Bagaimana Tuhan mengubah kita

2 Timotius 3:14-4:5

Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

 

2 Timotius mungkin adalah surat terakhir dari Paulus yang kita miliki dalam Alkitab. Paulus menulis surat ini ketika dia berada di penjara, menunggu eksekusi. Jadi dia menulis surat ini di akhir hidupnya. Dan dia menulis surat ini kepada anak didiknya, Timotius. Kita tahu bahwa apa pun yang dikatakan seseorang menjelang kematian mereka memiliki bobot ekstra yang penting. Dan ketika saya membaca ayat-ayat ini, saya tidak bisa tidak berpikir bahwa Paulus tidak hanya berbicara kepada Timotius, tetapi ia juga berbicara kepada kenyataan zaman kita sekarang ini. Dengarkan apa yang dia katakan. 2 Timotius 4:3-4 – Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Apakah saudara mendengar itu? Paulus memprediksi akan tiba suatu hari di mana orang-orang tidak ingin mendengar kebenaran dikhotbahkan. Mereka lebih suka mendengar khotbah yang sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan mereka akan berpaling dari kebenaran dan beralih kepada dongeng. Saya membaca ini dan berpikir, “Huh, Paulus bisa meramal masa depan. Karena dia sangat benar!”

Sepanjang hidup saya sampai sekarang, saya selalu bergereja. Saya tidak dapat mengingat waktu dimana saya bukan bagian dari gereja. Saya sudah cukup lama bergereja untuk mengetahui bahwa ada banyak orang-orang di dalam gereja yang tidak suka mendengar kebenaran. Mereka suka mendengar khotbah yang menggelitik telinga mereka. Mari saya buktikan. Menurut saudara, apa definisi dari khotbah yang bagus? Anda akan menjawab: lucu; menarik; relevan; aplikatif; bermanfaat; menyentuh hati. Tahukah anda bahwa anda bisa mendapatkan semua hal tersebut tanpa mengajarkan Alkitab? Faktanya, banyak gereja hari ini yang meremehkan Alkitab. Beberapa mengatakan bahwa pemberitaan firman sudah tidak relevan di gereja. Daripada memfokuskan sebagian besar waktu dalam mempelajari firman, gereja harus lebih fokus pada music, nyanyian, drama dll. Beberapa gereja mencoba mengubah firman Tuhan. Mereka mengatakan bahwa Alkitab sudah ketinggalan zaman dan perlu diperbarui agar sesuai dengan konteks budaya kita. Beberapa berusaha untuk menghapus segala sesuatu yang supranatural dari Alkitab. Beberapa orang mencoba memutarbalikkan Alkitab untuk memuaskan keinginan seksual mereka. Beberapa memutuskan untuk memilih dan menseleksi sifat-sifat Allah dalam Alkitab. Mereka suka berbicara tentang kasih Allah tetapi mereka benci berbicara tentang murka Allah. Mereka berkata bahwa Tuhan yang penuh kasih tidak mungkin Tuhan yang penuh murka pada saat bersamaan.

Tetapi izinkan saya memberi tahu anda respon saya. Saya berkata mereka salah. Jangan percaya dusta bahwa kita perlu menjadikan Alkitab lebih relevan dengan zaman kita. Alkitab selalu relevan. Alkitab adalah nafas Tuhan itu sendiri. Tuhan yang menulisnya. Segala sesuatu di dunia ini terus berubah. Filsafat gereja terus berubah. Metode pelayanan terus berubah. Tren musik terus berubah. Gerakan pertumbuhan gereja terus berubah. Tapi izinkan saya memberi tahu anda apa yang tidak pernah berubah. Firman Tuhan. Hari ini kita hidup di zaman yang meremehkan firman Tuhan. Tapi ini bukan hal yang baru. Firman Tuhan sudah terus menerus diserang sejak awal. Orang-orang mencoba menyerangnya. Orang-orang mencoba mengubahnya. Orang-orang merobek halaman yang tidak masuk akal bagi mereka. Tapi saya punya kabar baik untuk kita. Semua serangan itu datang dan pergi tetapi firman Tuhan tetap ada. Mengapa? Karena Alkitab adalah nafas Tuhan. Alkitab adalah firman Allah yang kekal yang tidak pernah berubah kemarin, hari ini dan selamanya. Segala sesuatu datang dan pergi tetapi firman Allah yang kekal tetap sama kemarin, hari ini dan selamanya.

 

Itulah sebabnya Paulus berkata kepada Timotius, 2 Timotius 4:5 – Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! Konteks dari perikop ini adalah bahwa Paulus memperingatkan Timotius tentang guru-guru palsu yang akan muncul dari dalam gereja. Guru-guru palsu ini akan mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran. Mereka tidak akan mengkhotbahkan kebenaran firman Allah tetapi mereka akan memberitakan apa yang terdengar baik di telinga manusia. Dan bukan hanya itu, Paulus juga berkata bahwa akan ada banyak orang di dalam gereja yang lebih suka mendengar apa yang terdengar baik daripada apa yang benar. Guru palsu tidak akan memiliki platform kecuali orang-orang suka mendengarkan pengajaran palsu. Ini adalah bahaya yang Paulus peringatkan kepada Timotius. Dan sekarang Paulus berkata kepada Timotius, “Tetapi untuk kamu Tim, jangan ikuti tren itu. Jangan memberitakan apa yang dikhotbahkan oleh guru palsu dan jangan memberitakan apa yang ingin didengar orang. Tetapi selalu ucapkan kebenaran, sabarlah akan penderitaan yang akan datang dengan mengkhotbahkan kebenaran, terus beritakan Injil dan arahkan orang kepada Yesus, dan penuhilah panggilan yang diberikan Allah kepadamu.” Mengkhotbahkan kebenaran Alkitab adalah hal yang terpenting dalam kehidupan gereja karena hanya firman Allah yang memiliki kuasa untuk mengubah hidup kita.

 

Hari ini kita akan melihat bagian dari Alkitab yang mengajarkan kita apa yang Alkitab katakan tentang Alkitab itu sendiri. Ini mungkin perikop terbaik yang mengajarkan kita tentang kuasa firman Allah untuk mengubah kita. Kita akan melihat: Kesatuan Alkitab; Kekuatan Alkitab; Pemberitaan Alkitab. Dan kemudian saya akan memberi anda tiga aplikasi.

 

Kesatuan Alkitab

 

2 Timotius 3:14-15 – Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.

Berapa banyak dari anda yang menyukai Marvel universe? Saya adalah penggemar berat. Tahukah anda bahwa Marvel menghasilkan lebih dari $2.79 miliar US hanya dari Avengers Endgame saja? Ini miliar dengan 12 nol. Sangat luar biasa. Tapi inilah yang keren. Marvel universe berhasil membuat 21 film yang berlangsung selama 11 tahun, dari 2008 hingga 2019, yang menceritakan satu kisah dan semua kisah itu berujung pada Endgame. Ini sangat brilian. Tetapi berapa banyak dari anda yang menyadari bahwa kita memiliki sesuatu yang jauh lebih menakjubkan daripada Marvel universe di tangan kita? Ini adalah buku yang menceritakan tentang God universe. Buku ini ditulis oleh 40 penulis, 66 bagian, dalam jangka waktu 1500 tahun, dan mereka semua menceritakan satu cerita. Hanya ada satu cerita dalam Alkitab. Dan cerita ini bukanlah tentang anda menemukan tujuan hidup anda, atau anda mengejar impian anda. Cerita besar Alkitab bukanlah tentang anda tetapi tentang Allah yang menyatakan diri-Nya kepada kita melalui pribadi Yesus Kristus. Mari saya tunjukkan.

Paulus memberi tahu kita bahwa Timotius adalah seseorang yang mengenal Kitab Suci sejak masa kecilnya. Dan kita tahu bahwa Timotius adalah keturunan setengah Yunani dan setengah Yahudi. Ayahnya adalah orang Yunani dan ibunya adalah orang Yahudi. Kita tidak tahu apa yang terjadi pada ayahnya, tetapi kita tahu bahwa Timotius tidak belajar dan mempercayai Alkitab karena ayahnya. Mami Eunike dan oma Lois yang mendidik Timotius dalam Kitab Suci sejak kecil. Dan sekarang, Paulus memberi tahu Timotius, “Aku ingin kamu tetap berpegang pada kebenaran yang telah kamu terima dan yakini.” Mengapa? Paulus memberikan dua alasan. Pertama, karena dari siapa kamu mempelajarinya. Dengan kata lain Paulus mengatakan, “Terus berpegang teguh pada Kitab Suci karena mamimu dan omamu.” Ini bukan berarti bahwa mami dan oma selalu benar tapi ada sesuatu tentang kehidupan mami dan kehidupan oma yang seharusnya membuat Timothy sangat lambat untuk meninggalkan apa yang mereka ajarkan. Ada sesuatu tentang kehidupan mereka yang mencerminkan kebenaran Alkitab. Jadi ketika mereka mengatakan kepada Timotius untuk berdoa, mereka tidak hanya mengatakannya, tetapi mereka juga berlutut berdoa di hadapan Tuhan. Ketika mereka mengatakan kepada Timotius untuk membaca Kitab Suci, mereka tidak hanya mengatakannya, tetapi mereka juga membacanya dan mengajarkan Kitab Suci kepada Timotius. Ada sesuatu dalam kehidupan mereka yang membuktikan kebenaran Alkitab. Para orang tua, inilah yang sangat dibutuhkan anak dan cucu anda hari ini. Anak-anak anda tidak hanya perlu mendengar anda mengatakan kepada mereka untuk memprioritaskan Tuhan, tetapi mereka juga perlu melihat anda memprioritaskan Tuhan dalam kehidupan anda sehari-hari. Gereja membutuhkan orang tua dan opa oma yang hidup di dalam kebenaran Kitab Suci. Lebih lanjut tentang ini nanti.

Alasan kedua yang Paulus berikan kepada Timotius adalah karena Kitab Suci memberikan hikmat yang menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Pause. Ini menarik. Kitab Suci apa yang dimaksud Paulus? Ya Kitab Suci ini juga mencakup beberapa bagian dari surat-surat Perjanjian Baru yang sudah ada pada waktu itu, tetapi yang terutama adalah tentang Perjanjian Lama. Timotius dibesarkan dengan pengajaran Perjanjian Lama oleh mama dan omanya. Mami Eunike menceritakan kepada Timotius tentang kisah Daud dan Goliath. Bagaimana seorang bocah gembala muda membunuh raksasa karena imannya kepada Tuhan. Oma Lois menceritakan kepada Timotius kisah Gideon dan 300 prajurit. Bagaimana Gideon dan 300 prajurit dengan gagah berani mengalahkan puluhan ribu pasukan Midian tanpa satu prajuritpun yang mati.

Tetapi perhatikan apa yang dikatakan Paulus. Walaupun semua kisah-kisah itu menakjubkan, bukan itu intinya. Banyak kali jika kita tidak berhati-hati, kita menganggap karakter Perjanjian Lama sebagai karakter Marvel Superheroes yang dikuduskan. Tapi tidak begitu. Hanya ada satu pahlawan dalam Alkitab dan pahlawan itu bukan Abraham, Daud atau Gideon. Pahlawan itu juga bukan anda. Jadi puji Tuhan untuk mami Eunike dan oma Lois yang mengajarkan Perjanjian Lama kepada Timotius. Tetapi kemudian datanglah Paulus. Paulus menunjukkan kepada Timotius tentang apa isi Alkitab yang sesungguhnya. Paulus jelas bahwa segala sesuatu yang diajarkan Perjanjian Lama menunjuk kepada satu sosok. Seluruh Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu berteriak satu nama, Yesus Kristus. Kejadian adalah tentang Yesus. Imamat adalah tentang Yesus. Ester adalah tentang Yesus. Amsal adalah tentang Yesus. Alkitab adalah satu cerita yang memberikan kita hikmat yang menuntun kita kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Akitab adalah cerita penebusan. Bagaimana dosa telah merusak ciptaan Tuhan yang baik dan Tuhan akan memulihkan manusia dan ciptaan melalui kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus. Dosa telah menciptakan kesenjangan yang tidak dapat diseberangi antara Allah dan manusia tetapi Yesus datang dan menutup celah itu. Dia menanggung murka Allah dalam dirinya sendiri dan menawarkan kita pengampunan gratis dengan menempatkan iman kita di dalam firman-Nya. Hari ini, jika anda menaruh iman anda di dalam Kristus, anda bukan lagi musuh-musuh Allah, tetapi anak-anak Allah. Anda tidak berada di bawah murka Allah, tetapi kasih Allah. Tidak ada kehidupan diluar Kristus. Ini adalah cerita dari Alkitab. Ini adalah kisah Injil. Dan Paulus memberi tahu kepada Timotius untuk berpegang teguh pada kebenaran Injil.

 

Kekuatan Alkitab

 

2 Timotius 3:16-17 – Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Dua ayat ini mungkin adalah dua ayat terbaik dalam Alkitab yang menggambarkan kekuatan Alkitab. Paulus mulai dengan mengatakan, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah.” Ini terjemahan yang kurang tepat. Terjemahan yang lebih baik adalah, “Setiap bagian dari Kitab Suci dihembuskan oleh Allah.” Coba pikirkan. Setiap kali anda berbicara, anda menghembuskan nafas. Benar? Anda tidak dapat mengucapkan kata-kata tanpa menghembuskan nafas. Tulisan di dalam Alkitab adalah hasil dari nafas perkataan Tuhan. Apakah anda tahu apa yang terjadi ketika Tuhan berbicara? Alam semesta berdansa. Sama seperti Tuhan menciptakan alam semesta dengan perkataan, Tuhan menghembuskan kata-katanya dalam Kitab Suci. Ini sangat luar biasa. Mungkin illustrasi ini akan membantu.

Dalam Yehezkiel 37, kita memiliki sebuah kisah di mana seorang nabi dengan nama Yehezkiel dibawa oleh Allah ke lembah Tulang Kering dan diperintahkan untuk berbicara kepada tulang-tulang tersebut. Kita perlu memahami bahwa Allah membawa Yehezkiel ke lembah ini untuk suatu tujuan. Allah tidak sedang bosan dan tidak ada kerjaan dan memutuskan untuk iseng kepada Yehezkiel. Tuhan Allah ingin menunjukkan kepada Yehezkiel apa yang akan dia lakukan di masa depan. Jadi, Allah mengajukan pertanyaan kepada Yehezkiel, “Dapatkah tulang-tulang ini hidup?” Anda harus menyukai jawaban Yehezkiel. Dia tahu bahwa apa yang Tuhan tanyakan adalah sesuatu yang mustahil secara manusia. Mereka sudah mati dan kering! Berbicara secara logis, ini tidak mungkin. Tidak ada formula matematika yang bahkan dapat memberikan peluang probabilitas sekecil apa pun. Tetapi Yehezkiel menjawab, “Ya Tuhan Allah, Engkau tahu.” Terjemahan: “Tuhan yang aku lihat di depan mataku adalah suatu kemustahilan. Tetapi jika ada sosok yang bisa membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin, itu Engkau. Jadi, Engkau tahu.” Kemudian Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk bernubuat kepada tulang-tulang kering itu. Lihatlah apa yang terjadi selanjutnya.

Yehezkiel 37:7-10 – Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.” Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.

Apakah anda melihat apa yang terjadi? Tulang kering menjadi hidup dan menjadi pasukan tentara yang sangat besar. Bagaimana? Melalui proklamasi firman Tuhan. Ini walking dead versi Alkitab. Ketika Yehezkiel mengucapkan firman Tuhan, nafas Tuhan masuk ke dalam tulang kering dan mereka menjadi hidup. Nafas Tuhan memberikan kehidupan. Ini adalah kekuatan hembusan nafas Tuhan. Dan sekarang Paulus berkata kepada Timotius bahwa semua bagian dari Kitab Suci dihembuskan oleh Allah. Yang berarti bahwa setiap bagian dari Kitab Suci memiliki kekuatan untuk memberikan kita kehidupan. Dan perhatikan apa yang dikatakan Paulus. Paulus mengatakan “segala tulisan.” Kata segala dalam bahasa aslinya berarti segala. Ini berarti bahwa setiap buku dalam Alkitab, setiap kalimat dalam Alkitab, setiap kata dalam Alkitab adalah napas Tuhan. Ya, Alkitab ditulis oleh banyak penulis manusia yang berbeda, tetapi semuanya diilhami oleh pengarang yang sama, Tuhan Allah. Itulah sebabnya kita tidak harus memilih dan menseleksi apa yang ingin kita percayai dalam Alkitab. Kita bisa mempercayai segala yang dikatakan Alkitab. Tuhan tidak menghembuskan dusta.

 

Paulus kemudian menjelaskan bagaimana Alkitab menguntungkan bagi kita. Pertama, Alkitab mengajar kita. Alkitab mengajar kita tentang kebenaran Allah dan apa yang dilakukan Allah dalam sejarah. Kebenaran tidak relatif tetapi absolut. Anda tidak perlu mengedit Alkitab. Alkitab tidak perlu diperbaiki.

Kedua, Alkitab menyatakan kesalahan kita. Kita semua cenderung menyimpang dari Tuhan dan hidup sesuai dengan keinginan kita sendiri dan Tuhan telah memberikan kita Alkitab untuk menjaga kita di jalan yang benar. Ini seperti mengajar orang cara menyetir. Mengajari seseorang menyetir membutuhkan banyak kesabaran dan keberanian. Saya ingat pernah membantu salah satu sahabat saya belajar menyetir dan tangan kanan saya memegang rem tangan dari awal sampai akhir. Setiap kali dia mulai menyimpang ke satu sisi jalan, saya akan berkata, “Jalur, jalur.” Dan jika dia tidak mendengar saya, saya akan berteriak, “Jalur!” Inilah yang dilakukan Alkitab. Ketika kita mulai menyimpang, Alkitab menyatakan kesalahan kita.

Ketiga, Alkitab memperbaiki kelakukan kita. Saya suka ini. Alkitab tidak hanya memberi tahu kita bahwa kita berada di jalan yang salah, tetapi juga menunjukkan kepada kita jalan yang benar. Alkitab tidak hanya memberi tahu kita “ini jalan menuju kehancuran” tetapi juga memberi tahu kita “ini jalan yang mengarah pada kehidupan.”

Keempat, Alkitab mendidik kita. Agar kita dapat menjalani kehidupan yang diinginkan Tuhan bagi kita, kita perlu dididik dalam kebenaran. Jika anda pernah dilatih dalam hal apa pun, anda tahu bahwa latihan itu tidak menyenangkan. Pelatihan membutuhkan banyak pengulangan akan hal yang sama. Saya ingat ketika saya pertama kali bergabung dengan kelas body pump. Saya tidak yakin berapa berat yang harus saya gunakan di bar saya untuk memulai. Jadi saya melihat ke kiri dan ke kanan dan melihat berapa banyak berat yang dikenakan oleh para wanita di bar mereka. Dan karena saya adalah pria sejati, saya memastikan bahwa bar saya lebih berat dibandingkan dengan para wanita berusia 40/50 tahun. Dan mari saya beri tahu, ini adalah ide yang sangat buruk. Saya hampir mati di tengah kelas. Dan untuk menyelamatkan saya dari rasa malu, saya pura-pura sakit dari latihan saya sebelumnya. Tapi saya rasa itu tidak berhasil. Entah bagaimana saya bisa mendengar para wanita itu menertawakan saya di kepala mereka dan berkata, Dasar bocah ingusan.” Tetapi setelah sekitar setengah tahun ikut kelas, saya dapat mengatakan bahwa saya berhasil mengimbangi para wanita itu. Tidak mengalahkan mereka, hanya mengimbangi mereka. Apa yang terjadi? Saya menjadi lebih baik dalam body pump. Bagaimana? Melalui banyak pengulangan. Melalui pelatihan. Tuhan melatih kita dan mendidik kita melalui Alkitab.

Kelima, Alkitab memperlengkapi kita. Tujuan dari Alkitab mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakukan dan mendidik adalah agar kita diperlengkapi untuk setiap pekerjaan yang baik. Inilah tujuannya. Tuhan ingin kita siap untuk melakukan pekerjaan baik. Dan agar kita siap, kita perlu dilengkapi. Kita tidak ingin memasuki suatu pertandingan tanpa peralatan yang tepat. Bayangkan bermain tenis dengan raket ping pong. Tidak mungkin anda bisa melakukannya. Demikian juga Tuhan tidak ingin kita tidak dilengkapi untuk menjalani kehidupan kita sehari-hari. Sebagai umat Kristus, anda dan saya akan menghadapi banyak situasi dalam kehidupan di mana tidak ada arahan yang jelas. Bisakah kita jujur ​​dan mengakui bahwa bahkan Alkitab tidak memiliki jawaban untuk banyak kebutuhan khusus kita? “Aku lebih baik pacaran sama siapa? Billy atau Bobby? Pekerjaan apa yang harus aku ambil? CBA atau Westpac? Apakah aku lebih baik tinggal di Sydney atau kembali ke Indonesia? Apa yang harus aku lakukan ketika anak-anakku membuat aku pusing? Apa yang harus aku lakukan ketika mengambil jurusan yang aku sangat tidak suka?” Alkitab tidak memiliki jawaban spesifik tetapi Alkitab memperlengkapi kita dengan semua peralatan yang tepat untuk melakukan pekerjaan baik.

David Platt menyatukan semua ini dalam lingkaran konsentris. Ini sangat membantu. “Christ – Conscience – Conduct.” Lingkaran pusat, Christ, adalah apa yang terjadi ketika nafas Allah memasuki hidup anda melalui proklamasi firman Allah. Anda menjadi ciptaan baru. Anda dilahirkan kembali. Anda menjadi umat Kristus. Conscience adalah ketika firman Allah mengubah pikiran anda dengan mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakukan, mendidik dan memperlengkapi kita. Firman Tuhan mengubah pikiran dan keinginan anda untuk berpikir dan menginginkan seperti Kristus. Conduct adalah keputusan kehidupan sehari-hari dan penerapan conscience anda. Perilaku anda diatur oleh keyakinan anda. Anda selalu membuat keputusan berdasarkan keyakinan dan keinginan anda. Untuk memiliki perilaku seperti Kristus, kita perlu memiliki Kristus dan pikiran Kristus terlebih dahulu. Kita tidak bisa langsung memiliki perilaku. Tidak ada jalan pintas. Tetapi kesalahan kita adalah bahwa kita sering kali langsung meloncat ke perilaku. Kita ingin menghasilkan karakter Kristus tanpa memiliki Kristus dan pikiran Kristus. Ini tidak akan berhasil.

 

Biarkan saya memberi anda sebuah contoh. Para orang tua, apakah anda tahu bahwa ada banyak anak-anak remaja yang meninggalkan iman mereka ketika mereka masuk Universitas? Ini sangat memprihatinkan. Saat ini di gereja kita, kita memiliki banyak anak. Tebakan saya kita memiliki hampir 50 anak-anak dan 20 remaja. Jadi kita memiliki total 70 anak-anak dan remaja di gereja kita. Para orang tua, berapa banyak dari anda yang ingin anak-anak anda tumbuh menjadi pria dan wanita yang seperti Kristus? Setiap orang tua Kristen menginginkan hal itu. Izinkan saya mengajukan pertanyaan lain. Berapa banyak dari anda yang tidak tahu bagaimana membesarkan anak-anak anda, terutama remaja, untuk menjadi seperti Kristus? Saudara mau tahu caranya? Mari saya beri tahu, saya juga tidak tahu. Dan jujur, Alkitabpun tidak memberikan kita 10 langkah tentang cara membesarkan remaja. Anda tidak dapat menemukan langkah-langkah itu dalam Alkitab. Anda bisa menemukan prinsip umum bahwa anda harus mendidik anak-anak anda dalam takut akan Tuhan, tapi bagaimana caranya? Kita menginginkan solusi praktikal untuk masalah kita. Jadi pendeta dan orang tua mulai membuat daftar tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan: jangan merokok, jangan bergaul dengan teman yang salah, jangan berhubungan seks sebelum menikah, jangan pulang lebih dari jam 9, jangan pacaran, dan jika anak anda bertanya kepada anda, “Mengapa aku tidak boleh pacaran? Semua teman di sekolah aku punya pacar. Ini tidak adil.” Anda berkata, “Lihat ko Yoc. Dia sudah 33 dan dia masi single. Belajarlah dari dia.” Apa yang anda lakukan? Anda begitu fokus pada perilaku dan aplikasi dan anda tidak pernah berupaya memberi mereka makan Kristus dan pikiran Kristus. Dan anda bertanya-tanya mengapa mereka meninggalkan gereja setelah mereka masuk ke perguruan tinggi. Anda salah. Anda tidak dapat mengharapkan anak-anak anda memiliki perilaku yang benar jika mereka tidak memiliki pikiran yang benar. Tetapi untuk membangun pikiran Kristus dibutuhkan banyak waktu dan usaha. Itu berarti bahwa anda harus memberi makan anak-anak anda firman Allah.

Orang tua, dengarkan saya dengan jelas. Saya mengasihi anda dan anak-anak anda, tetapi saya harus jujur ​​kepada anda. Bagi banyak dari anda, anda memiliki prioritas yang salah. Sejak anak anda masih sangat kecil, anda sudah mempersiapkan masa depan anak anda. Beberapa dari anda bahkan sudah meminta kepada saya surat rekomendasi gereja untuk sekolah dan anak anda bahkan belum berusia satu tahun. Saya tepuk tangan buat anda untuk itu. Tapi ini kekhawatiran saya. Anda bisa begitu sibuk mempersiapkan anak anda untuk masa depan mereka. Anda membawa mereka ke les olahraga, les berenang, les piano, les matematika, les sepak bola, les menggambar, les menari, dan semuanya itu baik. Anda memberi mereka begitu banyak hal yang baik tetapi anda kehilangan hal yang paling penting. Anda tidak pernah memberi makan anak-anak anda firman Allah. Anda mengaku dengan mulut anda bahwa anda ingin anak-anak anda menjadi seperti Kristus tetapi anda tidak pernah meluangkan waktu untuk membantu mereka mengenal Kristus. Dan anda mengatakan hal-hal seperti, “Itu sebabnya aku membawa mereka ke gereja pada hari Minggu. Supaya guru ROCK Kids bisa melakukan tugas mereka.” “Itu sebabnya aku membawa anakku ke RSI. Jadi kamu bisa melakukan tanggung jawabmu Yos.” Dengan segala hormat, bukanlah tanggung jawab saya, bukanlah tanggung jawab guru ROCK Kids dan ET untuk memastikan bahwa anak-anak anda mengenal Tuhan. Para orang tua, mendidik anak-anak anda untuk mengenal Tuhan adalah tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada anda. Saya tidak mengatakan bahwa gereja tidak memiliki peran untuk hal ini. Tetapi saya mengatakan bahwa sering kali anda berharap terlalu banyak dari gereja dan terlalu sedikit dari diri anda sendiri. Para papa, ada yang salah jika anda lebih nyaman mengajari anak anda cara bermain sepak bola daripada mengajari mereka firman Tuhan. Para mama, ada yang salah jika anda lebih nyaman mengajar anak anda cara merias daripada mengajarkan kepada mereka firman Tuhan. Jika anda tidak pernah meluangkan waktu untuk mengajar, menegur, mengoreksi, melatih dan memperlengkapi anak anda dengan firman Tuhan, anda tidak bisa menyalahkan siapa pun kecuali diri anda sendiri jika anak anda menjauh dari Tuhan.

Tapi saya punya kabar baik. Alkitab tidak memberi anda 10 langkah tentang cara membesarkan anak anda. Tapi Alkitab memberikan anda sesuatu yang lebih baik. Alkitab memberikan anda Yesus dan Alkitab memiliki kuasa untuk mengubah anda menjadi seperti Yesus. Dan inilah yang paling anda butuhkan. Ketika anda membaca Alkitab dan mengajarkan Alkitab kepada anak anda, anda dan anak anda sedang diubah untuk menjadi lebih seperti Yesus. Dan semakin anda berdua diubahkan menjadi seperti Yesus, semakin anda menginginkan apa yang Yesus inginkan. Pikiran dan keinginan anda dibentuk oleh keindahan Yesus. Prioritas anda dan cara anda melihat hal-hal mulai berubah. Dan ketika pikiran dan keinginan anda berubah, cara anda berbicara dan bertindak mulai berubah. Cara anda membawa diri berbeda. Cara anda mengambil keputusan berbeda. Dan tanpa anda sadari, anda dan anak anda menjadi semakin mirip dengan Kristus. Anda mengembangkan pikiran Kristus yang menuntun anda pada perilaku Kristus. Apakah anda melihat apa yang terjadi? Hal yang sama berlaku untuk setiap kebutuhan spesifik yang anda miliki dalam hidup. Dalam hubungan anda satu sama lain, dalam keputusan besar dalam hidup, dalam konflik kerja, dalam membesarkan anak-anak, apa pun yang anda butuhkan, yang paling anda butuhkan adalah menjadi seperti Kristus. Dan Alkitab memiliki kuasa untuk membuat anda lengkap dan siap untuk setiap perbuatan baik. Alkitab adalah sarana bagaimana Tuhan melakukan pekerjaannya dalam kehidupan umat-Nya. Ini juga mengapa sangatlah penting bagi gereja untuk memberitakan Alkitab.

 

Pemberitaan Alkitab

 

2 Timotius 4:1-2 – Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Paulus memberikan kita pandangan yang sangat tinggi tentang khotbah. Lihat apa yang ditulis Paulus. Dia memberikan perintah kepada Timotius di hadapan Allah. Dengan kata lain, ketika saya berkhotbah di depan anda, saya tidak hanya berkhotbah di depan anda tetapi saya juga berkhotbah di hadapan Allah. Tuhan memperhatikan saya ketika saya berkhotbah. Dan tidak hanya itu, tetapi juga di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Pengkhotbah bertanggung jawab atas apa yang ia khotbahkan dan suatu hari ia akan dihakimi oleh Kristus. Ini sangat penting. Itu berarti saya dapat mengkhotbahkan khotbah yang memiliki sejuta jempol, tetapi jika saya tidak mengabarkan kebenaran Alkitab, saya akan dihakimi. Pada akhirnya, Tuhan tidak akan meminta pertanggungjawaban pengkhotbah atas popularitas khotbah mereka tetapi apakah mereka memberitakan firman Allah atau tidak. Pengkhotbah yang benar tidak memberitakan firman untuk tepuk tangan manusia tetapi untuk kesenangan Allah.

Kata “beritakan” atau khotbah sebenarnya adalah kata politik dan bukan kata agama. Ketika seorang raja memiliki pesan untuk disampaikan kepada rakyatnya, ia tidak bisa dengan langsung mengadakan konferensi pers dan menyampaikan pesannya. Raja akan mengirim seorang utusan untuk memberitakan pesannya. Ketika utusan raja tiba di sebuah kota, dia akan membacakan pesan raja dengan lantang agar semua orang bisa mendengar. Mengabaikan pesan utusan raja berarti mengabaikan otoritas raja. Itulah mengapa sangat penting bagi seorang utusan raja untuk memberitakan pesan raja dengan benar dan jelas. Salah menyampaikan pesan raja sama berbahayanya dengan menolak otoritas raja. Inilah artinya berkhotbah.

Ketika saya mempersiapkan khotbah ini, saya teringat akan khotbah lama saya di tahun 2008. Saya masih sekolah di Dallas dan sedang ada di Sydney untuk liburan. Orang tua saya menjadwal saya untuk berkhotbah di ibadah Youth dan saya tidak tahu harus berkotbah apa. Tetapi kemudian pada hari Sabtu saya pergi menonton Kung Fu Panda dan saya sangat terinspirasi oleh film tersebut. Jadi saya menulis khotbah berdasarkan film itu, disertai bumbu ayat-ayat Alkitab asal comot yang mendukung khotbah saya. Saya tidak ingat banyak tentang khotbah itu, tetapi saya ingat khotbah itu lucu dan orang-orang menyukainya. Atau mungkin mereka pura-pura menyukainya. Puji Tuhan khotbah tersebut tidak direkam. Karena walaupun Po mungkin sangat memberi inspirasi, pesan dari Alkitab bukanlah untuk memberitakan Po, tetapi untuk memberitakan firman Allah. Karena Po tidak dapat mengubah hidup tetapi firman Allah dapat mengubah hidup. Dan itu berarti saya harus menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari ayat-ayat agar saya dapat mengkhotbahkan firman Allah dengan benar. Dan saya berkewajiban untuk memberitakan firman di dalam musim yang baik dan musim yang tidak baik. Jika kesuksesan datang dan gereja dipenuhi dengan banyak orang, saya berkewajiban untuk memberitakan firman. Jika tidak ada panen dan banyak orang meninggalkan gereja, saya masih berkewajiban untuk memberitakan firman. Saya harus mengkhotbahkan firman setiap saat, tidak hanya ketika musim baik. Adalah tanggung jawab saya untuk memberitakan firman dan adalah tanggung jawab Allah untuk membawa panen. Peran pengkhotbah adalah memberitakan firman Allah yang melengkapi umat Allah untuk setiap pekerjaan baik.

 

Aplikasi

 

Saya akan memberikan anda tiga aplikasi dan saya kembali ke tempat duduk. Pertama, pentingnya Alkitab di dalam rumah. Seperti yang dapat kita lihat dari kehidupan Timotius, Timotius telah mengenal Alkitab sejak kecil. Mami dan omanya mengajari dia Alkitab. Para orang tua, tanggung jawab utama untuk mengajar anak-anak anda Alkitab tidak terletak pada para guru ROCK Kids. Tanggung jawab utama untuk mengajar anak-anak anda dalam takut akan Tuhan ada pada anda. Kadang-kadang orang tua memiliki pemikiran aneh bahwa membawa anak-anak mereka menghadiri sekolah Minggu seminggu sekali sudah cukup untuk membuat anak-anak mereka tumbuh dalam keserupaan dengan Kristus. Dan ketika anak-anak mereka berlaku seperti iblis, mereka menyalahkan guru ROCK Kids karena tidak melakukan pekerjaan mereka. Izinkan saya mengajukan pertanyaan kepada semua orang tua di sini. Berapa banyak dari anda yang akan membiarkan anak-anak anda kelaparan secara fisik? Saya harap tidak ada satupun. Anda akan memberikan anak anda makanan setiap hari. Tetapi tahukah anda bahwa Yesus berkata bahwa manusia tidak hanya hidup dengan roti tetapi dengan setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah? Jika itu benar, mengapa anda tidak memberi makan anak-anak anda firman Allah? Para orang tua, jangan membuat anak-anak anda kelaparan akan firman Allah. Saya tidak menentang Nintendo Switch dan I-pad. Mereka adalah hiburan yang baik dan menyenangkan. Tetapi ada yang salah jika anak-anak anda tahu lebih banyak tentang Mario daripada tentang Alkitab. Dan saya juga tidak menentang kegiatan ekstrakurikuler. Pergi dan jadikan anak anda ahli dalam olahraga dan musik. Mereka mungkin akan memenangkan Olimpiade suatu hari nanti. Walaupun kemungkinannya kecil karena mereka memiliki gene saudara. Tetapi pertanyaan saya adalah, apakah anak-anak anda juga ahli dalam firman Allah? Jika tidak, maka anda telah mengabaikan hal yang terpenting yang dibutuhkan anak-anak anda dalam kehidupan.

 

Kedua, pentingnya Alkitab di dalam hidup. Dapatkan ini dengan benar. Anda harus mengenal Alkitab. Masalahnya dengan banyak orang Kristen hari ini adalah mereka menyebut diri mereka Kristen tetapi mereka tidak mengenal Alkitab. Kalau saya bertanya, Di mana ada tertulis “Cleanliness is next to Godliness”?” sebagian besar saudara akan menjawab kepada saya, Amsal.” Itu jawaban yang salah. Jawaban yang benar adalah di dapur gereja. Saudara tidak akan menemukan perkataan tersebut di dalam Alkitab. Banyak dari anda telah menjadi orang Kristen selama bertahun-tahun dan anda masih belum tahu cerita besar Alkitab. Anda hanya tahu sedikit demi sedikit yang anda dengar di sekolah Minggu dan di khotbah. Itulah sebabnya banyak dari anda percaya apa pun yang dikatakan pendeta. Tetapi jika kita percaya bahwa Alkitab adalah nafas Allah maka kita harus menjadi ahli dalam Alkitab. “Jika kita percaya Alkitab adalah firman Allah, kita akan melakukan yang terbaik untuk membacanya setiap hari apapun harganya.” – Edrick. Memiliki banyak Alkitab di rumah tidak menjamin bahwa anda mengenal Alkitab. Saya tahu beberapa dari anda memiliki 3 atau 4 Alkitab di rumah anda, tetapi semuanya penuh dengan debu karena tidak pernah dibuka. Saya tahu karena saya melihatnya. Jika Alkitab adalah nafas Allah yang memberi kehidupan, maka itu harus menjadi prioritas nomor satu kita dalam kehidupan. Kita harus membacanya, merenungkannya, dan menghafalnya.

Beberapa dari anda keberatan, “Tapi aku tidak memiliki daya ingatan yang baik.” Benarkah? Bagaimana jika seseorang menawarkan untuk memberikan anda $1000 untuk setiap ayat yang anda hafal? “Maka menangislah Yesus.” Dan hanya dengan begitu, anda mendapatkan $1000. Saya yakin banyak dari anda akan mulai menghafal Alkitab. Tetapi jika Alkitab adalah nafas Tuhan, maka firman Tuhan jauh lebih berharga daripada uang. Apakah kita percaya bahwa Alkitab lebih berharga daripada uang? Yang lain akan berkata, “Tapi aku tidak punya waktu.” Terakhir kali saya memeriksa, kita semua memiliki 24 jam yang sama dalam sehari. Tidak ada yang namanya tidak punya waktu untuk membaca Alkitab. Yang ada adalah apakah anda meluangkan waktu atau tidak. Jika anda sibuk bekerja dan lapar, anda tidak akan mengatakan “Aku tidak akan punya waktu untuk makan selama satu minggu ke depan.” Anda pasti akan meluangkan waktu untuk makan dan memuaskan rasa lapar anda. Apakah kita menyediakan waktu untuk memakan roti kehidupan? Keberatan lainnya adalah, “Tetapi saya sudah mendengarkan banyak podcast Kristen.” Podcast Kristen yang baik adalah pemberian dari Tuhan tetapi itu saja tidak cukup. Mendengarkan podcast Kristen yang baik itu sama seperti mendengarkan seorang pria pamer kepada anda tentang betapa cantiknya istrinya. Puji Tuhan untuk itu tetapi itu tidak akan membuat anda jatuh cinta dengan istri dia. “Istrimu luar biasa. Setelah mendengar pujianmu tentang istrimu, aku pikir aku juga mencintai istrimu sekarang.” Bukan begitu caranya. Dengan cara yang sama, mendengarkan pengkhotbah berbicara kepada anda tentang kebesaran Tuhan tidak akan membuat anda jatuh cinta kepada Tuhan. Anda perlu membaca Alkitab dan bertemu dengannya sendiri.

 

Ketiga, pentingnya Alkitab di dalam gereja. Alkitab harus menjadi fokus utama gereja. Bukan pendeta, bukan ide inovatif baru, bukan tren terbaru, tetapi firman Tuhan. Dan karena Alkitab harus menjadi fokus utama gereja, maka pemberitaan firman harus menjadi prioritas di dalam gereja. Dan segala sesuatu yang diberitakan dari mimbar harus didasarkan pada Alkitab. Dengarkan baik-baik. Pengkhotbah tidak dipanggil terutama untuk memberitakan khotbah yang menjawab kebutuhan jemaat. Pengkhotbah dipanggil untuk mengkhotbahkan firman Allah yang mengubah jemaat menjadi seperti Kristus. Peran saya adalah untuk membukakan firman Allah kepada anda dan menunjukkan kepada anda keindahan Kristus melalui firman dan membiarkan firman melakukan apa yang firman mau lakukan. Firman Allah tidak akan gagal untuk mencapai apa yang firman mau lakukan. Itu juga berarti bahwa kita harus memprioritaskan gereja pada hari Minggu. Saya tidak mengatakan bahwa anda tidak boleh bolos gereja. Tetapi saya mengatakan bahwa mengekspos diri anda pada pemberitaan firman Allah lebih penting daripada ujian, pekerjaan dan liburan. Ada yang salah dengan prioritas kita jika kita bahkan tidak bisa meluangkan 2 jam pada hari Minggu untuk beribadah dengan saudara-saudara kita dan mendengarkan proklamasi firman Allah yang dapat mengubah kita menjadi lebih seperti Yesus. Entah anda tidak percaya pada pentingnya firman Allah, atau ada sesuatu yang lain lebih penting bagi anda. Mari rubah prioritas kita. Marilah kita berenang dalam firman Allah karena hanya firman Allah yang dapat mengubah kehidupan kita.

 

 

Discussions:

 

  1. What does it mean for the Scripture to be “God-breathed”?
  2. Why it is important for us to have Christ’s conscience and how do we built it?
  3. What is the definition of true preaching and how do you differentiate between true preaching and false preaching?
  4. What can we do to prioritise the Bible in our home? Give practical examples.
  5. Why does listening to good Christian podcasts and reading good Christian books cannot substitute the need for us to read the Bible? What can we do to prioritise the Bible in our lives? Give practical examples.
  6. Why is it very crucial for us to be planted in a Bible-preaching church and not just any church?
  7. Explain the importance of weekly church attendance to our growth as Christian.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.