Fokus kepada rencana Tuhan

Semua masalah, persoalan, penderitaan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, untuk terus menerus mengubah cara berpikir kita supaya tetap dalam rencanaNya, bahkan sampai melakukan kehendakNya yang sempurna.

 

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” Roma 12:2.

 

1 Samuel 16:13,17-18.

13 Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

 

17 “Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu: “Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik dan bawalah dia kepadaku.”

18 Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: “Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu,

  • yang pandai main kecapi.
  • Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa,
  • seorang prajurit,
  • yang pandai bicara,
  • elok perawakannya dan

TUHAN menyertai dia.”

 

“Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem” 1 Samuel 17:15.

  • Daud sudah diurapi jadi raja tetapi dia tetap bertanggung jawab dan rendah hati”.

 

1 Samuel 17:45-54;58.

Diceritakan bagaimana Daud melawan goliat. Daud hanya memakai alat yang sederhana (batu kali dan ketepil). Daud tidak takut terhadap goliat karena Daud bisa melihat Allahnya yang lebih besar daripada goliat.

 

Kata Saul kepadanya: “Anak siapakah engkau, ya orang muda?” Jawab Daud: “Anak hamba tuanku, Isai, orang Betlehem itu” 1 Samuel 17:58.

  • Betapa pentingnya peranan orang tua terhadap anak-anak nya dan
  • Sebaliknya anak-anak – hormatilah orang tuamu karena bagaimanapun juga keberhasilanmu adalah karena peranan orang tuamu juga.

 

Kemanapun Raja Saul menyuruh Daud berperang, Daud selalu berhasil bahkan lebih berhasil dari semua pegawai Saul sehingga nama Daud menjadi sangat terkenal karena Tuhan menyertainya.

 

  • Keberhasilan Daud membuat Raja Saul marah dan ingin membunuh Daud. 
  • Telah dua kali Saul melemparkan tombaknya untuk membunuh Daud tetapi Allah meluputkannya.

Penyertaan Tuhan, pengurapan Tuhan yang membuat Daud berhasil; sebaliknya keberhasilan Daud membuat iblis tidak senang dan iblis memakai raja Saul untuk membunuhnya.

 

1 Samuel 22:1-4.

1 Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia.

2 Berhimpunlah juga kepadanya

  • setiap orang yang dalam kesukaran,
  • setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang,
  • setiap orang yang sakit hati, 

maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.

3 Dari sana Daud pergi ke Mizpa di Moab dan berkata kepada raja negeri Moab: “Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal padamu, sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku.”

4 Lalu diantarkannyalah mereka kepada raja negeri Moab dan mereka tinggal bersama dia selama Daud ada di kubu gunung. 

 

Ditengah-tengah kejaran untuk dibunuh, Daud bersembunyi di gua Adulam,

  • diapun masih bisa memperhatikan orang tuanya dan
  • dia juga melatih orang-orang yang dalam ketakutan serta kesusahan, menjadi pahlawan perang.

 

1 Samuel 24:1-4.

1 Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu, diberitahukanlah kepadanya, demikian: “Ketahuilah, Daud ada di padang gurun En-Gedi.”
Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.

3 Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.

4 Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: “Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.

 

1 Samuel 26:1-2; 7-12.

1 Datanglah orang Zif kepada Saul di Gibea serta berkata: “Daud menyembunyikan diri di bukit Hakhila di padang belantara.”

Lalu berkemaslah Saul dan turun ke padang gurun Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud di padang gurun Zif.

 

7 Datanglah Daud dengan Abisai kepada rakyat itu pada waktu malam dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan dengan tombaknya terpancung di tanah pada sebelah kepalanya sedang Abner dan rakyat itu berbaring sekelilingnya.

Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: “Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali.”

Tetapi kata Daud kepada Abisai: “Jangan musnahkan dia sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN dan bebas dari hukuman?” 10 Lagi kata Daud: “Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana.

11 Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu dan marilah kita pergi.”

12 Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi itu dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun sebab sekaliannya tidur karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak.

 

  • Daud mempunyai kesempatan dua kali untuk membunuh raja Saul tetapi tidak dilakukannya karena Daud tidak berani menjamah orang yang diurapi Tuhan.

 

1 Samuel 27:1, 4-7.

1 Tetapi Daud berpikir dalam hatinya:

  • Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul.
  • Jadi tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang Filistin;
  • maka tidak ada harapan bagi Saul untuk mencari aku lagi di seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari tangannya.”

 

4 Setelah diberitahukan kepada Saul bahwa Daud telah melarikan diri ke Gat, ia tidak lagi mencarinya.

5 Berkatalah Daud kepada Akhis: “Jika kiranya aku mendapat belas kasihanmu, biarlah diberikan kepadaku tempat di salah satu kota di tanah datar supaya aku tinggal di sana. Mengapa hambamu ini tinggal padamu di kota kerajaan ini?”

6 Maka pada hari itu Akhis memberikan Ziklag kepadanya; itulah sebabnya Ziklag menjadi kepunyaan raja-raja Yehuda sampai sekarang.

7 Dan lamanya Daud tinggal di daerah orang Filistin adalah satu tahun empat bulan.

Secara phisik Daud sangat lelah dan jiwanya’pun sangat tertekan, sangat ketakutan karena ia terus menerus dikejar raja Saul untuk dibunuh sehingga focus Daud berubah kepada masalah dan penderitaan yang dialaminya; tanpa disadari terjadi perubahan dari God’s way > man’s way!!

  • Melihat masalah dari sudut pandang manusia dan menyelesaikan dengan kekuatannya sendiri, tidak lagi mengandalkan Tuhan.
  • Daud terfocus pada masalah, penderitaan yang dia hadapi sehingga lupa kalau dia sudah diurapi jadi raja, lupa akan janji Allah yang besar atas hidupnya; lupa akan pertolongan-pertolongan Tuhan waktu dia membunuh singa, beruang yang akan menerkam dombanya bahkan sampai membunuh goliat.
  • Daud pernah berkata: ‘kemalangan, penderitaan orang benar banyak, namun Allah meluputkannya’ – ini bukan berarti kita tidak punya masalah atau Tuhan lalukan kita dari masalah …
  • Sadrakh, Mesakh dan Abednego, tetap masuk dapur api; Daniel tetap masuk gua singa … namun Allah menyertai mereka sehingga mereka selamat.
  • Yesus dalam hidupnya banyak mengalami penderitaan bahkan sampai di taman Getsemani, Dia masih berdoa: “… kalau boleh cawan penderitaan ini berlalu dari hidupNya …”

 

Waktu Daud bergabung dengan raja Akhis (raja bangsa Filistis) Daud minta kota dan diberi kota Ziklag … wooowww > Daud berpikir, ini kehendak Tuhan, cara Tuhan untuk meluputkan diri dari penderitaan yang terus-menerus > Apalagi disambut baik oleh Raja Akhis bahkan dikasih kota Ziklag.

 

  • Kita juga sama seperti Daud dan sering berkata “… kalau kehendak Tuhan, pasti semuanya lancar, aman, beres …”
  • Is this God’s way, God’s will or God’s purpose?
  • Hidup Daud jadi aman, tidak dikejar Saul lagi, dikasih Kota Ziklag, dipromosi jadi orang kepercayaan Raja Akhis > hmmm …nyaman …aman:-)

 

Jawab Daud kepada Akhis: “Baik, engkau akan tahu, apa yang dapat diperbuat hambamu ini.” Lalu Akhis berkata kepada Daud: “Sebab itu aku mengangkat engkau menjadi pengawalku sendiri sampai selamanya” 1 Samuel 28:2.

 

Daud diusir keluar dari barisan tentara Filistin dan dipulangkan ke Ziklag.

4 Tetapi para panglima orang Filistin itu mernjadi marah kepadanya; serta berkata kepadanya: “suruhlah orang itu pulang supaya ia dapat kembali ke tempat yang kau tunjukkan kepadanya dan janganlah ia pergi berperang, bersama-sama kita supaya jangan ia menjadi lawan kita dalam peperangan. Sebab dengan apakah orang ini dapat menyukakan hati tuannya, kecuali dengan memberi kepala-kepala orang-orang ini?” 1 Samuel 29:4.

 

1 Samuel 30:3-6.

3 Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan.

Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis.

5 Juga kedua isteri Daud ditawan yakni Ahinoam, perempuan Yizreel dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu.

6 Dan Daud sangat terjepit karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

 

Siapapun orangnya saat mengalami masalah besar akan mengalami goncangan secara jiwa; kita membaca Daud menangis dengan suara nyaring sampai tidak kuat lagi menangis.

  • Mungkin saat itu timbul pertanyaan dan keraguan di dalam hatinya tentang keberadaan dan peran Tuhan yang selama ini ia percayai.

 

Alkitab menulis Daud di posisi terjepit karena Daud juga dipersalahkan oleh orang-orang yang mengikutinya, mereka hendak melempari Daud dengan batu. Namun kita bisa melihat sikap Daud pada saat keadaan terjepit ini.

  • “Ia menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan”(encourage him self).
  • Pengharapan muncul kembali ketika ia menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan.

 

Secara ilmu jiwa, Daud tidak mungkin begitu saja dengan gampang bisa menguatkan dirinya sendiri,

  • Pasti ada sesuatu seperti pengetahuan dan hikmat yang Daud peroleh dari pengalaman di dalam hidupnya.
  • Pasti ada proses yang terjadi di dalam hati dan pikiran Daud sampai ia bisa “menemukan kembali kepercayaannya” di dalam Tuhan.

Dan kekuatan itu muncul karena Daud diingatkan beberapa hal:

  • Daud diingatkan siapa Tuhan di dalam hidupnya. Tuhan adalah Gembala yang baik bagi hidupnya – Mazmur
  • Daud diingatkan bagaimana di masa sebelumnya Tuhan sudah sering menolongnya dan meluputkannya dari berbagai ancaman maut. Ancaman  binatang buas saat ia masih menjadi penggembala, ancaman maut saat melawan goliat dan juga ancaman kematian saat dikejar-kejar raja Saul.    


Jika anda mengalami keadaan terpuruk, keadaan terjepit …

  • “Menguatkan kepercayaan kepada Tuhan” dengan cara melihat, mengingat-ingat pertolongan Tuhan yang pernah anda alami sebelumnya.
  • Kalau dulu Tuhan pernah menolong, maka disaat posisi terjepit seperti inipun, tetap akan melihat pertolongan  

”Pertolongan Tuhan selalu tersedia bagi orang yang tidak putus asa dan selalu berharap kepada-Nya”.

 

Inilah bukti kasih Tuhan terhadap Daud > Tuhan membuat semuanya ini terjadi untuk mengubah cara berpikir Daud supaya Daud kembali berjalan dalam God’s destiny, God’s purpose, God’s will, God’s plan!!!

  • Karena rencana Allah bagi Daud adalah raja bangsa Israel,
  • Allah melihat rencanaNya yang jauh lebih besar daripada yang bisa dilihat oleh Daud > Allah melihat suatu bangsa melalui hidup Daud!

Allah membuat Daud kembali kepada rencanaNya yang semula bagi hidupnya.

 

1 Samuel 30:7-8.

Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: “Bawalah efod itu kepadaku.” Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud.

Kemudian BERTANYALAH Daud kepada TUHAN, katanya: “Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?” Dan Ia berfirman kepadanya: “Kejarlah sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.”

 

1 Samuel 30:18-20.

18 “Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud.

19 Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali.

20 Daud mengambil segala kambing domba dan lembu; semuanya itu digiring mereka di hadapannya serta berkata: “Inilah jarahan Daud.”

 

Tuhan mengembalikan Daud kepada rencanaNya semula atas hidupnya; bukan hanya hak-hak Daud (keluarga dan harta Daud serta keluarga semua prajuritnya) yang dipulihkan tetapi Allah juga memberikan jarahan yang berlimpah.

  • Pemulihan keluarga Daud dan juga semua prajuritnya.
  • Semua yang dirampas oleh musuh, berhasil direbut kembali bahkan
  • Mendapat jarahan yang berlimpah.

 

Apa yang hilang (kehilangan pekerjaan, kerugian dalam bisnis, penghasilan yang menurun drastis sedangkan harus membayar cicilan bank, masa depan yang tidak menentu, kebahagiaan rumah tangga, kesehatan yang menurun ….), berbalik sungguh-sungguh kepada Tuhan, memperkuatkan kepercayaan kepada Tuhan dan kembali fokus kepada rencana Tuhan atas hidup anda!

 

“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” Wahyu 22:13.

 

“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:” 1 Petrus 2:9.

 

“Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah kita dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi Wahyu 5:10.

 

“Rencana Allah bagi hidup anda adalah memerintah sebagai raja di bumi – having dominion on earth”.

 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.