Benih

Tema kita bulan ini adalah Healthy Life. Hidup yang sehat akan terjadi jika kita punya hati yang sehat. Hati yang sehat akan terjadi ketika kita punya pengajaran dan jiwa yang sehat.

Tujuan dari pelajaran ini adalah untuk

  1. Memberikan kuasa and prinsip dalam memberi
  2. Mengkoreksi kesalah-pahaman dari pengajaran gereja bahwa jika kita ingin memanen banyak kita harus menabur sebanyak-banyaknya. Terdapat ayat tentang ini tapi bukan dalam konteks keuangan.

2 Petrus 1:5-9
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, 1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. 1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. 1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta  dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

Ayat ini menekankan bahwa bukan hanya sekedar firman yang punya kuasa, tetapi ada kerja dan usaha kepada firman yang telah Tuhan berikan kepada kita untuk sungguh-sungguh  dilakukan agar menambahkan kepada imanmu kebajikan dan kebajikan pengetahuan. Jika pengetahuan kita tentang Tuhan keliru, maka hasilnya hati kita juga tidak sehat.

 

Markus 4:8
4:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.

Kalau ada hamba Tuhan, penginjil yang berjanji untuk memberikan berkat seratus kali ganda jika kita memberikan persembahan, tolak. Alkitab berkata ada yang tiga pulih, enam puluh atau seratus kali. Sering kita terpancing dengan provokasi seperti demikian karena hati kita yang serakah. Ingin menabur sedikit tapi menuai banyak. Segala sesuatu dalam kehidupan kita dalam alkitabiah adalah berupa seed/ benih. Firman, perbuatan, kasih yang kita tabur, doa adalah benih. Semua bisa dikatagorikan benih. Bukan hanya dari segi financial.

 

Kuasa dari Benih

Galatia 6:7
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Hukum tabur tuai.

 

1 Korintus 9:11
Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?

Disini saya ingin membantah pernyattan bahwa Kalau kita mau menuai uang, maka kita harus menabur uang. Contoh : ketika hamba Tuhan menabur firman, pengajaran dan doa yang dari Tuhan kepada hidup anda dan ia menuai uang persembahan dari anda. Jangan batasi berkat financial dengan taburan berupa financial juga. Itu dapat berupa firman, doa kepada orang lain.

2 Korintus 9:6-7

9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga , dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Jangan menabur dengan terpaksa atau sikap yang salah. Ladang yang subur bukanlah pelayanan tetapi motivasi dan sikap hati kita menanggapi benih yang telah ditaburkan oleh firman Tuhan. Jika kita ingin menabur atau menolong, taburlah dengan suka cita, bukan dengan menggerutu.

 

Galatia 6:6-9
6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. 6:7Jangan sesat!  Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan . Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Ketika kita diberkati dengan pengajaran yang diberikan hamba Tuhan, tidaklah salah jika kita memberkati hamba Tuhan tersebut. Itu sebabnya firman Tuhan berkata hormatilah pemimpin-pemimpinmu yang berdoa dan mengajar dengan sungguh-sungguh dengan kebenaran dalam hidupmu. Adalah salah ketika orang berkata bahwa ketika kita menabur, jangan harapkan hasil tuaian. Tidaklah salah ketika kita menabur dan mengharapkan hasil tuaian, tapi janganlah serakah. Yang kedua, ketika kita menabur kepada seseorang, janganlah mengharapkan hasil tuaian dari orang itu juga. Hasil tuaian atau upah adalah pemberian Tuhan.

 

6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan  dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal  dari Roh itu. 6:9Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik,  karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Manabur dengan daging adalah menabur dengan harapan akan hasil tuaian yang berkali-kali ganda dengan waktu yang sangat cepat.

 

Jenis-jenis benih secara alkitab

  1. Keturunan yang belum lahir
    Bagi pria ini adalah sperma. Ketika Tuhan berjanji kepada Abraham akan memiliki keturunan, melalui benih atau sperma Abraham akan lahir keturunan dan bangsa yang besar yaitu bangsa Israel. Siapakah benih itu juga?
    Galatia 3:16
    3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan “kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: “dan kepada keturunanmu”, yaitu Kristus.
    Kita lewat Kristus mengenal benih Abraham. Oleh sebab itu Abraham disebut bapa orang beriman. Tuhan menjanjikan Abraham akan keturunan yang besar dan melalui keturunan itu (bangsa Israel), lahirlah Yesus Kristus – benih yang sebenarnya.
  2. Natural yang menghasilkan tanaman atau pohon
    Kalau kita ingin makan apel, tanamlah biji apel. Kita sukses ketika bisa menghasilakan generasi yang (minimal) sekualitas dengan kita. Untuk multiply, pohon apel akan menghasilkan pohon apel lain yang sejenis. Kalau anak Tuhan ingin berhasil, jangan menikah dengan orang yang tidak rohani atau sepadan.
  3. Iman
    Markus 4:31
    Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Untuk terjadi sebuah mukjijat dalam hidup kita, kita tidak memerlukan iman yang besar. Cukup dengan iman yang kecil yang ada dalam diri kita, tanam dan erami dalam hadirat Tuhan sehingga ia menjadi pohon yang besar.

Dalam Matius 1:24, Yesus memilih 12 murid.  Dimulai dari 1 Yesus, Ia menunjuk 12 murid-Nya. Dalam Kisah Rasul 1:15 ketika Yesus berkata untuk berkumpul di loteng,  berkumpul 120 orang. Lalu setelah mukjijat terjadi dan roh kudus dicurahkan, kisah rasul 2:41, kemudian orang-orang memberikan dirinya dibabtis dan jumlah orang itu 3000 orang. Kemudian dalam kisah rasul 4:4 karena banyak dari mereka percaya akan pengajaran, jumlah mereka bertambah menjadi kira-kira 5000 laki-laki. Dari 1 menjadi 12, kemudian 120, kemudian 3000, lalu 5000 pria (belum termasuk wanita dan anak-anak). Dan akhirnya sampai ke kisah rasul 8 yang memberitakan injil sampai ke seluruh dunia. Itulah benih yang ditabur, yaitu iman dan iman itu ditularkan. Oleh sebab itu, tularkanlah iman kepada orang sekitar kita yang belum memiliki iman.

 

  1. Firman Tuhan
    Markus 4:14-20
    4:14 Penabur itu menaburkan firman. 4:15 Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. 4:16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, 4:17 tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. 4:18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, 4:19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 4:20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”Ayat ini berbicara bahwa dari seluruh orang yang ditanam / mendengarkan firman, tidak semuanya punya hati yang tulus untuk menerima kebenaran firman. Ada 4 jenis tanah

    1. Tanah yang dipinggir jalan.
      Firman yang telah ditabur, tidak dipedulikan sama sekali. Masuk telinga kanan, keluar telinga kanan. Benihnya telah diambil oleh iblis. Hatinya keras dan tidak ada spiritual life
    2. Tanah yang berbatu
      Berbatu-batu berarti banyak batunya, tetapi tanahnya juga ada meskipun sedikit. Sehingga firman yang telah dibagikan, hanya tumbuh sedikit lalu kemudian mati karena tidak memiliki akar. Kehidupan kekristenan yang hanya gejala permukaan. Datang ke gereja on and off.
    3. Tanah yang bersemak duri
      Firman yang dibagikan tumbuh dan berakar, tetapi dianiaya oleh semak duri. Semak duri disini adalah keadaan sekitar, keinginan duniawi dan mencari jalan pintas. Ijinkanlah Tuhan bekerja dan membuat mukjijat dalam hidupmu!
    4. Tanah yang subur
      Firman yang telah dibagikan di tanah yang subur, tumbuh dan berakar serta berbuah-buah lebat.

    Jenis tanah nomer 1, Iblis telah mengambil benih sehingga tidak ada harapan karena benih itupun tidak ada. Tapi pada jenis tanah nomer 2 dan 3, 50% kegagalan kita dalam menghasilkan panen yang besar adalah karena kita tidak menjaga hati kita dengan benar. Iblis tidak bisa menentang benih, tapi iblis bisa menhambat benih untuk tumbuh dan berbuat lebat dengan mengolah hati kita menjadi salah. Jadi tema kotbah ini adalah sikap hati yang benar adalah tanah yang subur untuk benih menghasilkan buah. Hati yang sehat adalah ketaatan akan firman Tuhan. Hukum tabur tuai adalah pasti. Benih yang ditaburkan yaitu firman akan menghasilkan buah yang lebat jika tanah kita siap. Kalau kita memberikan dengan hati yang penuh ucapan syukur, dengan hati yang taat.

    Apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan?

    Apakah kita sungguh-sungguh mau taat kepada benih yang telah ditabur Tuhan?

    Benih yang baik adalah kualitas dan tanah yang subur adalah hati yang meresponi. Benih yang ditanam di tanah yang subur akan menhasilkan buah-buah yang lebat, fruitful life.

    Jika benih itu berupa uang dan tanah yang subur adalah pelayanan, maka kita akan sangat dibatasi oleh keberhasilan pelayanan seseorang dan bahkan tidak membutuhkan Tuhan. Tapi jika kita tahu bahwa benih itu adalah firman Tuhan, hidup kita tabur dan tanam dan bertumbuh bersama gereja ini,terlepas dari gereja ini benar atau salah dihadapan Tuhan, anda akan menghasilkan buah.

    Berapa benih yang kau punya? Tidak banyak. Hanya 1, yaitu hidupmu. Taburkan hidupmu di satu tempat. Tidak peduli siapa gembalanya, pengajarnya, asalkan itu murni, engkau pasti bertumbuh.

     

    Apa yang akan terjadi ketika kita ditaburkan benih firman Tuhan?

    Markus 16:20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

     

    Ketika benih firman Tuhan ditabur, Roh kudus bekerja meneguhkan benih yang ditabur dengan tanda-tanda yang menyertainya. Jadi saya tidak percaya ketika seseorang berkata bahwa ia betumbuh dan sungguh-sungguh mengenal Tuhan tapi meminta cerai, tidak mau pelayanan, dsb. Bertumbuh adalah hal yang normal untuk orang yang sehat. Kalau kita punya benih yang sehat dan ditanam di tanah yang subur, tidak peduli apa yang diajarkan orang, kita akan maju dalam Tuhan.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.