Belajar Dari Kesalahan Simson

“Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.” 1 Timotius 2:13-15

Sewaktu Adam jatuh ke dalam dosa, di hadapan Tuhan dia menyalahkan Hawa akan perbuatannya. Kita sebagai manusia juga banyak dan sering kali berbuat demikian. Sewaktu kalah, gagal, bersalah atau berdosa kita sering menyalahkan orang lain bahkan lingkungannya. Manusia cenderung mencari alasan dari pada mengakui kesalahannya sendiri.

Di dalam kitab Hakim-hakim kita dapat membaca cerita tentang Simson dan bagaimana dia jatuh ke dalam dosa. Pertanyaannya adalah, siapakah yang bersalah di sini? Apakah kejatuhannya dikarenakan oleh Delila atau oleh karena Simson?

Memang benar kita dapat melihat bagaimana Simson jatuh (secara tidak langsung) dikarenakan oleh Delilah. Tetapi hal ini terjadi karena Simson menyenangi dan tertarik kepada Delilah. Begitu juga halnya dengan kita sering jatuh karena akan hal-hal yang kita senangi dan menarik bagi kita.

Seperti Simson, setiap kita juga mempunyai kelemahan. Bahkan karakter fiksi Superman sekalipun memiliki kelemahan dan kekurangan. Tetapi lain halnya dengan kita yang ada di dalam Kristus, sebab kita diberikan Kasih Karunia Tuhan yang menutupi semua kekurangan-kekurangan kita. Kasih Karunia dan urapan Tuhanlah yang memampukan kita.

Di dalam hidup kita masing-masing, musuh yang terbesar bukanlah orang lain tetapi diri kita sendiri. Sebab kitalah yang dapat memutuskan untuk menghampiri atau menghindar dari hal-hal yang menghancurkan hidup kita.

Mengapakah Simson jatuh? Salah satu alasan utama dari kegagalan Simson adalah karena ia telah menjadikan Tuhan sebagai “ban serep”, artinya ia hanya menghampiri Tuhan pada waktu terjepit saja.

“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 4:29-31

Simson jatuh karena “lelah”. Simson jatuh karena dia berjalan hanya sendirian saja (a lone ranger). Orang yang berjalan sendirian tidak akan kuat pada akhirnya. Simson pada awalnya kuat menghindar dari rayuan Delila, tetapi pada akhirnya kalah sebab Simson hanya sendirian.

Kita dapat melihat bagaimana Simson jatuh karena ia sendiri yang mengijinkan Delila mengetahui rahasianya. Jika kita kalah atau jatuh, kemungkinan besar itu juga karena kita sendiri yang mengijinkannya. Jika kita mengejar keberhasilan dengan cara kita sendiri, maka kita juga akan hancur di dalam hidup ini.

Janganlah kita mengejar keinginan dan kesenangan sendiri, namun biarlah setiap kita mengejar keinginan Tuhan atas hidup kita. Dan janganlah kita mencari Tuhan hanya pada keadaan terjepit dan pada waktu emergency saja.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.