Restoration Of Work! – Sep 15

Singapura terkenal sebagai salah satu kota terbersih, teratur dan juga Bandara Changi sebagai salah satu bandara terindah di dunia. Semua pencapaian ini tidak terjadi begitu saja, tetapi dimulai dengan sebuah impian kemudian direncanakan dengan matang dan dilaksanakan dengan akurat. Banyak diantara kita mempunyai impian untuk memiliki keadaan yang lebih baik. Ironisnya, kita tidak pernah merencanakan bagaimana cara untuk mencapainya. Akibatnya tidak banyak mengalami perubahan, karena kita sudah gagal dalam merencanakan! “Saya tidak perlu mempunyai rencana yang muluk-muluk. Mengalir saja, Que Sera Sera, whatever will be will be. Yang terjadi biarlah terjadi. Tuhan yang memutuskan apa yang akan terjadi dan apa yang tidak!”

 

Percaya akan kedaulatan Tuhan tidak berarti bahwa kita tidak perlu merencanakan sesuatu. Hal ini hanya mengingatkan bahwa tidak semua rencana akan berhasil 100% seperti yang kita rencanakan. Namun bukan berarti tidak boleh merencanakan sesuatu. Jika dengan melakukan perencanaan saja, masih ada kemungkinan gagal. Apalagi jika kita sama sekali tidak merencanakan sesuatu, maka keadaan menjadi jauh lebih buruk, Marilah kita mulai merencanakan hidup kita supaya tidak terjadi penyesalan akibat kegagalan dalam hidup kita. Orang bodoh adalah orang yang tidak mempunyai rencana dan melakukan hal yang biasa dilakukan tetapi mengharapkan hasil yang berbeda (Benyamin Franklin).

 

No pain, no gain! Ungkapan tersebut kurang disukai karena semuanya serba instan, yaitu banyak orang ingin berhasil dengan cepat tanpa banyak pengorbanan. Mazmur 126:5-6 mengatakan bahwa jika kita tidak berusaha dengan sungguh-sungguh, maka kita tidak akan membawa hasil yang berlimpah sampai kita bersukacita. Amsal 10:22 merupakan ayat favorit bagi orang yang berpikir instan. Tidak perlu bersusah payah karena berkat itu datang dari Tuhan. Akibatnya banyak orang Kristen memiliki mental pasif. Pengertian ayat ini adalah ‘bila anda berusaha dengan cara diluar Kebenaran, maka tidak ada berkat bagi usaha anda sehingga susah payah anda akan sia-sia’. Belajarlah tidak berpikir instan!

 

Matius 25:21 “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu!”

 

Sejak awal penciptaan, Tuhan sudah menempatkan kemampuan atau potensi pada manusia untuk mengelola, mengusahakan dan memelihara Taman Eden. Bahkan Tuhan memberikan kuasa kepada manusia untuk memberi nama kepada seluruh binatang yang ada di muka bumi. Uniknya saat itu Tuhan tidak memberitahukan cara melakukan semuanya itu. Manusia (Adam) dapat mengeluarkan kreativitasnya ketika harus menyelesaikan tanggung jawabnya.

 

Apakah setiap orang punya potensi? Jawabannya “Ya”. Apakah setiap orang mengetahui potensinya? Belum tentu. Potensi itu seperti harta karun yang terpendam dan perlu digali, seperti benih yang butuh waktu dan proses untuk bertumbuh. Karena potensi itu seperti benih yang membutuhkan proses untuk bertumbuh, berarti sangat dibutuhkan usaha dan kerja keras untuk mengembangkannya. Banyak dari kita mengalami masalah dalam hidup, bukan karena tidak memiliki potensi tetapi karena kita malas untuk menggali potensi dan mengembangkannya. Mereka yang bekerja sungguh-sungguh, berusaha dan memakai setiap talenta secara maksimal adalah orang-orang yang akan mencapai kesuksesan.

 

Potensi yang ada dalam diri kita, tidak akan jauh dari tujuan atau panggilan yang Tuhan sudah sediakan. Waktu Tuhan memanggil kita untuk melakukan sesuatu, maka Dia juga akan menyediakan kemampuan itu dalam diri kita. Tuhan meminta kita untuk menjadi kreatif karena kreativitas hanya dapat muncul ketika kita mau memakai talenta secara maksimal. Kenali apa yang Tuhan tempatkan dalam diri kita dan gunakan semua potensi secara optimal. Ketika terus mengembangkan potensi kita, pada akhirnya nanti Tuhan berkata, “Well done, My child.” Tanpa persoalan, kita tidak pernah menemukan potensi yang kita punya!

 

Pada jaman Yunani kuno, ada seorang hakim bernama Archis. Ketika sedang menikmati anggur dengan para perwira, tiba-tiba muncul seorang kurir yang membawa surat pemberitahuan untuk hakim Archis bahwa ada persekongkolan yang hendak membunuhnya. Dalam surat itu, ia diperingatkan untuk melarikan diri. Dia tidak segera membukanya, tetapi langsung memasukkan ke tempat penyimpanan surat dan berkata kepada kurir itu “Urusan bisnis besok saja!” Keesokan harinya, dia pun tewas. Sesaat sebelum dia tertangkap, dia sempat membacanya, dan ternyata semuanya sudah terlambat.

 

Penundaan adalah musuh terbesar bagi kemajuan seseorang bahkan penundaan bisa berakibat fatal yaitu kehilangan momentum (kairos) Tuhan dalam kehidupan. Walaupun memang tidak semua mengakibatkan kematian seperti hakim Archis, penundaan mampu membuat kehidupan seseorang tidak mencapai sasaran yang seharusnya. Banyak orang tidak mendapatkan kehidupan lebih baik hanya karena suka menunda untuk melakukan sesuatu. Kecenderungan untuk menunda sesuatu biasanya menunjukkan kurangnya disiplin pribadi, buruknya pengelolaan waktu dan bisa dikaitkan juga dengan ketidaktaatan terhadap Tuhan. Ketika merasa pekerjaan itu berat, membosankan atau tidak menyenangkan, perasaan tidak mampu itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda melakukannya. Saat perasaan itu muncul, minta Roh Kudus untuk memberi kekuatan dan konsentrasi ekstra untuk menyelesaikannya. Momentum adalah suatu kesempatan dimana tidak ada lagi kesempatan yang kedua!

 

Pribadi yang dewasa tentu berusaha melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan untuk mencapai hasil maksimal. “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” Kolose 3:23. Ketika kita mendedikasikan apapun yang kita lakukan untuk Tuhan berarti selalu berusaha memberikan yang terbaik. Memberikan yang terbaik berarti harus berusaha lebih keras dari yang biasanya orang lain lakukan.

 

“Do your best and let God do the rest!”

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.