Melihat yang tidak kelihatan

17 “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal” 2 Korintus 4:17-18.

Fanny Crosby telah kehilangan daya penglihatannya sejak ia masih bayi. Namun yang mengagumkan, ia bertumbuh menjadi salah seorang penulis lagu himne Kristen yang paling dikenal sepanjang masa.

Fanny, yang dikaruniai umur panjang, menulis lebih dari 9.000 lagu di sepanjang hidupnya. Beberapa himnenya yang menjadi favorit sampai sekarang, salah satunya adalah “To God Be the Glory”.

Sejumlah orang merasa kasihan kepada Fanny. Seorang pendeta yang berniat baik pernah berkata, “Sayang sekali Tuhan tidak memberimu penglihatan, padahal Tuhan menganugerahkan begitu banyak talenta kepadamu.”

Fanny memberikan jawaban yang rasanya sulit untuk dipercaya, “Pak, seandainya aku bisa mengajukan satu permintaan saat aku dilahirkan, aku tetap ingin dilahirkan buta. Dengan demikian, ketika aku tiba di surga kelak, wajah pertama yang akan kupandang dan membuatku bersukacita adalah wajah Juruselamatku”.

Fanny memandang hidup dari sudut pandang kekekalan.

 

Masalah-masalah yang kita hadapi akan terlihat berbeda jika kita melihat-nya dari sudut pandang kekekalan. Masalah membuat kita semakin kuat ketika kita mengingat satu hari yang mulia kelak pada saat kita bertemu Yesus!

Banyak di antara kita mudah putus asa, stress dan tidak pernah mengalami terobosan baru dalam hidup. Mengapa? Karena waktu menghadapi masalah dan ujian kita cenderung melihat itu secara kasat mata sehingga kita mudah terpengaruh dengan keadaan dan hasutan negatif yang melemahkan.
Sesungguhnya setiap masalah adalah suatu kesempatan bagi kita untuk datang kepada Tuhan dan melihat pekerjaanNya yang ajaib dinyatakan atas hidup kita.

Rasul Paulus tidak memperhatikan yang kelihatan karena yang kelihatan adalah sementara sehingga masalah, penderitaan dan aniaya tidak sedikitpun menggoyahkan imannya; dia tetap setia mengerjakan panggilan hidupnya. 

“Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” 2 Korintus 4:8.

Mengapa rasul Paulus kuat menghadapi itu semua? karena dia selalu mengingat kematian Yesus!

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-NyaFilipi 3:10.

Bila kita menyadari betapa besar pengorbanan Yesus sehingga Dia rela mati bagi kita, kita tidak akan mudah kecewa, menggerutu dan mengeluh bila berada dalam persoalan.

”Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti melihat apa yang tidak kelihatanIbrani 11:27.

Rasul Paulus mengajarkan untuk “melihat yang tidak kelihatan.”

Saat ia semakin tua semakin mengerti bahwa yang kelihatan itu sementara dan yang tidak kelihatan itu kekal sehingga ia menganjurkan untuk memperhatikan yang tidak kelihatan.

 

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah:

  1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan yang tidak kelihatan itu?
  2. Bagaimana kita bisa mempunyai “kemampuan melihat yang tidak kelihatan?”
  3. Bagaimana supaya kita terus mampu melihat yang tidak kelihatan?
  1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan yang tidak kelihatan?

Secara umum, yang tidak kelihatan adalah hal-hal yang bersifat kekal yaitu nilai-nilai kehidupan yang kita jalani, semua berdampak sampai kekekalan.

Yesus datang ke dunia bertujuan menghadirkan dan mengajarkan tentang Kerajaan Allah/ Kerajaan Sorga.

Kerajaan Allah bersifat kekal dan bersifat tidak kelihatan. Karena sukar dimengerti, maka Yesus mengajarkan hal Kerajaan Allah/ Kerajaan Sorga dengan cara perumpamaan.

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu” Matius 13:44.

Sesungguhnya Kerajaan Allah bukanlah sebuah tempat tetapi keadaan yang sangat berharga, indah dan tidak ternilai. Dan sesungguhnya Kerajaan Allah tidak jauh, bukan hanya bisa dialami setelah kematian atau setelah akhir zaman. Yesus berkata bahwa sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kita.

20 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kataNya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,

21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”

Lukas 17:20-21.

“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh KudusRoma 14:17.

  1. Bagaimana kita bisa melihat yang tidak kelihatan (Kerajaan Allah) itu?

3 Yesus menjawab kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat MELIHAT Kerajaan Allah.

4 Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?”

Yohanes 3:3-4.

Nikodemus, seorang Farisi pada suatu malam datang kepada rabi muda (Yesus). la datang karena mendengar “pengajaran Yesus” dan melihat mujizat yang dilakukan-Nya. Dengan rendah hati Nikodemus bertanya sebab ia ingin mengetahui rahasia Kerajaan Allah.

Yesus menjelaskan bahwa untuk bisa “melihat” Kerajaan Allah, maka seseorang harus dilahirkan kembali.

Dilahirkan kembali ini bukan arti hurufiah yaitu masuk kembali dalam rahim ibu, namun kelahiran rohani seseorang melalui imannya. Dilahirkan kembali untuk dapat melihat yang tidak kelihatan (Kerajaan Allah).

 

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kita bisa mengalami proses dilahirkan kembali secara rohani?

Alkitab dengan jelas menulis bahwa Tuhanlah yang menyebabkan kita dilahirkan kembali. Kita tidak dapat memilih apakah kita ingin dilahirkan kembali atau tidak. Itu adalah pekerjaan Tuhan semata-mata.

Sama dengan kelahiran jasmani: kita tidak dapat memilih dimana dan kapan kita lahir; kita tidak bisa memilih siapa orang tua kita dan kita tidak berkontribusi apapun dalam kelahiran jasmani kita.

Dengan cara yang sama, kita tidak berkontribusi apa-pun pada kelahiran baru kita; ini adalah karya Tuhan sendiri.

Tuhan adalah pribadi yang telah menyebabkan kita dilahirkan kembali.

Ini sangat penting untuk dimengerti!

Kita tidak dilahirkan kembali karena kita menjadi orang Kristen. Kita menjadi orang Kristen karena Allah telah menyebabkan kita dilahirkan kembali.

Seperti memiliki akte kelahiran. Yang mana yang lebih dulu? Kelahiran atau akte kelahiran kita? Akte kelahiran tidak menyebabkan kita dilahirkan tetapi akte kelahiran menunjukkan bahwa kita telah dilahirkan.

  • Kita menjadi orang Kristen karena Tuhan telah menyebabkan kita dilahirkan kembali; ini adalah pekerjaan Tuhan semata-mata.
  • Kita yang sebelumnya adalah orang berdosa, dilahirkan kembali oleh Tuhan dan ini yang membuat kita bisa percaya kepada Firman Tuhan.

Keadaan kita sebelum mengenal Tuhan adalah mati rohani karena dosa. Orang mati tidak bisa melakukan apapun bahkan tidak bisa percaya. Tetapi karena kasih karunia kita diselamatkan.

  • Proses keselamatan dimulai dengan Tuhan melahirkan kita kembali.
  • Kita yang dulunya mati terhadap Tuhan (mati rohani), sekarang bisa menerima Firman Tuhan dan percaya.

Dengan kehidupan baru (manusia rohani), kita mampu melihat yang tidak kelihatan; mengerti paradigma iIlahi dan mempunyai pemahaman bahwa hidup ini tidak sementara tetapi mempunyai kualitas kehidupan kekal.

  1. Bagaimana supaya kita terus mampu melihat yang tidak kelihatan?

Situasi akibat pandemi Covid-19 disebut situasi “new normal.”

Situasi ini mengingatkan bahwa “melihat yang tidak kelihatan” adalah juga situasi normal yang baru bagi orang Kristen.

Bagaimana kita membiasakan normal yang baru ini untuk kita terus mampu “melihat yang tidak kelihatan (kekekalan)?”

Dengan terus melihat kepada Yesus Kristus.

“Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!” Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus” 2 Korintus 4:6.

Bagaimana kita terus mampu untuk melihat kepada yang tidak kelihatan?

  • Karena Tuhan sudah membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita untuk melihat kemuliaan Allah di wajah Yesus Kristus.
  • Karena Yesuslah kita bisa melihat kepada kekekalan.

Yesus sudah membayar lunas semua hutang dosa kita.

  • Apa yang kita pantas terima, sudah ditanggung oleh Yesus.
  • Kita selayaknya mati karena dosa kita tetapi karena Yesus, kita menerima hidup yang kekal.

Karena kematian Yesus, Anak Allah yang kudus, kita memiliki jaminan bahwa kita akan hidup kekal bersama dengan Allah.

Jaminannya bukanlah perasaan ataupun pikiran kita tetapi kayu salib Yesus. Kayu salib Yesus berkata kepada kita bahwa kehidupan kekal sudah menjadi milik kita.

  • Karena itu hari ini kita bisa melihat kepada yang tidak kelihatan.
  • Kita bisa yakin bahwa Allah sudah menyiapkan bagi kita kemuliaan kekal yang jauh lebih besar daripada penderitaan kita.

Allah sudah memberikan Yesus untuk mati bagi dosa kita.

Inilah bagaimana kita bisa melihat kepada yang tidak kelihatan: karena kita melihat Yesus sudah mati untuk dosa kita.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.