To Study or Not to Study – Apr 14

By Eddy Suki

 

Apa benar kalau mau ikut Tuhan, tidak usah pintar-pintar? Buktinya Rasul Paulus bilang kalau yang dia miliki dahulu sebelum mengenal Kristus sekarang dia anggap sebagai sampah setelah mengenal Kristus.

 

Apakah anda mempunyai pandangan yang demikian juga? Pernyataan Rasul Paulus sering di salah mengerti oleh sebagian orang. Alasan mengapa Rasul Paulus berkata seperti itu dalam surat Filipi 3:6 karena sebelum mengenal Kristus, dia memiliki pengertian yang salah dalam hidupnya.

 

Konsep hidup Saulus adalah menjalani apa yang menjadi persyaratan agamawi (Judaism) dan mengandalkan kemampuan mereka sehingga mereka dihormati oleh banyak orang.

 

Orang yang mempunyai pandangan hidup demikian, tujuan utama dalam hidupnya adalah untuk mencari dan memiliki dominasi dan rasa hormat dalam semua sisi kehidupannya baik itu pekerjaan, keuangan, bisnis, rumah tangga, pendidikan, dan sebagainya. Hidup mereka akan penuh dengan kompetisi dan mengukur kesuksesan hidup dengan prestasi, jabatan, keuangan, pengaruh (influence) dan sebagainya.

 

Namun, pada saat Saulus ditransformasikan menjadi Paulus, dia mengerti bahwa apa yang telah dia miliki dalam hidupnya bukanlah dari hasil kerja kerasnya melainkan hasil dari kasih karunia Kristus. Dia menyadari melalui kerja keras dan prestasinya, Kristus tidak dia miliki, namun pada saat dia memiliki Kristus, maka kerja keras dan prestasinya menjadi ‘2 roti dan 5 ikan’ ditangan Tuhan.

 

Jadi sebenarnya boleh sekolah tinggi-tinggi nich?

 

Tuhan kita adalah Bapa yang baik. Bapa yang baik akan memberikan roti bukan batu kepada anaknya dan mengajarkan kepada anakNya bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan dari segala hikmat.

 

Pada saat kita mengenal siapa Tuhan kita sesungguhnya, menjadi yang terbaik dan meraih prestasi tertinggi bukanlah sebuah Target Hidup melainkan sebuah Kesempatan untuk menyampaikan kepada orang-orang betapa besar kasih Tuhan dalam kehidupan kita.

 

Belajar mengenal Tuhan merupakan sebuah kesukaan dan gaya hidup, bukanlah paksaan. Kepintaran kita bukanlah asset yang kita miliki namun menjadi Bejana yang mulia dalam rumah Tuhan.

 

Tuhan selalu rindu memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita termasuk didalamnya; hikmat kepintaran, kebijaksanaan, kekayaan, dominasi dan pengaruh (influence) selama kita tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di dalam kita.

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.