Kebutuhan terbesar kita

Kisah Para Rasul 3:1-10

3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. 3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. 3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. 3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.” 3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. 3:6 Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah 1 !” 3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. 3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. 3:9 Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah, 3:10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.

 

Dunia ini penuh dengan penderitaan!

 

Contohnya, gempa bumi yang terjadi pada pada bulan Februari 2023. Gempa bumi berkekuatan 7,8 melanda Turkey dan Syria di mana ebih dari 20,000 orang telah meninggal. Jutaan orang terluka dan juga kehilangan rumah, dan harta milik. Upaya untuk membersihkan dan membangun kembali kota2 tsb akan memakan waktu bertahun-tahun.

 

Di sebuah surat kabar yang memuat bencana alam ini menaruh foto seorang pria dewasa yang sedang duduk di antara puing-puing bekas gedung apartemen. Yang mencolok dari foto itu adalah pria tersebut terlihat sedang memegang sebuah tangan kecil yang mencuat keluar dari reruntuhan.

 

Di bawah foto itu tertulis:

“Seorang ayah memegang erat tangan putrinya yang berumur 15 tahun, setelah dia meninggal dunia akibat tertindih puing-puing bekas gedung apartemen-nya.”

 

Kita hanya bisa membayangkan rasa sakit yang harus dialami ayah ini.

Ketika sang Ayah memanggil nama anak perempuannya, tetapi tidak ada jawaban darinya.

 

Sang ayah menolak untuk melepaskan tangannya.

Sang ayah bertahan duduk menunggu walaupun putrinya telah meninggal.

 

Berita ini hanyalah satu kisah tragis di antara banyak sekali kisah yang terjadi setiap hari nya, bahkan setiap jam.

 

Tahukah saudara bahwa di dalam Alkitab kita dapatkan banyak sekali sumber daya untuk bagaimana kita dapat menghadapi penderitaan di dalam hidup ini.

 

Salah satunya adalah yang baru saja kita baca di dalam Kisah Para Rasul 3:1-10.

 

  1. Realitas Saat Ini
  2. Harapan Masa Depan
  3. Jaminan Masa Lalu

 

 

 

1. Realitas Saat Ini

Kisah Para Rasul 3:1–2

3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. 3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

 

“Pukul tiga petang”

Orang Kristen pada mulanya bertemu di Bait Allah umat orang Yahudi dan juga di rumah-rumah.

  • Jam 3 sore adalah jam sembahyang
  • Bait Allah di jam-jam segini sangat ramai
  • Orang-orang Yahudi datang untuk beribadah

 

Oleh karena itulah banyak sekali pengemis di daerah sekitar Bait Allah pada waktu itu.

 

“Laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya”

  • Lumpuh sejak lahir, datang ke gerbang Bait Allah setiap hari
  • Meminta uang dari orang-orang yang datang untuk beribadah
  • Pria ini yang miskin secara fisik, dan juga miskin secara materi (broke and broke)

 

Dia meminta sedekah, tetapi ia sepertinya sudah terbiasa dengan kelumpuhnya.

 

Kisah Para Rasul 3:3–4

3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. 3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.”

 

“Lihatlah kepada kami”

  • Apa yang biasanya orang-orang lakukan ketika melihat pengemis, atau gelandangan yang meminta uang?
  • Orang-orang cenderung memalingkan muka, menghindari kontak mata
  • Tetapi coba lihat Petrus dan Yohanes, mereka menatap matanya dan berkata, “Lihatlah kepada kami”

Orang Kristen di gereja mula-mula tidak takut ataupun kaget ketika harus menghadapi penderitaan yang begitu berat; bahkan kelihatannya mereka senantiasa siap menghadapi penderitaan.

 

Mengapa bisa demikian? Apakah yang mereka miliki sehingga bisa seperti itu?

 

2 Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya

 

Filipi 1:29

1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk

 

Apakah Saudara masih kaget ketika mengalami penderitaan?

 

Janganlah kita takut ataupun kaget kalau harus mengalami penderitaan hari ini.

2. Harapan Masa Depan

Jika kehancuran dan penderitaan itu begitu nyata dan ada dialami oleh setiap orang, termasuk orang Kristen, lalu apakah yang bisa kita lakukan? (Dua hal)

 

  1. i) Yang Pertama, seperti yang telah kita lihat tadi: Jangan takut atau kaget, tetapi siap untuk mengalami penderitaan. Sebab penderitaan itu pasti akan datang.

 

  1. ii) Yang Kedua, mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya dalam Kisah Para Rasul 3…

Kisah Para Rasul 3:5–6

3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. 3:6 Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”

 

Ternyata…

Petrus dan Yohanes juga sama bokek-nya dengan orang lumpuh itu.

 

Namun, hal itu tidak membuat mereka mengabaikan orang lumpuh tersebut.

  • Mereka berkata, “Saya tidak memiliki perak dan emas, tetapi apa yang saya miliki saya berikan kepada Anda…”

 

Apa yang mereka miliki yang lebih berharga daripada uang?

  • “Demi nama Yesus Kristus orang Nazaret, berjalanlah!”

 

Mereka memiliki Yesus!

  • Ketika Saudara memiliki Yesus dalam hidup, Saudara dapat bermurah hati sebab saudara telah memiliki yang paling berharga di dunia ini.
  • Kemurahan hati lah bukan tentang berapa banyak uang yang Anda miliki, ini tentang apa yang Anda hargai dalam hidup.

 

When you have Jesus in your life you can be generous because you possess the most precious thing in this world.

Generosity is not a matter of how much you have in life, but what you treasure in life.

 

Petrus dan Yohanes tidak mencari alasan untuk tidak menolong orang lain walaupun mereka tidak punya uang.

 

Koq bisa?

Karena apa yang mereka miliki itu jauh lebih berharga dari segalanya.

 

Rasul Paulus berkata:

Filipi 3:7-8

3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

 

—-

 

Coba kita lihat mujizat yang dialami orang lumpuh itu…

Kisah Para Rasul 3:7–8

3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. 3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

 

Mujizat itu terjadi secara instan!

  • 2 tahun yang lalu – saya harus menjalani operasi ACL di lutut kiri saya
  • Diperlukan waktu 12 bulan untuk rehabilitasi
  • 18 bulan setelah operasi saya baru bisa melompat-lompat

 

Yang dialami orang lumpuh itu bukanlah rehabilitasi melainkan pemulihan!

 

Nabi Yesaya menggambarkan pemulihan Israel…

Yesaya 35:5–6

35:5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. 35:6 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;

 

Pria lumpuh itu tidak hanya bisa berjalan, ia langsung melompat seperti rusa!

 

Mukjizat pemulihan ini adalah tanda yang menunjukkan harapan masa depan bagi semua orang percaya.

 

  • Pengemis lumpuh itu hanya ingin mendapatkan uang
  • Tetapi Tuhan memberikan dia pemulihan

 

Brokenness and Suffering is real!

  • Sebab kita hidup di antara dua masa
    • Masa Kerajaan Allah yang sudah dimulai, dan
    • Masa Kerajaan yang belum sepenuhnya tiba
  • Bahasa Inggris nya: “the already, but not yet” kingdom of God.

 

Pemulihan secara mujizat ini menunjukan bahwa nanti, ketika Yesus datang yang ke-2 kalinya…

 

Tidak ada lagi kehancuran dan penderitaan—semua nya adakan dipulihkan!

 

  • Semua kesalahan akan diperbaiki
  • Semua air mata akan terhapus

 

Pengharapan bagi setiap orang percaya bukanlah hanya sebatas rehabilitasi, tetapi pemulihan secara total.

3. Jaminan Masa Lalu

Kisah Para Rasul 3:9–10

3:9 Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah, 3:10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.

 

Mujizat membawa dan mengarahkan orang kembali kepada Tuhan!

 

Kisah Para Rasul 1:1

1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus

 

Alkitab Bahasa Inggris:

Acts 1:1 “I have dealt with all that Jesus began to do and teach…”

 

“Began to do” = “Memulai melakukan…”

  • Ini menunjukkan bahwa apa yang Tuhan Yesus lakukan itu hanya permulaan
  • Dengan dicurahkannya Roh Kudus, Yesus memberikan kepada para rasul dan juga semua murid untuk melanjutkan misi-Nya

 

Yesus menyembuhkan Orang Lumpuh

Lukas 5:17-26

5:17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. 5:18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. 5:19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. 5:20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni.” 5:21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” 5:22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? 5:23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? 5:24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” –berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu–:”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” 5:25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. 5:26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: “Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.”

 

Meskipun kita harus siap mengalami penderitaan, kita harus ingat bahwa itu bukanlah rancangan Tuhan.

 

Mujizat yang tercatat di dalam Alkitab menunjukkan kepada kita rancangan Tuhan yang sebenarnya. Dan pemulihan itu akan dialami oleh setiap orang percaya.

 

Hari ini, mungkin saudara sedang hidup di tengah-tengah penderitaan, namun pada saat yang bersamaan saudara juga bisa hidup penuh dengan pengharapan.

 

Koq bisa? Karena apa yang Yesus lakukan dan ajarkan.

 

  • Yesus datang untuk lebih dari sekadar menyembuhkan orang buta dan lumpuh.
  • Yesus datang untuk memulihkan Saudara secara utuh, lengkap.
  • Yesus datang untuk mengampuni dosa Saudara.

 

Kepada orang lumpuh itu, Yesus berkata, “Dosamu sudah diampuni.”

 

Kebutuhan yang paling utama dan paling mendesak bagi setiap manusia bukanlah pemulihan keuangan atau kesehatan, melainkan pemulihan hubungan dengan Allah.

 

Itulah adalah kebutuhan terbesar kita!

 

Berbeda dengan ayah yang menolak untuk pergi dan melepaskan tangan putrinya yang telah meninggal, setelah dia tertimpa beban bangunan yang runtuh…

Bapa di surga meninggalkan putranya, Yesus, yang tertimpa beban dosa Anda di kayu Salib.

 

Berbeda dengan ayah yang tidak berdaya untuk menolong putrinya…

Bapa di surga merencanakan kematian tragis putranya dari awal.

 

Ketika Yesus berseru,

“Eloi Eloi, Lama Sabakhtani” yang artinya

“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

 

Apa jawab Bapa dari Surga? Tidak ada jawaban sama sekali.

 

Bagaimana Saudara dapat menghadapi penderitaan hari dengan penuh harapan dan tidak menjadi hancur?

 

  • Sebab realitas penderitaan saat ini bukanlah rancangan Tuhan.
  • Kematian sekalipun, bukanlah rancangan Tuhan
  • Kita diciptakan untuk hidup kekal

 

  • Sebab harapan pemulihan masa depan itu pasti akan datang
  • Saudara tidak hanya direhabilitasi, tetapi saudara akan mengalami pemulihan secara total
  • Segala sesuatu akan dijadikan baru

 

  • Sebab kita sudah mendapatkan jaminan dari masa lalu, yaitu pengorbanan, kematian, dan kebangkitan Tuhan Yesus.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.