Dewasa dalam Kasih – Nov 12

By Eddy Suki

 

Ayat 1 Korintus 13:11 merupakan ayat yang sering dipakai untuk menjelaskan pertumbuhan rohani orang Kristen mulai dari kanak-kanak sampai menjadi dewasa. Jika kita membaca perikop ini lebih teliti, kita akan menemukan bahwa Rasul Paulus berbicara lebih banyak tentang kasih daripada pertumbuhan rohani. Pertanyaannya dalam hati saya adalah mengapa Rasul Paulus menyinggung tentang “Pertumbuhan Rohani” pada ayat 11, padahal perikop 1 Korintus 13 itu berbicara tentang “kasih”? Apakah hubungan antara kedua hal diatas?

 

Kasih bertumbuh

Pada saat kita menerima Tuhan, pada mulanya “kasih” kita kepada Tuhan dikategorikan sebagai “kanak-kanak” dimana kita banyak menginginkan “perhatian”, “berkat” dan seringkali “bersyarat”. Namun sejalan dengan pengenalan dan perjalanan kita bersama Tuhan, maka “kasih” kita kepada Tuhan akan bertumbuh menjadi dewasa.

 

Oleh sebab itu, Rasul Paulus memberikan definisi “kasih” pada ayat 4-7 kepada kita sebagai perbandingan, sehingga kita mengerti apa yang dimaksud dengan “kasih” yang dewasa. Arti “kasih” tidak hanya terbatas pada saat kita hidup di dunia, namun juga pada saat kita bertemu dengan Tuhan. Yang saya maksudkan adalah pernyataan Rasul Paulus dalam Filipi 1:20-26, yaitu “… Karena bagiku hidup adalah Kristusdan mati adalah keuntungan…”

 

Kasih terhadap Tuhan

Dalam Filipi 1:20-26, Rasul Paulus hendak mengajarkan kepada jemaat di Filipi bahwa kasihnya terhadap Tuhan jauh melebihi semuanya pada saat dia meninggal, walaupun dia sangat mengasihi jemaatnya. Hal ini mudah diucapkan namun belum tentu mudah untuk dilaksanakan.

 

Kalau kita menerapkan pengertian ini dalam kehidupan sehari-hari, maka “kasih” kita kepada Tuhan jauh melebihi:

  • Kasih terhadap suami/istri dan anak
  • Kasih terhadap orang tua
  • Kasih terhadap sahabat karib

 

Kasih terhadap Tuhan yang dimaksudkan diatas baru dapat diukur ketika seseorang yang kita sangat kasihi meninggal dan harus berpisah selamanya. Pada saat itulah, orang tersebut akan merasakan sukacita karena dia akan bertemu dengan Tuhan. Sukacitanya itu jauh melebihi kesedihannya meninggalkan orang yang dikasihi didunia. Itulah yang dimaksud oleh Rasul Paulus dalam Filipi 1:20-26. Jika kita mengerti akan kasih yang demikian, kita dapat merasakan sedikit dari kasih Tuhan kepada kita melalui Tuhan Yesus (Yohanes 3:16)

 

Sudah saatnya kita semua bertumbuh dalam “kasih” kepada Tuhan dan sesama kita. Karena “kasih” merupakan hal yang terbesar diantara tiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih (1 Korintus 13:13).

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.