Kasih (Agape)

“Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” 1 Korintus 13:1 – 3

Kasih agape adalah kasih yang tertinggi. Kasih ini adalah kasih yang rela berkorban bagi obyek yang dikasihi.

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5: 8)

Kasih Tuhan bagi kita adalah kasih agape. Dia rela mati bagi kita, bahkan ketika kita masih berdosa. Mengasihi orang yang mengasihi kita itu mudah, namun Tuhan Yesus telah mengasihi kita saat kita belum mengenal-Nya. Kasih yang Firman Tuhan nyatakan ini adalah kasih yang tidak mengharapkan balas.

“Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”” (Galatia 3:13)

Dengan kematian-Nya di atas kayu salib Tuhan Yesus telah menjadi terkutuk guna menanggung dosa kita.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16) Tuhan telah membuktikan kasih-Nya kepada kita semua.

Kasih harus menjadi dasar dan mendahului segalanya yang kita perbuat! Firman Tuhan di dalam 1 Korintus 13:1 – 3 menjelaskan bahwa sekalipun kita berpengetahuan, bernubuat dan juga beriman itu semua sia-sia jika tidak didasari oleh kasih.

Tuhan menginginkan agar kita mengasihi Dia lebih dari segalanya. Seperti Tuhan menguji kasih Abraham kepada-Nya dengan meminta agar Abraham mempersembahkan anaknya Ishak, demikian juga Tuhan akan menguji kasih kita kepada-Nya apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Dia.

Kasih itu sangatlah berkuasa! “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Korintus 13:4 – 7)

Tanpa Kristus, semua yang disebutkan ayat-ayat di atas adalah mustahil. Kita perlu Tuhan Yesus supaya kita bisa mengasihi Dia dan juga sesama kita dengan kasih agape yang dijelaskan di dalam kitab Korintus.

Kasih itu permanen! Kasih itu sifatnya tetap untuk selama-lamanya. Walaupun kasih manusia itu gampang berubah, namun kasih Yesus tidaklah deimikian. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dengan kasih Tuhan (Roma 8:35 – 39)

Marilah kita mengoreksi diri kita masing-masing: 1. Apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Yesus? 2. Apakah kita sudah mengasihi sesama kita di dalam Kristus? 3. Apakah kita juga mengasihi sesama kita manusia yang belum mengenal Yesus?

“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” 1 Korintus 13: 13

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.