Fokus yang Benar adalah Fokus kepada Tuhan

“Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi.” Kejadian 29:30

Sadar atau tidak setiap orang mencari dan mengejar sesuatu di dalam hidupnya. Dan tidak sedikit manusia yang mencari dan mengejar uang di dalam hidup, padahal sebenarnya bukan uang yang paling diperlukan oleh manusia; teatpi yang paling diperlukan manusia adalah kasih.

Lea tidak dikasihi atau kurang dikasihi oleh Yakub karena Yakub lebih mengasihi adik Lea, yaitu Rahel. Ini adalah suatu hal yang sangat menyakitkan bagi Lea. Tetapi jika kita membaca cerita tentang Yakub, Lea dan Rahel, kita dapat mengerti kenapa bisa terjadi demikian. Lea secara tidak langsung juga telah ikut bersama dengan ayahnya Laban menipu Yakub.

Tetapi Tuhan tahu masalah yang dialami oleh Lea, dan Tuhan memberkati Lea dengan anak.

“Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul. Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: “Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku.”” Kejadian 29:31-32

Memang benar bahwa Lea telah diberkati oleh Tuhan, namun Lea salah karena ia mengharapkan bahwa melalui kelahiran anaknya maka ia akan dikasihi oleh suaminya, Yakub.

Lea mencoba untuk menarik perhatian dan mendapatkan kasih Yakub dengan menggunakan berkat yang Tuhan berikan kepada Lea.

Lea tidak mendapatkan kasih Yakub walaupun sudah melahirkan beberapa anak laki-laki bagi Yakub, yakni Ruben, Simeon dan Lewi. Yang dilakukan Lea di sini adalah suatu permainan untuk menarik perhatian suaminya (game of attraction). Ini adalah suatu kesalahan besar bagi Lea.

Kita tidak boleh memakai berkat yang sudah Tuhan berikan kepada kita untuk menarik perhatian orang lain kepada kita atau supaya orang lebih menghormati dan mengasihi kita. Berkat yang kita terima bukan supaya nama kita lebih dikenal oleh orang.

Anak keempat Lea adalah Yehuda, dan akhirnya Lea sadar akan kesalahan yang selama ini dilakukannya.

“Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi.” Kejadian 29:35

Sekarang Lea tidak lagi memakai anaknya sebagai suatu alat untuk menarik perhatian Yakub, namun Lea beryukur kepada Tuhan atas Yehuda.

Yang dilakukan oleh Lea disini adalah perubahan focus, di mana sebelumnya Lea selalu fokus kepada suaminya, sekarang ia berfokus kepada Tuhan.

We cannot change our situation but we can change our focus! Leah stopped playing the game of attraction.

Berkat yang Tuhan berikan atas kita berguna untuk memuliakan Tuhan, bukan untuk mengangkat diri kita supaya dilihat oleh orang-orang.

Sayangnya cerita tentang Lea tidak berhenti di sana, ia jatuh lagi ketika ia tahu bahwa adiknya Rahel juga telah melahirkan 2 orang anak. Dan roh kompetisi (spirit of competition) Lea bangkit kembali! Lea kembali fokus untuk menarik perhatian suaminya dan bukan fokus kepada Tuhan.

What we need is the spirit of excellence, not the spirit of competition. Spirit of excellence adalah selalu melakukan yang terbaik di dalam segala hal yang kita kerjakan. Kita melakukan yang terbaik bukan untuk mengangkat diri kita, tetapi biar nama Tuhan yang ditinggikan.

Selama hidupnya Lea tidak puas karena dia merasa bahwa ia tidak dikasihi oleh suaminya. Padahal Yakub sebenarnya mengasihi Lea, Cuma Lea telah dibutakan oleh roh kompetisi dan tidak menyadari kasih dari Yakub.

Apa buktinya bahwa Yakub sebenarnya mengasihi Lea?

“Kemudian berpesanlah Yakub kepada mereka: “Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua yang di ladang Efron, orang Het itu, dalam gua yang di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik. Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situlah dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya, dan di situlah juga kukuburkan Lea; ladang dengan gua yang ada di sana telah dibeli dari orang Het.”” Kejadian 49: 29-32

Ayat diatas adalah pesan Yakub sebelum ia meninggalkan, dengan jelas ia minta untuk dikubur disamping istrinya Lea. Hal ini membuktikan bahwa Yakub mengasihi Lea.

2000 tahun kemudian di sumur yang sama, yaitu sumur Yakub, Tuhan Yesus ada di sana bersama dengan seorang wanita Samaria. Di sana Tuhan Yesus meminta air kepada wanita Samaria itu, bukan karena Ia memerlukan air minum, tetapi sebaliknya karena Ia mau memberikan Air kepada wanita itu.

Kita tidak akan pernah dapat membeli kasih Tuhan sebab memang terlalu mahal untuk kita beli. Namun kasih Tuhan ini tidak perlu kita beli sebab Tuhan sudah memberikan kasih-Nya kepada kita semua secara cuma-cuma. Bahkan Ia sudah memberikan kasih-Nya ini sebelum kita melakukan apapun juga bagi Tuhan.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.