Empowered for influence

”Yesus mendekati mereka dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi Matius 28:18.

 

”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi Kisah Para Rasul 1:8.

 

Janji Tuhan kepada murid-murid’NYA dan kita adalah

  • memperlengkapi dengan Roh Kudus yang memampukan kita memberi pengaruh di bidang apapun yang Tuhan telah tempatkan kita.
  • menunjukkan bahwa keinginan Tuhan adalah hadirnya budaya Kerajaan Surga di setiap aspek kehidupan.
  • Ini bisa terjadi apabila kita menjadi saksi Kristus yang berdampak positif dalam segala bidang kehidupan di manapun kita berada.

Kita perlu di berdayakan oleh otoritas Kristus untuk memberikan dampak positif.

Kita tidak akan mampu kalau tidak mengandalkan Tuhan melalui Roh Kudus yang memberi kuasa dan otoritas.

”Maka berbicaralah ia, katanya: ”Inilah firman Tuhan kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan semesta alam Zakharia 4:6.

 

Orang-orang di sekitar kita akan merasakan kehadiran kita yang memberikan solusi terhadap permasalahan dan persoalan serta membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dan ini semua ada di dalam kekuatan dan otoritas Tuhan.

 

Apa yang dimaksud dengan diberdayakan atau dimampukan?

  • Ini berarti bukan karena kehebatan kita tetapi karena Tuhan. Oleh sebab itu kita harus berserah total kepada Tuhan.
  • Otoritas dan kemampuan datang dari pemilik kuasa.

 

Kuasa yang kita terima bukan untuk melawan darah dan daging atau yang bersifat fisik.

  • Perbuatan baik terhadap sesama jangan hanya bersifat sosial, perbuatan baik harus dibawa dalam doa sehingga membawa dampak Illahi.
  • Kesaksian hidup tetap diekspresikan terhadap sesama untuk Tuhan dimuliakan dalam segala hal yang kita lakukan.
  • Orang-orang akan merasakan sesuatu yang berbeda, ada damai sejahtera, semangat dan motivasi untuk semakin bertumbuh dalam Kebenaran.

 

Dengan selalu memandang kepada Yesus, maka segala keberadaan kita ada di dalam

otoritas Kristus Sang Raja dan Dialah yang memberi otoritas serta memampukan kita bertindak sesuai dengan kehendakNya. Itulah Christ Centered Life, hidup yang berpusat pada Kristus.

Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

 

  1. Memahami Otoritas Yesus K

Matius 28:18 ”Yesus mendekati mereka dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

 

Segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada Yesus Kristus, maka otoritas tertinggi sudah ada di tanganNya. Kita harus tunduk, hormat serta memuliakan namaNya.

 

Yesus ditinggikan Allah pemegang otoritas tertinggi dengan nama di atas segala nama, semua yang ada di langit dan di bumi bertekuk lutut terhadap Yesus bagi kemuliaan Bapa. 

 

9 ”Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama

10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi

11 dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!“

Filipi 2:9-11.

 

  1. Menggunakan Karunia Rohani.

Setiap kita diberi karunia rohani dan kita harus mengembangkan dan menggunakan karunia tersebut dalam melayani Tuhan dan sesama.

Semua karunia ini diberikan kepada jemaat (sebagai anggota tubuh Kristus) sesuai dengan kehendak Allah, dibagikan secara khusus kepada masing-masing orang tetapi dengan tujuan yang sama yaitu membangun jemaat Tuhan menuju kedewasaan dalam keserupaan dengan Kristus.

 

Kita harus menyadari bahwa karunia-karunia digunakan untuk membangun sesama, termasuk:

  • Keluarga inti (suami, istri, anak)
  • Keluarga besar (orang tua, kakak, adik, saudara)
  • Komunitas (komsel, sekolah, tempat bekerja/bisnis dsb)
  • Kota kita, bangsa bahkan sampai ke ujung bumi.

 

Jadi setiap kita, orang percaya yang telah menerima Roh Kudus dan karunia Roh menjadi pengurus (pengelola) yang baik dari kasih karunia Allah bertanggung jawab dalam sikap dan perilaku kita untuk melaksanakan tugas dan kewajiban pelayanan kita.

”Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” 1 Petrus 4:10.

 

  1. Menjadi Sumber Inspirasi Bagi Orang Lain.
  • Setiap kita melakukan suatu perbuatan, tentulah hal itu memberikan dampak kepada orang lain.
  • Perbuatan baik kepada orang lain akan membuat mereka sangat senang dan bahagia. Sebaliknya perbuatan buruk akan membuat mereka kecewa atau malah menjadi marah.

Setiap orang memiliki potensi untuk mempengaruhi orang lain. Pengaruh tersebut bisa positif atau negatif.

  • Biasanya orang yang membawa pengaruh positif akan memotivasi orang lain menjadi lebih baik disebut Orang akan terinspirasi untuk lebih baik dan lebih maju.
  • Sementara orang yang membawa pengaruh negatif, malah menjadi provokator yang mempengaruhi dan menghasut orang lain untuk melakukan perbuatan yang buruk atau negatif. Mereka menjadi pembawa masalah dalam komunitas hingga masyarakat.

 

Tuhan Yesus menginginkan setiap kita memiliki kehidupan yang berdampak, membawa pengaruh yang baik dan positif bagi dunia.

  • Dengan kata lain kita harus mempengaruhi orang-orang di sekitar kita melalui ke’teladanan hidup yang baik dan menjadi berkat bagi mereka.
  • Agar ini bisa terjadi, kita harus memiliki karakter Kristus.
  • Hidup penuh dengan kasih, belas kasihan, ber’integritas dan hidup dalam Kebenaran.

 

Tuhan menginginkan setiap kita memiliki karakter yang baik, yang tampak nyata dalam setiap perkataan dan perbuatan kita, seperti yang Firman Tuhan katakan,

”Karena telah ternyata bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia” 2 Korintus 3:3.

 

Keberadaan orang percaya di tengah dunia ini adalah sebagai surat Kristus yang terbuka, yang dapat dibaca dan dilihat oleh semua orang.

 

Marilah kita menjadi sumber inspirasi bagi orang lain seperti Firman Tuhan katakan,

”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” Matius 5:16.

 

Kita dapat menggunakan otoritas dan kuasa yang diberikan oleh Kristus bagi kita untuk memberikan dampak positif bagi orang-orang sekitar kita, komunitas dan masyarakat.

 

Ini bukan hanya tentang apa yang akan kita katakan tetapi lebih lagi tentang bagaimana kita hidup dan ber’interaksi dengan orang lain setiap hari sebagai garam dan terang dunia.

 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.