Masalah

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Masalah atau tantangan dalam kehidupan kita diijinkan Tuhan terjadi dengan 2 tujuan:

1. Sebelum Pertobatan Tuhan mengijinkan Iblis mencobai kita dengan masalah untuk membawa kita datang pada pertobatan dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Pada saat mengalami tantangan yang berat seringkali kita baru sadar untuk minta pertolongan Tuhan.

2. Sesudah Pertobatan Tuhan ingin melatih, mendidik dan mengajar kita menjadi anak Tuhan yang handal dan kuat melalui tantangan hidup. Tujuan Tuhan hanya satu supaya anak-anakNya menaklukkan dan menguasai bumi.

Sudah saatnya anak-anak Tuhan tampil menjadi orang-orang yang menguasai posisi kunci baik di dunia bisnis, pendidikan, teknologi, kesehatan dan sebagainya. Tuhan sangat rindu untuk melimpahkan harta orang fasik kepada anak-anakNya.

Kita sebagai anak Tuhan sering tidak menyadari bahwa kita diciptakan Tuhan untuk berkuasa di bumi bukan di surga. Manusia yang terdiri dari tubuh, jiwa dan roh tidak didesign Tuhan untuk hidup di surga. Surga hanya untuk alam roh.

Kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”.

Tujuan Tuhan dalam menciptakan manusia adalah sangat jelas sesuai dengan ayat di atas yaitu: berkuasa atas bumi.

Sudut pandang dan tindakan anak Tuhan yang keliru dalam menghadapi tantangan yang terjadi dalam kehidupan mereka:

– Tantangan / masalah membuat hidup tidak nyaman dan stress – Lari dan menghindar dari masalah / tantangan – Mengandalkan kemampuan manusia daripada Tuhan – Pada saat tantangan semakin berat – memberontak atau menyalahkan Tuhan

Kalau kita mau belajar dan merenungkan Firman Tuhan lebih dalam maka kita akan menemukan jawaban dari segala permasalahan kita. Tuhan telah memberikan contoh melalui kehidupan tokoh-tokoh Alkitab sehingga kita dapat belajar daripadanya:

Bersabar dalam menghadapi tantangan Abraham mempunyai masalah dalam hal melahirkan keturunan, kemudian Tuhan berjanji kepada Abraham pada saat dia berumur 75 tahun. Dari cerita Abraham kita tahu bahwa penggenapan janji Tuhan terjadi setelah 25 tahun.

Tahan uji dalam menghadapi tantangan Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Daniel 13:16-30) dimana tetap taat pada Tuhan walaupun tantangan semakin besar dihadapan mereka (dapur api yang dipanaskan 7 kali lebih panas).

Daniel 13:28-30 menggambarkan dimana nama Tuhan dipermuliakan pada saat anak Tuhan mau berserah dan tahan uji.

Percaya dan berserah kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan Gideon dengan 300 pasukan pergi berperang melawan bangsa Median yang beratus kali lipat jumlah pasukannya (Hakim-Hakim 7-8). Gideon percaya bahwa dengan pertolongan Tuhan tidak ada yang perkara yang mustahil.

Visi, Misi dan rencana Tuhan dalam kehidupan kita selalu jauh diatas kemampuan kita untuk menggenapinya supaya kita bergantung senantiasa pada Tuhan dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.

Raja Daud berkata dalam Mazmur 118:8-9 “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.118:9Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan”.

Yesaya 31:1-3 berkata “Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.31:2Akan tetapi Dia yang bijaksana akan mendatangkan malapetaka, dan tidak menarik firman-Nya; Ia akan bangkit melawan kaum penjahat, dan melawan bala bantuan orang-orang lalim.31:3Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Sudah saatnya kita mengubah cara pandang kita terhadap semua tantangan yang terjadi dalam kehidupan kita. Kita harus melihat tantangan sebagai:

– Sarana until kita bertumbuh secara rohani – Kesempatan untuk Tuhan menunjukkan mukjijatnya – Alat untuk bersaksi kepada orang yang belum mengenal Tuhan Yesus – Salah satu cara Tuhan untuk memberkati kita lebih lagi

Dengan sudut pandang di atas maka kita akan lebih kuat dan bersikap positif dalam hidup ini. Amin.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.