7 Tahun Revayah (Part 1)

Ada 4 level berkat dalam pe-wahyu-an yang Tuhan beri untuk semua tingkatan anak-anak Tuhan:
1. Level bag (kantung/dompet)
2. Level bin/barrel (pot/kendi)
3. Level basket (keranjang) – level overflow
4. Level barn (gudang) – level berkelimpahan

Mari kita lihat dua level yang pertama.
1(a) Pada level bag, kita tidak bisa menjadi berkat bagi orang banyak ketika kita sendiri mempunyai sedikit. Hagai 1:5-7 berkata, “Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!”
Terjemahan bahasa Inggrisnya “perhatikan keadaanmu” adalah “consider your ways” (ayat ke 5) yang sebenarnya lebih tepat diartikan sebagai “Perhatikan jalan-jalanmu.” Arti dari “jalan-jalan” berbicara tentang cara berpikir, paradigma dan motivasi. Cara berpikir dihasilkan dari apa yang kita lihat dan dengar. Sebagai contoh, angka 13 bagi orang dunia adalah angka sial. Tetapi angka 13 di cerita Yusuf adalah angka kelepasan, dimana kurun waktu Yusuf dari menjadi budak sampai menjadi penguasa di Mesir berjumlah 13 tahun. Kenapa kita tidak pernah berkecukupan di level ini? Ayat ke 6 berkata karena kita menabur dengan cara yang salah. Ini berbicara tentang ibadahmu dan bagaimana kita menempatkan prioritas kita, prioritas jasmani atau rohani. “…kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas…” (ayat ke 6). Kita memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan kita, bukan Tuhan. Ini salah persepsi, prioritas dan cara.

(b) Di Yohanes 12:3-8, Yudas Iskariot menegur Maria ketika ia mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal. Dalam context €˜never enough€™, contoh kedua kenapa kita tidak pernah cukup adalah karena kita bukan saja tidak menabur, tetapi juga menahan apa yang menjadi kepunyaan Tuhan. Darimana Maria bisa mendapat ide untuk mengurapi kaki Yesus sepert ini? Cara ini tidak ada di Taurat. Ide ini keluar dari hati Maria yang mengasihi Yesus. Dia memperhatikan jalan-jalannya. Ketika hati kita tergerak untuk melakukan sesuatu tetapi masih ragu apakah ini dari Tuhan atau bukan, kita sering berkonsultasi dengan saudara seiman dan gembala. Kita harus tahu bahwa Tuhan tidak selalu membukakan kepada orang-orang ini apa yang Tuhan bukakan kepadamu. Gembalamu bukan God€™s sole agent! Kalau kita tidak yakin, tanyakan langsung kepada sumbernya, Tuhan sendiri. Periksa hatimu. Solusi yang paling tepat adalah dengan memperhatikan jalan-jalanmu. Apakah keinginan ini timbul karena semata ingin pamer, diperhatikan orang lain, atau karena ada motivasi-motivasi tersembunyi lainnya? Kalau tidak, lakukanlah! Kalau kita dipimpin untuk melakukan sesuatu yang dahsyat dengan Tuhan untuk memberikan extravagant offerings, bersiap-siaplah untuk berjumpa dengan Roh Yudas, yaitu roh kritik. Pada waktu Tuhan menggerakan hatimu untuk berbuat sesuatu dan kita menundanya, we€™ll miss the point. Karena tidak selamanya kita bisa member kepada Tuhan. Jangan kita kompensasikan dengan member kepada manusia. Memberi kepada janda-janda miskin dan yatim piatu adalah ibadahmu yang murni dan tidak bercacat di hadapan Allah (Yakobus 1:27) dan ini sangat baik. Tetapi sesungguhnya kapanpun kita mau memberi kepada orang miskin kita dapat melakukannya. Ketika Allah menyuruh Abraham untuk menyerahkan Ishak, Ishak akhirnya diberkati menjadi suatu bangsa yang besar. Jadi ketika Tuhan menggerakan kita untuk melakukan sesuatu, itu berarti Tuhan ingin melipatgandakanmu. Contoh lainnya adalah tentang perpuluhan. Maleakhi 3:10 berkata, “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” Petrus meninggalkan istri, anak dan keluarganya ketika mengikut Yesus. Yesus berkata Petrus akan menerima kembali 100 kali ganda dan hidup yang kekal (Matius 19:27-29).

Jadi kita tidak pernah cukup karena salah menabur. Sikap hati seperti Maria, ketaatan terhadap apa yang Tuhan suruh walaupun tidak masuk akal seperti Abraham, that€™s worship. When God triggers something in your life and you do it, that€™s true worship. Tentang Maria, Matius 26:13 berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.” True worship is more powerful than charity. Pada level ini, kita tidak pernah cukup karena diambili terus, seperti Yudas yang sering mencuri uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya

2. Pada level bin, mari kita lihat kisah di 1 Raja-Raja 17:6-15. Elia menyampaikan nubuatan Tuhan kepada Raja Ahab bahwa akan ada masa kekeringan. Elia sendiri juga mengalami kekeringan dan diungsikan Tuhan ke Sungai Kerit. Di ayat ke 6, kita lihat bahwa Elia makan dua kali sehari pada waktu pagi dan petang pada masa ini, tidak tiga kali seperti biasanya. Tetapi Tuhan baik dan tetap memelihara Elia. Apa yang licik secara dunia, seperti burung gagak yang naturenya pemakan daging dan pencuri yang ulung, dapat Tuhan ubahkan hatinya untuk memberikan berkat kepada Elia, anak Tuhan. Amsal 21:1 berkata, “Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.” Burung gagak mendapat roti dari istana raja. Ini juga berbicara tentang peralihan berkat orang fasik kepada orang benar. Harta orang fasik akan diberikan kepada orang benar tanpa mereka menyadarinya. Amsal 13:22 berkata, “Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.”
Setelah sungai Kerit kering, Tuhan menyuruh Elia pergi ke janda Sarfat (ayat 7-9). Ayat ke 13 -16 menceritakan bagaimana Elia meminta janda Sarfat membuatkan roti untuknya dari sisa tepung dan minyak yang terakhir. Elia berkata, “Buatlah lebih dahulu bagiku…” Apakah Elia tidak berperasaan dan egois dengan meminta demikian? Kita tahu bahwa setelah janda Sarfat memberikan Elia apa yang Elia minta, tepung dan minyak janda itu tidak berkurang dan tidak habis-habis. Tepung dan minyaknya tidak bertambah menjadi sangat banyak, tetapi terus ada walaupun sedikit. Bulan Mei tahun lalu, Ibu Lydia memuji sebuah mobil yang sedang lewat. Lalu saya berjanji untuk membelikan mobil itu untuknya. Hal yang sama terjadi lagi ketika saya sedang berada di Perth untuk menghadiri pernikahan keponakan kami. Selanjutnya ketika kami sedang berada di atas bus turis bertingkat di London, mobil yang sama lewat lagi. Tuhan memberitahukan saya untuk mengatakan kepada ibu Lydia bahwa akhir tahun Tuhan akan memberikan berkat extra yang khusus supaya saya bisa membelikan mobil itu baginya. Setelah kami kembali dari London, ada pasangan muda datang ke rumah kami dan menyerahkan cek sebesar 70 ribu dollar, persis seperti harga mobil Lexus yang ibu Lydia suka. Awalnya saya menolak menerima pemberian ini karena saya merasa seharusnya kami yang memberkati mereka, bukan sebaliknya. Tetapi Tuhan meyakinkan saya melalui konfirmasi yang mereka berikan. Hati saya hancur dan terharu. Mudah bagi kita untuk menerima berkat dari orang lebih dari kita tetapi untuk menerima berkat dari orang yang €˜just enough€™ dibutuhkan pengertian khusus seperti halnya kisah Elia ini.

Ada masanya Tuhan memimpin kita dalam fase €˜just enough€™. Fase ini juga merupakan mujizat Tuhan dan kita semestinya mengucap syukur. Udara yang kita hirup dan hal-hal yang kelihatannya kecil dan sepele dalam hidup kita itu semua mujizat Tuhan. Gereja ini dibangun di atas orang-orang yang €˜just enough€™. Orang-orang muda yang mempunyai hati yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Jangan kita kuatir tentang hidup kita, walaupun sederhana dan hanya cukup. Jangan ingin cepat-cepat keluar dari masa ini dengan mengambil jalan pintas. Saya dulu bertanya kepada Tuhan bagaimana gereja ini dapat maju menuju visi yang Tuhan berikan sementara bergantung kepada para murid-murid yang €˜just enough€™ yang menjadi mayoritas jemaat di gereja ini. Tuhan berkata agar saya tetap fokus melayani mereka dan Tuhan sendiri yang akan mengurus gerejaNYA. Mujizat demi mujizat terjadi seperti ketika saya diberi hadiah apartemen di Chatswood yang berharga hampir ½ juta dollars dan ketika menerima transfer uang sebesar 500 ribu dollars ke account pribadi saya. Dengan keduanya, Tuhan menyuruh saya untuk menyerahkan semuanya bagi gereja.
Fase €˜just enough€™ adalah fase penyaringan, waktu dimana mujizat-mujizat Tuhan kelihatannya tidak signifikan dan tidak ada berkat-berkat yang luar biasa. Apakah kita termasuk orang-orang yang setia? Bangsa Israel di padang gurun tidak menyadari mujizat-mujizat Tuhan dalam masa €˜just enough€™ ini karena mereka mengharapkan hal-hal yang lain. Tetapi ingatlah bahwa pada masa ini kasut dan jubah yang mereka pakai setiap hari di padang gurun tidak menjadi rusak selama 40 tahun! Juga tiang awan, tiang api dan banyak mujizat-mujizat lainnya. These are amazing miracles!

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.