Dibernarkan dalam Kristus

Galata 2:15-21

 

 

Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang stress dan mengalami depresi. Saya percaya beberapa dari kita yang hadir di sini juga punya teman, saudara, atau kenal dengan yang sedang stress, yang mengalami depresi, dan bahkan juga ada yang hidup dalam ketakutan dan kegelisahan?

 

Seorang psikolog Amerika, DR Gregg Henriques, menjelaskan bahwa, “Depresi adalah cara sistem emosional yang menandakan bahwa ada sesuatu yang tidak bekerja dengan baik dalam hidup dan orang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan-nya secara relasional.”

 

Orang yang depresi biasanya tidak banyak teman, mungkin dia menyendiri atau juga karena dikucilkan oleh teman-temannya. Orang bisa depresi juga karena begitu banyak tekanan-tekanan dari luar yang dialaminya. Mungkin karena ada hutang yang banyak, mungkin karena pekerjaan atau bisnis yang sedang menurun, mungkin karena kebutuhan lainnya yang tidak terpenuhi.

 

Tuhan Yesus berkata, “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.” (Matius 6:25)

 

Jawaban dari segala tekanan-tekanan yang datang dari dunia ini tidaklah terdapat pada uang yang lebih banyak, atau istri/suami, atau anak, atau apapun juga.

 

Hari ini marilah kita bersama-sama melihat surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia yang dapat memberikan kita jawaban atas segala masalah yang dialami oleh manusia.

 

Baca: Galatia 2:15-21

 

Di dalam Alkitab, khususnya di mata orang bangsa Yahudi, hanya ada dua macam atau golongan manusia (Galatia 2:15). Yang pertama adalah orang Yahudi dan yang kedua adalah orang berdosa. Di mata bangsa Yahudi, jika seseorang bukan orang Yahudi, maka secara otomatis dia adalah orang berdosa.

 

Mengapa bisa demikian?

 

Sebab seseorang hanya dapat dibenarkan ketika mentaati hukum Taurat. Sedangkan hanya bangsa Yahudi saja yang memiliki hukum Taurat, jadi bangsa-bangsa lainnya yang tidak memiliki hukum Taurat tidak mungkin dapat dibenarkan. Sebab bagaimanakah mungkin seseorang bisa mentaati hukum Taurat tanpa memiliki hukum Taurat?

 

Namun Rasul Paulus juga menjelaskan di ayat berikutnya (Galatia 2:16) bahwa tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan karena taat kepada hukum Taurat.

 

Roma 3:20 “Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.”

 

Ada tiga pertanyaan yang harus kita tanya dan jawab.

 

  1. Apa arti dari kata “dibenarkan” (justified)?

“Dibenarkan” itu artinya dinyatakan tidak bersalah oleh Tuhan dan dinyatakan benar (“justified” / “righteous”).

 

  1. Mengapa kita perlu dibenarkan? Memangnya kita bersalah?

Tuhan Yesus menjelaskan bahwa siapa yang telah marah kepada saudaranya telah bersalah dan harus dihukum (Matius 5:22). Apakah saudara pernah marah?

 

Bahkan lebih dari itu, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa kita haruslah sempurna sebab Bapa di sorga juga sempurna (Matius 5:48). Apakah saudara sudah sempurna?

 

Berusaha untuk lebih baik lagi di dalam hal mentaati hukum Taurat bukanlah caranya untuk dibenarkan oleh Tuhan. Sebab kita tidak disebut orang berdosa karena kita telah berbuat dosa, namun sebenarnya kita berbuat dosa justru karena kita adalah orang berdosa. Akar dari perbuatan dosa kita adalah karena kita adalah orang yang berdosa.

 

Contohnya, kita tidak disebut sebagai gereja Indonesia di Sydney, Australia karena kita berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, justru kita berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia karena kita orang Indonesia.

 

We sin because we are sinners!

 

Masalahnya banyak orang, termasuk saya juga, sering kali tidak melihat bahwa kita ini orang yang berdosa.

 

Contohnya, ketika kita mendengar cerita tentang Yesus berteman dengan orang yang berdosa, dengan pelacur, pemungut cukai, dan sebagaianya. Apa reaksi kita? Pelajaran apa yang biasanya kita peroleh?

Bukankah sering kali pelajaran yang kita peroleh adalah, karena Yesus saja berteman dengan orang-orang berdosa, maka kita juga perlu berteman dengan orang-orang berdosa?

 

Pola pikir yang seperti ini menunjukkan bahwa kita sebenarnya telah lupa diri, lupa bahwa siapa kita sebenarnya di dalam cerita Tuhan Yesus ini. Ketika kita membaca cerita Tuhan Yesus berteman dan mengasihi orang berdosa, kita harus lihat bahwa kita lah pelacur tersebut, kita lah pemungut cukai itu. Kita lah orang berdosa itu!

 

Tidak ada seorang manusia yang dapat dibenarkan, oleh siapapun dan oleh apapun juga, kalau ia tidak merasa bersalah. Oleh sebab itu Rasul Paulus berkata di dalam Roma 5:20 “di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.”

 

  1. Bagaimana kita dapat dibenarkan?

Hanya ada satu cara di mana kita dapat dibenarkan, yaitu oleh karena iman di dalam Kristus Yesus (Galatia 2:17).

 

Apa maksudnya hidup oleh iman dalam Yesus? Maksudnya adalah kita tidak lagi berusaha untuk dibenarkan dengan cara kita sendiri, atau dengan mentaati hukum-hukum Taurat.

 

Kita tidak berdoa dan membaca Alkitab setiap hari, datang ke gereja setiap minggu, bahkan melayani Tuhan untuk dibenarkan. Tetapi justru sebaliknya, kita lakukan semuanya itu dengan penuh syukur dan suka cita karena kita telah dibenarkan oleh Tuhan.

Paulus berkata, “Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:19-20)

 

Jadi kita dibenarkan oleh iman dalam Kristus. Kita telah mati disalibkan bersama dengan Kristus. Hidup kita bukan lagi hidup kita, melainkan Kristus yang hidup dalam hidup kita.

 

Itulah pengharapan kita!

Yaitu jaminan hidup kekal bersama Yesus yang kita peroleh karena iman dalam Kristus.

 

Saya memulai dengan menyinggung soal depresi sebab saya percaya bahwa kita tidak perlu punya banyak uang, tidak perlu mobil yang lebih mewah, tidak perlu punya istri/suami, ataupun anak cucu untuk membuat kita bahagia.

 

Saya menyinggung soal depresi sebab saya juga percaya bahwa kasus depresi yang dialami orang-orang tidak dapat diatasi dengan kekayaan materi, melainkan dapat kita temukan jawabannya hanya dalam Kristus Yesus.

 

Yang kita dan dunia ini perlukan adalah Tuhan Yesus!

 

Apakah saudara dalam keadaan stress ataupun depresi pagi ini? Apakah saudara sudah mulai putus asa menunggu perubahan terjadi? Apakah saudara sudah tidak kuat lagi menunggu jawaban doa saudara?

 

Coba lihat janji Tuhan ini:

“Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan

dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” (Yesaya 35:4)

 

Bukan sembarang Tuhan atau Allah yang akan datang menolong. Tetapi Yesaya berkata bahwa “Allahmu” yang akan datang dengan pembalasan. Dia bukanlah Tuhan yang jauh, tetapi Ia adalah Tuhan yang personal. Dia adalah Tuhanmu yang mengasihi saudara.

 

Bukan hanya Tuhan akan datang menolongmu, tetapi saya ada berita yang lebih baik lagi pagi hari ini. Tuhan sudah datang untuk menolongmu, Ia berikan Anak-Nya Yesus Kristus datang ke dunia untuk menolong saudara dan saya.

 

Roma 8:32 “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”

 

Untuk itu takutlah hanya akan satu hal dalam hidup, yaitu takutlah akan Tuhan (Pengkhotbah 12:13). Sebab orang yang tidak takut kepada Tuhan, maka ia akan hidup dalam ketakutan. Namun ketika seorang hidup dalam takut akan Tuhan, maka ia tidak akan lagi hidup dalam ketakutan.

 

Jika saudara telah diberkati oleh Tuhan dengan keluarga yang baik, yang mengasihi saudara, maka saya percaya bulan Natal ini pasti akan membawa suatu kebahagian tertentu. Mungkin saudara merayakan Natal yang pertama kalinya dengan anak saudara, bagi yang baru saja mempunyai anak. Atau mungkin saudara merayakan Natal yang pertama bersama dengan istri/suami bagi saudara yang baru saja menikah tahun ini.

 

Namun di bulan Desember ini menjelang hari Natal, akan ada banyak orang-orang yang stress dan mengalami depresi. Bagi mereka yang baru saja kehilangan orang tuanya, anaknya, atau apapun juga yang mereka alami tahun ini dapat membuat mereka depresi di bulan ini di mana banyak orang bersenang-senang, berlibur, dan lain-lain.

 

Mungkin saudara kenal orang-orang seperti itu. Saya mau mengajak kita semua untuk mengingat mereka. Mari kita ajak mereka yang tidak mempunyai keluarga di Sydney untuk merayakan Natal bersama saudara. Saudara bisa memberkati mereka, beri mereka hadiah, dan terlebih penting lagi, doakan mereka. Dan jika mereka belum mengenal Yesus, saudara bisa ceritakan kebaikan Tuhan Yesus di dalam hidup saudara.

 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.