Ahli waris yang diadopsi

Roma 8:12-18

12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. 13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. 14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. 15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” 16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. 17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. 18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Hari ini saya ingin berbicara tentang peran utama Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Apa artinya dipimpin oleh Roh? Topik Roh Kudus adalah salah satu topik yang membuat banyak kontroversi di kalangan umat Kristen, kususnya selama seratus tahun terakhir. Di satu sisi, ​​kita memiliki hiper-karismatik. By the way, jika beberapa dari anda bertanya-tanya, saya ini karismatik. Saya percaya akan karunia Roh dan bagaimana itu masih berfungsi hari ini. Saya tahu kotbah saya tidak terdengar seperti seorang pengkhotbah karismatik pada umumnya tetapi saya ini karismatik. Saya percaya adanya karunia kesembuhan, berbicara dalam bahasa lidah dan semua manifestasi Roh lainnya. Tetapi saya juga memiliki pandangan yang sangat tinggi akan Alkitab bahwa Alkitab memberi tahu kita bagaimana kita harus beroperasi dalam karunia-karunia ini. Alkitab tidak diam tentang masalah ini dan ada banyak praktik karismatik yang tidak sesuai dengan Alkitab. Tetapi ini khotbah lain untuk lain waktu.

Jadi di satu sisi, ​​kita memiliki karismatik yang hiper. Ini adalah orang-orang yang memperlakukan Roh Kudus seperti GPS. Jadi mereka memasukkan tujuan yang ingin mereka tujui dan mengharapkan Roh Kudus memberi mereka bimbingan untuk setiap langkah. Mereka sangat spiritual. Mereka mengajukan pertanyaan, “Roh Kudus, apa yang harus saya khotbahkan pada hari Minggu? Tolong bicaralah kepada saya.” Jadi mereka menunggu sampai Sabtu malam untuk Roh Kudus memberi tahu mereka apa yang harus dikhotbahkan. Kemudian Sabtu tengah malam tiba-tiba surga terbuka dan Roh berbicara kepada mereka dan memberi tahu mereka apa yang harus dikhotbahkan. Kemudian keesokan harinya ketika mereka berkhotbah mereka berkata, “Tuhan berbicara kepada saya kemarin malam bahwa agar kita dapat memberitakan Injil dengan lebih efektif, gereja perlu membelikan saya jet pribadi. Jika Yesus hidup hari ini, dia tidak akan menunggang keledai. Dia akan menggunakan jet pribadi.” Saya memiliki masalah dengan cara pandang ini. Pertama, Tuhan selalu berbicara. Itulah mengapa kita memiliki Alkitab. Kita percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah. Ketika kita membaca Alkitab, kita sebenarnya sedang mendengarkan Tuhan berbicara kepada kita. Kita tidak perlu menunggu sampai Sabtu tengah malam agar Tuhan berbicara kepada kita. Buka Alkitab anda dan bacalah! Kedua, jika anda baru saja mengetahui apa yang akan anda khotbahkan pada Sabtu tengah malam, bagaimana anda memiliki waktu untuk mempelajarinya? “Saya tidak perlu belajar. Roh Kudus sudah berbicara langsung kepada saya.” Baiklah, tetapi mengapa ayat-ayat yang digunakan di luar konteks? Roh Kudus tidak akan pernah mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan Alkitab. Jelaskan kepada saya bagaimana Yesus merendahkan dirinya dan memasuki Yerusalem dengan memakai keledai muda sama dengan kebutuhan untuk membeli jet pribadi? Jika anda mengunakan ayat Alkitab di luar konteks maka saya ragu anda mendengar Roh Kudus. Jadi inilah yang dilakukan hiper karismatik dengan Roh Kudus. Mereka bertanya, “Roh Kudus, saya harus pacaran dengan Bob atau Billy?” Dan mereka mengharapkan mimpi atau suara di telinga mereka yang memberi mereka jawabannya. “Kamu tidak boleh pacaran sama Bob atau Billy tetapi kamu harus pacaran sama…” Ini adalah satu sisi kamp.

Sisi lain dari kamp menuju ekstrim yang lain. Mereka hampir tidak pernah berbicara tentang Roh Kudus kecuali mereka harus. Mereka sudah melihat kerusakan dan kekacauan yang diciptakan oleh hyper-karismatik dan mereka memutuskan untuk menjauhkan diri dari pengajaran yang salah. Dikatakan bahwa trinitas mereka bukanlah Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh tetapi Allah Bapa, Allah Anak dan Alkitab. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan Roh Kudus. Mereka memiliki pandangan terhadap Alkitab yang sangat tinggi, dan ini sangat bagus, tetapi mereka mengabaikan Roh Kudus, dan ini tidak sehat.

Jadi hari ini saya ingin berbicara tentang peran utama Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Apa artinya dipimpin oleh Roh? Mari saya mulai dengan sebuah pernyataan. Peran utama Roh Kudus adalah membuat kasih Allah Bapa menjadi hidup di dalam anda dengan membuat karya Yesus nyata kepada anda. Perhatikan saya menulis ‘utama.’ Saya tidak berbicara tentang peran Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh dll. Saya berbicara tentang peran utama dari Roh Kudus yang benar bagi setiap orang percaya. Orang Kristen boleh tidak sepakat apakah karunia Roh masih berlanjut sampai hari ini tetapi tidak ada orang Kristen yang dapat mengabaikan Roh Kudus dan perannya dalam kehidupan kita. Saya percaya bahwa jika anda mengerti hal ini dengan benar, ini akan memperkaya hubungan anda dengan Tuhan.

 

Izinkan saya memberi anda konteks Roma 8. Roma 8 mungkin adalah pasal terindah di seluruh Alkitab. Ini ditulis oleh Rasul Paulus. Roma 8 memiliki dua tema dominan: Dipimpin oleh Roh dan jaminan yang dimiliki orang Kristen. Meskipun ada dua tema, kita akan melihat bahwa sebenarnya mereka adalah satu. Anda dapat memiliki jaminan sebagai orang Kristen karena orang Kristen adalah orang-orang yang dipimpin oleh Roh. Biarkan saya meringkas untuk anda apa yang terjadi di bab sebelumnya dari kitab Roma. Dalam 3 pasal pertama dari Roma, Paulus mengatakan bahwa setiap orang adalah orang berdosa tanpa terkecuali. Orang bukan Yahudi adalah orang berdosa dan orang Yahudi juga orang berdosa. Orang Yahudi menganggap mereka istimewa karena mereka dipilih oleh Tuhan dan mereka memiliki hukum Tuhan. Tapi kemudian Paulus menampar wajah mereka dan mengingatkan mereka bahwa tidak ada satupun yang bisa memenuhi standar hukum Allah. Semua dari mereka ada dalam kebinasaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. (Roma 3:23). Murka Tuhan akan datang untuk kita semua. Tetapi kemudian Yesus datang dan menghidupi kehidupan sempurna yang tidak bisa kita lakukan dan dia memberikan dirinya sebagai korban penghapus dosa. Yesus mengambil murka Allah atas dosa manusia dalam dirinya sendiri dan mati di kayu salib dan dibangkitkan pada hari ketiga. Sekarang bagi mereka yang menaruh kepercayaan mereka kepada Yesus, mereka dibenarkan, dibenarkan di hadapan Allah, melalui iman. Kita tidak usah berusaha untuk mendapatkan penerimaan kita di hadapan Tuhan. Itu Allah berikan kepada kita saat kita percaya kepada Yesus.

Kemudian di pasal 4 dan 5 Paulus menjelaskan bahwa sekarang orang Kristen memiliki damai sejahtera dengan Allah. Jadi Yesus bukan hanya membayar harga hutang yang kita miliki terhadap Tuhan, tetapi melalui Yesus kita juga memiliki perdamaian dengan Tuhan. Tuhan tidak lagi marah kepada kita. Dia mencintai kita. Kemudian di pasal 6 Paulus menjelaskan bahwa orang Kristen sekarang mati bagi dosa dan hidup bagi Allah. Ketika Yesus mati, kita mati bersamanya. Dan ketika Yesus dibangkitkan, kita dibangkitkan bersamanya. Kita tidak lagi budak dosa tetapi kita sekarang budak untuk kebenaran. Dosa bukan lagi tuan kita tetapi Tuhan adalah tuan kita dan oleh karena itu kita hidup untuk Tuhan. Tetapi kemudian di Roma 7, Paulus menjelaskan kepada kita dilema yang kita hadapi dalam kehidupan keKristenan. Paulus menulis, “Aku ingin melakukan apa yang baik tetapi entah bagaimana aku tidak melakukan kebaikan yang ingin aku lakukan. Aku tidak ingin melakukan apa yang buruk tetapi entah bagaimana justru aku malah melakukan hal buruk yang tidak ingin aku lakukan. Aku tahu aku mati terhadap dosa dan aku tidak lagi melayani dosa tetapi aku menemukan keinginan untuk berdosa di dalam diriku. Aku ingin melakukan apa yang benar tetapi aku tidak bisa melakukannya. Dalam batinku, aku senang dengan hukum Tuhan tetapi ada keinginan lain berperang di dalam diriku yang membuat aku tidak mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan. Oh tidak. Apa yang salah dengan aku? Aku tidak mengerti diriku sendiri. Aku manusia celaka. Siapa yang bisa menyelamatkanku? TOLONG AKU!” Dan kaboom, Roma 8:1-2 – Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Berita terindah di alam semesta. Berapa banyak dari anda yang bersyukur untuk Yesus?

Jadi ini adalah konteks dari Roma 8. Paulus menjelaskan kepada kita peran Roh Kudus dalam membebaskan kita dari hukum dosa dan kematian dan meyakinkan kita bahwa tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Sekarang dengarkan saya dengan jelas tentang hal ini. Roma pasal 8 adalah benar untuk setiap orang Kristen. Tidak ada yang namanya orang Kristen tanpa Roh Kudus. Beberapa orang mencoba untuk mengatakan bahwa Roma pasal 8 hanya berlaku untuk orang Kristen yang dipenuhi dengan Roh Kudus. Jadi sebelum Roma pasal 8 dapat menjadi kenyataan bagi anda, anda harus dipenuhi dengan Roh Kudus. Tetapi bukan itu yang dikatakan Paulus. Dalam pikiran Paulus, hanya ada dua cara untuk hidup. Untuk hidup menurut daging atau hidup sesuai dengan Roh. Untuk memikirkan keinginan daging adalah maut, tetapi untuk memikirkan keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Hanya ada dua pilihan. Apakah anda mati atau hidup. Tidak ada pilihan ketiga – orang Kristen yang tidak dipenuhi oleh Roh. Kategori ini tidak ada dalam pikiran Paulus. Roma 8:9 – Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Apakah anda menangkap ini? Jika Anda tidak memiliki Roh Kristus, sinonim untuk Roh Kudus dalam Roma 8, anda bukan milik Kristus. Terjemahan: Anda bukan orang Kristen. Jadi kebenaran Roma 8 adalah benar untuk setiap orang Kristen.

 

Saya ingin melihat tiga hal yang dilakukan Roh Kudus di setiap orang percaya. Roh Kudus memimpin anda; Roh Kudus memberi anda hubungan yang baru; Roh Kudus membuat anda menjadi ahli waris Allah.

 

 

Roh Kudus memimpin anda

 

Roma 8:12-14 – Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Hal pertama yang Paulus ingatkan kepada kita adalah bahwa kita tidak berhutang apa pun kepada daging. Kata daging di sini tidak menggambarkan daging manusia tetapi ini adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan keinginan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Kita tidak berhutang apa pun kepada daging. Daging tidak melakukan sesuatu yang baikpun bagi kita. Apa yang dilakukan daging adalah memperbudak kita dan membunuh kita. Kita adalah orang yang berhutang bukan kepada daging tetapi kepada Roh Kudus. Itu berarti bahwa kita berhutang segalanya kepada Roh Kudus. Roh Kudus lah yang membebaskan kita dan memberikan kita kehidupan. Maka dari itu Roh Kudus lah yang kita harus dengarkan. Ini halnya seperti seorang gadis yang memiliki mantan pacar yang sangat buruk. Mantan pacarnya terus menyiksanya, berbicara negative kepadanya, memukulinya, dan memperlakukannya seperti budak. Tapi kemudian datang pria lain yang menyelamatkannya dari mantan pacarnya. Pria ini dengan cepat menjadi pacar barunya dan dia mencintainya. Dia berbicara kata-kata yang memberi kehidupan, memperlakukannya dengan baik, membeli hadiah untuknya dan memperhatikannya. Jadi, Paulus berkata, “Mengapa kamu masih mau mendengarkan mantan pacarmu yang menyiksa kamu? Kamu sudah memiliki pacar baru yang mencintai kamu. Kamu tidak berhutang apa pun kepada mantan pacarmu tetapi kamu berhutang semua kesenangan dan sukacita hidup yang kamu miliki sekarang kepada pacar barumu.”

Inilah yang dilakukan Roh Kudus di dalam anda. Roh Kudus mengubah keinginan kita. Kita tidak lagi mengejar kesenangan daging tetapi Roh. Itu artinya kita berperang dengan daging. Kita mematikan perbuatan-perbuatan daging oleh Roh. Kita tidak memperlakukan dosa seperti hewan peliharaan. Bagi banyak dari kita, kita sering berpikir tentang dosa seperti hewan peliharaan dirumah yang dapat kita kendalikan. “Ini bukan masalah besar. Ini hanya dosa kecil. Aku bisa mengatasinya. Aku bisa mengatasinya kapan pun aku mau. Tidak ada yang perlu tahu tentang itu. Semua ada di bawah kendaliku.” Tapi itu bukan gambaran dosa di dalam Alkitab. Alkitab lagi dan lagi menggambarkan dosa seperti pemangsa yang siap untuk melahap anda kapan saja. Anda tidak mencoba untuk menjinakkan pemangsa. Anda mengarahkan senjata anda ke arahnya dan menembaknya. Anda mematikan semua keinginan yang bertentangan dengan Roh. Ini adalah perkara yang serius. Dan inilah yang dimaksudkan untuk dipimpin oleh Roh Allah. Roh Kudus memimpin anda untuk membunuh dosa dalam hidup anda. Jangan mengubah ayat ini menjadi, “Roh Kudus membimbing aku untuk bertemu wanita atau karier yang tepat dalam kehidupan.” Ini namanya menggunakan ayat di luar konteks. Ya, Roh memang memberikan kita bimbingan dalam keputusan sehari-hari dalam kehidupan tetapi dalam Roma 8, ini bukanlah apa yang ada dalam benak Paulus. Arti utama dipimpin oleh Roh adalah untuk membunuh dosa dalam hidup anda. Dengan kata lain, untuk dipimpin oleh Roh adalah untuk bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus. Untuk menginginkan apa yang diinginkan Kristus. Itu berarti cara anda hidup hari ini dan cara anda hidup sebelum mengenal Kristus berbeda. Hidup anda berbeda. Apakah hidup anda berbeda?

Dipimpin oleh Roh berarti kita secara aktif berusaha untuk mematikan dosa dalam kehidupan kita. Ini adalah upaya berkelanjutan yang terus menerus. Tetapi perhatikan Roma 8:14 – Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Ayat ini memberikan kita alasan mengapa kita mematikan dosa dalam hidup kita. Alasan pertama yang Paulus berikan kepada kita adalah kita membunuh dosa sampai mati karena kita dipimpin oleh Roh. Ini adalah kata pasif. Kita tidak memerintahkan Roh tetapi Roh menuntun kita untuk membunuh dosa. Ini memberitahu kita sesuatu tentang bagaimana cara kita membunuh dosa sampai mati. Kita tidak membunuh dosa sampai mati dengan kekuatan kemauan kita. Anda dapat mencoba. Tetapi itu tidak akan berhasil. Tidak mungkin untuk membunuh dosa dengan kekuatan tekad sendiri. Itulah dilema yang disampaikan Paulus kepada kita dalam Roma pasal 7. Satu-satunya cara kita dapat membunuh dosa adalah dengan Roh Kudus. Roh Kudus adalah sosok yang melakukan semua usaha dan kita membunuh dosa sebagai tanggapan atas apa yang telah dilakukan Roh Kudus dalam kita. Dan ketika kita dipimpin oleh Roh Allah untuk membunuh dosa dalam kehidupan kita, maka kita tahu bahwa kita adalah anak-anak Allah. Jangan salah urutan. Paulus tidak mengatakan bahwa jika Roh memimpin anda maka anda menjadi anak-anak Allah. Paulus berkata bahwa anda tahu anda adalah anak-anak Allah jika Roh memimpin anda. Jadi dipimpin oleh Roh untuk membunuh dosa dalam hidup anda adalah bukti bahwa anda adalah anak-anak Allah. Ini mengubah permainan. Kebenaran ini mengubah cara kita membunuh dosa dalam kehidupan kita oleh Roh. Saya akan membicarakannya nanti di akhir kotbah.

 

 

Roh Kudus memberi anda hubungan yang baru

 

Roma 8:15-16 – Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Hal kedua yang dilakukan Roh Kudus adalah dia memberi kita hubungan yang baru dengan Tuhan. Paulus sudah memberikan kita hint untuk hal itu dalam ayat 14 dengan menyebut orang Kristen sebagai “anak Allah.” Tetapi sekarang Paulus menjelaskan kepada kita apa artinya menjadi anak-anak Allah. Pertama, Paulus berkata bahwa kita menerima Roh adopsi sebagai putra-putra Allah. Ini berarti bahwa Tuhan Alam Semesta bukan hanya hakim kita, tetapi dia juga Bapa kita. (Lihat ayat ESV untuk lebih jelas – Romans 8:15). Setiap orang yang menaruh kepercayaan mereka kepada Yesus menerima Roh adopsi sebagai anak laki-laki. Dengan kata lain, kita memiliki hubungan baru dengan Tuhan darimana kita beroperasi. Ada pergeseran dari melihat Tuhan terutama sebagai Tuan kepada Tuhan sebagai Bapa. Mengapa ini penting? Karena itu menunjukkan bahwa kita memiliki hubungan yang unik dengan Tuhan. Kita sering menggunakan perkataan “God loves you” kepada semua orang yang kita kenal. Meskipun memang benar bahwa Allah mengasihi semua orang dalam arti tertentu, tetapi juga benar bahwa Allah memiliki kasih yang istimewa bagi anak-anaknya. Ps. Semuel mengasihi semua orang di gereja ini. Tetapi cara Ps. Semuel mengasihi saya dan cece saya, terutama cucu perempuannya, berbeda dari cara dia mengasihi anda. Dia akan dengan senang hati memberikan hidupnya untuk saya tetapi saya tidak begitu yakin dia akan melakukan hal yang sama dengan anda. Dan apa yang digambarkan Paulus di sini adalah bahwa Roh Kudus memberikan kita hubungan yang baru dengan Allah. Ada jenis kasih yang khusus dan special yang Tuhan miliki terhadap kita. Orang Kristen menerima Roh adopsi sebagai putra.

Sekarang kita perlu memahami sesuatu tentang adopsi di abad pertama. Karena kita sering menganggap anak yang diadopsi sebagai seseorang dengan status inferior dibandingkan dengan anak-anak alami. Dengarkan kutipan ini. “Di dunia Romawi pada abad pertama setelah Masehi, seorang putra angkat adalah putra yang sengaja dipilih oleh ayah angkatnya untuk mengabadikan namanya dan mewarisi tanahnya; dia tidak memiliki status yang lebih rendah daripada seorang putra yang dilahirkan secara alami, dan sangat mungkin menikmati kasih sayang ayahnya secara lebih penuh dan mereproduksi karakter ayah dengan lebih pantas.”- FF Bruce. Apakah anda mendapatkan ini? Anak yang diadopsi bukanlah seseorang yang lebih rendah dari anak alami. Sang ayah dengan sengaja memilih putranya untuk mewarisi nama dan kekayaannya. Tuhan tidak terjebak dengan saudara. Tuhan dengan sengaja memilih anda dan mengadopsi anda sebagai anak-anaknya. Dan untuk lebih menekankan hal ini, Paulus menulis bahwa Allah mengadopsimu sebagai anak laki-laki. (terjemahan asli). Paulus tidak mengatakan anak. Karena pada masa itu, seorang putra menerima keistimewaan khusus yang tidak dimiliki seorang putri. Anda diadopsi sebagai putra Allah.

 

Dan kemudian lanjut lebih baik lagi. Kita tidak hanya menerima Roh adopsi sebagai anak laki-laki, tetapi yang kedua, kita menerima Roh yang membuat kita berseru, “Abba! Bapa!” Roh Kudus memampukan kita untuk berseru “Abba! Bapa!” Paulus menggunakan kata “Abba” di sini untuk tujuan yang sangat spesifik. Pikirkan saja. Surat Roma ditulis oleh Paulus dalam bahasa Yunani, ke sebuah gereja di Roma. Kata “Abba” adalah kata bahasa Aram untuk Bapa. Mengapa Paulus tiba-tiba menggunakan kata Aram dalam sebuah surat yang ditulis dalam bahasa Yunani? Ini bukan suatu kebetulan. Paulus sengaja menggunakan kata “Abba” untuk membuat poin yang kuat. Beberapa sarjana berpendapat bahwa kata “Abba” berarti “Daddy” dalam konteks kita hari ini. Jadi Paulus berusaha menunjukkan hubungan seperti anak kecil yang kita miliki dengan Allah Bapa. Ini adalah interpretasi yang sangat populer dalam 20 tahun terakhir. Namun, penilitian terbaru menunjukkan bahwa kita mungkin telah mendorongnya terlalu jauh. Kata “Abba” juga digunakan oleh anak-anak dewasa untuk berbicara kepada ayahnya. Jadi mengapa Paulus memperkenalkan kata “Abba” dalam bagian ini? Biarkan saya memberi tahu anda mengapa. Dalam konteks Yahudi, mereka melihat Tuhan dalam penghormatan yang tinggi sampai mereka bahkan takut untuk mengucapkan namanya. Mereka sangat berhati-hati menggunakan nama Tuhan. Namun, ada satu orang yang muncul dan dengan berani menyebut Tuhan sebagai “Abba.” Yesus masuk dalam cerita dan dia mengajarkan murid-muridnya untuk menyebut Tuhan sebagai “Abba kami.” Jadi inilah intinya. Roh Kudus tidak hanya memberi kita hubungan yang baru dengan Allah, tetapi hubungan baru yang kita miliki dengan Allah sama intimnya dan sama berharganya seperti hubungan yang Yesus miliki dengan Bapa. Sukacita dan kesenangan yang dimiliki Yesus dalam hubungannya dengan Bapa adalah juga milik kita. Tuhan senang terhadap kita seperti dia senang terhadap Yesus. Ini luar biasa. Hubungan intim yang sama yang Yesus miliki dengan Allah Bapa juga adalah milik kita melalui Roh Kudus. Kita adalah putra-putra Allah!

Itu sebabnya Paulus menulis bahwa kita tidak menerima roh perbudakan yang membuat kita takut lagi. Kita tidak memiliki alasan untuk takut pada Tuhan. Hubungan kita dengan Tuhan tidak didasarkan pada status tuan-pelayan di mana hubunganya berdasarkan perfomance. Jika Tuhan terutama adalah Tuan kita dan kita adalah budaknya, maka kita punya alasan untuk takut kepadanya. Kita akan berhubungan dengan dia berdasarkan mentalitas peformance. Kita merasa yakin untuk mendekatinya jika kita melakukan hal hal dengan baik dan kita takut jika kita tidak melakukan hal hal dengan baik. Tetapi Paulus mengatakan kepada kita bahwa hubungan kita dengan Allah adalah yang terutama didasarkan pada status keluarga ayah-anak. Ada jaminan dalam hubungan itu. Tuhan bukanlah terutama Tuan kita tetapi dia adalah Abba kita. Saya tidak mengatakan Tuhan bukan Tuan kita tetapi saya mengatakan bahwa hubungan fundamental yang kita miliki dengan Tuhan adalah dia sebagai Bapa kita.

Biarkan saya memberi anda contoh. Saat ini saya bekerja penuh waktu di gereja ROCK Sydney. Dan saya punya bos. Namanya Semuel Jusuf. Saya juga bagian dari gereja ROCK Sydney. Dan saya memiliki seorang pendeta. Namanya juga Semuel Jusuf. Jadi, Ps. Semuel adalah pendeta sekaligus bos saya. Di tempat kerja, saya berada di bawah kepemimpinan Ps. Semuel dan di gereja saya di bawah otoritas Ps. Semuel. Setuju? Tetapi berapa banyak dari anda yang tahu bahwa itu bukan hubungan mendasar yang saya miliki dengan Ps. Semuel? Ketika saya berbicara dengannya secara pribadi, saya tidak menyebut dia sebagai Ps. Semuel. Saya tidak berkata, “Selamat pagi, Ps. Semuel. Bagaimana kabar anda hari ini?” Tidak. Jika saya melakukan itu, dia akan berkata, “Apakah kamu mabuk atau lagi high?” Karena anda tahu bahwa meskipun benar bahwa dia adalah bos saya dan pendeta saya tetapi hubungan mendasar yang saya miliki dengan Ps. Semuel adalah bahwa dia adalah papi saya. Saya tidak perlu melakukan pekerjaan dengan baik di tempat kerja dan berkhotbah dengan baik di gereja agar dia mencintai saya. Dia mencintai saya meskipun saya mungkin tidak melakukan pekerjaan dengan baik dan berkhotbah dengan sangat buruk. Mengapa? Karena saya putra Ps. Semuel! Ini adalah apa yang Injil berikan kepada kita melalui karya Roh Kudus. Roh Kudus membuat kasih Allah Bapa menjadi hidup dalam kita dengan menjadikan karya Yesus nyata kepada kita. Bisakah anda bayangkan itu? Memiliki Tuhan alam semesta sebagai Abba anda?

 

Walaupun kebenaran ini sangat indah, Paulus mendorongnya selangkah lebih jauh. Kita tidak hanya menerima Roh adopsi sebagai putra, tetapi yang ketiga, Roh Kudus bersaksi bersama-sama dengan roh kita. Roma 8:16 – Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Ini bukan pengulangan ayat 15. Ini adalah sesuatu yang sangat berbeda. Kata ‘bersaksi’ berasal dari kata Yunani symmartreo. Ini adalah kata hukum yang berarti untuk memberikan kesaksian. Jadi gambarannya adalah bahwa anda sudah menjadi anak Allah. Anda sudah menerima Roh adopsi. Tetapi ada saat-saat dimana Roh Kudus datang kepada anda dan bersaksi bersama dengan roh anda bahwa anda adalah anak-anak Allah. Biar saya taruh dalam sebuah gambar untuk anda. Bayangkan skenario ruang sidang di mana anda sedang diadili. Pengacara anda mencoba yang terbaik untuk membela anda tetapi hakim dan juri tidak yakin apa keputusan yang benar. Mereka tidak yakin apakah anda tidak bersalah atau anda bersalah. Tapi tiba-tiba, pengacara anda mengatakan, “Yang Mulia, kami punya saksi baru dan dia akan bersaksi mengenai situasi ini.” Jadi kemudian saksi ini datang dan bersaksi untuk anda dan memberikan bukti baru yang membuktikan bahwa anda tidak bersalah. Inilah yang terjadi dalam ayat 16. Roh Kudus bersaksi bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Ini adalah pengalaman yang sangat manis. Saya akan berhati-hati dengan mengatakan ini tetapi ini bukan pemahaman intelektual anda sehari-hari bahwa anda adalah anak-anak Allah. Ini adalah sesuatu yang berbeda. Ini adalah kesaksian khusus dari Roh Kudus yang memberikan jaminan kepada roh kita bahwa kita adalah putra-putra Allah. Itu di luar kendali anda. Anda mungkin sedang mendengarkan khotbah atau anda mungkin sedang membaca Alkitab anda ketika tiba-tiba ada sesuatu yang melompat keluar dalam roh anda yang berbicara kepada anda, “Kamu adalah anak-Ku.” Jika anda seorang Kristen, anda telah merasakannya sebelumnya. Ini terjadi beberapa kali dalam hidup saya tetapi yang tidak akan saya lupakan adalah saat ketika saya didiagnosis menderita leukemia. Beberapa hari pertama sangat suram. Papi saya menangis, mami saya menangis, cece saya menangis, teman-teman saya menangis dan saya jadi nangis juga. Itu adalah momen yang sangat gelap. Saya berdoa dan mengajukan pertanyaan, Mengapa aku Tuhan? Tetapi sesuatu terjadi pada hari ketiga. Sampai hari ini, saya tidak bisa menjelaskan secara lengkap apa yang terjadi. Ketika saya berdoa dan bertanya kepada Tuhan, ada kesan yang tiba-tiba muncul bahwa Tuhan mengasihi saya. Bahwa kalau saya masih bernafas adalah karena dia mencintai saya dan bahkan di tengah-tengah kanker, Tuhan mengasihi saya. Saya tidak tahu bagaimana menggambarkannya pada waktu itu tetapi hari ini saya mengerti bahwa Roh Kudus sendiri bersaksi dengan roh saya bahwa saya adalah putra Allah. Dan hanya dengan itu, semua ketakutan, pertanyaan, dan keraguan saya hilang. Saya tahu saya adalah anak Allah dan bahwa saya akan baik-baik saja tidak peduli apa pun yang akan terjadi. Bahkan kematian tidak dapat memisahkan saya dari kasih Allah di dalam Kristus Yesus. Beberapa dari anda ada di sana dan masih mengingatnya. Saya dijadwalkan untuk berkhotbah untuk ibadah Youth hari Minggu itu. Saya tidak akan membiarkan kesempatan ini berlalu. Saya harus memberi tahu gereja bahwa Allah saya adalah Bapa yang baik dan bahwa saya adalah putranya dan bahwa tujuan-Nya bagi saya selalu baik. Jadi saya meminta salah satu juru kamera untuk datang ke rumah sakit dan merekam khotbah saya dari tempat tidur rumah sakit. Dan supaya lebih dramatic, saya kotbah pake baju rumah sakit dan selang-selang di tangan dan dada saya. Saya tahu bahwa saya tahu bahwa saya tahu bahwa Allah adalah Bapa saya dan saya adalah putranya. Ini adalah pengalaman supranatural. Pengalaman yang melampaui pengertian logis. Kesaksian supranatural dari Roh Kudus. Pernahkah anda mengalami itu? Jika anda belum mengalaminya, saya berdoa agar Roh Kudus membuat anda merasakan manisnya pengalaman ini. Hanya Roh Kudus yang dapat melakukan ini untuk anda. Dan kita tidak bisa mengendalikannya. Yohanes pasal 3 menggambarkan Roh Kudus seperti angin yang bertiup ke mana pun ia mau. Kita hanya bisa berdoa dan meminta.

 

 

Roh Kudus membuat anda menjadi ahli waris Allah

 

Roma 8:17 – Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Jadi inilah yang benar tentang anda dan saya sebagai anak-anak Tuhan. Kita bukan hanya anak tetapi kita juga ahli waris Allah dan sesama ahli waris dengan Kristus. Ini berarti kita akan menerima warisan. Warisan apa? Saya senang anda bertanya. Ada tiga warisan utama yang dituliskan dalam kitab Roma. Pertama, kita akan mewarisi dunia. Dunia dan segala isinya adalah milik Tuhan dan suatu hari semuanya akan diberikan kepada kita. Apakah anda tahu apa artinya? Itu berarti bahwa suatu hari anda dan saya akan memerintah bersama dengan Kristus. Dunia dan segala isinya diciptakan untuk sukacita kekal kita dan akan datang hari di mana kita akan mengalami semua kebaikan dunia tanpa dosa.

Hal kedua yang akan kita warisi adalah tubuh kemuliaan. Semakin lama saya hidup, semakin saya berharap untuk tubuh baru yang dimuliakan. Ketika saya sedikit lebih muda, saya pikir saya ini tak terkalahkan. Tetapi sekarang setelah saya lebih tua, saya tidak sabar menunggu hari dimana saya bisa tidur dan tidak perlu khawatir akan cedera sendiri ketika saya bangun. “Oh, aku sakit punggung.” “Apa yang kamu lakukan?” “Tidur.” Beberapa dari anda tidak tahu apa yang saya maksudkan. Jangan khawatir. Waktumu akan tiba. Tidak peduli seberapa sering anda pergi ke gym, tubuh anda pada akhirnya akan peot. Para wanita, tidak peduli seberapa sering anda botox wajah anda, tidak akan lama sebelum wajah anda terlihat seperti kemeja lecek. Tapi saya punya kabar baik untuk kita. Suatu hari akan tiba di mana kita akan diberikan tubuh baru yang dimuliakan. Saya tidak tahu seperti apa bentuk tubuh itu. Saya tidak tahu apakah kita akan memiliki sayap dan terbang ke mana-mana. Tetapi saya tahu bahwa itu adalah tubuh yang sempurna. Tubuh yang tidak akan pernah kadaluarsa dan tidak pernah sakit.

Hal ketiga yang akan kita warisi, dan yang paling penting, adalah Tuhan sendiri. Warisan kita yang terbesar bukanlah pemberian Tuhan tetapi pribadi Tuhan sendiri. Setiap pemberian yang Tuhan berikan dan persiapkan bagi kita hanya berfungsi untuk membuat Tuhan menjadi lebih baik. Jika kita mendapatkan semua pemberian Tuhan dan kita tidak mendapatkan Tuhan, maka kita kehilangan segalanya. Tetapi jika kita mendapatkan Tuhan, maka dia cukup tidak peduli apa pun yang lainnya. Inilah artinya memiliki Tuhan sebagai warisan kita. Kita akhirnya akan merasakan kepenuhan kasihnya kepada kita. Dan kita membutuhkan kekekalan untuk menjelajahi keindahan Tuhan.

 

Namun, semua warisan ini datang dengan suatu kondisi. Kita sering suka melewatkan bagian ini tetapi kita tidak bisa lakukan itu. Kita ingin dimuliakan bersama Kristus. Kita ingin menerima semua warisan kita. Dunia, tubuh yang dimuliakan dan Tuhan sendiri. Amin. Tapi ada syaratnya. Paulus mengatakan bahwa kita akan dimuliakan dengan Kristus jika kita menderita bersama Kristus. Tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan. Tidak ada mahkota tanpa salib. Ini adalah hukum kerajaan Allah yang tidak bisa dirubah. Tidak peduli seberapa keras kita mencoba menghindarinya, kita tidak bisa. Satu-satunya cara agar kita mengalami kemuliaan Kristus adalah jika kita mengalami penderitaan Kristus. Jadi inilah kebenaran yang sulit. Jika anda adalah anak-anak Allah, jika anda adalah ahli waris Allah, anda akan menderita di dunia ini. Tidak ada jalan lain. Jangan percaya kebohongan Injil Kemakmuran. Anak-anak Tuhan akan menderita di dunia ini. Paulus tidak bisa lebih jelas tentang hal ini. Namun dia tidak berhenti di situ. Dengarkan apa yang dia katakan selanjutnya. Roma 8:18 – Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Jadi ya, kita akan mengalami pederitaan saat ini. Tetapi ketika kita membandingkan penderitaan saat ini dengan kemuliaan yang akan datang, itu tidak dapat dibandingkan. Paulus tidak mencoba mengecilkan penderitaan. Dia mengakui rasa sakit penderitaan. Tetapi apa yang dia katakan adalah jika dibandingkan dengan kemuliaan yang akan datang, itu tidak seperti tidak ada. Ini seperti kehilangan satu sen ketika anda dijanjikan satu miliar dolar.

 

 

Aplikasi

 

Ada banyak aplikasi yang bisa kita tarik dari ayat-ayat ini tetapi izinkan saya memberi anda dua aplikasi khusus. Pertama, Roh Kudus memberikan kita cara yang baru untuk melawan dosa. Mari kita ambil contoh dosa seksual. Anda mengalami godaan seksual yang bertentangan dengan firman Tuhan dan anda tahu anda tidak seharusnya memanjakan diri di dalamnya. Bagaimana anda melawan godaan ini? Cara lama untuk melakukannya adalah kembali ke hukum. Hukum Tuhan mengatakan bahwa kita tidak boleh melakukannya. Maka jangan lakukan itu. Jadi apa yang anda lakukan? Anda mencoba mengumpulkan kekuatan kemauan anda untuk melawan godaan. Anda terus berkata kepada diri sendiri, “Jangan melihat pornografi. Jangan melihat pornografi. Jangan melihat pornografi.” Apakah anda tahu apa yang biasanya terjadi? Ini seperti saya memberitahu anda, “Jangan bayangkan gajah dalam pikiran anda sekarang. Jangan berpikir tentang gajah. Jangan … ” Sekarang, apa yang anda pikirkan? Gajah! Cara ini tidak bekerja. Kekuatan tekad saja tidak cukup bagi kita untuk melawan godaan seksual. Kita harus melihat ke bawah godaan seksual kita. Kita perlu mengajukan pertanyaan, “Mengapa saya tergoda untuk melihat pornografi? Mengapa saya tergoda untuk berhubungan seks di luar pernikahan? Apa yang mendorong hasrat seksual saya?” Karena jika anda mempertanyakan hal ini, maka anda akan mengetahui bahwa apa yang mendorong anda ke godaan seksual adalah bahwa anda percaya bahwa seks adalah penyelamat anda. Anda percaya bahwa seks adalah apa yang anda butuhkan. Seks adalah apa yang memuaskan anda. Apa yang terjadi adalah anda lupa siapa anda. Anda lupa bahwa seks tidak bisa memuaskan anda. Anda lupa bahwa Kristus telah mati untuk dosa anda dan bahwa anda telah menerima Roh adopsi. Anda lupa bahwa anda adalah anak Raja.

Dan inilah yang dilakukan oleh Roh Kudus. Roh Kudus mengingatkan anda siapa anda. Roh Kudus mengingatkan anda bahwa Yesus telah mati untuk anda dan membayar harga dengan penuh. Karena itu sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh Kudus mengingatkan anda bahwa anda tidak bertindak sesuai dengan siapa anda. Anda adalah putra-putra Tuhan. Pada saat anda berdosa, anda melupakan siapa anda. Jadi Roh Kudus mengingatkan anda tentang siapa anda dan apa yang telah dilakukan Kristus dan membantu anda bertindak sesuai dengan siapa anda. Kita tidak membunuh dosa dengan kekuatan tekad manusia. Kita membunuh dosa oleh Roh Kudus. Kita menembak dosa sampai mati karena kita tahu kita adalah anak-anak Allah. Ini adalah pengudusan. Roh Kudus membuat kasih Allah Bapa menjadi hidup di dalam anda dengan membuat karya Yesus nyata bagi anda. Dan ini bukan proses sekali selesai. Ini adalah proses berkelanjutan yang berkepanjangan. Selama kita bernafas, kita harus mematikan keinginan untuk berdosa dalam hidup kita. Dan Roh Kudus menuntun kita dengan mengingatkan kita siapa kita di dalam Kristus.

 

Aplikasi kedua yang dapat kita tarik dari perikop ini adalah bahwa Roh Kudus memberikan kita perspektif baru untuk melihat penderitaan. Penderitaan bukanlah hukuman dari Tuhan. Tidak. Pada saat ini, dalam semua kelemahan dan ketidaksempurnaan anda, Allah mengasihi anda sepenuhnya. Tuhan tidak mencintai versi masa depan kita yang lebih baik dari sekarang. Tuhan senang terhadap kita seperti dia senang terhadap Kristus. Penderitaan bukanlah hukuman Tuhan tetapi itu adalah pemberian Tuhan bagi kita. Dengarkan saya dengan jelas dalam hal ini. Saya tidak mengatakan bahwa penderitaan itu baik. Penderitaan itu sulit dan itu menyakitkan. Tetapi Tuhan melakukan pekerjaan terbaiknya di dalam kita melalui penderitaan dan kesukaran. Dalam masa-masa kelam yang dipenuhi dengan air mata inilah Tuhan sedang memposisikan kembali hati kita dan mengingatkan kita bahwa dia adalah warisan terbesar kita. Penderitaan adalah pemberian karena penderitaan mempersiapkan kita untuk kemuliaan yang akan datang.

Saya telah menggunakan ilustrasi serupa ini dan saya akan menggunakannya lagi. Katakanlah suatu hari saya menerima telepon yang memberi tahu saya bahwa saya memiliki 10 juta dolar yang menunggu saya di CBA dari seorang paman yang tidak pernah saya kenal. Jadi saya dengan cepat berlari ke kuda putih saya dengan piyama dan menyetir ke CBA. Dan di tengah perjalanan, kuda putih saya mogok. Saya tidak akan keluar dari mobil dan mengeluh, “Oh tidak, kuda putihku. Kuda putihku yang tercinta. Bagaimana aku bisa hidup tanpamu?” Tidak, saya tidak akan melakukan itu. Saya akan keluar dari mobil saya, mencari taksi, mengambil $10 juta dolar saya, dan kemudian membeli seribu kuda putih. Sekali lagi, saya tidak mengatakan penderitaan itu mudah. Tetapi saya mengatakan bahwa penderitaan saat ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan diungkapkan kepada kita. Ingatlah siapa dirimu. Anda adalah ahli waris Allah yang diadposi.

 

 

Discussions

 

  1. Apa peran utama Roh Kudus dalam kehidupan kita?
  2. Apa maksudnya untuk dipimpin oleh Roh? Bagaimana Paulus mengunakan kalimat ini berbeda dengan cara orang pada umumnya mengunakan kalimat ini?
  3. Bagaimana cara kita mengerti adopsi di abad pertama membantu kita mengerti adopsi kita di dalam Kristus?
  4. “Abba! Bapa!” Jelaskan pentingnya perkataan ini dalam hubungan kita dengan Tuhan.
  5. Baca Roma 8:16. Bagaimana pengalaman ini berbeda dengan ayat 15?
  6. Apa itu hukum Kerajaan Tuhan yang tidak bisa dirubah yang di ungkapkan melalui ayat 17? Bagaimana hukum ini menjelaskan apa yang kita alami di masa sekarang?
  7. Roh Kudus memberikan kita cara yang baru untuk melawan dosa. Berikan contoh bagaimana kita bisa memakai Roma 8:12-18 dalam perang kita melawan dosa?
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.