Jebakan-jebakan Hidup

“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.” Mazmur 91:1-3

Orang yang percaya kepada Tuhan akan selalu ada di dalam perlindungan-Nya. Tuhan akan melepaskannya dari jerat penangkap burung.

Di ayat yang sudah kita baca di atas, kita digambarkan seperti burung yang terjerat yang dilepaskan oleh Tuhan. Burung adalah seekor binatang yang bebas, ia tidak takut hujan dan badai. Di dalam keadaan cuaca buruk seperti apapun juga burung dapat bertahan.

“Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kitapun terluput!” Mazmur 124:7

Di dalam Tuhan kita adalah burung yang bebas, yang juga tidak takut dan tidak terpengaruh dengan keadaan yang ada di sekeliling kita. Namun tanpa Tuhan di dalam kita, maka kita akan hidup seperti seekor burung yang berada di sangkar. Burung tersebut tidak akan dapat berbuat banyak.

Jeratan atau jebakan yang dipasang oleh iblis guna menjerat burung-burung pastilah tampak enak dan menarik, jika tidak manakah mungkin ada burung yang mau mendekatinya. Jeratan yang dibuat iblis sudah dirancangkan secara khusus dan unik bagi setiap manusia, sebab setiap manusia memiliki keinginan dan kelemahan yang berbeda. Dan setiap jebakan yang dibuat iblis telah dibuatnya lebih kuat dan kokoh dari pada manusia yang akan dijeratnya, jika tidak maka jeratan itu tidak akan ada gunanya.

Karena itu, adalah suatu hal yang munafik jika seseorang yang sudah terjerat oleh iblis berkata bahwa dia akan dapat keluar dari jeratan itu dengan sendirinya. Kita yang sudah terjerat tidak akan dapat lepas jika Tuhan tidak melepaskan kita.

Berikut adalah beberapa macam jenis jeratan/jebakan yang ada:

Jeratan Traumatis – Jeratan ini adalah jeratan yang terjadi karena pengalaman buruk yang terjadi di masa lalu yang membuat seseorang menjadi terikat dan trauma akan hal itu. Orang yang terjerat di sini biasanya akan menjadi seorang yang ketakutan dan tidak memiliki keyakinan.

Jeratan Kenyamanan – Jeratan yang satu ini umumnya dimulai dari tindakan iseng-iseng saja. Awalnya biasa saja, tetapi akhirnya tidak bisa lagi terlepas. Contohnya, minum alkohol, merokok dan judi.

Perangkap Bebek – Perangkan bebek yand dibuat oleh orang pribumi Amazon telah dibuat sedemikian rupa supaya bebek-bebek tidak lagi merasa takut dengan perangkap tersebut. Penjeratan bebek di mulai dengan orang Amazon yang melemparkan sebuah labu (pumpkin) ke sekumpulan bebek-bebek, karena reflek dan takut maka langsung saja bebek-bebek tersebut terbang menjauh. Orang Amazon hanya tinggal diam dan tidak berbuat apa-apa dalam jangka waktu yang lama, maka bebek-bebek mulai kembali lagi ketempat di mana mereka berada. Lalu setelah itu, maka orang Amazon ini akan melemparkan sebuah labu lagi, dan karena reflek dan takut bebek-bebek kembali terbang menjauh. Orang Amazon tidak berbuat apa-apa lagi, sehingga akhirnya bebek-bebek kembali lagi ketempatnya. Hal ini diulang berkali-kali oleh orang Amazon sampai bebek-bebek merasa nyaman, tidak takut lagi, dan akhirnya tidak lagi terbang menjauh ketika dilemparkan sebuah labu ditengah-tengah mereka. Setelah itu, orang Amazon akan melemparkan sebuah labu buatan yang di dalamnya ada orang. Saat dilemparkan di tengah-tengah bebek, maka orang yang di dalamnya tinggal keluar dan menangkapi bebek-bebek tersebut dengan mudah.

Manusia yang terperangkap oleh jeratan yang satu ini biasanya merasa pada awalnya bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah hal yang biasa saja, tidak ada yang harus ditakuti sampai pada akhirnya mereka terjerat.

Perangkap tradisi – Orang-orang yang terlalu memperhatikan tradisi dapat juga terikat atau terperangkap. Contohnya, orang-orang yang masih tetap €˜berdoa€™ dan memberikan barang-barang kepada orang tua mereka yang sudah meninggal. Orang-orang yang seperti ini menganggap bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah suatu tanda hormat kepada orang tua mereka. Saya mau katakana kepada orang-orang yang seperti ini bahwa percuma kita menghormati orang tua kita setelah mereka meninggal, yang penting adalah menghormati orang tua kita sewaktu mereka masih hidup.

Perangkap kesibukan – Tidak ada salahnya untuk santai di dalam hidup ini. Janganlah mengira bahwa kesibukkan adalah suatu bukti kesuksesan. Orang yang terjerat di dalam perangkap ini adalah mereka yang selalu sibuk dan dapat disebut sebagai seorang workaholic. Tahukah saudara bahwa justru bos-bos besar yang sukses tidak terlalu sibuk jika dibandingkan dengan bawahan mereka.

Perangkap sok penting – Orang yang terperangkap di sini selalu ingin dianggap penting. Di dalam segala situasi dan keadaan orang ini akan selalu ingin kelihatan penting.

Perangkap monyet – Seekor monyet dapat ditangkap dengan mudah dengan sebuah kacang atau makanan yang disukainya. Makanan yang disukai monyet dimasukkan ke dalam toples yang memiliki mulut yang kecil tetapi cukup untuk dilewati oleh tangan monyet. Ketika monyet terserbut melujurkan tangannya melewati mulut toples ini dan mengambil makanan yang ada di dalamnya, maka monyet itu tidak akan lagi dapat mengeluarkan tangannya sebab dengan tangan yang tergenggam, tangannya menjadi besar dan tidak dapat keluar lewat mulut toples yang kecil. Setelah itu, monyet ini akan dengan mudah ditangkap.

Janganlah kita gampang dijerat oleh hal-hal yang menarik, indah dan enak sampai akhirnya tidak dapat lepas darinya.

Jebakan latihan – Kita akan menjadi seorang sebagaimana kita telah dilatih di dalam hidup. Contohnya seekor rajawali yang dibesarkan oleh sekumpulan bebek-bebek akan merasa bahwa dirinya adalah seekor bebek yang tidak normal dan jelek. Walaupun rajawali diciptakan untuk terbang tinggi, tetapi karena dia dibesarkan oleh bebek-bebek yang tidak dapat terbang, maka dia juga tidak akan dapat terbang. Sampai pada suatu hari, ketika seekor serigala yang mengejar sekumpulan bebek-bebek ini, tiba-tiba saja karena ketakutan maka sang rajawali ini terbang tinggi.

Sewaktu di dalam krisis dan keadaan terancamlah maka kita akan dapat terlepaskan dari jeratan yang satu ini.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.