran nyenyak tetapi adalah 2 hal yang berbeda. Kalau Yunus, kenyenyakannya karena dia tidak memikirkan keadaan badai yang orang lain hadapi.yang penting dia senang, memangnya dia memikirkan kehidupan gereja yang dia ditempatin itu dalam keadaan tidak baik? Tidak. Itu cara hidup nya Yunus. Banyak anak Tuhan begitu cara pikirannya Yunus, kalau bangku gereja kosong memangnya mereka ada pikirkan ? Mereka memikirkan bahwa itu tanggung jawabnya pendeta/gembala bukan mereka punya sendiri. Tanda bahwa kita sudah tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar kita , tetapi kita masih mengaku diri bahwa kita anak Tuhan, umat orang percaya.
Apa Yunus berzinah ? menyembah berhala ? Tidak. Dia Cuma tidak taat pada satu hal. Disuruh ke Nineveh , dia ke Tarsik, apa besar tidak dosanya? Kalau anda disuruh sesuatu hal oleh orang tua, gembalamu tetapi anda tidak melakukannya. Apa itu tidak sama dengan Yunus? Apa itu dosa besar atau kecil ? Jangan heran , Tuhan akan kirim badai dalam hidupmu, bisa saja pekerjaan, kesehatan dan dalam banyak hal. Semua ini Tuhan melakukannya demi menyadarkan mu dalam kesalahan/dosa mu. Badai saja tidak cukup untuk menyadarkan Yunus. Ayo, mari bangun, jangan seperti Yunus, lihatlah sekelilingmu. Jangan terus konsentrasi pada ujian, kerjaan yang menumpuk tetapi melalaikan pelayanan. Masalah akan datang, ilustrasi cerita Yunus adalah keadaan akhir zaman. Kita terus saja minta berkat tidak pedulikan keadaan sekeliling. Ayo, mari bangkit. Sikap kita dalam mentaati perintah Tuhan, nasehat gembala adalah penting sebagai umat yang percaya. Amin? Jangan ada pemberontakan sementara masih menganggap sendiri sebagai anak Tuhan, Tuhan akan kirim badai dalam hidupmu. Tuhan marah sama Yunus dan Yunus marah pula.
Jonah 1 : 17
Jonah’s Prayer and Deliverance
17 Now the Lord had prepared a great fish to swallow Jonah. And Jonah was in the belly of the fish three days and three nights.
Yunus 1: 17
17 Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
Sudah di dalam badai, kapten sudah suruh Yunus berdoa, siapa tahu dia yang bersalah. Tetapi tetap saja dia tidak melakukannnya. Dia lagi bingung, lagi mabuk , lagi dalam keadaan yang nyenyak. Sampai kapten berkata ‘ Kamu, nanti ku lempar ke laut’. Begitu dilemparkan ke laut, atas perintah Tuhan, maka datanglah ikan besar. Yunus masuk ke dalam perut Ikan. Badai datang tidak cukup, karena Yunus salah. Apa di antara kita , yang tidak pernah bersalah bersama Tuhan ? apa kita selalu benar, tidak melanggar perintah Tuhan? Tidak ada. Kalau ada badai, ditelan ikan,anda hidup dalam ‘gelap’, digulung oleh masalah, tidak bisa keluar dari masalah, keadaan tidak beres, itu semua karena kamu melakukan sesuatu yang salah. Karena kebaikan Tuhan, mengirim masalah untuk kita kembali kepadaNya dan membuat kita sadar. Yunus sadar setelah berada di perut ikan.
Jonah 2 : 8-10
8 “Those who regard worthless idols Forsake their own Mercy. 9 But I will sacrifice to You With the voice of thanksgiving; I will pay what I have vowed. Salvation is of the Lord.” 10 So the Lord spoke to the fish, and it vomited Jonah onto dry land.
Yunus 2: 8-10
8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!” 10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.
Siapa yang lebih mengutamakan ‘idol’, itu adalah berhala, bukan kepada patung, bisa saja uang , anak, karier, hobby, tanggung jawab, yang positif, yang segala sesuatu yang bisa menghalang hubungan kita dengan Tuhan, itu adalah BERHALA. Karena itu lebih diutamakan dari pada hubungan kita dengan Tuhan. Contohnya disuruh berpelayanan, tetapi karena urusan anak lebih penting, itu berhala, bisnis, karier lebih penting, itu berhala. Inilah keadaan kita saat ini, maka Tuhan bilang Dia akan mengirimkan badai dalam hidupmu.Yunus dalam perut ikan membuat suatu pernyataan bahwa Ia salah dalam mentaati perintah Tuhan. Karena Takut, dia ke Tarsik daripada ke Nineveh. Yunus tidak berzinah, berkorupsi, tidak menghujat Tuhan, dia hanya tidak taat, itu tetap dosa. Karena dia disuruh setia tetapi tidak setia. Tuhan kirim badai , ikan dalam hidup Yunus, baru dia melihat cahaya sesudah 3 hari 3 malam dalam perut ikan. Bau amisnya Yunus, dalam perut ikan baru dia sadar kesalahan. Sama seperti cerita anak bungsu yang hilang, sudah menjadi bau di peternakan kandang babi, keadaan yang sangat hancur baru terpikir, rumah bapanya ada makanan banyak. Persoalan, badai itu membuat kita ingat sama Tuhan, membuat kita kembali ke Tuhan.
Tuhan sangat baik, pada Yunus bertobat dan kembali ke tangan Tuhan. Dia dimuntahkan oleh ikan, di tanah keringnya Nineveh. Berapa jauh kita bisa pergi dari Tuhan? Berapa banyak kita bisa menghindari panggilan dari Tuhan? Tidak. Karena Tuhan tidak bisa kita jauhkan. Sekarang atau nantinya kita akan dikembalikan dimana /tempat kita dipanggil. Jangan sampai sudah hancur-hancuran , sudah ditelan ikan, hidup dalam kegelapan, atau di gulung oleh badai , baru anda sadar bahwa anda salah kepada Tuhan.
Badai pertama ini adalah kebaikan Tuhan. Dia mengirimkan badai untuk kita bisa bertobat dan kita dikembalikan kepada Tujuan dan Panggilanmu. Kenapa Tuhan tidak menyuruh ikan memuntahkan Yunus disembarangan tempat ? Yunus di dalam perut ikan itu memutar-mutar ,di tempat berbeda. Sesudah Yunus berdoa, bertobat , baru Tuhan menyuruh ikan berenang dan memuntahkan dia di Nineveh.
Kenapa Yunus ditelan Ikan bukan gurita ? Pemberontakan Yunus, Tuhan memakainya dengan luar biasa. Kerajaan Nineveh mempunyai sejarah cerita mitologi bahwa nanti ada seorang dewa yang keluar muncul dari mulut ikan, dan dewa itu akan menyelamatkan kerajaan Nineveh.Jadi karena orang-orang Nineveh percaya itu, maka Tuhan juga memakai pemberontakan Yunus dalam pertobatan Nineveh. Rakyat Nineveh melihat ada orang keluar dari mulut ikan di pantai, begitu cocok dengan mitologi mereka, sehingga waktu Yunus berkata ‘bertobatlah, Tuhan akan menghukum’. Semua orang , sampai Raja dan bersama binatang bertobat.Sehingga Raja bisa mengoyakan bajunya dan memerintahkan rakyat untuk mendengar perkataan ‘dewa’ itu, yaitu Yunus yang mereka percayakan karena peredaran mitologi itu. Tuhan memakai kehancuran Yunus sebagai alat yang dasyat bagi Dia.
Bisa berapa jauh anda melarikan diri dari rencana Tuhan? Tidak bisa. Dia tidak pernah gagal.
2. Badai datang karena kesalahan dalam keputusan orang lain sehingga kita yang kena masalah
Acts 27 : 9-11
Paul’s Warning Ignored
9 Now when much time had been spent, and sailing was now dangerous because the Fast was already over, Paul advised them, 10 saying, “Men, I perceive that this voyage will end with disaster and much loss, not only of the cargo and ship, but also our lives.” 11 Nevertheless the centurion was more persuaded by the helmsman and the owner of the ship than by the things spoken by Paul.
Kisah Rasul 27 : 9-11
9 Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya: 10 “Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita.” 11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.
Paulus dalam perjalanan ke Roma untuk diadili oleh Kaisar. Paulus masuk ke kapal laut dan sudah berdoa and mendapatkan suara Tuhan bahwa nanti bakal akan badai. Maka dia memberitahukan kepada perwira bahwa akan ada kehilangan jiwa dan keuangan jika tetap mau berlayar dan menasehatkan untuk menunda dalam pelayaran. Tetapi Perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda. Mana yang lebih jagoan dalam hal perlayaran? Bukan Paulus. Jadi itu wajar, perwira itu tidak mendengar perkataan Paulus.
Paulus telah menyatakan bahwa perkataannya berdasarkan pernyataan Tuhan kepada nya , dia sudah berdoa ,berpuasa. Tuhan sudah berbicara lewat dia bahwa akan ada badai, persoalan, tetapi perwira itu tetap tidak mendengar. Apa yang kamu dengar dari Tuhan dan katakan kepada dunia itu , apakah didengar dunia? Tidak. Jangan kepada dunia, apa yang gembalamu katakan , apakah anda sudah mendengar dan melakukannya? Kalau omongan kita tidak didengar, apa kita merasa pahit ?
Perwira memutuskan tetap berlayar, 3 hari 3 malam mereka tidak melihat darat, dilanda badai, banyak yang mati.
Anda lebih percaya kepada firman Tuhan di alkitab atau perkataan professor , para ahli ekonomi ? Paulus tidak mempunyai otoritas, yang ada itu perwira , tetapi Paulus tetap tunduk kepada otoritas walaupun apa yang diputuskan oleh perwira itu merugikan.Dia tidak cendurung memaksa. Kalau kita sudah menyampaikan firman / perkataan Tuhan kepada orang lain, dan orang itu tidak percaya. Apa yang kita pikirkan? Apa sesudah semua masalah terjadi, anda memikirkan ‘itu bukan tanggung jawabku lagi, saya sudah memberitahukan dari awal’? kalau misalnya perusahaan dimana anda bekerja digoncang dan anda sudah memberitahukan kepada boss dari awal, tetapi tetap saja perusahaan di goncangkan, apa yang akan anda lakukan? Cepat cari pekerjaan yang lain? Apa itu dilakukan oleh Paulus? Tidak. Kalau anda mendengar bahwa gereja ini digoncang, gembalanya dalam masalah besar , apa yang kau lakukan ? malas untuk pergi lagi ke gereja itu, dan mencari gereja lain yang bisa memberkati? Kita sering membungkam dan lari secepatnya. Apa anda tidak pernah tanya kepada Tuhan untuk apa anda di situ? Kita sering diajarkan bahwa ke gereja ‘ mendapatkan berkat’, tetapi jarang diajarkan , untuk ‘ memberikan berkat’ kepada gereja. Yang mana lebih gampang ?
Untuk apa anda menjadi anak ? Jika orang tuamu , rumah tanggamu digoncang, apa kamu bisa mencari orang lain punya rumah tangga dan ke sana? Untuk kita di perbandingkankah ? , yang mana jelek dan yang mana bagus? Pernahkah anda berpikir sebagai anak, kalau ada sesuatu yang buruk terjadi di gerejamu, anda harus tanya apa yang harus anda lakukan untuk itu?.
Paulus tidak pergi dan tidak berkata yang negatif ke perwira bahwa dia akan cuci tangan dari apa yang sedang kapal itu alami, badai, bencana memakan kehilangan jiwa. Apa yang Paulus lakukan?
Acts 27 : 21-24
21 But after long abstinence from food, then Paul stood in the midst of them and said, “Men, you should have listened to me, and not have sailed from Crete and incurred this disaster and loss. 22 And now I urge you to take heart, for there will be no loss of life among you, but only of the ship. 23 For there stood by me this night an angel of the God to whom I belong and whom I serve, 24 saying, ‘Do not be afraid, Paul; you must be brought before Caesar; and indeed God has granted you all those who sail with you.’
Kisah Rasul 27 : 21-24
21 Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: “Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini! 22 Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.23 Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, 24 dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.
Paulus ada di sana dibawah otoritas perwira, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Sama seperti anda dibawah otoritas orang tuamu, sebagai karyawan , anda di bawah otoritas Bossmu , sebagai Jemaat , anda di bawah otoritas para pemimpin /gembalamu. Jangan menjadi sombong , meskipun anda tidak suka dengan keputusan mereka, jangan berkata ‘ You take it , I leave it’.
Pemerintah Australia memutuskan sesuatu yang menyakitkan buat kita semuanya, perubahan pajak, perubahan dana untuk pendidikan, kesehatan, rakyat Australia lagi protes. Tapi jangan lupa kita dibawah otoritas. Bagaimana anda disuruh melakukan sesuatu oleh orang tuamu tetapi bukan kehendakmu ? apa anda terus berprotes bahwa ini tidak benar? Tidak. Ada otoritasnya. Paulus tidak berkata kepada kalau perwira itu tidak turut sama perkataanya maka itu berarti memberontak kepada Tuhan. Sesudah hal-hal buruk terjadi, Paulus diberikan pernyataan baru dari Tuhan. Apa dia tidak ragu akan menyampaikan kepada perwira dan orang yang terlibat dalam kapal ? Kalau Paulus ragu, itu bisa juga terjadi kepada kita semua. Harga diri kita. Apa perkataan kita di dengar tidak oleh orang lain? Yang menyampaikan ide malah tersinggung, tetapi yang memberi ide tidak. Siapa dia ? Tuhan. Tuhan yang punya kuasa dan ide, kita sebagai umat dan hamba Tuhan , tidak seharusnya menjadi hansip/hakim.
Kalau kita di berikan berkat dalam membeli mobil, ayo jangan pusingkan kenaikan harga minyak. Tuhan yang memberkati kita beli mobil, pasti mencukupkan/ menambahkan kita dalam hal petrol. Jangan jadi aliran ‘protestan’, yang suka protes-protes. Kalaupun mendengar suara Tuhan , jangan menjadi sombong. Mereka yang mau dengar atau tidak mendengar dengan perkataanmu atas pernyataan Tuhan, ayo tetap jalankan perintah Tuhan untuk menyampaikan. Paulus menyampaikan kepada mereka dikapal, bahwa mereka perlu makan untuk menghadapi perjalanan yang masih jauh. Dalam keadaan mabuk kapal,badai menerpa dan kapal Karam, apa bisa makan ? Tetapi mereka makan dan mentaati perkataan Paulus. Yang membuat Paulus tidak Karam, bukan hanya pernyataan Tuhan, Tuhan mengizinkan Paulus di penjara, dibawa dari Israel ke Roma,dalam keadaan tawanan untuk bersaksi tentang Tuhan Yesus di depan Kaisar. Kalau dia belum bertemu berhadapan dengan Kaisar maka dia belum mati. Itu merupakan bagian tujuan dan panggilan Paulus dalam hidupnya.Yang lain di kapal itu tidak mati karena Paulus.
Karena ada seorang yang benar , yang punya visi dan misi dari Tuhan, yang harus menjalankan visinya, Paulus di jaga di pelihara maka yang lain ikut terjaga dan terpelihara. Waktu Yusuf punya visi yang benar, dia pergi ke Mesir , rakyat Mesir diberkati karena keberadaanNya. Pernahkah anda berpikir karena keberadaanmu perusahaanmu diberkati , keadaan sekelilingmu diberkati? Kita sering memikirkan bahwa kita diberkati oleh perusahaan, bukan ? Pikirkanlah , Anda bisa memberkati perusahaanmu, berbuatlah sesuatu yang penting , baru orang lain melihat itu juga. Pertama kali perkataan Paulus tidak di hiraukan , tetapi waktu badai menerpa, kapal Karam, orang pada mulai sadar, dia bukan orang sembarangan. Apa yang di katakan pertama kali terjadi, maka apa yang dikatakan oleh Paulus langsung mendapat anggapan, dan orang-orang pada menurut perkataan Paulus. Badai yang diizinkan oleh Tuhan, walau karena keputusan orang lain, janganlah kita salahkan orang lain buat badai yang sedang anda alami. Jangan salahkan orang tuamu, orang lain , anda berhak memutuskan atas dirimu sendiri. Ada banyak cerita anak orang bodoh , jadi pintar, yang orang tua miskin , anaknya kaya, anak orang bejat, anaknya jadi pahlawan. Kenapa mesti salahkan orang lain? Malah kadang menggunakan ayat-ayat seperti ‘ Pergaulan yang jahat merusak sikap yang baik’ , ya kalau sendiri sudah jahat duluan, ketemu yang jahat juga, ya cocoklah dengan yang jahat, jangan salahkan orang lain. Kenapa anda bisa cocok dengan orang sekitarmu ? karena ada kecocokannya. Mari yang tidak benar / sikap bejat kita berubah bersama Tuhan menjadi baik.amin?
Kita punya Tuhan yang kuat, membangun hubungan yang kuat, tidak peduli anda ketemu yang jahat, lingkungan tidak akan mempengaruhi kita. Kenapa pekerjaan, pangkat, status seseorang berubah bisa mempengaruhi dia? Waktu di gereja, berpikiran cepat-cepat mau jadi kaya, ingin di berkati, begitu Tuhan memberkati, malah lupa Tuhan. Kalau sungguh-sungguh diberkati Tuhan, justru semakin diberkati semakin cinta Tuhan. Amin ? Tidak ada yang bisa memisahkan kita dari Tuhan , dari rencanaNya. Tidak ada keputusan yang salah dari orang tua kita / orang lain dalam badai yang kita hadapi. Jadi Paulus tetap bisa ketemu dengan Kaisar.
Acts 27 : 34-36
34 Therefore I urge you to take nourishment, for this is for your survival, since not a hair will fall from the head of any of you.” 35 And when he had said these things, he took bread and gave thanks to God in the presence of them all; and when he had broken it he began to eat. 36 Then they were all encouraged, and also took food themselves.
Kisah Rasul 27 : 34-36
34 Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya.” 35 Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan. 36 Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga. 37 Jumlah kami semua yang di kapal itu dua ratus tujuh puluh enam jiwa.
Paulus berani menunjukan identitasnya sendiri, dia mengucapakan syukur dan memecahkan roti. Ini Perjamuan Kudus. Yang di depan dia orang-orang romawi, tidak mengenal Tuhan, tetapi dia mau menunjukan identitasnya. Mengapa? Padahal yang pertama kali , dia tidak didengar, majoritas kita mau berkata untuk ke dua, ke tiga kalinya kita sudah tidak mau melakukan hal yang sama , karena berpikirkan kita tidak didengar, kita mempunyai pikiran yang sangat skeptical. Tidak demikian dengan Paulus, begitu Tuhan menyuruh makan, Paulus menyampaikan pesan itu , semua pada makan meskipun dalam keadaan di mana kapal mengalami badai. Dan juga aksi Perjamuan Kudus itu menunjukan kekristenan sekali.
Bagaimana dengan kita? Apa kita takut waktu berdoa sebelum makan dengan orang yang belum mengenal Tuhan ?
Paulus berdoa , didalam nama Yesus, roti dipecahkan, dimakan, dia menunjukan siapa dia sendiri, walaupun dilukai , tidak didengarkan.
Acts 27 : 42-44
42 And the soldiers’ plan was to kill the prisoners, lest any of them should swim away and escape. 43 But the centurion, wanting to save Paul, kept them from their purpose, and commanded that those who could swim should jump overboard first and get to land, 44 and the rest, some on boards and some on parts of the ship. And so it was that they all escaped safely to land.
Kisah Rasul 27 : 42-44
42 Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorangpun yang melarikan diri dengan berenang. 43 Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat, 44 dan supaya orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.
Jadi semua terjadi apa yang dikatakan Paulus, yang hilang itu harta mereka, barang, kapal tetapi jiwa mereka diselamatkan. Padahal prajurit –prajurit berencana membunuh tahanan-tahanan. Paulus adalah tahanan. Mengapa Tuhan mengizinkan Paulus ada di kapal yang ada banyak tahanan? Kalau Paulus kabur, tahanan lain mati tidak? Mati.
Tuhan menyelamatkan seluruh tahanan karena keberadaan Paulus di sana. Milikilah poin ini, siapa tahu , karena keberadaanmu, perusahaanmu yang sedang hancur, itu akan menyelamatkan. Untuk itulah , anda ada di sana, bukan karena goncangan , anda lari dulu.
3. Badai datang karena kita melakukan kehendak Tuhan
Mat 8: 18
18 And when Jesus saw great multitudes about Him, He gave a command to depart to the other side.
Matius 8:18
Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
Badai yang terjadi karena kehendak Tuhan, karena kita benar. Di Ayat diatas, pada waktu itu nama Yesus sudah top, banyak jiwa diselamatkan, pelepasan terjadi karena nama Yesus. Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk pergi ke seberang, dan murid-muridnya pun mentaatinya. Tidak ada jaminan bahwa anda taat, melakukan perintah Tuhan, anda tidak ketemu badai.
Mat 8 : 23-27
Wind and Wave Obey Jesus
23 Now when He got into a boat, His disciples followed Him. 24 And suddenly a great tempest arose on the sea, so that the boat was covered with the waves. But He was asleep. 25 Then His disciples came to Him and awoke Him, saying, “Lord, save us! We are perishing!” 26 But He said to them, “Why are you fearful, O you of little faith?” Then He arose and rebuked the winds and the sea, and there was a great calm. 27 So the men marveled, saying, “Who can this be, that even the winds and the sea obey Him?”
Matius 8 : 23-27
23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”26 Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”
Begitu Tuhan Yesus masuk ke dalam perahu bersama dengan pengikutan murid-muridNya, badai datang. Kita sudah melakukan firman Tuhan, sudah melakukan kebenaran, dan benar, Tuhan bersama kita, Yesus ada dalam kapal, tetapi badai datang. Murid-muridNya yang sebagai pelaut-pelaut ulung, Petrus, Yakobus, Yohanes, nelayan –nelayan yang hebat menghadapi badai dalam kehidupan mereka, di tengah malam itu mereka berteriak kepada Tuhan ‘ selamatkanlah kami Tuhan, kita sudah menuju kebinasaan’. Apa artinya ? Badai yang menerpa mereka adalah benar-benar hebat, lebih parah dari pada yang pernah mereka alami. Pada waktu anda berjalan bersama Tuhan, melakukan kehendak Tuhan, hidup dalam kekudusan dan kebenaran anda akan mengalami badai yang lebih mengancam kehidupanmu, badai ini di kirim oleh Setan untuk membunuh dan menghancurkan visi yang anda punya. Termasuk Yesus mau dibunuh di kapal itu.
Kalau anda hidup benar di dalam Tuhan, anda akan dibabat habis oleh Setan.
Pada saat muridnya berteriak minta tolong, Yesus bertanya ‘ imanmu di mana?”, anda mungkin lupa apa yang dikatakan Tuhan pada ayat ke 18 , Tuhan Yesus menyuruh muridnya untuk menyeberang ke sebelah.itu perintah. Pada waktu Tuhan memberikan perintah , maka Dia akan memberikan iman, kuasa, penyertaan untuk anda sampai ke seberang. Tetapi Dia tidak bilang tidak akan ada hambatan waktu anda berada di seberang. Yesus bermaksud “ Dimana imanmu ? , kalau saya sudah memerintahkan ke seberang, dan saya akan pergi ke seberang bersamamu !”. Murid-muridNya bisa saja menjawab ‘ Tuhan , kita sudah mau mati, dan Engkau tertidur!”. Siapa bilang Yesus tidak tahu? Dia tahu akan keadaan sekelilingmu. Karena kita hilang fokus kita kepada Tuhan, fokus kita justru kepada badai yang sedang menerpa kepada kita sehingga Tuhan bertanya ‘ dimana imanmu?”.
Ayo , ubahlah paradigmamu, Kalau Tuhan sudah memerintahkan dan memberikan tujuan /purpose, Anda sudah sampai.Waktu Tuhan memerintah anda akan sampai ke ‘seberang ‘ atau suatu tujuan, itu sudah jadi.Cuma sekarang tinggal iman kita ,bagaimana menurunkan nya di dalam dimensi roh ke dimensi kenyataan.
Di dalam Tuhan tidak ada dimensi yang gagal, yang masa depan, Tuhan bilang Iman adalah dalam dimensi ‘sekarang’. Kita sering salah pengertian antara Iman dan Pengharapan.
Hebrews 11 : 1
Now faith is the substance of things hoped for, the evidence of things not seen.
Kalau anda berkata “ saya percaya , nanti …. “ , maka itu pengharapan ( hope) bukan iman. Kalau beriman, maka anda akan berkata “ Sekarang, saya percaya…./ Now, it’s …. ”. Pengharapan itu dalam dimensi Masa depan, sedangkan Iman berbicara tentang Sekarang.
Tuhan tidak cari iman yang besar. Iman yang kecil membangunkan Tuhan untuk memakainya, cukup untuk membuat Tuhan bekerja , untuk mencapai tujuan dan panggilan yang ditentukan.Iman yang kecil yang ada padamu tidak akan hancur.Iman yang sebesar biji sesawi saja, anda bisa memindahkan gunung.
Badai yang pertama karena kesalahan kita, Badai kedua karena kesalahan keputusan orang lain, Badai ketiga karena kebenaran. Ayo bangun, imanmu yang ada , Tuhan sudah menetapkanmu sampai kepada tujuan dan kita tidak mungkin salah. Kita mungkin gagal ditengah jalan, mungkin salah dan jatuh bangun, tetapi Tuhan mau berkata ‘Saya besertamu, hadiratKu ada bersamamu’.
“Bagaimana dengan saya yang sudah lama di masalah ini, di perusahaan ini ?” , itu mungkin jeritanmu. Jangan keluar dari kapal, walaupun itu menggoncang di tengah badai,seperti yang di katakan Paulus, anda akan selamat didalam kapal.Jangan undur , jangan undur dari keadaan, tidak pedulikan badai seburuk apapun. Tuhan sedang menggoncangkan apa yang anda ragukan, mungkin suami mu, istrimu, bisnismu, anakmu, orangtuamu, hanya kepada Tuhan ,kuasa Tuhan bekerja bukan karena gempar, hidup hirup pikuk, bukan karena suaramu yang lantang dan keras. Mungkin suaramu sudah tersumbat oleh persoalan yang keras, pada waktu Elia tidak keluar dari gua, Elia mendengar angin keras,badai petir, dia tahu tidak ada Tuhan, tetapi dia merasakan angin sepoi sepoi basah, dia berdiri dia keluar, menyongsong kedatangan Tuhan. Pada saat badai menerpa kita, orang lain/ bisnis meninggalkan kita,angin sepoi sepoi dari Tuhan menghampiri kita. Semua goncangan, persoalan , badai, tidak menunjukan kita ini hancur, Tuhan ada, Tuhan mengizinkan itu terjadi, untuk menghancur yang bukan dari Dia. Supaya dari Dia muncul , pribadiNya yang tidak tergoncangkan muncul, supaya Storm Riders Nya muncul , anda menjadi anak-anak Tuhan, bukan anak –anak yang gampang dan manja. Supaya anda berkata, meskipun badai bergoncang, bumi bergelora, orang lain bisa meninggalkanku, anda tetap mencari Tuhan,melayani Tuhan.
Sorry, the comment form is closed at this time.