Hikmat manusia dan kebodohan Tuhan

1 Korintus 1:18-2:5

18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. 19 Karena ada tertulis: “Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.” 20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? 21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. 22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, 23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, 24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. 25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. 26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. 27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, 28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, 29 supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. 30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. 31 Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”
1 Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. 2 
Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. 3 Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. 4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, 5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

 

Saya ingin anda membayangkan jika cerita Kekristenan terjadi di zaman kita, dan seseorang datang dan menceritakan cerita ini untuk pertama kalinya kepada anda. Jadi seseorang mengenakan kemeja putih dan celana hitam mengetuk pintu anda dan mereka ingin menceritakan sebuah kabar baik. Semua orang menyukai kabar baik tentunya. “Kabar baik apa?” “Begini, Tuhan lahir di Epping melalui seorang gadis perawan berusia 17 tahun dari Epping Girls High School dan namanya Tuhan adalah Yesus.” Anda berkata, “Tunggu. Kamu mengatakan kepada aku bahwa di jaman sekarang masi ada gadis umur 17 tahun yang perawan? Dan perawan itu melahirkan Tuhan? Kamu bercanda kan? Ini tidak mungkin kali tiga.” “Tidak, aku serius. Tuhan ini, Yesus, dia tidak kuliah. Dia tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk menulis buku atau membuat siaran YouTube-nya sendiri. Dia sangat sibuk bekerja di Bunnings Warehouse di Artarmon selama bertahun-tahun.” Tanggapan anda, Apa? Tuhan bekerja di Bunnings di Artarmon?” “Ya, dia adalah favorit para pelanggan. Dia sangat suka membantu dan sangat pandai dalam apa yang dia lakukan. Tetapi kemudian dia meninggalkan pekerjaannya dan menghabiskan tiga tahun terakhir hidupnya berkeliling Sydney bersama murid-muridnya. Dia melakukan banyak mukjizat dan mengajarkan jalan Tuhan. Pernahkah kamu mendengar apa yang terjadi pada Lassa? Lassa sudah mati, tetapi kemudian Yesus menghidupkannya kembali. Itu semua ada di berita. Tetapi pemerintah dan para pemimpin agama berpikir bahwa Yesus adalah ancaman sehingga mereka menyetrumnya di kursi listrik dan dia mati. Tapi ini kabar baiknya. Mereka menempatkan dia di kursi listrik dan dia mati tetapi dia hidup kembali tiga hari kemudian dan dia adalah Tuhan. Kami memulai sebuah kelompok kecil yang berkumpul setiap hari Minggu untuk menyembah Yesus. Nama kelompok ini adalah “ROCK Sydney.” Kamu dapat menemukan kami di Facebook dan Instagram. Atau kamu dapat membuka situs web kami. Apakah kamu tertarik?” Tanggapan anda pastinya, “Aku tidak tahu kamu menghisap apa, tapi apa pun yang kamu hisap, aku pikir kamu sudah menghisap terlalu banyak. Yang kamu katakan tidak masuk akal sama sekali. Aku kira kamu gila. Ini ganja buat kamu. Kamu butuh bantuan.”

Bisakah kita setuju bahwa pesan salib itu terdengar tidak masuk akal? Tapi itulah yang kita yakini. Kita percaya pada Juruselamat yang mati disalibkan dan bangkit kembali. Pesan tentang Kristus yang disalibkan terdengar konyol untuk orang-orang di abad pertama. Tidak ada seorang pun berjalan-jalan dengan memakai tanda salib di leher mereka dan tidak ada yang menggantung salib di rumah mereka di jaman itu. Ini seperti anda hari ini mengenakan kalung kursi listrik di leher anda dan memajang lukisan kursi listrik di rumah anda. Tidak ada yang akan melakukan itu. Salib sangatlah memalukan. Tapi inilah yang kita yakini sebagai umat Kristus. Gereja Kristus adalah sebuah komunitas yang dibentuk oleh salib Kristus dan berpusat pada salib Kristus. Segala sesuatu yang kita lakukan sebagai umat Kristus seharusnya berpusat pada salib. Cara kita berbicara satu sama lain, saling melayani, saling mengasihi, saling memperhatikan, hidup bersama, semuanya dibentuk dan ditentukan oleh salib Kristus. Bagi umat Kristus, salib Kristus adalah detak jantung dari identitas dan semua yang kita lakukan.

Namun, ada dua masalah yang kita hadapi sebagai gereja saat ini. Pertama, kita hidup dalam budaya yang semakin menentang keKristenan. Sebagai contoh, 10-20 tahun yang lalu, tidak pernah terpikirkan untuk budaya kita menerima pernikahan antara jenis kelamin yang sama secara hukum. Hari ini, orang Kristen disebut “haters” karena menentang pernikahan sesama jenis. Yang kemudian mengarah ke masalah lain. Kedua, nilai dunia telah masuk ke dalam gereja. Ada banyak gereja saat ini yang menerima pernikahan sesama jenis karena itu adalah norma budaya kita. Dan tidak hanya itu, ada banyak gereja saat ini yang tidak lagi memberitakan Kristus yang disalibkan. Maksud saya, tentu saja mereka menyebut Yesus dan salib di sana-sini tetapi Kristus yang disalibkan tidak lagi menjadi pusat pesan mereka. Mereka meletakkan pesan salib ke samping dan menggunakan mimbar untuk mengkhotbahkan jenis khotbah yang menggelitik telinga. Bukannya pertobatan, mereka mengatakan anda harus percaya diri. Bukannya menyangkal diri sendiri, mereka mengatakan cintailah dirimu sendiri. Bukannya memikul salib, mereka mengatakan hidupi kehidupan terbaik anda sekarang. Bukannya menderita, mereka mengatakan makmur. Bukannya melihat kepada Yesus, mereka mengatakan lihat ke diri sendiri. Nilai-nilai dunia telah menyerbu gereja dan banyak gereja tidak lagi memberitakan pesan Kristus yang disalibkan tetapi pesan manusia yang ditinggikan.

Inilah tepatnya yang terjadi pada gereja di Korintus. Jika anda membaca Korintus, anda akan tahu bahwa gereja di Korintus sangat bermasalah. Saya akan memberikan anda beberapa contoh masalah yang mereka hadapi. Pertama, mereka memiliki masalah hubungan. Ada perpecahan di dalam gereja. Beberapa bagian dari gereja adalah pro-Paulus dan beberapa pro-Apolos. Kedua, mereka memiliki masalah seksual. Seorang lelaki sedang tidur dengan ibu mertuanya dan mereka membiarkannya. Ketiga, mereka punya masalah hukum. Seorang anggota gereja mengajukan gugatan terhadap anggota gereja lainnya. Dan ini baru 6 pasal pertama dari 1 Korintus. Masih ada banyak masalah lain. Tapi ini kabar baik bagi kita. Ini memberi tahu kita bahwa masalah yang kita alami hari ini di gereja bukanlah hal yang baru. Ini adalah sejarah yang terulang. Masalah dengan gereja di Korintus bukanlah bahwa gereja ada di Korintus tetapi terlalu banyak dari Korintus ada di dalam gereja. Dan menurut Paulus, solusi untuk gereja di Korintus adalah mengkhotbahkan Kristus yang disalibkan karena Kristus adalah hikmat dan kekuatan Allah. Yang artinya agar kita dapat bertumbuh sebagai orang Kristen yang dewasa, yang kita butuhkan bukanlah pesan baru. Yang kita butuhkan bukanlah inovasi baru. Yang kita butuhkan adalah kembali ke pesan salib Kristus karena itu adalah hikmat dan kekuatan Allah. Harapan umat Kristus hanya ditemukan di salib Yesus Kristus.

Tiga hal yang dapat kita pelajari dari perikop ini. Pesan salib; orang-orang salib; pemberitaan salib.

Pesan salib

1 Korintus 1:18-25 – Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis: “Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.” Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Paulus memisahkan manusia menjadi dua kelompok orang: yang binasa dan yang diselamatkan. Kedua kelompok ini melihat hal yang sama, menerima informasi yang sama, tapi sampai kepada dua kesimpulan yang berbeda. Orang yang binasa memandang salib dan melihat kebodohan, dan orang yang diselamatkan memandang salib dan melihat keindahan. Saya suka cara Paulus mengatakannya. Dia menulis bahwa bagi mereka yang diselamatkan, pesan salib bukanlah kebodohan tetapi itu adalah kekuatan Tuhan. Dengan kata lain, pesan salib bukan hanya fakta belaka tetapi adalah kekuatan Tuhan yang mengubah hidup.

Biarkan saya membuatnya lebih jelas untuk anda. Ini berarti bahwa sekarang, saat anda duduk di kursi anda dan mendengarkan pemberitaan tentang salib, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama adalah anda mendengar pesan salib dan anda melihat kebesaran Kristus dan hidup anda diubah olehnya. Jika itu anda, itu berarti anda termasuk kelompok yang mana? Yang diselamatkan. Kemungkinan lainnya adalah anda mendengar pesan salib dan anda bosan karenanya. Anda pikir itu bodoh dan anda memutuskan untuk tidur siang di gereja. Jika itu anda, itu berarti anda termasuk kelompok yang mana? Oke, saudara yang mengatakan, bukan saya.

Tuhan dalam kebijaksanaan mutlak-Nya, menggunakan pesan salib yang tampaknya seperti kebodohan untuk membuat bodoh hikmat dunia ini. Paulus akan menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada hikmat manusia yang dapat memberikan kita apa yang diberikan salib Kristus kepada kita. Paulus kemudian menyebut dua kelompok berbeda yang mendengar pesan salib dan melihat kebodohan. Orang Yahudi dan orang Yunani. Dan kedua kelompok ini mewakili setiap orang di bumi.

Pertama, mari kita bicara tentang orang Yahudi. Mereka adalah orang yang percaya bahwa Allah akan mengirim Mesias untuk membebaskan mereka dari penindasan Romawi. Apa yang diinginkan orang Yahudi dari Tuhan adalah tanda-tanda ajaib. Mereka menuntut tanda-tanda. Mereka mengatakan bahwa jika Yesus benar-benar adalah Mesias pilihan Allah, maka ia akan membebaskan orang-orang Yahudi dari Kekaisaran Romawi. Itulah tanda yang mereka tuntut. Mereka tidak dapat memahami Mesias yang disalibkan. Dalam pemahaman mereka, Mesias seharusnya menjadi sosok yang seperti pahlawan yang agung yang datang dengan kemegahan dan melakukan banyak tanda ajaib untuk membebaskan mereka. Mesias seharusnya hidup dan tidak mati, terutama kematian karena penyaliban. Mereka melihat penyaliban sebagai kutukan sebagaimana Perjanjian Lama mengajarkan bahwa siapa pun yang tergantung di pohon berada di bawah kutukan Allah. Itulah sebabnya seorang Mesias yang disalibkan adalah kontradiksi dalam pengertian mereka dan itu menjadi batu sandungan bagi mereka. Jika kita menempatkan orang Yahudi dalam konteks kita hari ini, orang-orang Yahudi adalah orang-orang praktikal. Mereka adalah orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan, aku akan percaya padamu jika kamu melakukan ini dan itu untukku. Aku akan mempercayai kamu jika kamu menyembuhkan penyakit kankerku. Aku akan mempercayai kamu jika kamu mengisi rekening bank aku dengan uang. Aku akan mempercayai kamu jika kamu memberi aku seorang istri.” Mereka menuntut tanda-tanda agar mereka dapat percaya kepada Kristus. Dan tanda yang mereka minta disesuaikan dengan kebutuhan khusus mereka. Mereka menginginkan Tuhan yang dapat memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan.

Kedua, orang Yunani. Orang Yunani adalah mereka yang mencari hikmat. Orang-orang Yunani menyukai filsafat. Dalam Kisah Para Rasul 17, kita memiliki contoh bagaimana orang Yunani suka sekali berbicara tentang dewa-dewa. Namun, bukannya mempercayai satu-satunya Tuhan yang hidup, mereka menciptakan tuhan yang sesuai dengan filosofi mereka. Mereka menginginkan tuhan yang sesuai dengan pandangan mereka dan dapat dijelaskan melalui alasan dan logika. Mentalitas mereka adalah, “Jika kamu bisa meyakinkan aku tentang tuhanmu menggunakan alasan dan logika, maka aku akan percaya pada tuhanmu. Namun, tuhan itu harus cocok dengan sistem kepercayaanku. Aku tidak akan menerima tuhan yang tampaknya tidak masuk akal bagi pemahamanku.” Itulah sebabnya ketika mereka mendengar bahwa Tuhan merendahkan dirinya, menjadi manusia dan mati di kayu salib, mereka tidak dapat menerimanya. Itu suatu kegilaan bagi mereka. Pemahaman mereka tentang tuhan tidak mengijinkan tuhan untuk datang dalam kelemahan. Dalam konteks kita saat ini, orang-orang Yunani adalah mereka yang mengandalkan kemampuan intelektual mereka sendiri. Mereka ingin Tuhan menjawab semua pertanyaan mereka terlebih dahulu sebelum mereka bisa percaya padanya. “Jelaskan kepada aku asal mula kejahatan dan penderitaan. Jelaskan kepada aku bagaimana Tuhan itu tiga dan satu pada saat bersamaan. Dan jika penjelasan kamu masuk akal, maka aku akan mempercayai tuhanmu.” Tapi ini adalah kesombongan. Ini berarti bahwa mereka menempatkan diri mereka di atas Tuhan. Mereka ingin Tuhan menjelaskan segalanya kepada mereka terlebih dahulu sebelum mereka percaya pada Tuhan. Mereka mengandalkan hikmat manusia di atas kebenaran Tuhan. Seorang penulis mengatakan begini: Hikmat manusia adalah hasil dari manusia menolak untuk berlutut pada satu-satunya Tuhan yang benar.

Jadi, baik bagi orang Yahudi maupun orang Yunani, pesan salib itu tidak masuk akal. Namun, ada satu kelompok orang lain dan Paulus menulis surat ini kepada kelompok ini. Ada kelompok lain yang terdiri dari orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani yang diselamatkan dan bagi mereka pesan salib menciptakan kekaguman. Mereka melihat pesan yang sama dan mereka melihat keindahan. Inilah ironinya. Orang Yahudi mencari tanda tetapi mereka melewatkan tanda terbesar. Orang Yunani mencari hikmat tetapi mereka melewatkan hikmat terbesar. Ketika mereka melihat salib, mereka melihat kebodohan dan kelemahan. Tetapi kebodohan Tuhan lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan kelemahan Tuhan lebih kuat dari pada manusia. Bagi kita yang diselamatkan, salib Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah. Tetapi apa yang menyebabkan kita melihat salib sebagai kebesaran?

Orang-orang salib

1 Korintus 1:26-31 – Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”

Jika anda melihat salib Kristus dan anda melihat kebesaran, Paulus memberikan kita alasan untuk itu. Anda melihat salib Kristus dan anda melihat keindahan karena anda telah dipilih dan dipanggil oleh Allah. Dan inilah yang menakjubkan tentang pilihan Allah atas anda. Paulus berkata dalam Efesus 1 bahwa Allah memilih anda sebelum dunia diciptakan. Itu berarti bahwa sebelum matahari bersinar, sebelum bintang-bintang diletakkan di langit, sebelum gunung-gunung diletakkan di atas tanah, sebelum lautan dicurahkan ke seluruh bumi, Allah menatapkan pandangannya kepada anda dan dia berkata, “Aku memilih kamu.” Ini sangat luar biasa. Ini berarti bahwa apa yang membedakan anda dari yang binasa tidak ada hubungannya dengan bagaimana hebatnya anda, seberapa pintar anda, di mana anda lahir atau apa yang telah anda capai. Satu-satunya perbedaan antara mereka yang mencintai salib dan mereka yang berpikir bahwa salib itu tidak masuk akal adalah kedaulatan rahmat Tuhan. Apakah anda mengerti? Sepanjang sejarah dunia, banyak orang melihat salib dan melihat kebodohan. Jadi mengapa anda melihat salib dan melihat keajaiban? Apakah anda lebih baik dari yang lain? Lebih pintar? Lebih rendah hati? Tidak. Anda bersukacita dalam salib Kristus bukan karena anda lebih baik daripada yang lain tetapi hanya karena kedaulatan rahmat Allah.

Kalau-kalau itu tidak cukup jelas, Paulus berkata kepada kita untuk mempertimbangkan panggilan kita. Tidak banyak dari kita yang bijak, berpengaruh, atau orang yang terpandang. Terjemahan: Jika anda ikut audisi untuk Australia’s got talent, anda hanya berhasil mempermalukan diri anda sendiri. Kalau anda ikut the Voice, tidak ada kursi yang berputar. Anda bukan siapa-siapa. Tetapi kabar baiknya adalah bahwa Tuhan tidak memilih berdasarkan standar manusia. Biarkan saya menggambarkannya untuk anda. Ketika saya di kelas 6 SD, saya sangat buruk dalam olahraga. Bahkan, sangat buruk itu adalah kata yang masih sopan untuk menjelaskan saya. Setiap pagi sebelum kelas dimulai, guru kami akan membuat kami berlari mengelilingi lapangan sekolah. Ini adalah sebuah perlombaan. Ada sekitar 40 murit di kelas saya. Dan setiap kali kami berlari, saya hanya punya satu tujuan. Saya harus mengalahkan Sally, atau setidaknya saya pikir namanya adalah Sally. Siapa Sally? Sally adalah saingan saya. Dia adalah gadis yang begitu gemuk yang bersaing dengan saya setiap hari untuk tidak berada di posisi terakhir. Seburuk itu. Dan sekitar waktu yang sama, saya diperkenalkan ke Manchester United dan saya jatuh cinta dengan sepak bola. Saya ingin bermain sepak bola setiap saat. Kabar baiknya adalah kami bermain sepak bola hampir setiap hari di sekolah. Kabar buruknya adalah tidak ada yang menginginkan saya dalam tim mereka. Jika anda besar di Sydney, anda mengerti jalan ceritanya. Dua pemain terbaik dipilih menjadi kapten dan mereka memilih siapa yang mereka inginkan untuk tim mereka. Saya akan mengangkat tangan tinggi-tinggi dan berkata, pick me, pick me, pick me.” Tapi saya selalu dipilih terakhir. Hidup ini memang tidak adil. Kalau anda tidak pernah melewatinya, anda tidak tahu apa yang saya rasakan. Itu sangat menyakitkan. Tetapi perhatikan apa yang ditulis Paulus. Dia mengatakan bahwa ketika Tuhan memilih pemain untuk timnya, Tuhan tidak memilih mereka yang dianggap mampu oleh dunia. Tuhan sengaja memilih yang lemah untuk mempermalukan yang kuat. Jika Tuhan adalah salah satu kapten tim sepak bola di kelas 6 SD saya, dia akan melihat saya terlebih dahulu sebelum yang lain dan berkata “Aku ingin kamu di tim-Ku.”

Kebenarannya adalah, tidak ada dari kita yang cukup baik di mata Tuhan. Jika Tuhan hanya memilih orang-orang yang baik dan mampu untuk timnya, tidak akan ada satupun. Tuhan berada pada level yang sangat berbeda dibandingkan dengan yang terbaik dari manusia. Kita semua tidak layak di hadapan Allah. Tuhan tidak terkesan dengan setiap kita. Namun Tuhan berkata, “Aku bisa memenangkan permainan ini sendiri. Aku bisa menyelesaikan semuanya tanpa kamu. Aku tidak membutuhkan kamu di tim-Ku, tetapi Aku memilih kamu untuk tim-Ku karena Aku mencintaimu.” Tetapi dengarkan kutipan yang luar biasa ini.

“Saya sangat yakin bahwa, jika Tuhan tidak memilih saya, saya tidak akan memilih dia; dan saya yakin dia memilih saya sebelum saya lahir, atau dia tidak akan pernah memilih saya setelah itu; dan dia pasti telah memilih saya untuk alasan yang tidak diketahui oleh saya, karena saya tidak pernah dapat menemukan alasan dalam diri saya mengapa dia harus memandang saya dengan kasih yang khusus.” – Charles Spurgeon.

Umat Kristus, jangan menjadi sombong karena Tuhan memilihmu. Anda berada dalam tim Tuhan bukan karena anda tetapi karena kasih Tuhan kepada anda. Umat Kristus bukanlah pemenang. Umat Kristus adalah pecundang yang dipilih untuk berada di tim pemenang. Dan jangan tersinggung mengetahui karena Tuhan tidak memilih anda karena kualitas anda. Bahkan ini adalah kabar baik. Karena pilihan Allah tidak ada hubungannya dengan kualitas kita, itu berarti bahwa kasih Allah bagi kita adalah konstan dalam pasang surut kehidupan. Dia mencintai kita sewaktu kita berada di puncak gunung yang tinggi dan dia mencintai kita sewaktu kita berada di lembah yang rendah. Dia telah menetapkan cintanya pada kita bahkan sebelum kita lahir dan ia bertekad untuk mengirim anaknya yang tunggal untuk mati bagi kita supaya kita dapat diadopsi sebagai anaknya. Ini adalah fondasi batu karang yang dapat kita jadikan pegangan apa pun yang terjadi dalam hidup. Salib Kristus memberi tahu kita bahwa Allah telah menetapkan kasih sayang-Nya kepada kita dan dia bertekad untuk menyelesaikan apa yang dia mulai.

Dan kebenaran ini bahkan menjadi lebih baik. Paulus berkata bahwa karena Kristus Yesus telah menjadi hikmat bagi kita oleh Allah, anda dan saya sekarang ditemukan di dalam Kristus. Ini artinya: Apa pun yang benar tentang Kristus adalah benar tentang kita. Masa lalu Kristus adalah masa lalu kita dan masa depan Kristus adalah masa depan kita. Kita menjadi satu dengan Kristus. Rankin Wilbourne memberikan ilustrasi yang sangat bagus. Ini seperti anda bekerja di Disneyland. Pada satu saat, anda bukan siapa-siapa. Anda hanyalah pekerja biasa di Disneyland. Tidak ada yang peduli dengan anda. Tapi saat anda mengenakan kostum Mickey Mouse, tiba-tiba semua orang di taman menyukai anda. Tiba-tiba semua orang ingin foto dengan anda. Dalam arti yang mirip, inilah yang dimaksud untuk berada dalam Kristus. Anda bukan hanya anda. Anda ditemukan di dalam Kristus. Apa pun yang benar tentang Kristus adalah benar tentang anda karena anda berada di dalam dia. Dan berada di dalam Kristus, memberikan kita tiga berkat. Berkat kebenaran, pengudusan dan penebusan.

Kebenaran berhubungan dengan posisi kita di hadapan Tuhan. Sebelum Kristus, kita adalah musuh Allah karena dosa-dosa kita. Tetapi karena Kristus, saat ini anda dan saya diundang masuk ke hadirat Allah. Kita memiliki akses ke tahta Tuhan setiap saat setiap hari. Tidak masalah jika anda rajin atau malas membaca Alkitab, tidak masalah seberapa taat anda pada firman-Nya, kebenarannya adalah bahwa kita memiliki akses terbuka kepada Allah setiap saat dan setiap waktu karena posisi kita di hadapan Tuhan tidak ada hubungannya dengan kita. Posisi kita di hadapan Allah selamanya dijamin karena apa yang telah dilakukan Kristus untuk kita. Tuhan melihat kita sebagai sempurna, suci dan benar karena kita ada di dalam Kristus. Pengudusan berarti bahwa Allah tidak hanya melihat kita sebagai orang benar dalam posisi kita, tetapi pada saat ini juga Allah memproses kita menjadi orang benar secara keseluruhan. Tuhan menyelamatkan kita dari kuasa dosa. Ketika kita semakin mengenal Kristus, dia memberdayakan kita untuk mengatakan tidak terhadap dosa dan untuk berkata iya kepada firmannya. Kita menjadi semakin serupa dengan Kristus setiap hari. Dan yang ketiga, kita memiliki berkat penebusan. Itu berarti bahwa akan tiba suatu hari di mana kita akan ditebus dan dibebaskan sepenuhnya dari keberadaan dosa.

Jadi, tiga hal. Kristus adalah kebenaran kita, Kristus adalah pengudusan kita, dan Kristus adalah penebusan kita. Semua berkat ini adalah milik kita karena kita ada di dalam Kristus Yesus, yang menjadi hikmat Allah bagi kita. Puji Tuhan untuk salib! Itulah sebabnya Paulus menyatakan bahwa tidak ada satu manusiapun yang bisa memegahkan diri di hadapan Allah. Kita sama sekali tidak punya alasan untuk membanggakan diri sendiri. Kita sama sekali tidak punya alasan untuk saling bermegah. Semua orang rata di kaki salib. Segala yang anda butuhkan untuk kehidupan kekal dijamin dalam pribadi dan karya Kristus. Dia telah menjadi semua yang kita butuhkan. Dan inilah hikmat Tuhan. Hikmat Tuhan bukanlah terutama tentang menjadi pintar tetapi itu berhubungan dengan mempercayai Kristus dan Kristus saja untuk keselamatan kita. Dan Tuhan dengan sengaja memilih cara yang tampaknya bodoh bagi dunia, Tuhan dengan sengaja memilih orang yang tampaknya tidak layak bagi dunia, dan dia melakukannya sedemikian rupa sehingga dia mendapatkan semua kemuliaan. Salib Kristus menghancurkan setiap alasan manusia untuk bermegah dan hanya memberi kita satu alasan untuk bermegah. Yeremia 9:23-24 – Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.”

Biarkan saya memberi anda tiga aplikasi cepat sebelum kita pindah ke poin ketiga. Satu, Tuhan bisa menyelamatkan siapa saja. Keselamatan bukan dari kita, tetapi keselamatan adalah milik Tuhan. Tuhan telah memilih umat-Nya sebelum dunia diciptakan dan dia tidak akan gagal menyelamatkan mereka. Ini seharusnya memberikan kita harapan dan keyakinan dalam membagikan Injil kepada orang yang tidak percaya. Ya, ada orang-orang yang akan mengejek dan mengolok-olok kepercayaan kita. Tetapi bagi mereka yang dipanggil dan dipilih oleh Allah, pesan salib adalah kuasa Allah. Mereka sedang menunggu anda untuk membagikan Injil kepada mereka. Karena hanya melalui anda membagikan Injil kepada mereka, mereka akan mengalami kuasa Allah yang menyelamatkan mereka. Dan saya suka cara John Piper mengatakannya. Dia mengatakan bahwa panggilan Tuhan tidak seperti anda berbisik di telinga seseorang dan mengatakan kepada mereka untuk bangun dari tidur. Tidak. Panggilan Tuhan seperti anda berjalan ke teman anda yang sedang tidur, meletakkan mulut anda di sebelah telinga mereka, dan berteriak, “BANGUN!” Pada saat itu juga, teman anda yang tidur bangun. Dia mungkin merasa kesal pada anda, tetapi dia pasti bangun. Tuhan yang sama yang melihat ketidak-adaan dan berbicara dan menyebabkan ciptaan berdansa dengan perkataannya, adalah Tuhan yang sama yang menggunakan kebodohan pesan salib untuk membuka mata yang buta untuk melihat keindahannya.

Kedua, Tuhan bisa memakai siapa saja. Anda tidak perlu mampu agar Tuhan bisa menggunakan anda. Hanya Tuhan yang sanggup menyelamatkan dan dia ingin menggunakan anda dengan semua kelemahan anda untuk membagikan Injil. Jadi ketika anda berhasil, Tuhan mendapatkan semua kemuliaan. Tuhan itu maha kuat dan dia bisa melakukan apa saja yang dia mau. Tuhan tidak mencari orang yang cakap. Dia mencari orang yang lemah yang mau mempercayai dia. Anda tidak dapat melakukannya tetapi Tuhan dapat dan dia akan melakukan pekerjaannya melalui anda. Salah satu kebohongan dunia yang kita dengar setiap hari adalah bahwa jika kita ingin melakukan sesuatu yang penting, kita harus menjadi sesuatu. Biarkan saya memberi tahu anda sebuah rahasia. Anda tidak luar biasa. Anda hanya rata-rata. Bernafas. Anda tidak istimewa dan anda tidak harus menjadi sesuatu. Yang perlu anda ketahui adalah bahwa Tuhan menyertai anda dan dia ingin menggunakan anda. Tuhan adalah specialis dalam menggunakan sosok yang biasa saja sehingga ia mendapatkan segala kemuliaan.

Ketiga, kita harus memeluk salib setiap hari. Itu berarti bahwa salib Kristus bukan hanya sesuatu yang kita percayai pada awal pertobatan kita, salib Kristus adalah sesuatu yang kita andalkan pada setiap langkah kita. Salib Kristus adalah sumber dari kebenaran, pengudusan dan penebusan kita. Kita memeluk salib Kristus setiap hari. Setiap hari, dunia akan menggoda kita untuk mengandalkan hikmat manusia dan kekuatan manusia. Setiap hari kita tergoda untuk menyombongkan hal-hal lain selain salib. Tetapi kita harus melawannya dan terus memandang salib Kristus. Tidak ada yang tetap di dunia ini. Hanya apa yang telah dilakukan Kristus untuk anda di kayu salib tetap selamanya. Jadi tatap matamu padanya. Lihatlah dia. Temukan alasanmu untuk bermegah di dalam dia dan bermegahlah akan dia.

Pemberitaan salib

1 Korintus 2:1-5 – Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

Alasan mengapa saya masuk ke aplikasi terlebih dahulu sebelum poin ketiga adalah karena poin ini lebih banyak tentang saya daripada anda. Dalam 5 ayat ini, Paulus memberitahu kita karakteristik dari pemberitaan salib. Ini sangat penting bagi anda untuk mengetahui agar anda bisa membedakan antara kotbah yang sehat dan tidak sehat. Hal pertama yang Paulus katakan adalah bahwa pemberitaan salib tidak mengandalkan kata-kata yang indah atau hikmat. Dengan kata lain, pengkhotbah salib harus menolak berpegang kepada kemampuan diri sendiri dan hikmat manusia. Melainkan, pengkhotbah salib harus mengandalkan kebijaksanaan salib. Paulus berkata bahwa dia telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa pun kecuali Yesus Kristus, yaitu dia yang disalibkan. Itu tidak berarti bahwa Paulus tidak pernah berbicara tentang hal lain selain penyaliban Kristus. Kita tahu itu tidak benar karena kita memiliki Perjanjian Baru yang terutama terdiri dari surat-surat Paulus. Dan dalam surat-surat itu, Paulus berbicara tentang banyak hal lain. Paulus berbicara tentang pekerjaan, mendidik anak, hubungan suami istri dan kehidupan gereja. Namun, dalam membicarakan semua hal itu, detak jantung dari pesan Paulus adalah selalu Kristus yang disalibkan. Alasan mengapa kita bisa menjadi orang tua yang baik adalah karena Tuhan adalah Bapa kita yang sempurna yang mengasihi kita dan mengutus putranya untuk mati di kayu salib untuk membayar dosa-dosa kita. Alasan kita dapat bekerja dengan baik adalah karena penyaliban Kristus telah menjamin langit dan bumi baru bagi kita di mana kita akan diberi upah untuk semua pekerjaan kita. Alasan kita dapat mencintai pasangan kita dengan baik adalah karena Kristus telah mengasihi kita dan memberikan dirinya untuk kita. Pesan Kristus yang disalibkan adalah detak jantung dari semua yang diajarkan Paulus dan itu harus menjadi detak jantung dari setiap khotbah Kristen. Itu berarti khotbah saya bisa sangat lucu. Khotbah saya bisa sangat menarik. Khotbah saya bisa sangat membantu. Khotbah saya dapat memiliki 1 juta tampilan di YouTube (harapan belaka). Tetapi jika saya tidak berkhotbah tentang Kristus yang disalibkan maka saya tidak menyampaikan pesan Kristus.

Hal kedua yang dia katakan adalah bahwa keberhasilan khotbah tidak diukur oleh popularitas tetapi oleh transformasi kehidupan. Paulus mengatakan bahwa pesannya bukanlah kata-kata hikmat yang meyakinkan tetapi dalam keyakinan akan kekuatan Roh. Dengan mengatakan kekuatan Roh, Paulus tidak berbicara tentang tanda dan mujizat. Paulus tidak berkata bahwa mujizat lebih baik daripada kata-kata hikmat. Banyak pengkotbah Karismatik yang menterjemahkan ayat ini seperti ini. Mereka berkata, “Kita tidak butuh pengajaran Alkitab yang baik dan dalam. Yang kita butuhkan adalah demonstrasi kuasa Allah. Hadooukennn…. Booom.” Tenang teman-teman karismatik. Tidak mungkin itu yang Paulus maksudkan karena kita tahu bahwa dia baru saja berbicara tentang orang Yahudi yang mencari tanda dan mujizat dan kehilangan Kristus. Dengan keyakinan akan kekuatan Roh, Paulus berkata bahwa ada kekuatan dalam memberitakan Kristus yang disalibkan yang sanggup mengubah hidup. Kata lain dari pesan Kristus yang disalibkan adalah Injil. Paulus mengatakan bahwa kata-kata yang sangat indah dan mujizat tidak dapat mengubah siapa pun tetapi Allah dalam kedaulatan-Nya menggunakan kata-kata pemberitaan Injil untuk mengubah kehidupan. Itu tidak berarti bahwa Paulus tidak intelektual dan persuasif. Paulus sangat pintar dan persuasif dalam surat-suratnya. Tetapi dia mengerti bahwa kefasihan dalam berbicara tidak memiliki kekuatan. Hanya kata-kata Injil yang memiliki kuasa. Kuasa Tuhan tidak terletak pada pengkhotbah atau presentasi pengkhotbah tetapi dalam kekuatan Roh melalui pemberitaan Injil. Berkhotbah dengan kefasihan memberikan anda popularitas tetapi hanya pemberitaan Injil memberikan anda transformasi hidup.

Biarkan saya jujur ​​dengan anda sebagai pengkhotbah. Ini tidak mudah. Sering kali hati saya menginginkan popularitas. Saya ingin menjadi populer dan supaya jumlah jemaat gereja bertambah banyak. Beberapa minggu yang lalu, saya membuka Facebook dan melihat pos orang-orang. Ketika saya melakukannya, saya melihat sebuah pos dari pendeta lain di gereja yang berbeda. Gereja ini juga merupakan gereja internasional seperti RSI. Dan pendeta tersebut memposting gambar dengan tulisan yang mengatakan bahwa orang-orang dari setiap bangsa berkumpul untuk menyembah Yesus. Ruangan penuh sesak dan tidak bisa memuat jumlah orang-orang baru. Hati saya berdarah ketika saya melihat posting ini. Anda tahu kenapa? Satu, karena saya juga berharap saya bisa mengatakan hal yang sama. ROCK Center dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai macam negara yang menyembah Yesus. Dan inilah alasan lainnya. Meskipun mereka berkata bahwa mereka menyembah Yesus, saya tahu pasti bahwa mereka tidak memberitakan Kristus yang disalibkan. Gereja tersebut ditandai dengan hikmat manusia dan warna hiburan. Tapi itu berhasil. Orang-orang tertarik padanya. Jadi saya berpikir, mungkin saya harus mengubah metode pelayanan saya dari yang berpusat pada Injil menjadi yang berpusat pada manusia. Jadi minggu depan kita akan memulai seri baru selama 4 minggu yang berjudul, “Bagaimana Yesus memampukan anda menikmati kehidupan seks yang terbaik” dan kita akan menaruh tempat tidur ukuran kingsize di panggung. Dan saya akan berkhotbah sambil berbaring di tempat tidur dengan istri saya. Itu akan menyenangkan dan akan menarik perhatian banyak orang. Kedengaran seperti ide yang bagus kecuali karena dua alasan. Yang pertama, saya tidak punya istri. Yang kedua, khotbah semacam itu mungkin menarik banyak orang dan mendapatkan popularitas tetapi kotbah itu tidak mengubah kehidupan. Hanya pesan skandal dari Kristus yang disalibkan yang bisa secara radikal mengubah kehidupan. Kemenangan sebuah khotbah bukanlah seberapa populer khotbah itu tetapi bagaimana khotbah itu mengubah kehidupan. Dan ketika saya melihat beberapa wajah anda hari ini, saya tahu bahwa Paulus benar. Saya dapat melihat bagaimana pesan Injil secara radikal mengubah hidup anda. Saya dapat melihat betapa anda sangat mencintai Yesus hari ini. Dan itulah kemenangan dari khotbah salib Kristus. Bukan popularitas tetapi transformasi kehidupan.

Karakteristik terakhir dari pemberitaan tentang salib adalah bahwa iman para pendengar bersandar pada kebenaran Injil saja. Taruh ini di pikiran anda. Betapapun hebatnya seorang pendeta, dia bukanlah alasan untuk iman anda. Orang itu akan mengecewakan anda dengan satu atau lain cara. Biarkan saya memperjelas. Jika saya belum mengecewakan anda sebagai pendeta anda, maka anda hanya butuh menunggu. Cepat atau lambat, saya akan mengecewakan anda. Saya seorang pria dengan banyak kekurangan dan kelemahan. Amin? Jangan amin terlalu keras untuk itu. Tapi lihat saya. Saya bahkan tidak dapat mengingat beberapa nama anda dan saya adalah pendeta anda. Beberapa dari anda tersinggung pada saya karena anda tersenyum kepada saya dan saya tidak senyum balik kepada anda. Inilah kenyataannya. Saya tidak mengatakan saya akan menjadi pendeta yang buruk. Saya akan melakukan yang terbaik untuk meniru Yesus dan menjadi pendeta terbaik yang saya bisa untuk memimpin anda dan gereja ini. Tapi dengarkan saya dengan jelas. Jangan menaruh iman anda pada saya. Jangan menaruh harapan anda pada saya. Taruh harapan dan iman anda dalam Kristus dan dia yang disalibkan. Saya dapat meyakinkan anda bahwa Kristus tidak akan pernah mengecewakan anda. Dan pemberitaan tentang salib memberikan anda Kristus sebagai harapan iman anda. Saya akan tutup dengan ini. Iman yang bergantung pada tanda dan keajaiban dapat dihancurkan dengan doa yang tidak dijawab. Iman yang tergantung pada alasan yang cerdas dapat dihancurkan dengan argumen yang lebih baik. Tetapi iman yang bergantung pada kuasa Allah dalam Injil tidak dapat dihancurkan karena Kristus telah disalibkan dan tidak ada yang dapat mengubah apa yang telah ia selesaikan. Taruhlah iman anda di dalam kebenaran Injil.

Discussions:

  1. Explain why the Jews think that Christ crucified is a stumbling block and why the Greeks think that it is foolish. Which type of people you think is more dominant in your personal context? Share it with the group.
  2. According to Paul, what is the difference between those who delight in the cross of Christ and those who think the cross is absurd? Explains why this truth both destroys our self-esteem and gives us a bold confident in life at the same time.
  3. In the context of 1 Corinthians, what does Paul meant by “the wisdom of God”? How does this wisdom compel us to boast in the Lord alone?
  4. Read Jeremiah 9:23-24. Out of the list of things that we can boast about (beside in the Lord), which one do you tend to boast on? Share with the group.
  5. How does the truth of No.3 empowers us to spread the gospel?
  6. “The message of Christ-crucified should be the heartbeat of every Christian sermon.” Is this true about many Christian church that you know? Discuss.
  7. Explain why faith that rests on the truth of the gospel is indestructible, and why only preaching Christ crucified can give you this faith.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.