Love – Hate relationship – Feb 15

by Ellis Widjaja

 

Apabila kita berkata jujur, paling tidak kita semua pasti mendapatkan seseorang yang sulit untuk kita kasihi. Kita berusaha untuk mengasihi orang tersebut, namun akan selalu ada kesempatan dimana kita selalu mendapati diri kita kembali ke titik semula, bahkan mendapati hati kita lebih buruk. Saya mau belajar mengasihi seperti Yesus, tetapi melihat hati saya, saya merasa itu mustahil.

 

Saya merasa sangat tertuduh. Saya berkata sebagai seseorang yang mengasihi Yesus, tapi saya tidak dapat membohongi hati saya sendiri. Apakah ini munafik? Saya tidak berkuasa untuk merubah hati saya sendiri, hanya Yesus yang dapat merubah hati seseorang. Tetapi, mengapa Dia membiarkan saya seperti ini? Inikah kehidupan Kristiani? Selama 12 tahun mengenal Tuhan, saya tahu bahwa saya pendosa yang butuh kasih karuniaNya setiap hari. Saya tahu saya buruk, tapi tidaklah saya sadari bahwa saya seburuk itu, seperti hal-hal negatif yang tak pernah terpikir, motivasi hati busuk yang tak pernah timbul. Bukankah itu yang terjadi di dalam hati kita, dimana tak seorang pun tahu?

 

Disaat itu, saya baru mengerti arti kasih karunia. Pada dasarnya hati manusia itu penuh dengan dosa. Jika kita menyadari bahwa ada sesuatu yang salah pada hati kita, itulah kasih karunia Allah, yaitu Ia masih bermurah hati untuk mengetuk pintu hati kita. Tuhan mengijinkan kita untuk berjuang melawan dosa, mengingatkan bahwa Dialah yang bekerja memberi kita kekuatan.

 

Kita sering merasa gagal, tapi melalui kelemahan kitalah dan saat kita tak berdaya, momen itulah menjadi kesempatan untuk kasih karunia Allah bekerja. “Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi satu sama lain” (Yohanes 13:35). Maukah kita mengasihi orang-orang yang ‘mengusik’ hati kita? Itulah perbedaannya. Kita memiliki Kristus yang menguatkan kita dan itulah yang akan menjadi bukti bahwa kitalah pengikutNya. It reminds us of the Gospel – “I cannot, but He can”. Biarlah kasih Kristus memenuhi kita sehingga Kristus semakin besar dan diri kita semakin kecil. By His grace, let us set aside every chance of disappointment and go all in on loving, investing and trusting; the return will be far greater than the risk.

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.