Mempelai Wanita Kristus

1 Petrus 2:9-12

9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. 12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.

 

Saya awalnya mau memberi judul khotbah ini, “Gereja” tapi kemudian saya berpikir, “Siapa yang mau mendengarkan khotbah tentang Gereja di gereja?” Tidak akan ada yang melihat judul khotbah di podcast “Gereja” dan berkata, “Khotbah tentang gereja. Luar biasa. Tepat sekali yang aku butuhkan di hari Selasa pagi yang galau.” Tidak, tidak ada yang akan mengklik link podcast kecuali para pendeta. Judul “Gereja” terdengar membosankan. Jadi, saya mengubah judul khotbah menjadi “Mempelai Wanita Kristus.” Paling tidak sekarang saya menarik perhatian para wanita. “Ohhh, aku adalah mempelai wanita Kristus.” Dan semua pria berpikir, “Aku bukan pengantin wanita. Aku laki laki. Yos, kapan kamu mau khotbah tentang mempelai pria Kristus?” Sayangnya perkataan ini tidak ada. Anda tidak akan menemukan ini di dalam Alkitab. Tapi menurut saya Alkitab itu adil. Alkitab menyinggung baik pria maupun wanita. Semua wanita yang membaca Alkitab harus menerima dipanggil “putra Allah.” Jadi para pria, anda juga harus menerima kenyataan bahwa anda disebut “Mempelai Wanita Kristus.” Dan hari ini, saya ingin berbicara dengan anda tentang hal ini. Sebuah identitas yang kita kenal sebagai Gereja.

Apa itu gereja? Mengapa kita ada disini? Apa tujuan kita? Bagaimana kita mencapainya? Inilah pertanyaan yang sering kita tanyakan pada diri kita sendiri dalam mendefinisikan identitas pribadi kita. Siapa saya? Kenapa saya disini? Apa tujuan saya? Bagaimana saya mencapainya? Ini adalah pertanyaan identitas. Saya ingin berbicara dengan anda tentang identitas gereja. Anda dan saya tahu secara naluriah bahwa identitas sangat penting dalam menentukan hidup anda. Tanpa mengetahui siapa kita, kita tidak tahu apa yang harus kita perbuat. Tapi menurut saya sering kali kita salah mengidentifikasi siapa kita dengan apa yang kita lakukan. Salah satu pertanyaan tersulit yang harus saya jawab adalah ketika orang bertanya kepada saya, “Siapa kamu?” Bagaimana cara menjawab pertanyaan ini? Kira-kira jawaban saya terdengar seperti ini. “Saya Yosia Yusuf, produk persatuan antara Samuel dan Lydia Yusuf. Saya adalah seorang pendeta. Saya melayani ibadah Internasional di gereja ROCK Sydney. Saya lulus dari Dallas Baptist University dengan gelar Bachelor of Art dan saat ini sedang mengambil Master of Divinity di Morling College. Saya penulis dari 10 buku Kristen terbaik, yang semuanya masih ada di kepala saya hari ini. Dan saya berkhotbah tiga kali dalam sebulan.” Apa yang saya lakukan? Saya menjawab pertanyaan siapa saya dengan apa yang saya lakukan.

Namun, ini sangatlah salah. Apa yang anda lakukan tidak menentukan siapa jati diri anda. Apa yang anda lakukan adalah luapan dari jati diri anda tapi tidak menentukan siapa anda. Jika kita mendefinisikan siapa kita dengan apa yang kita lakukan, kita akan mengalami krisis identitas. Izinkan saya memberi contoh. Siapa yang menggunakan alat Kindle? Bagi anda yang tidak tahu apa itu Kindle, itu adalah alat yang biasa anda pakai untuk membaca buku elektronik. Bentuknya terlihat seperti IPad. Oke, tidak ada yang menggunakan Kindle disini. Izinkan saya mengajukan pertanyaan lain. Ada yang menggunakan IPad? Jika anda menggunakan IPad, anda pasti tahu bahwa ada aplikasi yang bernama Kindle yang memungkinkan anda membaca buku-buku elektronik. Benar? Jadi baik IPad maupun alat Kindle keduanya bisa dipakai untuk membaca buku elektronik. Mereka berfungsi sebagai pembaca e-book. Tapi bisakah saya menyebut IPad sebagai Kindle? Tentu saja tidak. Meskipun IPad bisa berfungsi seperti Kindle, IPad bukan Kindle. Ini adalah sebuah IPad. Pertama, harga IPad jauh lebih mahal daripada Kindle. Kedua, IPad memiliki lebih banyak fungsi daripada Kindle. Anda bisa membuat IPad anda melakukan apa saja yang anda inginkan dengan aplikasi yang tepat. Identitas IPad adalah IPad. Ya anda bisa menggunakan IPad untuk membaca buku elektronik tetapi ini tidak membuat IPad menjadi Kindle.

Gereja dapat berfungsi sebagai banyak hal. Salah satu fungsi gereja adalah tempat beribadah. Dan dengan ibadah dalam konteks ini yang saya maksudkan adalah tempat dimana kita bisa bernyanyi dan memuji Tuhan dengan musik yang bagus dan vokalis yang baik. Ini adalah sesuatu yang baik. Maksud saya, siapa yang mau pergi ke gereja dimana musik bermain di kunci B dan vokalis bernyanyi di kunci F? Itu akan menjadi mimpi buruk. Musik dan warna ibadah adalah hal yang bagus tapi itu bukan identitas gereja. Anda tidak bisa mendefinisikan gereja dengan gaya ibadah mereka. Fungsi lain gereja adalah tempat di mana anak kecil dapat bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Sekarang, dengarkan saya orang tua. Pelayanan anak-anak sangat penting. Membangkitkan generasi penerus yang takut akan Tuhan sangatlah penting dan baik. Tapi dengar. Pelayanan anak-anak bukanlah identitas gereja. Anda tidak bisa memilih gereja berdasarkan pelayanan anak-anak yang dimiliki gereja tersebut. Haruskah gereja memiliki pelayanan anak-anak yang kuat? Pastinya. Haruskah gereja memiliki pelayanan pujian yang indah? Ya dan amin. Tapi itu semua bukan identitas gereja. Mereka adalah luapan dari identitas gereja yang sebenarnya. Mereka adalah fungsi gereja tapi bukan identitas gereja. Saudara mengikuti saya?

Hari ini saya ingin berbicara kepada anda tentang identitas Gereja. Ingat bahwa ketika saya berbicara tentang identitas Gereja, saya juga berbicara tentang identitas pribadi anda sebagai orang percaya di dalam Kristus. Gereja bukanlah suatu bangunan atau pelayanan. Gereja terdiri dari orang-orang yang percaya kepada Kristus. Jadi, anda adalah bagian dari Gereja. Saya adalah bagian dari Gereja. Dan bersama dengan semua orang percaya di dunia ini, kita disebut Gereja. Oleh karena itu, ketika saya berbicara tentang identitas Gereja, saya juga berbicara tentang identitas baru yang dimiliki setiap orang percaya di dalam Kristus. Jadi iya khotbah ini berbicara tentang Gereja tapi ini juga berbicara tentang anda dan saya.

 

Ada empat hal yang dikatakan ayat-ayat ini tentang Gereja. Identitas Gereja; Tujuan Gereja; Metode Gereja; Kekuatan Gereja.

 

 

Identitas Gereja.

 

1 Petrus 2:9 – Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

 

Izinkan saya memberi anda sedikit konteks penting untuk memahami ayat-ayat ini. Surat ini ditulis oleh Petrus ke kelompok gereja yang tersebar di seluruh Kekaisaran Romawi. Seperti kita ketahui, gereja mula-mula mengalami penganiayaan demi penganiayaan dan di tengah-tengah itu semua, Petrus menuliskan kepada mereka sebuah surat untuk mengingatkan mereka tentang identitas mereka di dalam Kristus. Dan ini bukan sesuatu yang baru bagi mereka. Kata-kata Petrus adalah gema dari perkataan Allah kepada Israel dalam Keluaran 19.

Keluaran 19:4-6 – Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”

Jadi beginilah yang Tuhan katakan, “Israel, kamu tidak membebaskan dirimu sendiri dari perbudakan Mesir. Akulah yang melakukannya. Akulah yang bertanding untukmu. Kamu tidak berperang dalam satu pertempuran pun. Aku yang melakukan semuanya. Dan tidak hanya itu, Aku menopang kamu di atas sayap-Ku. Aku yang membawamu kesini. Aku membawa kamu kepada-Ku dengan kekuatan dan anugerah-Ku sendiri. Kamu tidak menolongku sedikitpun. Aku menyelamatkan kamu sepenuhnya berdasarkan kasih karunia-Ku.” Dapatkah anda melihat apa yang terjadi? Perhatikan bahwa Tuhan tidak berkata, “Taatilah Aku maka Aku akan menyelamatkanmu.” Justru sebaliknya. Tuhan menyelamatkan mereka terlebih dahulu dan kemudian Tuhan memberikan mereka sebuah identitas untuk mereka hidupi dan perintah untuk dipatuhi.

Inilah yang Petrus katakan kepada Gereja. Kristus sudah menyelamatkanmu. Anda tidak melakukan apapun untuk berkontribusi pada keselamatan anda. Kristus mengalahkan dosa dan kematian dengan sendirian. Dia sendiri yang menyelesaikan pekerjaan keselamatan. Dia membawa anda di bahu-Nya. Anda diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman kepada Kristus saja. Dan jika anda telah mengalami manisnya kasih karunia itu, sekarang anda memiliki identitas baru di dalam Kristus. Anda memiliki seperangkat nilai baru yang benar tentang anda hanya karena kasih karunia.

 

Pertama, anda adalah bangsa yang terpilih. Sekarang dengarkan saya. Saya cinta bangsa Indonesia. Saya menyukai kenyataan bahwa saya adalah orang Asia. Saya memuji Tuhan karena dia membuat saya sebagian keturunan Cina dengan mata yang sipit. Itulah saya. Itu bagian dari siapa saya. Tapi di dalam Kristus, saya sekarang memiliki kebangsaan yang baru. Dan bangsa ini terdiri dari orang-orang dari berbagai suku dan bahasa. Dan bangsa baru ini tidak ada hubungannya dengan fakta bahwa saya memiliki kulit coklat dan saya orang Asia. Ini tidak ada hubungannya dengan fakta bahwa anda berkulit putih, kuning, hitam atau coklat. Bangsa baru ini dibangun berdasarkan kenyataan bahwa Tuhan telah memilih anda. Karena itu, bangsa baru ini terdiri dari orang kulit putih, orang kulit kuning, coklat, dan orang kulit hitam.

Satu hal yang saya rindukan untuk melihat terjadi di gereja kita adalah melihat orang-orang dari berbagai bangsa berkumpul untuk menyembah Yesus. Dan saya tahu ini tidak akan mudah. Ada perbedaan budaya, cara berpikir dan cara hidup. Tapi ini bukan masalah. Karena kita tidak dipilih karena kita lebih baik dari pada bangsa lainnya. Orang Kristen dipilih hanya karena Tuhan memilih mereka. Ketika kita mengatakan bahwa kita dipilih oleh Tuhan, itu berarti bahwa dengan alasan yang kita tidak ketahui, Tuhan memilih kita untuk menjadi milik-Nya. Untuk dipilih juga berarti ada orang yang tidak terpilih. Jadi kita bertanya, “Mengapa Tuhan memilih kita? Atas dasar apa dia memilih kita? Apa yang harus saya lakukan untuk dipilih? Bagaimana saya bisa masuk ‘kelompok keren’?” Jika kita tidak hati-hati, sangat mudah bagi kita untuk berpikir bahwa Tuhan memilih orang-orang pilihan menggunakan standar pilihan manusia – hanya yang keren dan yang terbaik yang bisa masuk ke dalam kelompok. Saudara yang pernah ke rumah saya akan tahu bahwa saat anda masuk ke dalam rumah saya, anda akan disambut dengan foto keluarga saya yang diambil saat saya berusia 9 atau 10 tahun. Kesan pertama anda saat melihat saya di foto itu adalah – ndut, lucu, chubby, wajah tidak berdosa, culun, nerd, pendiam, cupu, suka di bully, bo bo ho, dan tentu saja, posisi jari yang luar biasa. Apa yang mungkin tidak anda ketahui adalah penderitaan yang harus saya alami karena itu. Setiap kali ada aktivitas olahraga di sekolah, saya selalu menjadi bagian dari kelompok yang disebut “Invisible player.” Ini adalah kelompok pemain yang kalau mereka main atau tidak, itu tidak ada dampaknya bagi tim. Jadi saya selalu bagian dari orang-orang yang dipilih terakhir. Sakitnya itu disini. Maka dari itu hari ini di Sports day, anda tidak bisa memilih team sendiri. Kami memilihkan team untuk anda supaya anda tidak mengalami apa yang saya alami.

Sangat mudah untuk berasumsi bahwa Tuhan memilih kita dengan standar yang sama seperti dunia. Bahkan, seluruh teori evolusi nampaknya mendukung teori ini – survival of the fittest. Tapi Tuhan tidak memilih dengan menggunakan standar manusia. Ulangan 7:7-8 – Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu – bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? Tetapi karena Tuhan mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka Tuhan telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir. TUHAN memilih orang-orang yang menjadi milik-Nya berdasarkan kasih-Nya semata mata dan bukan kebaikan kita. Saya tidak tahu mengapa saya dipilih. Saya tidak melakukan sesuatu untuk layak dipilih. Jemaat Tuhan, anda adalah orang Kristen karena anda dikasihi oleh Tuhan. Dia memilihmu. Gereja terdiri dari umat pilihan Allah.

 

Kedua, anda adalah imamat yang rajani. Salah satu berkat dari Injil adalah kita diadopsi masuk ke dalam keluarga Allah. Kita menjadi ahli waris bersama dengan Kristus, yang membuat kita menjadi bangsawan. Tapi kita bukan hanya bangsawan tapi kita juga imam. Apa yang imam lakukan? Imam menghabiskan hidup mereka melayani di dalam hadirat Tuhan. Jadi apa itu imamat yang rajani? Imamat yang rajani adalah ahli waris Tuhan yang menghabiskan hidup mereka di dalam hadirat Allah. Anda selalu berada di hadirat Tuhan. Apakah itu berarti setiap orang harus bekerja sepenuh waktu di gereja? Tidak. Tapi itu berarti bahwa apapun yang anda lakukan, anda melakukannya sebagai bagian pelayanan imamat anda kepada Tuhan. Atau untuk mengatakannya dalam istilah sederhana, setiap area kehidupan anda adalah penyembahan anda kepada Tuhan. Penyembahan bukan berbicara tentang nyanyian yang anda nyanyikan tapi penyembahan adalah anda menjalani seluruh kehidupan anda di dalam hadirat Allah. Itu berarti bahwa semua yang anda lakukan, pekerjaan anda, sekolah anda, hubungan anda, mengalir dari identitas anda di dalam Kristus. Dan inilah arti dari nama gereja kita. Anda adalah Perwakilan Kerajaan Kristus dimanapun anda berada.

 

Ketiga, anda adalah bangsa yang kudus. Kata kudus berarti terpisah atau berbeda. Jadi kita menjadi bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Jadi kembali ke gambaran sebuah gereja yang terdiri dari banga-bangsa yang berbeda. Jadi di dalam Gereja, ada orang Indonesia, Australia, Afrika, Eropa, Korea dan semua a lainnya. Apa yang terjadi adalah Tuhan tidak mengangkat satu bangsa melebihi yang lain. Tuhan tidak mengatakan, “Hai kamu setiap bangsa lain, perhatikan bangsa Indonesia. Walaupun banyak yang korupsi, namun mereka adalah bangsa yang terbaik. Aku akan membuat semua bangsa a lainnya menjadi seperti Indonesia.” Tidak, itu bukan apa yang Tuhan lakukan di dalam Gereja. Tetapi melalui Gereja, Tuhan menciptakan satu bangsa baru yang berbeda dari setiap bangsa yang kita kenal. Jadi, sekarang pengabdian kita yang terutama dan terpenting bukan kepada bangsa kita yang duniawi tapi kepada sebuah bangsa kudus yang baru. Ada banyak hal baik yang bisa kita hargai dari bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa. Tapi Yesus tidak mati untuk mendirikan gereja Indonesia. Ada juga banyak hal yang bisa kita hargai dari bangsa Australia. Tapi Yesus tidak mati untuk mendirikan gereja Australia. Yesus mati untuk menjadikan kita bangsa yang kudus. Karena itu, gereja Australia di perbukitan yang suka bernyanyi, mereka bukan saingan kita; mereka adalah teman sebangsa kita. Gereja-gereja Indonesia di Sydney bukanlah saingan kita; mereka adalah saudara dan saudari kita. Kristus mati untuk membeli mereka seperti dia juga mati untuk membeli kita. Selama kita menjaga pesan Injil tetap sebagai pusat dan memusatkan perhatian pada Yesus, Tuhan sedang membentuk setiap kita menjadi bangsa yang kudus dan berbeda dari setiap bangsa lain di bumi. Yang berarti kita memiliki lebih banyak kesamaan dengan saudara dan saudari kita di dalam Kristus yang berada di Afrika daripada dengan sesama orang Indonesia yang tidak berada di dalam Kristus.

 

Keempat, anda adalah umat kepunyaan Allah. Oh saya suka sekali bagian ini. Apakah anda tahu apa artinya menjadi umat kepunyaan Allah? Itu berarti bahwa anda adalah harta karunnya. Penjelasan dalam Keluaran 19 bahkan lebih jelas lagi. Dikatakan bahwa anda adalah harta kesayangan Allah. Apa itu harta kesayangan? Harta kesayangan adalah sesuatu yang anda hargai senilai hidup anda. Sesuatu yang anda akan simpan dan tidak akan pernah lepakan berapapun harganya. Sesuatu yang jika rumah anda terbakar, ini adalah hal pertama yang anda cari dan lindungi dari api. Ini adalah hal yang paling berharga dalam hidup anda. Itu adalah harta karun. Saya mencoba untuk berpikir, “Apa harta kesayangan saya? Apakah itu jas saya atau koleksi One Piece saya atau apakah buku-buku saya?” Jawabannya adalah, saya tidak bisa jawab. Dua kemungkinan. Entah Kristus adalah harta saya dan saya puas dengan dia, ATAU, saya memiliki terlalu banyak harta dan saya tidak bisa memilih. Anda bisa menjawab sendiri. Tapi coba pikir sebentar. Tuhan memiliki alam semesta. Segala sesuatu di alam semesta ini, dari yang terkecil sampai yang terbesar adalah miliknya. Benar? Dan sekarang Tuhan berkata, “Meskipun Aku memiliki alam semesta, Aku memiliki galaksi, matahari dan bulan, bintang, planet dan seluruh isinya, tapi itu bukan hartaku. Kamulah harta kesayanganku. Dari semua yang Aku miliki di alam semesta, Aku telah menetapkan kasih sayang dan cinta-Ku kepadamu.”

Bisakah anda bayangkan itu? Apakah anda tahu bahwa anda dicintai seperti ini? Dapatkah anda melihat betapa berbedanya Gereja dan kehidupan kita jika kita percaya bahwa kita adalah harta kesayangan Allah? Kita mungkin sedang berada di lembah. Tapi kita adalah harta kesayangan Tuhan. Kita mungkin dianiaya. Tapi kita adalah harta kesayangan Tuhan. Kita mungkin di salah pahami. Tapi kita adalah harta kesayangan Tuhan. Kita mungkin sakit. Tapi kita adalah harta kesayangan Tuhan. Kita mungkin bangkrut. Tapi kita adalah harta kesayangan Tuhan. Itulah sebabnya Paulus mengajukan pertanyaan, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Jika kita adalah harta kesayangan Tuhan, apa yang bisa terjadi pada kita? Izinkan saya memberi tahu jawabannya. Tidak akan ada yang bisa terjadi selain apa yang baik bagi kita di mata Tuhan. Mungkin kelihatannya tidak baik dalam 70 tahun yang kita miliki di dunia ini. Tapi dalam terang 50 miliar tahun dari sekarang, hal yang terjadi pada kita adalah hal yang baik dan indah. Karena kita adalah harta kesayangan Tuhan.

 

Jadi, inilah identitas gereja dan setiap individu di dalam Kristus. Gereja adalah bangsa pilihan, imamat yang rajani, bangsa yang kudus dan kepunyaan Tuhan. Dan bagaimana kita mendapatkan identitas ini? Identitas ini bukanlah sesuatu yang kita capai untuk diri kita sendiri. Identitas ini diberikan kepada kita oleh Tuhan. Gereja mendapatkan identitasnya dari Tuhan. Gereja dipilih oleh Tuhan. Gereja dirubah menjadi imamat yang rajani oleh Tuhan. Gereja dipisahkan sebagai bangsa yang kudus oleh Tuhan. Gereja dimiliki oleh Tuhan. Jadi, mengerti dengan benar. Semua identitas Gereja ini sudah benar bahkan sebelum Gereja melakukan satu hal pun. Kristus mencintai mempelai wanita-Nya bukan karena mempelai wanita itu begitu cantik tapi hanya karena dia mencintai pengantin-Nya. Kita tidak menjadi gereja karena kita berkumpul di sini setiap hari Minggu. Kita adalah gereja karena Tuhan membuat kita menjadi gereja. Identitas kita bukan sesuatu yang kita capai tapi sesuatu yang kita terima. Ini bukan sesuatu yang pantas kita dapatkan tapi ini diberikan kepada kita oleh Tuhan. Tanpa Tuhan, Gereja, termasuk anda dan saya, tidak memiliki identitas dan tujuan. Tapi karena Tuhan, hari ini kita memiliki identitas dan tujuan.

 

 

Tujuan Gereja

 

1 Petrus 2:9 – Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

 

Ada banyak hal baik yang Gereja dapat lakukan. Ada yang berpendapat bahwa tujuan Gereja harus terjun dalam dunia politik. Ada yang bilang tujuan Gereja adalah untuk mengubah pendidikan. Ada yang mengatakan Media. Ada yang bilang itu semua tentang keadilan Sosial seperti memberi makan orang miskin dan membangun panti asuhan dll. Ada yang bilang itu untuk menaklukkan 7 gunung. Semuanya bagus. Mereka tidak salah. Dan ya, Gereja harus terlibat dan menjadi dampak dalam semua itu tapi bukan itu tujuan utama dari Gereja. Tujuan utama dari Gereja adalah untuk memberitakan perbuatan Kristus yang besar yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.

Apa artinya? Ini berarti – bagikan injil! Beritakan Injil dimanapun anda berada. Itulah tujuan utama Gereja. Kita harus memberitahu orang-orang tentang perbuatan Kristus yang memanggil kita keluar dari kegelapan masuk ke dalam terang yang ajaib. Sering kali kita membuat membagikan Injil lebih susah dari yang seharusnya. Dengarkan saya. Kita tidak dipanggil untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Berikan pertanyaan itu ke Ps. Sem dan Ps. Lydia. Anda bahkan tidak dipanggil untuk memberitahu orang lain bahwa mereka salah dan anda benar. “Hidupmu kacau! Bertobatlah!” Bukan, bukan itu cara kita melakukannya. Pesan kita adalah,“Kristus itu indah. Aku pernah berada dalam kegelapan. Aku buta. Yang aku lihat hanyalah kegelapan. Tidak ada harapan. Aku hidup dalam dosa dan aku berjalan menuju kehancuran. Tetapi Dia datang untuk aku. Yesus mengulurkan tangan kepadaku dan dia mengubah hatiku. Tiba-tiba, aku melihat cahaya. Aku melihat keindahan Kristus. Aku melihat harapan. Aku melihat dia disalibkan di kayu salib. Aku melihat Yesus mati di kayu salib agar aku dapat hidup. Aku melihat terang yang ajaib dari Kristus dan sekarang aku berjalan di dalamnya.” Inilah pesan kita. Kita menyatakan perbuatan Kristus yang mulia. Ada rasa heran dalam pesan kita. Keajaiban anugerah Tuhan. Kita tidak dipanggil untuk membuktikan bahwa kita benar, tetapi kita dipanggil untuk memberitakan keindahan perbuatan Kristus.

Dan ini bukan tanggung jawab pendeta saja. Tanggung jawab memberitakan Injil diberikan kepada Gereja, yang berarti setiap orang percaya. Bagi setiap dari anda yang telah mengalami keajaiban dipanggil keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang Kristus yang ajaib, anda memiliki sebuah pesan untuk diberitakan. Anda punya pesan untuk diberitakan di sekolah anda, di tempat kerja anda, di persahabatan anda dan di manapun anda berada. Jika anda telah mengalami manisnya Injil, tidak mungkin untuk tidak memberitakannya. Saya akan membuktikannya pada saudara. Saya akan berikan pertanyaan dan anda jawab saya langsung. Apa makanan favorit saya? KFC. Apa tim olahraga favorit saya? Manchester United. Apa koleksi favorit saya? One Piece. Bagaimana anda tahu jawaban atas semua pertanyaan saya? Itu mudah. Karena anda sudah sering mendengar saya berbicara tentang ini semua. Benar? Saya tidak perlu berpikir, “Hmm, gimana cara aku ngomongin tentang Manchester United hari ini.” Tidak, saya tidak perlu lakukan itu. Jika Manchester United bermain tadi malam, anda bisa bertaruh saya pasti akan menyebutkannya dalam percakapan saya hari ini. Jika mereka menang, saya tersenyum. Jika mereka kalah, saya tetap akan tersenyum dengan muka poker saya. Tapi saya akan lebih emosional dari biasanya. Tapi saya tidak perlu diberitahu untuk berbicara tentang Manchester United. Menceritakan tentang hal-hal yang kita sukai terjadi secara alamiah. Dan setiap saat anda membicarakan tentang sesuatu atau seseorang yang anda kasihi, akan selalu ada rasa heran di dalamnya. Saya suka sepak bola dan saya berbicara tentang sepak bola sepanjang waktu. Tapi saya tidak berbicara tentang Liverpool dan Manchester United dengan cara yang sama. Anda tidak akan mendengar rasa heran ketika saya berbicara tentang Liverpool. Tapi Manchester United, bahkan jika mereka cuman menang tipis dan untung-untungan, itu akan terdengar seperti mereka juara liga. Dan inilah yang Petrus katakan. Petrus mengatakan bahwa tujuan utama hidup kita adalah untuk memberitakan keindahan perbuatan Yesus.

 

Jika kita mengerti ini, tidak ada namanya orang Kristen yang bosan dan bingung. Karena kita memiliki tujuan dalam segala hal yang kita lakukan. Salah satu pertanyaan yang saya sering terima adalah, “Bagaimana saya tahu kehendak Tuhan bagi hidup saya?” Apa yang mereka katakan adalah, “Aku ingin tahu persis apa yang Tuhan ingin aku lakukan, di mana dan bagaimana.” Yah, pertama-tama, saya bukan peramal. Saya juga tidak datang dari masa depan. Maaf saya tidak memiliki jawabannya. Saya tidak tahu seperti apa masa depan anda. Tapi inilah yang saya tahu. Apapun yang anda lakukan, dimanapun anda berada, anda memiliki tujuan ilahi dari Tuhan. Anda dipanggil untuk memberitakan Injil. Jika anda seorang pelajar sekarang, jadilah murid terbaik yang anda bisa dan beritakan Injil. Jika anda adalah sopir Taxi, jadilah sopir Taksi terbaik, cobalah untuk tidak memotong jalur orang lain terlalu sering, dan beritakan Injil. Jika anda adalah cleaner, bersihkan sebaik mungkin dan beritakan Injil pada saat bersamaan. Ada tujuan ilahi dalam segala hal yang anda lakukan. Pekerjaan anda bukanlah identitas anda. Anda bukan pertama dan terutama seorang Pengacara. Anda adalah bangsa pilihan, imamat yang rajani, bangsa yang kudus dan kepunyaan Allah dan sekaligus pelaku hukum.

 

 

Metode Gereja

 

1 Petrus 2:11-12 – Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.

 

Metode Gereja terletak pada kata, “pendatang dan perantau”. Kata Yunani untuk ini adalah parepidemos. Izinkan saya menjelaskan arti kata ini. Menurut saya kita memiliki pemahaman yang sangat baik tentang kata parepidemos. Berapa banyak dari anda memiliki visa Permanent Resident Australia? Saudara yang mengangkat tangan, anda adalah parepidemos. Mari saya jelaskan. Saat ini anda tinggal di Australia secara legal. Anda bukan imigran ilegal. Australia bukan negara anda. Kewarganegaraan anda adalah Indonesia. Tapi anda tinggal di Australia. Anda bekerja disini. Anda bisa berbicara bahasa Inggris (saya harap). Anda punya pekerjaan disini. Anda dibayar dalam Dollar. Anda punya teman dan tetangga di Sydney. Anda bukan turis disini. Anda tidak menghabiskan waktu setiap hari jalan-jalan. Jadi, inilah yang benar tentang anda. Anda tinggal di Australia dan anda adalah bagian dari Australia tapi anda bukan sepenuhnya orang Australia. Anda memiliki banyak nilai yang dimiliki Australia namun anda tidak mengambil semua nilai mereka. Anda tidak bisa ikut pemilu dan menentukan arah negara ini. Pengabdian anda bukan kepada negara Australia tapi kepada Indonesia. Anda tinggal di Australia tapi anda adalah warga negara Indonesia.

Inilah yang Petrus katakan. Tempat ini bukan rumah kita. Tidak mungkin. Kita adalah pendatang dan perantau. Pengabdian kita bukan pada kerajaan bumi melainkan kerajaan Allah. Di saat kita menerima Kristus, warga negara kita berubah. Rumah kita berubah. Ya kita masih hidup dan bernapas di bumi tapi kita adalah warga negara surga. Tempat ini bukan rumah kita. Bumi dan Yerusalem baru adalah rumah kita. Jadi sekarang, kita dalam perjalanan pulang. Kita sedang ada dalam perjalanan. Kita adalah pilgrims. Perantau. Tapi kita tidak sedang berada di rumah.

 

Ini berarti dua hal. Pertama, selama kita tidak berada di rumah, kita tidak akan pernah mengalami kepuasan yang penuh. Maksud saya, jika anda pernah pergi berlibur selama beberapa minggu, maka anda tahu apa yang saya maksudkan. Tidak peduli seberapa baik hotel tempat anda menginap, ranjang hotel tidak bisa dibandingkan dengan perasaan ranjang rumah anda sendiri. Apakah saya benar? Saya tidak tahu mengapa begitu tapi ada sesuatu tentang ranjang di rumah anda yang tidak bisa disaingi oleh ranjang di hotel bintang 5. Mungkin itu air liur dan iler anda yang sudah menjadi satu dengan tempat tidur anda, saya tidak tahu. Tapi secara instingtif kita tahu bahwa tidak ada tempat seperti rumah. Anda mungkin makan berbagai jenis makanan super enak saat anda sedang berlibur. Anda makan semua bigul yang anda ketahui dan anda naik 3 kilogram dalam seminggu. Anda menghabiskan setiap hari berenang, makan, minum dan membaca. Tapi entah mengapa masih ada sesuatu yang tidak pas. Mengapa? Karena kita tahu kita tidak berada di rumah. Itu berarti bagi kita sebagai orang Kristen, kita tidak akan pernah merasa betah sepenuhnya saat berada di dunia ini. Akan selalu ada rasa kekosongan. Dan anda akan berjuang dengan ini sepanjang hidup anda.

 

Kedua, karena kewarganegaraan kita tidak ada disini, kita akan selalu berbeda dari orang-orang di dunia ini. Bagaimana? Petrus mengatakannya seperti ini. Kita menjauhkan diri dari keinginan daging dan kita tetap menjaga cara hidup kita dengan perbuatan baik. Saya suka cara Timothy Keller mengatakannya. Dia mengatakan bahwa sebagai orang Kristen kita perlu menjadi orang yang menyinggung namun menarik. Bukan menyinggung atau menarik tetapi keduanya pada saat bersamaan. Orang akan tersinggung terhadap kita karena ada banyak nilai-nilai mereka yang tidak kita setujui. Kesetiaan kita adalah terhadap Kerajaan Allah dan kita mematuhi hukum Kerajaan Allah. Alkitab memegang otoritas utama atas hidup kita. Jadi jika dunia mengatakan tidak ada yang salah dengan mengejar hasrat homoseksual, kita tidak setuju dengan mereka. Karena Alkitab jelas bahwa Tuhan membenci dosa homoseksual. Kita akan menyinggung perasaan orang-orang dengan keyakinan kita. Anda akan disalahpahami. Itu sudah pasti. Petrus menulis bahwa orang akan memfitnah kita. Jika orang-orang di dunia tidak pernah menentang keyakinan anda, maka mungkin anda tidak mempercayai Alkitab. Tapi itu bukan satu-satunya kualitas yang dimiliki orang Kristen. Jika semua yang anda lakukan adalah menyinggung perasaan orang, anda bukan orang Kristen; Anda adalah seorang Farisi.

Orang-orang akan tersinggung terhadap anda. Tapi, mereka juga tertarik kepada anda. Mereka berbicara buruk tentang anda. Mereka mengutuki anda. Mereka tidak setuju dengan pendapat anda. Mereka menganiaya anda. Tapi pada saat yang bersamaan, mereka melihat perbuatan baik anda dan mereka tidak bisa tidak tertarik kepada anda. Mereka mengejek anda tapi anda menghormati mereka. Mereka mengutuk anda tapi anda membelikan mereka makan siang. Mereka menganiaya anda tapi anda terus melakukan pekerjaan dengan yang terbaik. Mereka melihat anda dan mereka tahu ada sesuatu yang berbeda tentang anda. Dan ketika mereka tidak tahan lagi, mereka akan menanyakan alasan mengapa mereka tidak bisa tidak mengagumi anda. Kemudian anda bisa memberi tahu mereka, “Mari aku ceritakan kepadamu tentang Tuhanku. Mari aku ceritakan tentang keindahan Kristus. Izinkan aku memberi tahu kamu tentang Injil.” Inilah cara bagaimana kita hidup sebagai pendatang dan perantau. Kita tidak sembunyi dari dunia dan menciptakan komunitas Kerajaan Surga untuk kita sendiri. Kita juga tidak menjadi satu dengan dunia ini. Kita berada di dunia tapi kita bukan bagian dari dunia. Kita memiliki satu kaki di dunia ini. Tapi kita memiliki kaki lain di Kerajaan Allah. Kita adalah penghuni dunia ini tapi kita adalah warga negara surga. Kita menyinggung namun kita menarik. Ini adalah metode Gereja. Dan inilah bagaimana Gereja mula-mula bertumbuh. Orang-orang Kristen dianiaya namun di tengah-tengah penganiayaan mereka terus bertumbuh. Bagaimana? Karena orang-orang tertarik terhadap mereka. Orang-orang Kristen selalu yang pertama yang memberikan hidup mereka demi orang lain. Mereka selalu yang pertama tiba di tempat di setiap bencana alam dan wadah penyakit. Mereka adalah orang-orang yang selalu memperhatikan orang miskin. Orang-orang menganggap nilai-nilai keKristenan sebagai sesuatu yang menyinggung mereka tapi mereka juga tertarik terhadap kehidupan orang-orang Kristen. Orang-orang melihat perbuatan baik anda dan mereka memuliakan Tuhan.

 

 

Kekuatan Gereja

 

1 Petrus 2:10 – kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Dari mana kita mendapatkan kekuatan untuk menjadi orang yang menyinggung tapi menarik? Bagaimana kita bisa melakukannya? Jawabannya terletak pada ayat ini. Petrus mengutip sebuah Kitab di Perjanjian Lama. Dia mengutip Hosea 2:23. Jika anda tidak pernah membaca buku Hosea, luangkan waktu untuk membacanya malam ini. Ini adalah salah satu cerita paling aneh di seluruh Alkitab. Aneh tapi sangat amat mempesona. Cerita Hosea layak mendapat khotbah sendiri tapi tidak hari ini. Saya hanya memiliki waktu kurang dari 10 menit lagi.

Dalam kitab Hosea, Tuhan datang ke Hosea dan berkata,
“Hosea, aku ingin kamu menikahi gadis itu.” 
“Yang mana Tuhan? Yang itu atau yang itu? Yang pakai pakaian sederhana atau pakaian seksi?” 
“Yang pakai gaun seksi.” 
“Apakah kamu yakin Tuhan? Aku ini adalah seorang nabi yang terkenal. Orang mungkin tersinggung jika aku menikahi dia.” 
“Tidak apa-apa Hosea. Aku ingin kamu menikahinya (Hosea mungkin tersenyum). Tapi, dia akan tidak setia kepadamu. Dia akan memiliki kekasih lain dan mengkhianati kamu.” 

Jadi Hosea menikahi Gomer dalam ketaatan kepada Tuhan. Cerita berlanjut dan Gomer tidak setia pada Hosea. Gomer melahirkan beberapa anak tapi tidak satu pun dari mereka adalah anak Hosea. Mereka adalah anak dari pria lain. Dan Tuhan memberitahu Hosea untuk memberi nama salah satu anak itu, Lo-Ammi, yang berarti, bukan umat-Ku. Tuhan menggunakan kehidupan Hosea untuk mengkomunikasikan cerita kita. Tuhan mencintai kita seperti suami mencintai istrinya tapi kita meninggalkan Tuhan. Kita tidur dengan orang lain dan kita mengkhianati Tuhan. Dan karena itu, Tuhan marah dan Tuhan mengatakan bahwa kita bukan umat-Nya lagi. Kita telah melanggar perjanjian kita dengan Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan bukan lagi Tuhan kita dan kita bukan lagi umat-Nya. Tapi cerita masih berlanjut.

Gomer terus berpindah dari lengan satu pria ke pria yang lain. Sampai akhirnya, dia kehilangan kecantikannya dan menjadi budak. Dia kehilangan semua yang baik tentang dirinya. Dia tidak mempunyai nilai apa-apa selain budak yang bisa dijual. Kemudian Tuhan datang ke Hosea dan berkata, “Aku ingin kamu membeli Gomer. Aku ingin kamu mengambil dia kembali. Aku ingin kamu menjadikan Gomer milikmu lagi.” Ini adalah salah satu, jika bukan perintah yang paling aneh di dalam Alkitab. Jadi Hosea pergi ke pelelangan budak dan mencoba membeli Gomer. Tapi Hosea tidak punya cukup uang untuk membeli Gomer. Jadi dia membayar dengan semua uang yang dimilikinya ditambah barang-barangnya yang lain yang dia miliki. Dan di tengah-tengah cerita ini, inilah yang Tuhan katakan kepada Hosea tentang Israel. Hosea 2:23 – “Aku akan menaburkan dia bagi-Ku di bumi, dan akan menyayangi Lo-Ruhama, dan Aku berkata kepada Lo-Ami: Umat-Ku engkau! dan ia akan berkata: Allahku!”

Dapatkah anda melihat apa yang terjadi? Inilah yang Yesus lakukan bagi kita. Kita meninggalkan Tuhan dan mengkhianati dia tapi Kristus datang untuk kita dan dia bertekad untuk membeli kita kembali berapa pun harganya. Tuhan berkata, “Aku akan membayar berapa pun harganya untuk mendapatkan kembali umat-Ku.” Maka Yesus datang. Mempelai pria yang sejati datang ke dunia ini dan membeli kita dari perbudakan dosa. Dan dia tidak membeli kita dengan uang atau perak atau emas. Dia membeli kita dengan darahnya. Mempelai pria yang sejati membeli mempelai wanita-Nya dengan darah-Nya. Itulah cerita saya. Itulah cerita anda. Inilah cerita Gereja. Ini adalah Injil. Dan dia tidak melakukannya karena kita cantik. Dia membeli kita semata-mata karena dia mencintai kita. Gereja adalah bangsa pilihan-Nya. Gereja adalah imamat-Nya yang rajani. Gereja adalah bangsa-Nya yang kudus. Gereja adalah umat kepunyaan-Nya sendiri. Itulah jati diri kita. Itulah identitas kita. Kita adalah mempelai wanita Kristus yang dibeli oleh darah Mempelai Pria.

 

Gereja Tuhan, jika kita mengerti ini, seberapa berbedanya kita menjalani hidup kita? Seberapa berbedanya ibadah hari Minggu? Seberapa berbedanya hari Senin sampai Jumat? Identitas kita bukanlah sesuatu yang kita capai tetapi sesuatu yang diberikan kepada kita. Kristus membeli kita dengan darah-Nya dan memberikan kita identitas. Jika itu benar dan anda benar-benar percaya, bagaimana mungkin anda bisa tidak menceritakan perbuatan-Nya kepada orang-orang di sekitar anda? Bagaimana anda bisa tidak berbicara tentang seseorang yang anda cintai dan yang sangat mencintai anda? Bagaimana berbedanya tingkah laku kita setiap hari? Dapatkah kita mengatakan bahwa orang menemukan Gereja dan kita sebagai sosok yang menyinggung tapi menarik? Dapatkah kita mengatakan dengan yakin bahwa kita hanya pendatang dan perantau di dunia ini? Tempat ini bukan rumah kita. Saya percaya bagi banyak dari kita, termasuk saya sendiri, jawabannya adalah TIDAK. Jadi apa yang perlu kita lakukan bukanlah pergi ke luar sana dan mulai menyinggung orang semua orang yang kita temui. Kekuatan untuk menjadi Gereja tidak terletak dalam melakukan Gereja. Apa yang anda dan saya butuhkan di atas semua adalah untuk merasakan manisnya kasih Mempelai Pria kita. Pandang Yesus. Tatap dia dan nikmati keheranan kasih-Nya kepada anda. Ijinkan kasih itu mengkonsumsi anda dan mengingatkan anda tentang identitas anda sebagai Mempelai Kristus. Jika saya bisa mengatakannya dalam perkataan lain, kekuatan untuk melakukan Gereja terletak dalam menjadi Mempelai Wanita Kristus. Kekuatan untuk menjadi Gereja terletak dalam menerima dan menikmati kasih Mempelai Pria yang sempurna bagi mempelai-Nya. Ini adalah kekuatan Mempelai Wanita Kristus. Jadi pergi dan jadilah Mempelai Wanita Kristus.

 

 

Discussion

 

  1. Jelaskan perbedaan antara Identitas dan fungsi. Kenapa penting bagi kita untuk membedakan identitas gereja dengan fungsi gereja?
  2. Sebutkan 4 identitas gereja. Apa yang ke empat karakteristik ini ajarkan kepada kita tentang unsur identitas gereja?
  3. “Gereja adalah tempat yang aku datangi setiap hari Minggu.” Apakah statement ini benar atau tidak? Kenapa?
  4. “Tujuan utama gereja adalah menceritakan kebesaran Yesus.” Apakah anda setuju? Apakah statement ini benar tentang kehidupan orang-orang Kristen di sekitar anda? Kenapa?
  5. Seorang Kristen adalah seorang pendatang dan perantau, menyinggung namun menarik. Berikan contoh kehidupan sehari-hari bagimana kita bisa menyinggung namun menarik.
  6. Apakah kekuatan gereja? Bagaimana ini seharusnya merubah cara kita melakukan gereja?
  7. Tanya grup saudara apakah ada yang mau menceritakan cerita bagaimana Tuhan memanggil mereka keluar dari kegelapan masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.