God is not looking for sacrifices

“God is not looking for sacrifices, He’s looking for Obedience, which comes out of Relationship and Relationship that is based on Love.’

 

1 Samuel 15:22

Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

Samuel said, Has the Lord as great a delight in burnt offerings and sacrifices as in obeying the voice of the Lord? Behold, to obey is better than sacrifice and to hearken than the fat of rams. AMP.

 

Tuhan mau kita memiliki Ketaatan yang keluar dari Hubungan dan hubungan yang didasarkan Kasih!!

 

Kesaksian Pribadi: Ketaatan saya terhadap papa saya karena saat itu sudah tidak punya mama, alias anak piatu:-) Sedih sekaliii…keluar dari Hubungan anak dengan orang tua dan didasarkan Kasih…(silahkan dengarkan podcastnya yaa:-)  

 

Salib terdiri dari vertical, hubungan dengan Tuhan dan horizontal, hubungan dengan sesama. The Truth is found in Relationship! Pada waktu kita memiliki hubungan Vertical yang benar dengan Tuhan, maka barulah kita menerima Kebenaran itu. Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

 

Masalah-masalah, suka duka dalam kehidupan, membuat kita semakin melekat, Intim  sama Tuhan. Tuhan sangat merindukan Hubungan, bukan hanya Ketaatan. Jika Tuhan hanya menginginkan Ketaatan, maka Dia cukup membuat anda seperti robot:-)…

Tuhan menciptakan manusia: serupa segambar dengan Dia supaya Dia mempunyai Hubungan dengan manusia.

Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.

 

Ketaatan kita seharusnya keluar dari Hubungan dan bukan dari kemarahan, kekecewaan.

Contoh: waktu kita sedang bermasalah (keluarga, pekerjaan, bisnis, pacar, sekolah), barulah kita mencari Tuhan sungguh-sungguh: langsung taat mendadak,. melakukan doa puasa, membaca Firman Tuhan, jadi rajin melayani Tuhan.. Dan Ini Ketaatan yang terjadi akibat kekecewaan, kemarahan dan banyaknya masalah:-)…

 

Bila kita taat melakukan perintah-perintah Tuhan, hanya berdasarkan Ketaatan saja, pada saat kecewa, kita akan seperti Petrus yang menyangkal Yesus dan murid-murid Yesus yang meninggalkanNya bahkan bisa seperti Yudas yang menjual Yesus.

 

Ada perbedaan yang jelas bila kita melakukan ketaatan hanya karena ketaatan atau karena hubungan!!

Obedience based on natural relationship:

Ketaatan karena hubungan …suami-istri, orang tua-anak, pemimpin-bawahan, gembala- pekerja; inipun akhirnya bisa take for granted….semakin dekat hubungan, ketaatan semakin tipis…dan ini sumber masalah dalam kehidupan > INI TIDAK BOLEH terjadi!!! We have to decide not to take for granted!!

 

“Treat your parent with honor. Obey your parents in the Lord, for this is right. Spend time with them; Love them. God will bless you abundantly and long life in full.”

 

Efesus 6:1-3.

1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan karena haruslah demikian. 

2 Hormatilah ayahmu dan ibumu–ini adalah suatu perintah yang penting seperti yang nyata dari janji ini:

3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

1 Children, obey your parents in the Lord, for this is right. 

2 “Honor your father and mother” (this is the first commandment with a promise),

3 “that it may go well with you and that you may live long in the land.”

 

Kolose 3:20

Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal karena itulah yang indah didalam Tuhan.

Children, obey your parents in everything, for this pleases the Lord.

 

Ketaatan yang keluar dari Hubungan bila tidak didasari dengan Kasih, menjadi terpaksa, beban berat dan akhirnya sia-sia tetapi bila Ketaatan keluar dari Hubungan dan hubungan yang didasarkan Kasih > Ini yang membuat kita bisa taat sepenuhnya > Kesetiaan – hambaKu yang setia yang masuklah dalam kebahagiaan tuanmu.

 

Apa yang paling penting dalam hidupmu?? Jabatanmu,Pelayananmu, Reputasi, Nama Besarmu….Banyak orang terjebak, senang dikagumi dan dipuji-puji diluar rumahnya… Alangkah indahnya bila pujian datang dari dalam keluarga anda dan itulah pujian yang tulus dan murni!!

 

Jangan sia-siakan papa mamamu, istri suamimu, anak-anakmu, gembalamu; bukankah Tuhan sudah menaruh mereka dalam hidupmu untuk memperkaya hidupmu? Jangan sampai anda baru menyadari keberadaan mereka setelah mereka meninggalkanmu selama-lamanya.

 

Ketaatan Yesus, sang putra kepada Bapanya bukanlah ketaatan yang terpaksa atau karena tidak punya pilihan lain, tetapi merupakan Ketaatan yang keluar dari hubungan intim dengan Bapanya, yang didasarkan atas Kasih.

Matius 26:38-40

38 lalu kataNya kepada mereka: “HatiKu sangat sedih seperti mau mati rasanya. Tinggallah disini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”

39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: “Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-muridNya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

 

Perhatikan sikap murid-muridNya…. Ketaatan yang keluar dari hubungan dan masih berdasarkan emosi mereka > Petrus baru saja buat statement luar biasa dan ini hanya disuruh berdoa satu jam saja, malah tidur… sedih sekali!! 

 

 

 

Matius 26:31-35.

31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.

32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea.”

33 Petrus menjawabNya: “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak.”

34 Yesus berkata kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”

35 Kata Petrus kepadaNya: “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.

 

Sikap Yesus: “Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

 

Sekalipun Yesus, Sang Putra mengambil rupa seorang hamba, namun KetaatanNya bukanlah ketaatan seorang hamba kepada tuannya, melainkan ketaatan seorang anak (ketaatan yang keluar dari hubungan) dan hubungan yang didasari oleh karena Mengasihi BapaNya. Sekalipun ia mengambil rupa seorang hamba, namun sesungguhnya Ia adalah seorang Putra!

 

Filipi 2:5-9

5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

7 melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib.

9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama,

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.