Kelumpuhan Rohani yang Disembuhkan

Saudara yang terkasih, minggu ini kita akan belajar dari suatu kisah tentang orang lumpuh yang disembuhkan Yesus. Didalam Luk 5:17-26 diceritakan bahwa ketika Yesus sedang mengajar ada beberapa orang datang dengan mengusung seorang lumpuh diatas tempat tidurnya. Mereka bermaksud membawa dan meletakkannya dihadapan Yesus, tetapi karena banyaknya orang disitu sehingga mereka harus naik keatap rumah dan membongkar atap itu. Mereka menurunkan orang lumpuh itu dari atap dengan tempat tidurnya ketengah-tengah orang banyak tepat didepan Yesus! Sungguh suatu usaha yang luar biasa dari orang-orang yang mengusung orang lumpuh ini. Saudara, orang lumpuh ini didalam bahasa Inggris King James version dikatakan sebagai orang yang sakit “Palsy” yang artinya kelumpuhan yang disebabkan oleh terserangnya susunan urat syaraf. Didalam hidup kita, banyak juga kita temukan kenyataan orang Kristen yang “Palsy”, lumpuh secara rohani. Orang Kristen seperti inimungkin tetap ke gereja, bahkan melayani Tuhan, aktif digereja tetapi sebetulnya tidak mempunyai hubungan yang benar dengan Tuhan, alias lumpuh rohani. Waktu masalah dan tekanan datang, maka mereka tidak berdaya apa-apa.

Sekarang mari kita melihat orang-orang yang mengusung orang lumpuh ini. Saya percaya untuk mengusung seseorang, paling bagus diperlukan empat orang untuk mengangkat usungan. Jika empat orang mengusung, maka usungan itu akan kuat dan stabil. Saudara, ada beberapa hal yang perlu dilakukan mereka sebelum mengangkat usungan itu. Pertama, sebelum mereka bekerja sama untuk mengangkat usungan, mereka harus sepakat dulu. Mereka harus mengangkat itu bersama-sama, sebab jika tidak usungan itu akan miring dan orang lumpuh itu akan terjatuh! Mereka harus mengangkat bersama-sama, berjalan bersama-sama dan kearah yang sama.Kita lihat disini bahwa sangat diperlukan kesehatian dan tujuan yang sama supaya maksud mereka ini tercapai. Ayat 19 dijelaskan: “Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang disitu, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat didepan Yesus.” Saya percaya saudara, keempat orang ini mempunyai kesungguhan untuk menolong orang lumpuhini. Tanpa kesungguhan, maka tidak mungkin mereka bersusah-susah menggotong usungan dan orang lumpuh itu sampai ke atap rumah. Bahkan mereka harus membongkar atap itu! Membongkar atap berbicara juga bagaimana kita membongkar cara berpikir kita.Seringkali cara berpikir kita menghambat pekerjaan Roh Kudus didalam hidup kita! Ketidak percayaab kita seringkali menghambat mujisat Allah terjadi! Pertanyaannya sekarang, apakah Yesus tidak tahu ada orang yang membongkar atap? Yesus tahu! Tapi Ia membiarkannya. Seringkali Yesus membiarkan dulu waktu kita berusaha dengan cara sendiri.

Yes 50:10, “Siapa diantaramu yang takut akan Tuhan dan mendengarkan suara hamba-Nya? Jika ia hidup didalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama Tuhan dan bersandar kepada Allahnya.” Saudara yang terkasih, dari Yesaya ini kita lihat bahwa bukan jaminan kita hidup dalam Tuhan tidak pernah hidup dalam kegelapan. Sebagai contohnya: Sadrakh, Mesakh dan Abednego harus masuk dapur api. Daniel seorang ayng taat beribadah, tapi ia harus masuk goa singa! Didalam ayat 20 dari Lukas 5 dikatakan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah sendiri?” Mereka percaya Yesus bisa membuat mujisat tetapi tidak percaya bahwa Yesus bisa mengampuni dosa. Ayat 26 berkata, “Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut katanya: “Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.” Mrk 2:12, berkata “Dan orang itupun bangun, segera mengangat tempat tidurnya dan pergi keluar dihadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat” Saudara bayangkan selama bertahun-tahun tempat tidur telah menjadi tumpuan hidup bagi orang lumpuh ini. Tetapi Yesus menyuruh dia untuk bangun dan mengangkat tempat tidurnya atau andalan hidupnya selama bertahun-tahun! Tuhan mau merubah hidupmu! Mari kita perhatikan adakah bagian-bagian dari hidup kita yang “Lumpuh”? Mungkin bagian itu adalah kehidupan doamu yang “lumpuh”, atau kerinduan membaca firman Tuhan, atau hal memberi, hal mengampuni, hal mengucap syukur atau hubungan-hubungan yang lumpuh, misalnya hubungan dengan orang tua, suami-istri, saudara-saudara, dsb. Orang lumpuh ini tidak bisa bekerja sendiri, dia memerlukan empat orang untuk membantu dia untuk sampai dihadapan Yesus! Saudara, Tuhan mau kita hidup saling tolong menolong, saling membantu satu sama lain. Kita perlu kesehatian, kesepakatan dan mempunyai satu tujuan. Amos 3:3, “berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji?” Saudara yang terkasih, coba kita lihat sekeliling kita, pasti ada banyak orang-orang yang memerlukan pertolonganmu! Dan Tuhan mau memakai setiap kita untuk menolong dan memulihkan saudara-saudaramu yang lain! Amin

Tags:
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.