Anak “Gado-Gado” – Apr 15

By Asya S William

 

Dunia ini penuh warna karena latar belakang manusia yang beragam. Namun sayangnya seperti yang kita ketahui, perbedaan antar suku, ras dan agama sering menimbulkan konflik termasuk dalam hal memilih pasangan hidup. Padahal kalau mau dilihat dari sisi yang berbeda, keragaman itu indah.

 

Cerita ini tentang seorang wanita yang pernah menyerah dalam hal cinta karena dirinya sering terluka di dalam hubungan oleh karena penyebab yang sama, yaitu perbedaan.

 

Wanita ini lahir dari seorang ayah yang asli Indonesia, sedangkan ibunya seorang keturunan Tionghoa, Italia, Indonesia. Sejak kecil ia diajar untuk menjawab dengan kata “Gado-gado” setiap kali ada orang bertanya mengenai latar belakangnya. Perasaan tertolak muncul sejak hubungan yang pernah ia jalani kandas karena perbedaan suku. Wanita ini merasa tertolak karena di kalangan pribumi, ia dianggap keturunan Tionghoa. Sedangkan di kalangan keturunan Tionghoa, ia dianggap non-Tionghoa. Tidak ada lagi rasa percaya di hatinya akan cinta sejati.

 

Sampai suatu saat ia bertemu dengan Yesus. Kasih Yesus yang tak bersyarat memulihkan hati wanita ini. Melalui kasih karunia Tuhan, ia menemukan identitas yang baru. Bukan lagi sebagai seorang anak “Gado-gado”, namun sebagai anak Tuhan yang sangat dikasihi dan diterima apa adanya.
Berkat pemulihan melalui iman di dalam Tuhan Yesus, kini wanita tersebut sudah menikah dengan bahagia dan dikaruniai seorang anak. Keluarga sang suami pun menerima sang wanita beserta keluarganya dengan tulus tanpa memperhitungkan perbedaan diantara mereka. Kasih Tuhan bukan hanya sanggup memulihkan tapi juga melakukan hal-hal yang ajaib. Ya, wanita itu adalah saya sendiri.

“For everyone who has been born of God overcomes the world. And this is the victory that has overcome the worldour faith.” – 1 John 5:4 (ESV)

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.