Mendengar Suara Tuhan

Tuhan masih terus berbicara kepada kita sampai hari ini! Tetapi sering kali saat Dia berbicara kita tidak mendengarkan-Nya. Tuhan Allah sangat mengasihi kita, sebab dari itu Dia masih terus berkomunikasi dengan kita semua, anak-anak-Nya.

Sangatlah sulit bagi anak-anak Allah untuk menyenangkan hati Tuhan jika kita tidak mendengar suara-Nya. Bayangkan anak-anak kita jasmani yang tidak mendengarkan perkataan orang tuanya.

“Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia” (Yohanes 8: 26)

Menurut perkataan Yesus di atas, segala sesuatu yang Ia katakan dan perbuat, itu Ia lakukan atas perintah Bapa. Dengan kata lain Tuhan Yesus mendengarkan Bapa!

Jikalau ada orang yang tuli sejak lahir, maka ia juga akan menjadi bisu. Begitu juga halnya dengan kerohanian kita; jika kita tidak mendengar apa yang Tuhan katakan, maka kita juga akan menjadi bisu, tidak akan bisa bersaksi akan kebaikan Tuhan. Kita perlu mendengar untuk bisa berbicara!

Tidak peduli kita dalam keadaan kudus dan tak bedosa, atau dalam keadaan bedosa, Tuhan selalu berbicara kepada kita, dan kita bisa mendengar suara-Nya. Yang berbeda adalah isi dari suara Tuhan, bagi yang berdosa, Tuhan akan menegur dan menyuruh agar bertobat. Bahkan orang yang belum percaya Tuhan sekalipun dapat mendengar suara Tuhan, maka dari itu orang tersebut dapat bertobat dan menerima Tuhan sebagai Juru Selamat.

Jika kita ada kesalahan maka Tuhan akan memberi teguran, dan kita perlu bertobat supaya Tuhan memurnikan kita. Tanpa itu kita tidak akan bisa berkomunikasi dengan Tuhan, Dia tidak akan mendengarkan doa-doa kita.

“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5: 16)

Ada orang yang pernah bertanya kepada saya, apakah kita selalu dapat mengerti apa yang Tuhan katakan kepada kita? Jawabannya adalah, iya, kita akan dapat mengerti apa yang Tuhan katakan, jika Ia berbicara kepada kita. Seperti hal bapak di dunia, ia akan berbicara kepada anaknya dengan bahasa yang dapat anaknya mengerti, sesuai dengan umur anak itu.

Untuk mendengarkan suara Tuhan, kita perlu merendahkan hati kita. Kita juga perlu hidup takut akan Tuhan. Takut dalam arti mengasihi dan menghormati-Nya. Dan Tuhan akan memberitahukan rahasia-Nya kepada kita. (Mazmur 25: 8-14)

Lalu perlu kita ketahui juga bahwa apa yang Tuhan katakan kepada kita tidak akan pernah bertentangan dengan Firman Tuhan, Alkitab. Jika kita mendengar sesuatu yang bertentangan dengan Alkitab, boleh kita pastikan itu bukanlah suara Tuhan. Berikut adalah cara-cara Tuhan berkomunikasi dengan kita: Melalui mimpi (saat tidur) dan penglihatan (saat sadar, doa), melalui Firman Tuhan/Alkitab, lewat ayat-ayat yang pernah kita baca dan hafalkan, melalui suara audible yang dapat di dengar dengan telinga jasmani, dan bisa juga melalui suara hati yang berbicara lembut.

“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” (Yohanes 16: 13)

Tuhan dapat berbicara kepada kita dengan berbagai cara. Tetapi perlu kita ingat bahwa jangan sekali-kali kita memberi Tuhan kondisi bagaimana dan dengan cara Ia harus berbicara kepada kita. Tuhan berbicara sesuai dengan cara-Nya, sesuai dengan apa yang Ia inginkan.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.