Mazmur 23 ayat 4

“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut
bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang
menghibur aku.” (Mazmur 23:4)

Pada musim panas, seorang gembala
akan membawa domba-dombanya menjauh dari tanah daratan dan membawa
mereka naik ke puncak gunung dan bukit. Namun dalam perjalanan tersebut
akan terdapat dimana jurang yang ganas dan dalam dan singa singa gunung.
Demikian Tuhan juga dalam musim tertentu akan membawa kita ke tempat
yang sama, ke lembah lembah yang gelap dan menakutkan, bahkan bisa saja
kita menghadapi keadaan antara hidup dan mati.

Satu hal yang
perlu kita ketahui adalah iblis seperti singa yang mengaum ngaum, dan
kalau kita perhatikan seekor singa tidak pernah bersuara ketika memburu
dan menerkam buruannya. Fakta tersbut member kesimpulan bahwa iblis
hanya bisa mengancam saja, dan kita perlu menjauh dari ancaman iblis dan
selalu dalam pergaulan dengan Tuhan dan sesama saudara saudara rohani,
bukan berdiam sendiri saja dan ketakutan.

“maka engkau akan
bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi
puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi
makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut
Tuhanlah yang mengatakannya.” (Yesaya 58:14)

Bicara persekutuan
dengan Tuhan. Ini bicara tentang pergi naik ke gunung yang tinggi. Kalau
kita tidak berhubungan intim dengan Tuhan, tidak akan ada satu pun yang
kita dapat berikan kepada orang lain. Lembah lembah kekelaman adalah
satu satunya jalan untuk melintasi dan menuju ke bukit Sion. Terobosan
adalah dimana kita dapat mengasihi Tuhan sekalipun kita mendapati apa
yang tidak kita ingini dan tidak memaksa Tuhan untuk melakukan apa yang
kita mau, tapi dengan tekun bersekutu dengan Dia dan mencari rencanaNya ,
bukan Tuhan yang harus menyesuaikan tapi kita.

Ziklag (1 Sam
30:1-9), bicara akan kehancuran ekonomi dimana kita kehilangan segala
harta kita dan bahkan orang orang yang kita kasihi, dan suatu pengalaman
yang nyata dimana kematian adalah suatu kemungkinan. Ketika kita
menghadapi lembah lembah kekelaman, bisa saja karena kita telah berdosa
tapi bisa juga dimana bukan karena kita dan itu akan lebih menyakitkan,
tapi biar kita belajar dengan Daud dimana Daud mendorong dirinya di
dalam Tuhan, dan tidak menyalahkan orang lain akan apa pun juga, karena
ujian yang dari pada Tuhan akan memasukan kita ke dalam rencanaNya yang
lebih lagi. Jangan pernah takut kehilangan , sebab apa yang kita
kehilangan dalam ujian Tuhan, Tuhan pasti akan mengembalikan semuanya
kepada kita.

“untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala
ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian
ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon
tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan
keagungan-Nya.” (Yesaya 61:3)

Tuhan tidak pernah
membawa kita ke gua yang buntu. Dia akan selalu membawa kita ke suatu
terowongan yang selalu memiliki akhir tembusan dan harapkan. Kita
membutuhkan kasih karunia Tuhan untuk dapat melewati lembah lembah dari
bayangan kematian keluar ke dalam hidup dan menemukan kelegaan.

“Apabila
melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata
air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.”
(Mazmur 84:6)  “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?
Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau
ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: “Oleh
karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah
dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Tetapi dalam semuanya itu kita
lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi
kita. (Roma 8:35-37)  Gada gembala adalah salah satu senjata untuk
menghadapi binatang buas, dan juga dapat digunakan untuk mengarahkan
domba domba nya. (Ayub 37:13). Gada juga adalah suatu symbol otoritas,
seperti Musa saat dia melakukan mujizat mujizat Tuhan.

“Aku akan
membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu
ke kandang dengan menghitung kamu.” (Yehezkiel 20:37)

Tongkat
gembala ada tiga macam pengunaann: 1. Digunakan oleh gembala untuk
mengangkat anak domba yang baru lahir ke sisi ibunya. 2. Digunakan untuk
menangkap domba dan membawa mereka ke gembala untuk diperiksa. 3.
Digunakan untuk memandu domba dengan menekan dengan lembut dan
mengarahkan mereka ke jalan yang benar.  Domba adalah binatang yang
keras kepala dan selalu bermasalah akibat dari kehendak diri yang
tinggi. Maka kita perlu meletakan kehendak diri kita sendiri kalau kita
mau mempunyai hubungan dan perjanjian bersama Tuhan.

 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.