29 Jan Tidak ada Injil lain
Text: Galatia 1:6-10
1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, 1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. 1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. 1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia. 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Apakah Injil itu? Injil artinya kabar baik, yaitu kabar baik tentang Yesus Kristus untuk seluruh umat manusia. Kenapa dibilang kabar baik? Beberapa ayat dari kitab Roma ini menjelaskan Kabar Baik itu.
Roma 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”
Roma 6:23 “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Roma 5:8 “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Roma 10:9 “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”
Itulah Injil, yaitu bahwa kita yang seharusnya menerima hukuman mati, tetapi oleh karena penebusan Kristus Yesus di atas kayu salib, kita yang percaya memperoleh keselamatan.
Ayat ke-6
“Yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu”
“Who called you in the grace of Christ”
Orang-orang Kristen di Galatia telah dipanggil untuk masuk dan tinggal di dalam kasih karunia Kristus.
Di dalam kasih karunia Kristus kita mendapatkan:
- Kasih Bapa di surga yang kekal
- Pengampunan akan dosa masa lalu kita, yang sekarang dan maupun yang akan datang
- Persekutuan manis dengan Tuhan kita, Yesus Kristus
- Roh Kudus – pengajar dan penghibur di dalam hidup kita
- Jaminan masa depan, yaitu hidup kekal dan sukacita abadi di mana tidak akan ada lagi air mata dan penyakit
Semua yang kita dapatkan di atas dan banyak lagi, kita peroleh semuanya itu karena kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya.
Jemaat di Galatia tidak perlu melakukan banyak hal untuk mendapatkan kasih karunia itu. Yang mereka lakukan adalah, mereka mendengarkan Injil tentang kematian dan kebangkitan Kristus yang diberitakan oleh Rasul Paulus, mereka percaya dan menerima bagaimana mereka telah diselamatkan dari hukuman maut atas dosa-dosa mereka melalui pengorbanan Kristus.
Roh Kudus bekerja di dalam setiap mereka, mereka percaya dan mereka masuk ke dalam kasih karunia Kristus oleh karena iman.
Seperti jemaat Tuhan di Galatia, saudara dan saya juga telah dipanggil untuk masuk di dalam kasih karunia Kristus.
“Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia… dan mengikuti suatu injil lain”
“I am astonished that you are so quickly deserting him… and are turning to a different gospel”
Orang Kristen di Galatia telah dipanggil untuk masuk ke dalam kasih karunia Kristus. Namun seolah-olah tanpa perlawanan, mereka meninggalkan Kristus, dan meninggalkan kasih karunia Kristus, kepada injil lain.
Inilah sebabnya mengapa Paulus heran (English: Astonished. Greek: thaumazo θαυμαζω). Ia tercengang!
Aplikasi I.
(Fight sins) Kalahkan dosa. Jangan dengan mudah tergoda oleh cobaan.
Kita hidup di dalam kasih karunia Kristus. Roh Kudus hidup di dalam kita. Kita memiliki kekuatan untuk menolak dosa.
Seperti yang tertulis di Galatia 1:4, Tuhan Yesus telah melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini. Artinya, kita bisa mengalahkan cobaan dan godaan dari si iblis. We are not helpless!
Ayat ke-7
“Yang sebenarnya bukan Injil”
“there is no other Gospel”
Sesungguhnya hanya ada satu Injil. Rasul Paulus menjelaskan bahwa injil-injil lainnya bukanlah Injil.
Apa injil lain ini yang dipercayai oleh jemaat di Galatia?
Di Galatia ada satu kelompok tertentu, yaitu orang Kristen Yahudi yang bertentangan dengan orang Kristen non-Yahudi. Orang-orang Kristen Yahudi ini adalah orang-orang Yahudi yang menjadi Kristen, walapun mereka percaya kepada Kristus Yesus, mereka juga percaya bahwa pentingnya mengikuti peraturan atau hukum Yahudi supaya beroleh keselamatan.
Jadi yang diajarkan oleh mereka adalah bahwa orang-orang Kristen non-Yahudi haruslah juga mentaati hukum Taurat (Galatia 3:5), yang laki-laki harus disunat (Galatia 5:2), dan juga pentingnya untuk merayakan hari-hari raya Yahudi (Galatia 4:10).
Mereka kira menambahkan peraturan-peraturan yang baik ke dalam Injil keselamatan itu boleh-boleh saja. Tetapi mereka salah besar!
Rasul Paulus menjelaskan di sini bahwa dengan menambahkan-nambahkan persyaratan kepada Injil maka mereka telah meninggalkan Injil yang sebenarnya.
Bukankah umat Kristen sering kali berbuat seperti ini? Kita buat peraturan-peraturan tambahan, kita bukan hanya perlu percaya kepada Yesus, namun kita juga perlu berbuat baik, perlu baca Alkitab, perlu melayani di gereja, dan sebagainya. Semuanya itu baik, tetapi kita lakukan segalanya itu bukan karena kita mau selamat, tetapi kita lakukan sebab kita sudah diselamatkan.
Kita juga hidup di jaman di mana banyak injil bohongan yang disebarluaskan, contohnya:injil kemakmuran (English: prosperity gospel) yang menurut Rasul Paulus bukanlah injil.
Ayat ke-8 dan 9
“Sekalipun malaikat dari sorga yang memberitakan suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.”
“Even if an angel from heaven should preach to you a gospel contrary to the one we preached to you, let him be accursed.
If anyone is preaching to you a gospel contrary to the one you received, let him be accursed.”
Rasul Paulus menjelaskan di sini bahwa sekalipun malaikat sorga memberikan injil yang lain, maka terkutuklah malaikat itu. Apalagi manusia yang memberitakan injil lain!
Kata “terkutuk” (English: accursed. Greek: αναθεμα) disini artinya hukuman kekal, yaitu kekekalan di dalam penderitaan di neraka.
Aplikasi II.
Yang penting beritanya, bukan yang membawa berita.
Ketika Tuhan memberikan saudara sebuah misi, janganlah khawatir akan ketidakmampuan saudara atau bahkan sombong karena kemampuan saudara.
Sebab jauh lebih penting berita yang saudara beritakan dari pada kemampuan dari sang pembawa berita. Tuhan suka memakai orang-orang yang dunia anggap tidak mampu untuk melakukan pekerjaan yang luar biasa bagi kerajaan sorga.
1 Korintus 1:27 “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.”
Ayat ke-10
“Adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.”
“For am I now seeking the approval of man, or of God? Or am I trying to please man? If I were still trying to please man, I would not be a servant of Christ. ”
Mengapa Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat di Galatia bahwa ia tidak mencari perkenanan dari manusia tetapi perkenanan dari Allah?
Rasul Paulus mau menunjukkan perbedaan antara motivasi-nya dan motivasi para pembawa injil palsu. Motivasi para pembawa injil palsu ini adalah untuk mencari perkenanan manusia. Tetapi motivasi Rasul Paulus adalah untuk menyenangkan Tuhan.
Di dalam ayat ke-10 ini ada satu kata “masih”, artinya, Rasul Paulus dahulunya juga mengejar perkenanan manusia. Paul was a people-pleaser! Namun ia bertobat dan sekarang dia adalah seorang God-pleaser.
Aplikasi III.
Jadilah seorang God-pleaser, bukan people-pleaser.
Rasul Paulus sebelum bertobat, adalah seorang yang bernama Saulus yang adalah seorang people-pleaser. Biarlah kita meneladani Rasul Paulus, bertobatlah jika kita masih lebih peduli dengan apa yang manusia anggap penting dari pada yang Tuhan Yesus anggap penting.
Janganlah kita beranggapan bahwa ini adalah hal yang sepele, sebab Rasul Paulus berkata bahwa people-pleaser bukanlah hamba Kristus. Jika bukan hamba Kristus, maka kita adalah hamba iblis.
Namun bukan berarti karena kita bermotivasi untuk berkenan kepada Tuhan, lalu kita dengan sengaja melakukan hal-hal menyinggung perasaan orang lain.
Sebab Rasul Paulus juga menulis,
“Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.” (1 Korintus 10:31-33)
“Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: “Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku.”” (Roma 15:1-3)
Tujuan utama Paulus menyenangkan hati manusia adalah supaya mereka mengenal Kristus dan diselamatkan dari maut. Dengan kata lain, ujung-ujungnya motivasi Rasul Paulus hanyalah menyenangkan hati Tuhan.
Sorry, the comment form is closed at this time.