Membawa Kemuliaan Tuhan

Saudara yang terkasih, kita masih melanjutkan tentang kembalinya kemulian Allah, yaitu pada waktu tabut Allah dikembalikan kepada orang Israel. Setelah tabut itu sampai di Bet-Semes dan Allah menghajar mereka disana, maka tabut itu diambil oleh orang-orang Kiryat-Yearim, bangsa Israel. Tabut Allah, hadirat Allah telah kembali ke Israel! Lalu apa yang terjadi selanjutnya….?

1 Sam 7:2, “Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada Tuhan.” Mengapa sudah ada tabut Allah atau hadirat Allah, tetapi mereka terus mengeluh kepada Tuhan? Kiryat-Yearim artinya “the city of forrest” – ini seperti hidup didalam dunia yang penuh dengan keganasan, kekuasaan, dan uang.

Kita akan melihat bagaimana Allah memberkati orang yang memelihara hadiratnya. 2 Sam 6:11, “Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan Tuhan memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya….Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.” Coba bandingkan dengan orang-orang di Kiryat-Yearim. Sebetulnya mengapa mereka sampai hidupnya hanya mengeluh…dan mengeluh selama dua puluh tahun? 1 Sam 7:3, “Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: “Jika kamu berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukanlah hatimu kepada Tuhan dan beribadahlah hanya kepada-Nya, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.” Ternyata penyebabnya adalah mereka menyembah baal! Walaupun ada tabut Allah, Allah sendiri ada ditengah-tengah mereka….tetapi mereka tidak hidup takut akan Allah! Saudara yang terkasih, janganlah kita meniru gaya hidup orang Kiryat-Yearim yang tidak sungguh-sungguh beribadah kepada Allah. Kita melayani di gereja tetapi sebenarnya kita cuma melayani diri sendiri atau ambisi kita sendiri. Tidak tahukah saudara bahwa segala sesuatu yang tempatkan lebih tinggi dari Tuhan adalah berhala dihadapan Tuhan? Kita rajin ke gereja setiap hari Minggu, tetapi hari-hari lainnya hidup kita bergaya duniawi. Saudara, cinta akan Tuhan akan membuat engkau bergairah didalam ibadah dan hidupmu sehari-hari. Hadirat-Nya membuat kita bebas dan puas. Jika kita puas dengan Allah, kenikmatan dunia atau daya tariknya tidak akan mengganggu engkau lagi. Kis 13:22, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan dihati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” Sebelum Saul disingkirkan, tidak mungkin muncul Daud. Saudara memang ada waktu Tuhan dimana Tuhan membangkitkan pemimpin atau suatu generasi baru. Didalam 2 Sam 6:1-10, Daud mendapat misi dari Tuhan untuk mengembalikan tabut Allah, tetapi walaupun ia seorang yang dekat dengan hatinya Allah, ia tidak luput dari kesalahan juga. Apa kesalahannya? 1 Taw 13:1-7, jika saudara membaca semua ayat-ayat ini, akan diceritakan disana bahwa Daud memakai cara orang Filistin (orang dunia) untuk mengangkat tabut Allah. Baca 1 Sam 6:7, mereka memakai kereta baru. Perhatikan yang dilakukan Daud: “Mereka menaikan tabut Allah itu kedalam kereta yang baru dari rumah Abinadab, sedang Uza dan Ahyo mengantarkan kereta itu.” 1 Taw 13:7, kereta gambaran dari buatan manusia. Uza gambaran dari kekuatan manusia dan Ahyo gambar dari persaudaraan antara manusia. Banyak orang Kristen membangun dirinya, jemaat atau gereja dengan cara dan kekuatan manusia. Lalu apa yang Allah kerjakan…? ayat 9, “Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Kidon, maka Uza mengulurkan tangannya memegang tabut itu, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Uza, lalu Ia membunuh Uza oleh karena Uza telah mengulurkan tangannya kepada tabut itu; ia mati disana dihadapan Allah.” Allah membuat lembu-lembu itu tergelincir dan Uza mati. Lalu Daud menjadi marah dan takut untuk membawa tabut itu. Daud memakai cara dunia untuk memenuhi misi dari Allah. Hasilnya….GAGAL…!!!

Akhirnya Daud mengerti dan memaki caranya Tuhan didalam mengangkut tabut Allah: baca 1 Taw 15:1-25, “Kemudian bani Lewi mengangkat tabut Allah itu dengan gandar pengusung dia atas bahu mereka, seperti yang diperintahkan Musa, sesuai dengan firman Tuhan.” Ayat 15. “Maka Daud dan para tua-tua Israel dan para pemimpin pasukan seribu pergi untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan itu dari rumah Obed-Edom dengan sukacita.” Ayat 25. Jika kita memakai caranya Tuhan didalam melakukan kehendak Tuhan, maka kita akan melakukannya dengan sukacita, termasuk beribadah dengan sukacita, berpuasa dengan sukacita, bekerja dengan sukacita dan melayani dengan sukacita…!!

Jika saudara membaca 2 taw 5, Salomo anaknya Daud melakukan seperti yang diperbuat ayahnya. Saudara yang terkasih, jika cara hidupmu benar maka anak-anakmu juga akan mengikuti yang benar darimu!

Kemuliaan membutuhkan pengorbanan. Tidak ada kebangkitan tanpa salib. No crown without cross! Kemuliaan mempunyai harga yang harus kita bayar! Baca 2 Sam 6:11-14. Kemuliaan Allah adalah janji Allah sendiri kepada gereja-Nya, kita masing-masing. Maukah saudara membayar harganya itu? Yaitu dengan hidup kudus dan berkenan kepada Allah! Amin.

No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.