Dasar bangunan

24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.

27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Matius 7:24-27.

 

Untuk mengetahui seperti apa dasar kehidupan rohani yang telah kita bangun adalah dengan melihat “bagaimana respon” ketika badai melanda hidup kita.

Ada dua tipe orang yang membangun dengan dua macam dasar bangunan:

  • Orang yang bijaksana membangun rumah dengan dasar batu karang.
  • Orang yang bodoh membangun rumah dengan dasar pasir atau diatas tanah tanpa dasar.

Setiap bangunan akan digoncangkan oleh banjir, angin, hujan dan gempa. Demikian pula kehidupan setiap orang percaya pasti akan mengalami berbagai masalah dan persoalan yang dapat menggoncangkan imannya.

27 Ungkapan “Satu kali lagi” menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.

28 Jadi karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya dengan hormat dan takut.       

Ibrani 12:27-28.

 

Batu karang memiliki ciri teguh dan tidak berubah saat menghadapi angin, badai dan gelombang. Demikian juga orang yang berpegang teguh kepada batu karang sejati yaitu Yesus Kristus akan tetap tenang dan teguh menghadapi berbagai persoalan kehidupan.

“Dan mereka semua minum minuman rohani yang sama sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka dan batu karang itu ialah Kristus” 1 Korintus 10:4.

 

10 “Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.

11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan yaitu Yesus Kristus.”

1 Korintus 3:10-11.

 

Semua dasar lainnya akan gagal tetapi Kristus adalah batu karang yang teguh dan kokoh sebagai dasar untuk membangun hidup kita karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan yaitu Yesus Kristus.

 

Pasir memiliki ciri mudah roboh dan sangat mudah berubah saat mengalami angin, badai serta gelombang. Demikian pula orang yang tidak memiliki landasan yang kuat akan mudah berubah saat menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupannya. Orang yang kelihatannya rajin beribadah’pun belum tentu memiliki landasan iman yang kuat karena orang yang mendengarkan firman belum tentu menghidupinya.

 

1 “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan

3 tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”

2 Timotius 3:1-5.

CARA MEMBANGUN DIATAS BATU KARANG

 

Mendengar Dan Melakukan Firman

Ketika kita membaca Firman Tuhan, maka kita mendapatkan kebenaranNya, itu dasar batu karang untuk membangun kehidupan kita. Namun kita harus berhati-hati terhadap beberapa hal yang menghalangi kita membangun diatas batu karang tersebut yaitu:

  • Pikiran-pikiran manusia (kedagingan) misalnya ketidakpercayaan.
  • Mendengar Firman tanpa melakukan tindakan sebagai bentuk ke
  • Melakukan tindakan-tindakan tanpa mendengarkan Firman, bergerak sendiri tanpa pimpinan Tuhan.

 

Memiliki Hubungan

“Rahasia ini besar tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat” Efesus 5:32.

Dasar kehidupan orang Kristen adalah hubungan kasih dengan Tuhan.

Sebagaimana hubungan suami istri, maka kehidupan kita sebagai jemaat haruslah menghormati Yesus Kristus Tuhan sebagai kepala gereja.

Bentuk rasa hormat kita adalah membangun hubungan melalui firman-Nya serta ketaatan dan konsistensi dalam melakukannya.

Uang adalah dasar yang tidak bisa dipercaya. Uang memang dibutuhkan dalam kehidupan kita, namun uang bukanlah hal yang terpenting.

Jangan pernah menjadikan uang sebagai dasar dalam hidup kita.

Ada banyak contoh orang yang berlimpah secara keuangan namun kehidupannya hancur diterpa badai permasalahan.

Berharga Di mata  Tuhan

“Sebab itu janganlah kamu takut karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit” Matius 10:31.

Memahami bahwa kita adalah umat milik-Nya adalah dasar yang kokoh. Ini memberi kita identitas bahwa hidup kita berharga, dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan, apapun persoalan yang sedang kita hadapi. Satu-satunya dasar yang teguh untuk menghargai diri sendiri adalah dengan menyadari betapa berharganya hidup kita bagi Tuhan.

Lihatlah diri sendiri sebagaimana Tuhan melihat hidup kita.

 

Keyakinan Yang Tidak Tergoyahkan

Dasar dari kedewasaan rohani adalah keyakinan yang tidak tergoyahkan akan kebaikan Tuhan. Keyakinan kita berasal dari percaya akan janji Tuhan bukan sekedar karena mengetahui janji itu.

“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” 1 Korintus 15:58.

Jika kita menerapkan keempat hal diatas, maka kita sedang membangun kehidupan diatas batu karang.

Apapun badai persoalan yang sedang dan akan menerpa kehidupan kita,

  • kita akan tetap kokoh berdiri,
  • memiliki iman yang teguh dan
  • keluar sebagai pemenang.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.