Kepercayaan Tomas

YOHANES 20:24 – 29
  1. Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
  2. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”
  3. Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas:
  4. “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”
  5. Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!”
  6. Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
 
Alkitab bisa disebut sebagai buku yang penuh berkat Tuhan.
Ini bukan untuk mengatakan bahwa Kitab Suci hanya berisi berkat. Didalamnya ada perintah, peringatan, dan bahkan kutukan juga. Tetapi pada kenyataanta isi Alkitab yang sangat dominan adalah berkat. Tujuan Alkitab adalah untuk membawa kita ke dalam seluruh berkat Tuhan sehingga Tuhan menjadi satu-satunya sumber berkat bagi seluruh umat-Nya.
Alkitab dimulai dengan berkat, karena Tuhan menciptakan segala sesuatu dan menyebutnya “sangat baik. ” (Kejadian 1:30)
Alkitab juga berakhir dengan berkat:“Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai semua. Amin ” (Wahyu 22:21).
Terletak antara keduanya, kita menemukan berkat demi berkat. Setelah membuat manusia,“Tuhan memberkati mereka. Dan Tuhan berkata kepada mereka,
KEJADIAN 1:28:
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Ketika Tuhan memimpin Israel keluar dari perbudakan di Mesir, Dia memberikan doa ke dalam mulut imam Harun:
BILANGAN 6:23-26:
  1. “Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:
  2. TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
  3. TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
  4. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka.”
Ketika Putra Tuhan, Yesus, datang ke bumi, dia mengucapkan berkat-berkat yang luar biasa. Ucapan Bahagianya dimulai,Berbahagialah orang yang miskin dalam roh, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga ” (Mat. 5:3).
Yesus memberkati anak-anak (Markus 10:16).
Yesus memberkati hamba-hamba yang setia (Mat. 24:46).
Yesus memberkati mereka yang menuruti Firman-Nya (Lukas 11:28).
Dalam Injil Yohanes, Yesus mengucapkan berkat terakhir-Nya ketika murid Nya, Tomas yang tadinya tidak percaya telah jadi percaya, ini adalah suatu berkat yang sangat penting karena secara langsung merujuk kepada kita:
“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya ” (Yohanes 20:29).
 
Karena keselamatan kita terima melalui iman, kebenaran ini memberikan kunci bagi kita semua: Yesus berjanji kepada kita, bahkan meskipun kita tidak melihatnya dengan mata kita sendiri, tetapi jika kita mempercayai Firman-Nya, kita akan diberkati dengan semua berkat yang pernah Dia janjikan dan yang akan diberikan Tuhan.
 
THOMAS YANG TIDAK PERCAYA
 
Dalam catatan terakhirnya tentang Kristus dalam penampakannya kepada murid-muridnya di Yerusalem, Yohanes mencatat sebuah peristiwa yang tidak tercatat di tempat lain dalam Kitab Suci:
Yesus datang khusus dan menunjukan bekas luka paku di tanganya kepada Tomas yang tidak percaya bahwa Dia sudah bangkit dari kematian.
 
Kita tidak tahu banyak tentang Tomas seperti murid-murid yang lain yang lebih terkemuka.
Apa yang kita pelajari tentang dia dalam Injil Yohanes, bagaimanapun juga menyajikan gambaran yang jelas tentang pesimisme dan ketidak percayaan TOMAS yang kuat sekali.
Dalam pasal 11, kita melihat Thomas bereaksi terhadap perkatasn Yesus yang akan kembali ke Yerusalem yang merupakan wilayah para pemimpin agama Yahudi yang mengancam akan membunuh Yesus. Tomas beraksi dengan mengatakan,
“Marilah kita juga pergi, supaya kita mati bersama-sama dengan dia ” (Yohanes 11:16).
Kemudian, ketika Yesus memulai memberitakan tentang Perpisahan-Nya dengan mengatakan bahwa Ia akan pergi ke surga untuk menyediakan tempat bagi para murid, Tomas mengeluh,
“Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi. Bagaimana kita bisa tahu jalanya? ” (Yoh. 14: 5).
 
Sejumlah kecil bukti ini menunjukkan bahwa Tomas sebenarnya setia kepada Yesus dan bahkan sangat berani, tetapi dia juga fatalistik dan mudah berubah.
Gambaran ini diteguhkan oleh penolakannya untuk mempercayai laporan Yesus yang sudah bangkit.
Ketika Yesus mati, pikiran dan wajah Tomas jadi masam, karena Tomas melihat kehancuran semua harapan-harapannya.
Dengan cerita tentang ketidakpercayaan Tomas inilah Yohanes mengakhiri tulisanya tentang kematian dan kebangkitan Yesus:
YOHANES 20:24-25
  1. Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
  2. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”
 
Karena mengucapkan kata-kata inilah Thomas dikenal dalam sejarah sebagai “DOUBTING Thomas. ”
 
Kita seharusnya tidak meremehkan dia, bagaimanapun, seolah-olah Tomas adalah satu-satunya murid yang penuh keraguan: sesungguhnya semua murid juga gagal untuk percaya pada kebangkitan Kristus di beberapa point.
Ketika kita berbicara tentang orang-orang dengan keraguan yang tulus, Alkitab sangat penuh dengan anugerah dan sangat membantu.
Pertimbangkan Ratu Sheba, yang telah mendengar cerita luar biasa tentang kebijaksanaan dan kemuliaan Raja Salomo, sehingga dia melakukan perjalanan ke Yerusalem “untuk menguji dia dengan pertanyaan-pertanyaan yang sulit ” (1 Raja-raja 10:1). Perilakunya mengungkapkan ratu Sheba sebagai orang yang sangat skeptis:
Ratu Sheba tidak percaya semua yang dia dengar, tapi dia terbuka untuk berubah dan mempercayai kebenaran. Jadi dia bertanya secara pribadi, dan mengajukan teka-teki pada Solomon sebagai cara untuk melihat bukti dari apa yang dia sudah dengar.
Alkitab mencatat,“Ketika dia datang ke Salomo, dia menceritakan semua yang ada di pikirannya. Dan Salomo menjawab semua pertanyaannya ”.
(1 Raja-Raja 10:2 – 3).
Setelah melihat kebenarannya sendiri, Ratu Sheba berkata,
1 RAJA-RAJA 10:6-7:
  1. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu,
  2. tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.
 
Keraguan yang semacam ini — menjadikan pencarian sejati akan kebenaran dan kesediaan nya untuk mempercayainya — sering kali sangat diberkati oleh Tuhan dan harus dihormati oleh semua hamba-Nya.
Jika anda merasa sulit untuk mempercayai apa yang telah anda dengar tentang Kekristenan dan ingin mengetahui kebenaranya, anda harus membuka Alkitab dengan pikiran dan hati yang terbuka. Anda harus merasa bebas untuk mengajukan pertanyaan anda kepada pendeta dan orang Kristen lainnya.
Selama anda benar-benar mencari kebenaran dan dengan tulus dan mau terbuka untuk percaya jika anda diyakinkan, maka janji Yesus berlaku untuk anda:
 
LUKAS 11:9-10:
  1. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
  2. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
 
Jika anda dengan tulus bertanya-tanya tentang Yesus, maka pencarian anda kemungkinan akan berakhir dengan seperti Ratu Sheba yang memberikan penegasan: “Lihatlah, setengahnya tidak diberitahukan kepadaku! ”
Masalah dengan ketidakpercayaan Thomas, bagaimanapun, adalah bahwa dia benar-benar yakin sekali pada prinsipnya.
Dengan sesungguhnya Tomas adalah orang yang tidak percaya. Dia menetapkan persyaratan dan, tuntutan dengan menyatakan, keengganannya untuk percaya:
“Kecuali aku melihat bekas paku pada tangannya, dan mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke lambungnya, sekali-kali aku tidak akan percaya ” (Yohanes 20:25).
 
Tomas tidak akan bisa dibujuk dan diyakinkan oleh kesaksian gabungan dari semua anggota kelompok kerasulan lainnya. . . . Dia tidak bisa mengerti mengapa semua rasul, orang-orang bijaksana yang dia kenal baik, telah percaya. Dia menyimpulkan betapapun bodohnya mereka, dia tidak akan mengikuti teladan kebodohan mereka. ”
 
Sangat menarik bahwa Yesus menampakkan diri yang pertama kepada para murid pada hari Minggu Kebangkitan dan kemudian tidak menampakkan diri kepada mereka lagi sampai hari Minggu berikutnya (ketika Yohanes mengatakan bahwa Yesus kembali “delapan hari kemudian, ” dia menghitung secara inklusif, seperti pola Yahudi).
Ada kemungkinan bahwa Yesus sedang menekankan pengumpulan umat-Nya untuk beribadah pada harinya Tuhan. Thomas, satu-satunya dari sebelas murid yang tersisa, yang tidak hadir di minggu sebelumnya ketika para murid berkumpul ketika Yesus pertama kali muncul. Maka tidak mengherankan bahwa sementara murid-murid lain dikuatkan dalam iman mereka, Tomas hanyut dalam keadaan ketidakpercayaan yang keras. Ketidakhadirannya dalam persekutuan berkontribusi pada ketidakpercayaannya.
Hal ini mengingatkan kita mengapa semua orang percaya perlu teratur dan konsisten dalam menghadiri kebaktian di gereja. Prinsip ini terutama berlaku bagi mereka yang ragu-ragu dalam iman atau kehidupan rohani mereka.
 
“Hal terburuk yang dapat dilakukan seseorang ketika dalam ketidakpercayaan, keraguan, dan kedinginan rohani menyelimuti hidupnya, dan kegelapan sedang menutupi gemerlapnya bintang-bintang, adalah pergi sendirian dan mengurung diri dengan pikirannya sendiri, mungkin hal ini bisa jadi tambah mengerikan, atau, setidaknya, pikiran-pikiran yang negatif akan semakin mengganggu. Sebenarnya Hal terbaik yang bisa dia lakukan adalah pergi ke antara rekan-rekan saudara seimanya. Jika khotbah tidak banyak bermanfaat baginya, mungkin doa dan pujian serta rasa persaudaraan akan membantunya. ”
Karena Tomas tidak hadir ketika Kristus pertama kali menampakkan diri kepada para murid, Tomas kehilangan sukacita pribadi Kristus dan kehadiran Tuhan sebagai sang Raja damai. Tidaklah mengherankan bahwa ia menghabiskan satu minggu dalam keputusasaan dan kekalutan yang seharusnya dia mungkin bisa bersukacita dan menikmati suasana kebangkitan.
Tomas mendapat perhatian dalam kasih Kristen yang setia dari rekan-rekan murid Tuhan yang lain. Meskipun mereka tidak dapat meyakinkan Tomas tentang apa yang telah mereka lihat, kesaksian mereka tampaknya telah menjelaskan tentang kehadirannya pada hari Minggu berikutnya, sehingga Tomas hadir ketika Tuhan muncul lagi. Demikian juga dengan kita orang percaya hari ini, kita harus memberkan perhatian khusus terhadap mereka yang telah jarang ke gereja dan harus memberikan dorongan dan kesaksian yang mereka butuhkan untuk mereka bisa kembali ke kawanan domba Kristus.
 
LIHATLAH TANGAN KU
 
Terlepas dari ketidakpercayaannya, pada akhirnya Tomas dibawa kembali kepada iman oleh penampilan Yesus yang kedua di tengah-tengah murid-muridnya.
YOHANES 20:26:
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!”
 
Jika ini terdengar akrab, alasannya adalah karena kejadian ini adalah pengulangan virtual dari penampakan Yesus pada minggu sebelumnya. Dalam tubuh kebangkitan-Nya, Yesus dapat muncul tepat di hadapan para murid-Nya tanpa melalui membuka pintu. Kali ini, Dia berbicara langsung kepada Tomas muridnya yang tidak percaya.
YOHANES 20:27:
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”
 
Ada tiga poin penting bagi kita untuk dicatat tentang pelayanan Yesus untuk mengembalikan Tomas kepada iman:
 
Yang pertama adalah Yesus tidak keberatan mengulangi pelayanan-Nya sebelumnya. Yesus lahir di dunia ini untuk menawarkan perdamaian manusia dengan Tuhan kepada kita semua pria dan wanita yang terhilang dalam dosa, jadi tidak ada beban berat baginya untuk mengulangi kehadiran ini untuk kedua kalinya.
Memang, Yesus senang menampilkan diri-Nya berulang-ulang kepada orang-orang berdosa yang Dia panggil untuk diselamatan, lalu berbicara kepada hati mereka,“Damai sehahtera selalu bersamamu. ” Jika anda diselamatkan, itu karena Yesus datang kepada anda melalui Firman-Nya dan mengadakan perdamaian.
Dia memberi tahu anda bahwa kematiannya yang menebus semua dosa anda telah mengakhiri murka Tuhan terhadap dosa-dosa anda dan memanggil anda untuk meletakkan senjata anda dalam penyerahan iman kepada Nya.
Jika anda menyadari bahwa Yesus menawarkan perdamaian dengan Allah dan hidup yang kekal, maka Yesus sendirilah yang telah datang sebelumnya kepada anda dan berbicara kepada jiwa anda melalui Alkitab, dan Roh Kudus untuk memanggil anda jadi orang beriman.
 
Kedua, Yesus menawarkan pemulihan hubungan kita dengan Allah Bapa.
Sama seperti penampakan yang sebelumnya, Dia menunjukkan tanda-tanda bekas luka pengorbanannya untuk dosa-dosa kita di kayu salib.
Yesus terus-menerus meletakkan salib di depan kita untuk membangkitkan iman kita dan memberi kita kedamaian.
Jika anda menemukan diri anda meragukan kasih Tuhan , ingat salib, di mana sang putra Tuhan dengan suka rela memberikan hidupnya untuk anda.
Jika anda merasa bahwa anda tidak mungkin memiliki kedamaian dengan Tuhan, ingatlah luka-luka Kristus dan lihat harga yang memuaskan keadilan Tuhan terhadap anda. Jika anda menutup mata anda pada malam hari dan anda merasa takut bahwa anda mungkin mati dan dikirim ke neraka, ingat
1 YOHANES 1:7:
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
 
Karena berfokus pada salib inilah Yesus menetapkan sakramen Perjamuan Kudus untuk memberikan peringatan abadi akan kedamaian yang Dia menangkan melalui kematiannya yang menebus semua dosa kita. Menerima lambang tubuh dan darah Kristus dengan tubuh yang terkoyak dan darah yang tertumpah karena dosa-dosa kita, setiap orang percaya harus bisa diyakinkan tidak hanya sekedar Tuhan akan menerima jiwa kita disurga di masa depan, tetapi juga bahwa berkat Tuhan telah ditetapkan bagi kita saat ini ketika kita hidup di bumi sekarang ini.
 
Ketiga, perhatikan pelayanan penggembalaan yang Yesus lakukan kepada ketidak percayaan Tomas:
 
YOHANES 20:27:
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”
 
Di satu sisi, Yesus dengan penuh kasih karunia menjawab tuntutan Thomas, Yesus tidak mengejek atau menegur Thomas tetapi melayani ketidakpercayaannya.
Mungkin kita sulit membayangkan sesuatu yang lebih melelahkan dan menjengkeljan daripada perilaku Tomas, tetapi kita tidak mungkin bisa membayangkan sesuatu perbuatan yang lebih sabar dan penyayang, selain dari perlakuan Tuhan Yesus terhadap murid yang lemah ini.
Dia memperlakukannya sesuai dengan kelemahannya, seperti seorang perawat yang lembut berurusan dengan anak yang galak, bandel dan rewel.
Di sisi lain, Yesus menggunakan cara ini kepada Thomas untuk membuktikan kebenaran keilahian-Nya.
Bagaimana mungkin Yesus tahu apa yang dikatakan Tomas, kecuali dia adalah Tuhan dari kehidupan dan kebangkitan, bukankah Tuhan yang mengetahui segala rahasia?
Ketika Thomas akhirnya menjadi percaya, itu bukanlah karena kesaksian teman-temannya, kesaksian itu menang sangat berharga, tetapi sesungguhnya karena Yesus telah menyatakan diri-Nya secara pribadi sedemikian rupa sehingga Tomas tidak bisa lagi untuk tidak percaya.
Mari kita lihat betapa luarbiasanya Yesus menanggapi ketidakpercayaan Tomas dengan jawaban lembut yang dirancang untuk memenangkan imannya.
Thomas bersikeras,
“Kecuali Aku melihat bekas paku di tangannya, ” dan Yesus memberi tahu dia,“Lihat tanganku. ”
 
Thomas punya keinginan untuk, “menancapkan jariku ke dalam bekas paku itu, ” dan Yesus mengundang dia,“Letakkan jarimu disini. ”
 
Thomas menambahkan bahwa dia harus, “meletakkan tanganku ke dalam lambungnya, ” maka Yesus menjawab,“Letakkan di sisiku. “
 
“Aku tidak akan pernah percaya, ” Thomas bersikeras, tetapi Yesus memerintahkan dalam kasih karunia yang berdaulat, “Jangan tidak percaya, tetapi percaya ”.
(Yohanes 20:25 – 27).
 
Dalam setiap cerita sebuah pertobatan, Yesus secara pribadi melayani ketidakpercayaan orang berdosa secara individu dan secara berdaulat memanggil jiwa orang itu secara pribadi, “Jangan jadi tidak percaya, tapi percayalah”.
 
Ketika Yesus memanggil anda, maka anda pasti dan harus mendengarkan dan meresponsnya.
Ketika Yesus datang ke hadapan anda melalui Firman-Nya, anda pasti menyingkirkan ketidakpercayaan anda dan mengikuti teladan yang diberikan Tomas kepada anda.
 
KERAGUAN DIGANTI DENGAN IMAN
 
Hal pertama yang kita perhatikan tentang pertobatan Tomas adalah bahwa dia tampaknya tidak benar-benar memasukkan jarinya ke dalam luka-luka ditangan dan di lambung Yesus.
Begitu Yesus menyatakan diri-Nya kepada Tomas, murid itu tidak lagi menuntut keinginan nya untuk dipenuhi; sebaliknya, kesadaran imannya memaksanya untuk melepaskan semua keberatannya dan segera mengakui Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan.
Bukan karena tuntutannya telah dipenuhi, maka Thomas memutuskan bahwa dia bersedia untuk percaya.
Sebaliknya, Pengungkapan pribadi Yesus membanjiri ketidakpercayaanya dan menarik Tomas datang kepada Kristus sebagai seorang hamba dan penyembah Yesus Kristus.
Dengan cara ini, Tomas beralih dari yang tadinya menolak untuk percaya kepada kebangkitan Yesus di antara para murid yang lain, sekarang berubah drastis menjadi orang yang menawarkan pengakuan iman tertinggi di dalam Kristus. Itu seperti yang kemudian Paulus nyatakan:
“Di mana dosa bertambah, kasih karunia makin berlimpah ”
(Rm. 5:20).
Kejadian ini hanya ada di Injil Yohanes, memang dalam keempat Injil yang lain tidak ada pengakuan iman yang lebih besar daripada yang diberikan oleh Thomas yang dulunya tidak percaya:
“Tomas menjawabnya, ‘Tuanku ( my Lord) dan Tuhanku (my God)’” (Yohanes 20:28).
Tomas mengakui Yesus dalam dua pengakuan penting yang juga harus dipeluk oleh setiap orang Kristen.
 
Pertama, ia menyebut Yesus sebagai Tuannya (my Lord), Tomas menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Yesus untuk keselamatan pribadi, penyembahan, dan ketaatan.
Tomas dengan demikian memberikan pengakuan dari Mazmur 16:2:
Aku berkata kepada TUHAN: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!”
 
PSALM 16:2:(ESV)
[2] I say to the LORD, “You are my Lord; I have no good apart from you.”
 
KATA LORD ADALAH TUAN BUKAN TUHAN.
 
Beberapa orang Kristen diajari bahwa kita dapat memandang Yesus sebagai Juru Selamat, tetapi mereka menahan komitmen kepada-Nya sebagai Tuan yang berkuasa atas hidup kita.
Tomas membantah gagasan ini, dia menunjukkan bahwa iman di dalam Kristus menuntut penyerahan diri kepada-Nya sebagai Tuan kita yang berdaulat.
 
Kedua, Tomas mengakui keilahian Kristus, menyembah Dia sebagai “Tuhanku. ”
 
JC Ryle menyebut hal ini:
“sebuah kesaksian yang sangat berbeda untuk Tuhan kita yang sangat penuh berkat karena KETUHANANYA. Itu adalah sebuah pernyataan yang jelas dan tidak salah lagi bahwa Thomas memercayai Yesus, yang dia lihat dan sentuh hari itu, bukan hanya sebagai manusia, tetapi juga sebagai Tuhan. Di atas segalanya, itu adalah sebuah pernyataan yang diterima dan menyenangkan hati Tuhan kita, dan itu juga adalah sebuah pernyataan yang tidak ditegur oleh Yesus dengan sepatah kata pun.”
 
Di atas segalanya, marilah kita setiap hari menyerahkan diri kita yang berdosa kepada Kristus dengan keyakinan yang tidak diragukan lagi, bahwa Dia sebagai Allah yang sempurna dan juga manusia yang sempurna.
Karena Dia adalah manusia, dan karena itu Dia dapat disentuh dengan perasaan kelemahan kita. Dia adalah Tuhan, dan karena itu Dia “mampu menyelamatkan mereka yang datang kepada Allah melalui Dia. ”
 
Tomas menyembah Yesus dan mengakui Dia sebagai Tuhan, yang berdaulat, Juruselamat yang membuat perjanjian di Alkitab, dan sebagai satu-satunya Allah yang benar dan hidup, yang berinkarnasi dalam daging untuk keselamatan kita.
Apakah anda mengakui hal-hal ini sebagai kebenaran Yesus?
Jika ya, pastikan untuk menambahkan kata lain yang dimasukkan Tomas.
Dia mengakui Yesus tidak hanya sebagai Tuhan dan Allah tetapi sebagai “Tuanku dan Tuhanku! ” (Yohanes 20:28).
Yesus menawarkan diri-Nya kepada anda, jadi jangan gagal untuk menerima Dia dalam iman yang menyembah. Dan kemudian mempersembahkan diri Anda kepadanya dalam penyerahan pemujaan, memuji dia sebagai “Tuanku dan Tuhanku. ”
Jika anda melakukannya, seperti Thomas, maka anda akan menikmati keselamatan baik di bumi dan juga sampai kekekalan.
 
BERBAHAGIALAH ORANG-ORANG YANG PERCAYA
 
Dengan pengakuan Tomas yang begitu mulia, rasul Yohanes membawa catatan Injilnya ke klimaksnya. Dia mulai dengan pernyataan tentang keilahian Yesus.
YOHANES 1:1:
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
 
Bagi Yohanes, klimaks yang cocok untuk seluruh catatan Injil ini adalah seorang yang tidak percaya yang sangat keras yang dihadapkan kepada kasih karunia Yesus yang berdaulat dan mengakui kebenaran hakiki yang dinyatakan di seluruh Injil ini:“Tuanku dan Tuhanku! ”
Untuk Yohanes, Injil tidak hanya benar tetapi kebenaran yang menyelamatkan; sehingga dia menulis Injilnya, seperti Tomas,
YOHANES 20:31:
tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
 
Dengan tujuan untuk penginjilan, Yohanes menyimpulkan pelayanan Yesus kepada Tomas dengan kata-kata yang diucapkan oleh Kristus tentang murid-murid yang akan datang dikemudian hari.
Yesus berkata kepada Tomas,
YOHANES 20:29:
Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
 
Apakah anda memiliki kondisi dan tuntutan, seperti hal – hal yang harus anda lihat lebih dahulu— sebelum anda bisa percaya kepada Yesus?
Yesus mungkin menjawab atau mungkin tidak menjawab anda dengan cara yang anda inginkan, tetapi Dia akan menyatakan diri-Nya kepada anda secara pribadi jika anda mencari Dia melalui Firman-Nya.
Yesus mengingatkan Tomas bahwa akan ada legiun orang-orang yang tidak percaya yang akan diselamatkan tanpa melihat demonstrasi fisik tubuh Kristus yang sudah dibangkitkan, tetapi dengan pewahyuan Kristus yang sama efektifnya dalam catatan yang ditulis oleh para rasul. Melalui Sabda-Nya, Yesus berdiri di hadapan kita hari ini, memanggil kita kepada iman dengan pengungkapan diri yang sama nyata dan kuatnya dengan yang membuat Tomas bertekuk lutut dan dengan berkat khusus bagi kita yang percaya.
Yesus bersikeras kepada Tomas bahwa jika anda percaya tanpa melihatnya, anda akan lebih diberkati.
Apakah berkat-berkat ini? Diantaranya adalah berkat yang diterima oleh siapa saja yang pernah percaya:
A. Dosa-dosa anda akan diampuni,
B. Anda akan menerima hadiah hidup yang kekal secara cuma-cuma,
C. Anda akan diterima di dalam pelukan Tuhan sebagai anak Nya yang terkasih,
D. Anda akan dibebaskan dari penghakiman yang akan datang, E. Anda akan dibangkitkan dalam tubuh yang mulia seperti tubuh Kristus yang telah dibangkitkan,
F. Anda akan memiliki kekuatan untuk menjalani kehidupan yang kudus dan damai secara rohani, G. Anda akan diurapi dan diberkati untuk dipakai Tuhan sebagai saksi keselamatan bagi orang lain.
Berkat ini dan lebih banyak lagi akan menjadi milik anda dengan anda menjadikan pengakuan iman Tomas sebagai pengakuan iman anda juga, yaitu mengakui Yesus sebagai “Tuanku dan Tuhanku! ”
Jika anda sudah melakukan ini, maka anda dapat menikmati kemegahan dari kebenaran berkat Injil Yesus yang terakhir adalah berkat yang diucapkan atas anda:
“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya ” (Yohanes 20:29). Amin
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.