Mata menentukan hati dan kehidupan

Allah menyebut kita (anak-anakNya) sebagai biji mataNya untuk menunjukkan bahwa kita sangat berharga. Mata sangat berharga bagi seluruh tubuh kita.

 

Dengan mata, kita bisa tau siang dan malam, terang dan gelap; kita tau bila langit berwarna biru muda berarti cuaca cerah sedangkan bila awan berwarna kelabu berarti tanda akan hujan.

Bahkan dengan mata, manusia bisa melihat hal yang baik dan tidak baik. Segala hal yang dilihat oleh mata akan berpengaruh dalam seluruh kehidupan kita.

  • Bila kita melihat yang baik, hidup kita akan baik.
  • Apabila kita melihat hal-hal yang tidak baik, hidup kita juga akan tidak baik.

 

Mata juga berpengaruh pada hidup kerohanian kita.

Kita akan tetap kuat atau menjadi lemah, itu tergantung pada pemakaian mata kita.

  • Bila kita melihat sekeliling kita yang lemah, kita akan menjadi lemah.
  • Namun bila kita melihat perlindungan Allah yang sempurna, kita akan yakin bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu dan rencanaNya tidak pernah gagal.

 

Itu sebabnya marilah kita menggunakan mata kita untuk melihat hal-hal yang baik, yang membangun dan yang membuat kita berbuah bagi Kerajaan Allah.

 

  1. Mata Menentukan Hati dan Kehidupan.

Maksudnya adalah segala sesuatu yang kita lihat bisa mempengaruhi hati dan hati kita akan mempengaruhi hidup kita.

 

Mata adalah Pelita Tubuh.

“Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;

Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu” Matius 6:22-23.

Apabila mata kita melihat hal yang baik, tubuh dan hati kita juga akan baik; bila mata kita melihat hal yang jahat, hati kita juga menjadi jahat.

 

“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan” Amsal 4:23.

Kita harus menjaga hati dengan segala kewaspadaan, penjagaan ketat karena apa yang kita lihat memancar melalui kehidupan kita.

 

Dua ayat tersebut menjelaskan bahwa mata akan mempengaruhi hati dan kehidupan.

 

Kita dapat mengumpamakan mata seperti kamera video.

Bila kamera video diarahkan kepada seseorang, gambar yang terekam adalah gambar orang itu. Kalau dikeluarkan lagi melalui layar LCD, gambar yang munculpun sama.

Mata seperti kamera video, kemanapun mata diarahkan, segala yang terlihat oleh mata itulah yang akan terekam dan akan terpancar kembali.

 

Demikianlah mata mempengaruhi hati dan hati mempengaruhi kehidupan (perkataan dan tingkah laku kita).

  • Hidup kita sangat dipengaruhi oleh apa yang sering dan suka kita lihat.
  • Baik atau jahatnya kehidupan banyak dipengaruhi oleh apa yang kita suka lihat.

Intinya apapun yang kita suka lihat berdampak dalam banyak hal.

 

Illustrasi:

Ada seorang bapak yang membeli burung perkutut dengan harga yang sangat mahal karena burung tsb memenangkan pertandingan (suaranya sangat merdu). Kemudian bapak itu membeli kurungan dari besi dan menempatkan burung itu ke dalam kurungan besi serta meletakkan kurungan tsb di tempat yang tinggi agar aman.

Pada malam hari ketika bapak itu tidur nyenyak, datanglah kucing tetangga mendekati kurungan burung tsb. Waktu burung itu melihat kucing, ia ketakutan kalau kucing itu menerkamnya. Karena ketakutan ia terbang kesana kemari didalam kurungan besi. Semakin burung itu terbang-terbang, si kucing semakin tertarik. Kucing itu semakin mendekat dengan naik ke meja, burung itu semakin ketakutan lagi, ia terus terbang kesana kemari dan berharap dapat menghindar dari kucing itu.

Pagi harinya bapak tsb ingin mendengar kicau burung perkutut itu; namun apa yang terjadi? Burung itu mati karena terlalu banyak membentur kurungan. Bapak itu menyesal karena burung perkutut yang dibeli dengan harga yang mahal itu mati.

Burung perkutut itu mati karena ketakutan; ia takut melihat tatapan mata si kucing. Kucing itu tidak pernah bisa menerkam karena burung perkutut ada dalam kurungan besi yang kuat; kurungan itu lebih kuat daripada gigi kucing. Namun hanya karena tatapan mata si kucing, burung itu dicekam ketakutan. Karena takut dan panik, burung itu terbang kesana kemari, menabrak kurungan berkali-kali hingga mati.

 

Dari ilustrasi tsb kita bisa belajar bahwa mata mempengaruhi hati, hati yang dicekam ketakutan akan mempengaruhi tindakan (tingkah laku) dan akhirnya tindakan mempengaruhi kehidupan.

 

Sebenarnya kalau burung itu tidak melihat kucing tetapi melihat kurungannya yang kuat, ia akan tenang. Kucing boleh ada disitu tetapi kalau burung itu tidak memperdulikan dan tidak melihat tatapan mata kucing, masalahnya selesai.

Kucing itu tidak akan pernah bisa masuk dan burung itu bisa tertawa…”Cing kucing, percuma kamu dekat-dekat, ini kurungan besi, gigimu kalah kalau kamu nekat”.

  • Burung itu takut bahkan hingga mati karena dia berfokus pada kucing (pengganggu).
  • Bila dia berfokus pada kurungannya yang kuat yang melindunginya, dia bisa tenang.

 

Kitapun demikian, segala yang sering kita lihat akan mempengaruhi hati dan akan memancar dalam kehidupan, baik dalam perkataan maupun perbuatan kita. Mata itu seperti jendela dan pintu bagi hati kita.

 

 

Kejadian 15:1-6.

“Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.”

Abram menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.”

Lagi kata Abram: “Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.”

Tetapi datanglah firman Tuhan kepadanya, demikian: “Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.”

Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya. Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”

Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran”.

  1. Abram Melihat Dirinya: Membuat Imannya Menjadi Lemah (ayat 1-3).

Allah sudah punya rencana yang luar biasa bagi Abram.

  • Allah berkata, “Abram, Abram, Akulah perisaimu. Aku akan memberkati engkau”.
  • Namun Abram berkata, “Tidak Tuhan, aku akan mati dengan tidak punya anak. Semua berkat ini percuma karena hanya akan diwariskan kepada hambaku”.

Mengapa Abram bisa berkata seperti itu, padahal Allah sangat mengasihinya dan menjadi perisai baginya? Perlindungan Allah seperti kurungan besi yang melindungi burung dalam ilustrasi tadi bahkan perlindungan Allah jauh lebih dahsyat daripada kurungan besi tsb.

 

“Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkatKejadian 12:1-2.

 

Allah sudah berjanji bahwa Abram akan diberkati dan menjadi bangsa yang besar. Ia akan punya anak bahkan keturunannya luar biasa banyaknya.

  • Mengapa hati Abram bisa berubah?
  • Mengapa imannya bisa runtuh, lemah?
  • Mengapa ia bisa berkata yang negatif?

Karena ia melihat kelemahannya.

 

Janji Allah sudah lama diberikan kepadanya tetapi sekian lama belum menjadi kenyataan.

  • Semakin lama, ia semakin tua bahkan menjadi sangat tua.
  • Istrinya yang mandul juga sudah tua bahkan sudah mati haid.
  • Abram melihat dirinya dengan segala kelemahan dan keterbatasannya. Ia melihat keadaannya sendiri yang terlihat mustahil.
  • Karena Abram melihat ketidakmungkinannya, hatinya menjadi lemah, imannya menjadi lemah dan perkataannya menjadi negatif.
  • Sekarang perkataannya menjadi tawar, perkataannya adalah perkataan putus asa.

 

Hidup ini sangat dipengaruhi oleh segala sesuatu yang kita lihat dan menjadi focus kita.

 

Ketika Saul dan tentaranya berperang melawan Filistin, dari pihak Filistin tampillah raksasa Goliat. Karena melihat tubuh Goliat tinggi besar dan melihat diri sendiri terlalu kecil dan tidak seimbang, mereka dicekam ketakutan dan keputusasaan.

  • Mereka tidak bisa melihat Allah yang menyertai mereka.
  • Mereka tidak bisa berjalan dalam kuasa Tuhan padahal kuasa Tuhan menyertai mereka.

 

  1. Abram Melihat Janji Allah bagi Hidupnya, maka Imannya Menjadi Kuat (ayat 4-6).

Allah datang kepada Abram dan menyuruh dia melihat bintang-bintang di langit.

Ketika Abram melihat bintang-bintang di langit, Tuhan mengulangi janjiNya, “Nanti seperti itu banyaknya keturunanmu”.

  • Abram mulai melihat janji Allah.
  • Ia tidak lagi melihat keadaan dan kelemahannya sendiri.
  • Ia tidak lagi melihat hal-hal dan fakta-fakta yang tampaknya tidak mungkin.
  • Ia mulai melihat janji, kebesaran dan kemampuan Tuhan.
  • Sekarang ia melihat dan percaya pada kasih karunia Tuhan dan imannya dibangun.

Ketika ia melihat janji Allah bahwa Allah berkuasa menepati janjiNya, imannya dibangun dan dikuatkan. Dulu Abram melihat kelemahannya sehingga imannya menjadi lemah. Namun kemudian, ia melihat Allah yang kuat dan ia menjadi kuat.

 

Dalam hidup ini kita bisa belajar dari Abram.

 

Bila kita suka melihat film rohani, youtube khotbah yang membangun, suka melihat acara TV tentang kegerakan Allah, maka roh kita ikut terbakar dan iman kita’pun  dibangun.

Kalau kita selalu melihat masalah, kita akan mengeluh, menjadi takut dan goyah;

Namun bila kita selalu melihat kebaikan Tuhan, sekalipun ada masalah, kita bisa tenang, hati bersukacita dan bisa mengucap syukur.

 

 

  1. Iblis Ingin Kita Melihat Hal Yang Tidak Baik.

“Mata menentukan hati dan kehidupan” adalah suatu hukum.

Iblis tau hukum itu bahwa kalau kita melihat hal yang baik, kita akan menjadi baik. Karena itu iblis ingin kita melihat hal yang tidak baik supaya hati dan hidup kita menjadi tidak baik; agar rumah tangga dan masa depan kita menjadi tidak baik; bisnis dan pelayanan kita menjadi tidak baik.

 

  1. Iblis berusaha agar Abram selalu melihat kelemahannya.

Sekalipun tidak tertulis dalam ayat tsb, saya yakin iblis selalu menggoda Abram untuk melihat keadaannya sendiri, kulitnya semakin kisut, semakin tua, tenaganya makin berkurang, istrinya yang mandul bahkan sudah loyo. Iblis mau Abram melihat kelemahannya dan keterbatasannya sehingga imannya goncang, lemah dan putus asa.

 

  1. Iblis berusaha agar Hawa selalu melihat buah yang dilarang Tuhan.

Peristiwa Hawa dapat juga menjadi contoh.

  • Sebetulnya Adam dan Hawa sudah diberkati Tuhan secara luar biasa.
  • Mereka dilindungi dan diberkati Tuhan.
  • Mereka di tempatkan di Taman Eden

Bagaimana iblis merusak mereka?

Iblis datang memakai wujud ular lalu iblis membujuk dan menggoda.

Pertama, lewat perkataan – iblis berkata, “semua tidak boleh dimakan”.

Namun Hawa mantap  berkata, “Boleh, hanya buah pengetahuan baik dan jahat saja yang tidak boleh.”

Iblis berkata lagi “Itu karena Allah punya rencana supaya engkau tidak seperti Allah. Kalau engkau makan buah itu, engkau bisa mengetahui yang baik dan jahat, engkau  menjadi pintar, punya banyak pengalaman dan bisa seperti Allah.”

 

Saat itu Hawa sebenarnya tidak langsung jatuh, ia mengalami sebuah pergumulan.

  • Hawa melihat buah itu dan mulai membayangkan dan merenungkan.
  • Lalu Hawa berkata dalam hatinya, “kelihatannya buah itu baik, kelihatannya nikmat”.
  • Semakin dilihat, buah itu semakin memikat.
  • Semakin dilihat, semakin membuat hati berdebar-debar.
  • Semakin dilihat, semakin mengusik dan menarik hati.

Karena Hawa terus menerus melihat, hatinya terpikat, ia tidak bisa menguasai diri lagi.

Hawa jatuh karena mata.

 

Ada banyak orang jatuh karena mata.

 

  1. Iblis berusaha agar kita melihat hal-hal yang tidak baik.
  • Iblis menggoda untuk melihat dan itu membuat hati berdebar-debar. Dalam hati terdengar, “itu dosa”.
  • Iblis menggoda untuk melihat lagi, ia berbisik, “mumpung tidak ada orang lain.”
  • Iblis selalu menggoda melalui banyak hal, terutama melalui penglihatan supaya kita melihat hal yang tidak baik, hal yang jahat.

Kalau kita tidak menguasai hati kita, kita akan tertarik oleh godaan.

 

  • Jika kita terus melihat hal yang tidak baik, kita akan jatuh.
  • Hati menjadi lemah, terpikat dan akhirnya dikuasai.
  • Hati kita yang sudah dikuasai akan terpancar dalam perbuatan dan tindakan kita.

Semuanya ini akan memancar dengan sendirinya dalam kehidupan kita.

 

Ada peribahasa yang berbunyi

“dari mana datangnya lintah? dari sawah turun ke kali; dari mana datangnya cinta? dari mata turun ke hati.”

 

Saya mengajak setiap kita untuk merenungkan dan menguji diri.

  • Apakah iblis sedang menggoda anda?
  • Apakah ia mencoba menjatuhkan anda melalui segala yang anda lihat?

 

Yesus berkata, “kalau salah satu mata ini membuat anda masuk neraka, cungkil saja mata itu dan buang. Daripada dengan dua mata masuk neraka, lebih baik dengan satu mata masuk surga”.

Bukan berarti mata kita benar-benar dicungkil.

Maksudnya kita harus membuang semua yang tidak baik, yang bisa menggoda kita untuk berbuat jahat. Ini harus dilakukan karena iblis selalu memakainya untuk menggoda supaya kita melihat dan melihat lagi.

 

Mengapa istri Potifar sampai demikian menginginkan Yusuf?

Saya percaya bahwa setiap kali Yusuf lewat, ia melihatnya dan ini membuat hatinya berdebar-debar. Semakin dilihat, semakin menggoda. Dari hari ke hari, istri Potifar melihat Yusuf dan hal ini menggodanya. Jadi karena mata, istri Potifar tergoda.

 

  • Katakan, “Tidak!!” setiap kali iblis menggoda kita, sekarang ataupun nanti.
  • Seandainya dulu Hawa mengatakan “Tidak!” ia akan aman dan selamat.
  • Karena itu kita harus hati-hati dan selalu menguji diri.

 

 

  1. Allah Ingin Kita Melihat Hal Yang Baik.

Iblis ingin kita melihat hal yang tidak baik sehingga merugikan hati dan menghancurkan hidup kita. Namun Allah ingin kita melihat yang baik.

 

  1. Allah ingin Abram Melihat Bintang-bintang di Langit (Kejadian 15:5).

“Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu”.

 

Saat itu Abram tinggal di tenda. Dia melihat dirinya sendiri semakin tua dan lemah, semakin jauh dari janji Tuhan.

Lalu Allah berfirman kepadanya, “Abram, jangan hanya dalam kemah. Dalam kemah, engkau hanya melihat dirimu sendiri, hanya bisa melihat istrimu yang makin loyo, tua dan tidak mungkin lagi. Ayoo Keluar!!”

Abram disuruh keluar dari keadaan seperti itu, lalu Allah memakai ciptaanNya, “Lihat bintang-bintang di langit. Hitunglah, kalau engkau bisa menghitungnya. Nanti seperti itu banyaknya keturunanmu.”

Abram mulai melihat bintang-bintang di langit kemudian dia mulai membayangkan sebanyak itu nanti anak-anaknya. Ia membayangkan begitu banyak orang yang memanggilnya bapa. Imannya dibangun dan dibangkitkan.

“Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran”.

 

  1. Yesus ingin kita Melihat Burung-burung di Udara.

“Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” Matius 6:26.

 

Yesus ingin kita melihat burung-burung diudara untuk mengingatkan pemeliharaan Allah kepada kita. Ketika kita melihat kepada pemeliharaan Allah, iman kita menjadi mantap.

 

  1. Yesus ingin Petrus Melihat Batu Karang.

“Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya” Matius 16:18.

 

Simon adalah orang yang lemah, sesuai arti namanya alang-alang. Alang-alang mudah terbakar dan bila terkena badai tidak bisa tegak berdiri. Angin ke kanan, ikut ke kanan;  angin ke kiri, ikut ke kiri. Hidupnya tidak mantap.

Lalu Yesus berkata, “Simon, sekarang namamu Petrus. Diatas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaatKu.”

Simon melihat batu karang yang tidak pernah goyah, maka imannya tak tergoyahkan.

Batu karang dipakai Yesus untuk membangun hati dan iman Simon. Simon, yang sekarang bernama Petrus bisa dipakai Tuhan; tidak goyah lagi, mantap dan dipakai menjadi rasulNya. Setiap kali ia melihat batu karang yang teguh, imannya dibangun, pelayanannya dibangun dan menjadi murid Yesus yang berani.

 

  1. Yesus ingin kita menggunakan mata kita untuk melihat yang baik.

“Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;

Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu” Matius 6:22-23.

 

Mata adalah pelita atau penerang tubuh artinya mata harus digunakan untuk menerangi tubuh. Jangan sampai mata digunakan untuk melihat yang jahat karena bisa merusak hidup dan hati kita menjadi jahat. Yesus ingin kita melihat yang baik bukan yang jelek.

Gunakanlah mata untuk melihat yang baik.

 

 

  1. Marilah Kita Melihat Yang Baik.
  2. Pasanglah Hal-hal yang Baik di Tempat yang Mudah Kita Lihat.
  3. Pilihlah Media yang Baik, yang Membangun rohani kita.
  4. Buang yang Tidak Baik dan Lihat yang Baik.

 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.