Kasih yang memulihkan – Sept 12

By Martin Susatyo

 

Dimanakah Tuhan di dalam KM kita? Apakah yang menjadi pusat di agenda KM kita hari-hari ini? Makan-makan atau fellowship ataukah firman Tuhan? Seringkali Tuhan diterlantarkan pada saat fellowship atau makan-makan dalam KM. Dimanakah hati kita untuk mencari Tuhan? Hal lainnya, seringkali banyak pembicaraan kita hanya membesarkan kehebatan kita sendiri dan membicarakan hal-hal kosong dan tidak bermanfaat. Sekali lagi, dimanakah Tuhan dan FirmanNya di dalam KM kita?

 

Di dalam buku “Dug Down Deep” yang ditulis oleh Joshua Harris, ada bagian yang menceritakan bagaimana generasi di masa kerajaan Yosia kehilangan Firman Tuhan (2 Raja-Raja 22). Ini bukan cuma masalah kehilangan cincin pernikahan atau handphone, tetapi kehilangan kitab Taurat yang diberikan Tuhan kepada Musa. Tidak ada seorangpun yang tahu dan peduli untuk mencarinya. Terlebih lagi, para imam pada jaman itu melakukan ibadah tanpa ada Tuhan didalamnya. Suatu generasi yang disebut “umat Tuhan sekarang telah melupakan dan kehilangan Tuhannya.”

 

Saya berdoa supaya kita bangkit seperti Raja Yosia, dimana “Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri” (2 Raja-Raja 22:2). Ini saatnya kita sebagai anak-anakNya kembali kepada hati Bapa (Maleakhi 4:6). Tuhan adalah Bapa yang rindu anak-anakNya berintimasi denganNya. Bukan hanya menikmati keselamatan dan berkat yang diberikanNya, tetapi juga mencari dan melakukan apa yang menjadi kesenanganNya (Lukas 15:20-24).

 

Saya percaya, berawal dari setiap kita yang mengerti bahwa kehendakNya adalah segala-galanya, maka paradigma kita akan berubah tentang mengapa kita ditempatkan di KM kita masing-masing. KM bukan lagi tentang menghabiskan waktu untuk makan-makan atau pembicaraan yang sia-sia, melainkan berdoa dan mencari jiwa yang hilang, membantu dan mendoakan saudara kita yang dalam kesusahan. KM dimana Tuhan ditinggikan adalah KM yang berapi-api. Dengan ini semua, Bapa di surga akan tersenyum dan hadiratNya tinggal didalam KM kita.

 

 

“Komunitas Mesianik dimana Tuhan ditinggikan adalah KM yang berapi-api.”

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.