You are an Eagle

“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31 ITB)

“But they who wait for the LORD shall renew their strength; they shall mount up with wings like eagles; they shall run and not be weary; they shall walk and not faint.” (Isaiah 40: 31 ESV)

 

Wait for the LORD (kawvaw) – to bind together (perhaps by twisting), that is, collect; (figuratively) to expect: – gather (together), look, patiently, tarry, wait (for, on, upon).

 

Renew their strength (khawlaf) – properly to slide by, that is, (by implication) to hasten away, pass on, spring up, pierce or change: – abolish, alter change, cut off, go on forward, grow up, be over, pass (away, on, through), renew, sprout, strike through.

 

Mount up (awlaw) – to ascend, intransitively (be high) or active (mount); used in a great variety of senses, primary and secondary, literally and figuratively: – arise (up).

 

Ketika kita mount up adalah seperti mengendarai sesuatu yang akan membawa kita pada tujuan, maka dari itu Firman Tuhan berkata kita akan berlari dan tidak menjadi lesu dan berjalan tidak menjadi lelah, sebab bukan dengan kekuatan kita, kita sampai pada tujuan.

 

Rajawali tidak pernah terbang pada saat subuh atau malam hari dan tidak terbang seperti burung yang lain yang mengepak sayapnya untuk terbang tapi rajawali mengandalkan geothermal bumi, disaat panas matahari mengembangkan bulu dari pada rajawali dan angin yang akan menghembus dan mengangkat rajawali untuk terbang cukup hanya mengembangkan sayapnya.

 

Kita perlu tau dengan pasti jati diri kita dan siapa kita dalam Tuhan, kita bagaikan anak anak rajawali yang belum bisa melakukan apa apa tapi ketika kita lahir, kita sudah mempunyai kemampuan seperti rajawali dan sekalipun kita belum bisa terbang tinggi, tapi kita akan terus dilatih dan diajar oleh gembala dan bapak-bapak serta ibu-ibu rohani kita yang seperti induk rajawali, yang mengajarkan kita dan terus merangsang/stir kita supaya kita dapat menggunakan kemampuan yang sudah ada dalam diri kita.

 

Rajawali tidak pernah egois, ketika ia menunggu mangsanya ber jam-jam bahkan bisa sampai berhari hari, sekali ia menyambar dan menangkap mangsanya, ia akan membawa kembali langsung untuk keluarganya. Dalam perjalanan kembali, akan ada burung burung gagak yang mencoba untuk mencuri buruannya, dan ia perlu melepaskan berkat buruannya jika ia mau meladeni dan bertarung.  Kita sebagai anak Tuhan sering kali diantara waktu kita mendapat berkat dan sebelum kita dapat menikmati berkat, kita sering akan menghadapi situasi dan orang orang yang mencoba untuk mencuri berkat kita, dan kalau kita meresponi mereka, kita akan kehilangan berkat dari pada Tuhan sebelum kita dapat menikmatinya. Maka dari itu kita perlu terbang/soar lebih tinggi lagi tanpa menghiraukan gangguan dan fitnah yang dihadapi sebab burung burung lain tidak akan dapat mengejar ke tempat yang lebih tinggi.

 

“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya…. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.” (Yohanes 1:4-5, 9)

 

Terang itu adalah sumber kehidupan bagi kita, bukan pendapat manusia tapi Firman Tuhan dan keuatan atau power dari terang itu sangat luar biasa, sekalipun kita dalam perkumpulan yang gelap yang tidak baik, mereka tidak akan menguasai kita sebab seberapa gelap suatu ruangan, terang yang sekecil apapun akan tetap menerangi ruangan itu. Masalah dan persoalan hanya menelanjangi apa yang didalam hati kita, sebab jika sampai kegelapan itu menguasai kita, sesungguhnya kita sudah punya kerusakan dan kegelapan dalam diri kita tapi hanya belum kelihatan. Tapi kalau kita punya kuasa terang, kemana pun kita pergi, kita akan dapat merubah suasana.

 

“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Korintus 6:14)

 

Jangan sampai kita anak anak terang Tuhan dan sebagai rajawali tapi kita mempunyai kebiasan yang suka untuk berkumpul dan mengikut ikut dengan kebiasaan dan pembicaraan orang yang duniawai yang seperti dikatakan di Yohanes 3:19, “tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.”

 

Rajawali adalah binatang yang bersih dan yang suka makanan yang segar, kita pun perlu Firman Tuhan yang baru everyday supaya setiap hari kita akan dapat kekuatan baru.

Tapi Rajawali bisa berubah menjadi burung yang suka makan bangkai, berubah temperament nya, jorok dan malas, kalau lingkungan kehidupanya dirusak. Kalau Rajawali ditangkap dan ditaruh dalam kandang sehingga dia tidak bisa SOARING, jarak pandangnya sempit dan pendek, tidak bisa mengerakan sayapnya yang perkasa dan tidak bisa lagi berburu mangsa dengan bebas.

 

Sama dengan kehidupan Rajawali-Rajawali nya Tuhan, kalau lingkugan hidup sehat kita yang menurut Firman Tuhan dibiarkan rusak maka kita bisa jadi Rajawali yang suka akan perkara-perkara dunia yang kotor, bangkai kehidupan dan berubah temperament nya. Semua yang dilakukan oleh orang disekitarnya jadi buruk, penuh kritik, negative, iri hati, cabul, serakah, gossip, malas dll nya.

“Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?” (Galatia 4:9)

 

“Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.” (Matius 11:16-19)

 

Bagi gagak gagak dunia, apapun yang dilakukan oleh Rajawali akan dipandang salah dan tidak benar oleh dunia. Biar masalah yang kita hadapi bukan menurunkan jati diri kita untuk bersama sama seperti gagak tapi kita tetap adalah rajawali yang dalam menghadapi badai kita akan terbang, melayang dan bermain main dengan badai dan menaklukannya. Amin.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.